Minggu 09 Desember 2018, Khotbah Maleaki 3:1-5

Invocatio :

Karena tentang dia ada tertulis : Lihatlah, Aku menyuruh utusanKu mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalanMu di hadapanMu (Matius 11:10)

Bacaan :

I Petrus 2: 11-12 (Antiphonal)

Tema :

Sikapkenlah Dalan Man Tuhan/ Siapkanlah Jalan Bagi Tuhan

 

KATA PENGANTAR
Secara umum sulit sekali bagi manusia mengamini sesuatu yang belum jelas dalam hidup mereka. Seorang Filsuf yang bernama Rene Descartes yang menganut paham Rasionalisme yang mengatakan Cogito ergo sum. Cogito Ergo Sum adalah sebuah ungkapan yang diutarakan oleh Descartes, sang filsuf ternama dari Perancis. Artinya adalah: "aku berpikir maka aku ada". Maksudnya kalimat ini membuktikan bahwa satu-satunya hal yang pasti di dunia ini adalah keberadaan seseorang sendiri. Keberadaan ini bisa dibuktikan dengan fakta bahwa ia bisa berpikir sendiri. Jadi paham ini sangat sulit mengaminkan sesuatu itu ada jikalau belum terbukti keberadaannya.
Itu juga yang sering terjadi dalam kehidupan manusia bahwa sulit bagi manusia mengatakan dalam penderitaan kita sekalipun ada rencana Allah yang lebih indah sementara mereka sedang hidup dalam kesusahan. Bahkan jemaat sering bertanya kenapa kehidupan orang yang hidup dalam Tuhan sepertinya penderitaannya lebih besar daripada orang yang hidup dalam kedagingan. Hal ini jugalah yang membuat bangsa Israel pada saat pembuangan meragukan keberadaan Allah karena meskipun menurut mereka kehidupan mereka sudah seturut kehendak Tuhan tapi mereka masih saja menderita.

II. PENDALAMAN TEKS
Nama Maleakhi berarti "utusanku"; nama ini mungkin menjadi singkatan dari "Malakhiah" yang artinya "utusan Tuhan". Tujuan Surat ini ditulis adalah orang Yahudi pasca pembuangan di Palestina kembali mengalami kesusahan dan kemunduran rohani. Orang-orang telah menjadi sinis, meragukan kasih dan janji-janji Allah, menyangsikan keadilan-Nya dan tidak percaya lagi bahwa ketaatan kepada perintah-Nya itu berguna. Seiring dengan memudarnya iman, maka pelaksanaan ibadah menjadi otomatis dan tidak berperasaan. Mereka juga acuh tak acuh terhadap tuntutan hukum Taurat dan bersalah karena berbuat bermacam-macam dosa terhadap perjanjian. Maleakhi memperhadapkan para imam dan umat itu dengan panggilan kenabian.
 untuk bertobat dari dosa-dosa dan kemunafikan agama mereka sebelum Allah datang tiba-tiba dengan hukuman,
 untuk menyingkirkan semua rintangan ketidaktaatan yang menghalangi arus kemurahan dan berkat Allah, dan
 untuk kembali kepada Tuhan dan perjanjian-Nya dengan hati yang tulus dan taat.

Dalam khotbah Minggu hari ini Maleaki 3:1-5 mau menyampaikan peringatan kepada Israel akan kepastian hukuman Allah karena berdosa terhadap perjanjian (Mal 2:17--3:6). Dalam nas ini diceritakan bahwa umat bertanya dengan nada sinis, "Di manakah Allah yang menghukum?" Namun seolah-olah pertanyaan ini langsung dijawab, "Dengan mendadak Tuhan yang kamu cari itu akan masuk ke bait-Nya!". Kedatangan Tuhan dipersiapkan oleh seorang utusan (Mal. 3:1), yang oleh Tuhan Yesus diidentikkan dengan Yohanes Pembaptis (Mat. 11:10). Bangsa Israel pada zaman nabi Maleakhi yakin telah menyembah Allah yang benar. Tetapi selalu ada bahaya terjadinya penyimpangan. Misalnya, mengkondisikan Tuhan sesuai selera mereka. Akibatnya, semua perbuatan salah dibenarkan!

Tuhan sudah mengutus para nabi-Nya, termasuk Maleakhi untuk menegur dosa-dosa umat-Nya agar mereka bertobat (ayat 1a). Namun, umat Tuhan berulang kali, sejak permulaan bangsa Israel berdiri sampai saat ini telah menolak pemberitaan para utusan Allah tersebut. Oleh karena itu, kedatangan Tuhan akan menjadi kejutan besar dalam hidup mereka. Tuhan akan datang untuk menyucikan kehidupan umat yang sudah bobrok oleh dosa, tidak seorang pun akan luput dari pemurnian ini. Pemurnian ini akan berlangsung dengan menyakitkan, yakni Tuhan akan bertindak seperti tukang pemurni emas yang memurnikan logam-logam seperti emas dan perak dengan panas yang tinggi agar segala kotoran yang melekat akan hilang dan lebur. Dia bertindak seperti penatu yang menggelontorkan semua noda yang melekat pada kain dengan sabun (ayat 2-3). Dengan tindakan penghakiman yang begitu keras dan tegas, umat Allah akan dibersihkan dari para pendosa keji yang selama ini merajalela memangsa sesamanya yang lebih lemah (ayat 5). Maka Yehuda dan Yerusalem akan kembali berkenan kepada-Nya (ayat 4). Tuhan menuntut agar manusia hidup sesuai dengan hukum kasih dan akan menghakimi mereka yang tidak mengindahkan perintah-perintah-Nya, antara lain mereka seperti pemfitnah, pemeras tenaga pekerja dengan upah rendah, berlaku tidak adil dan tidak peduli terhadap orang lemah.

Oleh sebab itu sebagai orang beriman Tuhan menuntut sikap hidup kita yang benar dihadapan Tuhan seperti yang disampaikan dalam bacaan kita 1 Petrus 2:11-12. Petrus menasihati umat Tuhan agar hidup mereka menjadi kesaksian dari hidup yang diubahkan Tuhan. Hanya dengan hidup yang diubahkan maka dunia dapat melihat, mengenal Tuhan dan diselamatkan (ayat 11-12). Petrus memakai istilah pendatang dan perantau untuk menunjukkan bahwa anak Tuhan harus memandang dirinya sebagai orang asing yang menumpang di dunia ini sehingga tidak perlu mengikuti gaya, pola dan cara hidup orang dunia yang berdosa (ayat 10). Kewajiban mereka adalah menjauhkan diri dari, dan menekan kecenderungan atau keinginan daging yang muncul. Banyak dari antara mereka yang melanjutkan kebiasaan buruk, dan dalam melakukannya, mereka mengandalkan tubuh, sambil memuaskan hawa nafsu atau kecenderungan keinginan daging. Tetapi sebagai orang-orang Kristen perbuatan seperti ini seharusnya mereka hindari.

APLIKASI
Dalam Minggu adven II ini kita diajak untuk menyiapkan jalan bagi Tuhan. Khotbah Minggu ini mengajak kita menyambut kelahiran Yesus dengan menyiapkan hati kita dengan hati yang baru. Meskipun sekeliling kita masih hidup dalam kedagingan tetapi sebagai pengikut Kristus siapkanlah hati kita dengan pertobatan yang total. Milikilah cara hidup yang baik di tengah-tengah orang-orang yang tidak benar, tetaplah berbuat baik, jangan menyalahgunakan kebebasan, hiduplah sebagai hamba Allah, hormatilah semua orang, kasihilah saudara-saudaramu, takutlah akan Allah. Janganlah mengabaikan firman Tuhan yang selalu diserukan untuk pertobatan kita melainkan lakukanlah dan persiapkanlah jalan bagi Tuhan dalam hati kita seperti yang disampaikan dalam Invocatio, “Karena tentang dia ada tertulis: Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalan-Mu di hadapan-Mu.” Dengan demikian Natal akan membawa kedamaian dan kesenangan dalam hidup kita.

Pdt. Jaya Abadi Tarigan
GBKP Rg. Bandung Pusat

 

Info Kontak

GBKP Klasis Bekasi - Denpasar
Jl. Jatiwaringin raya No. 45/88
Pondok Gede - Bekasi
Indonesia

Phone:
(021-9898xxxxx)

Mediate

GBKP-KBD