MINGGU 11 MEI 2025, KHOTBAH MAZMUR 20:1-9 (MINGGU JUBILATE)

INVOCATIO  :

Yosua 6:16 Lalu pada ketujuh kalinya, ketika para imam meniup sangkakala, berkatalah Yosua kepada bangsa itu: "Bersoraklah, sebab TUHAN telah menyerahkan kota e  ini kepadamu!

OGEN :

Pilipi 4 : 6 - 7

KHOTBAH  :

Masmur 20 : 1 - 9

T E M A :

Ersurak Perbahan Riahna ( Bersorak-Sorai dalam/penuh sukacita)

 

 

1. Pendahuluan

Jubeliate" berasal dari kata Latin jubilate, yang berarti "bersorak-sorak" atau "bersukacita". Tema utama dari Minggu Jubeliate adalah sukacita dan pujian. Dalam tradisi gereja, minggu ini menggambarkan suka cita yang mendalam atas kemenangan Kristus atas maut, dan pemulihan hubungan antara Allah dan umat-Nya yang terwujud melalui kebangkitan-Nya. Pada minggu ini, gereja diajak untuk merayakan kebangkitan Kristus dengan penuh sukacita, sebagaimana tertulis dalam Mazmur 66:1-2, yang sering dipakai sebagai bacaan pada minggu ini: "Bersorak-sorailah bagi Allah, hai seluruh bumi! Bermazmurlah bagi nama-Nya, muliakanlah Dia!" Minggu ini mengingatkan kita akan harapan yang diberikan oleh kebangkitan Kristus dan mengajak kita untuk bersukacita dalam anugerah keselamatan yang telah diberikan kepada kita.

2. Pendalaman Teks khotbah : Masmur 20: 1- 9

Ayat 1-5: Doa untuk kemenangan raja

"Kiranya TUHAN menjawab engkau pada waktu kesesakan, kiranya nama Allah Yakub melindungi engkau!" (Ayat 1)

Ayat-ayat pertama merupakan permohonan kepada Tuhan agar memberikan pertolongan saat dalam kesulitan atau peperangan. Masmur ini digunakan dalam ibadah sebelum raja dan tentara Israel maju berperang. Umat berdoa memohon kemenangan bagi raja yang di urapi Tuhan.

Kata menjawab, (anah) artinya menanggapi sering dipakai dalam konteks Tuhan yang mendengarkan dan merespon doa atau permohonan umatNya khususnya dalam masa-masa Sulit.

Kata melindungi (sagar) artinya meenjaga atau menutup dengan tujuan memberikan perlindungan atau keselamatan, ini adalah gambaran Tuhan yang menjaga umatNya dan memastikan mereka terlindungi dari bahaya atau musuh yang mengancam. "Nama Allah Yakub" merujuk pada Tuhan yang telah menyertai bangsa Israel sejak zaman nenek moyang mereka, yaitu Yakub (atau Israel). Ini menunjukkan bahwa Tuhan adalah Allah yang setia dan selalu menyertai umat-Nya dalam setiap situasi.

"Kiranya Ia mengirimkan pertolongan dari tempat kudus dan mendukung engkau dari Sion!" (Ayat 2)

Kata Ibrani yang digunakan untuk "mendukung" adalah "סָעַד" (sa'ad).

Kata סָעַד (sa'ad) berarti "mendukung," "menguatkan," atau "menopang." Kata ini menggambarkan tindakan Tuhan yang memberikan kekuatan dan stabilitas kepada seseorang, khususnya dalam menghadapi kesulitan atau tantangan besar, seperti dalam konteks peperangan yang dibicarakan dalam Mazmur ini.kata sa'ad mengungkapkan harapan bahwa Tuhan akan memberikan dukungan dan kekuatan kepada raja dan umat-Nya, memastikan mereka tetap tegak dan tidak terjatuh dalam kesulitan.

"Kiranya Ia mengingat segala korban sembelihanmu, dan menyukai persembahanmu yang membakar!" (Ayat 3)

Pada zaman itu, korban sembelihan adalah bentuk ibadah dan pengorbanan kepada Tuhan. Doa ini mengungkapkan harapan agar Tuhan menerima dan menghargai persembahan mereka sebagai tanda kesetiaan, ketulusan dan ketaatan umat Israel kepada-Nya.

Mengingat - זָכַר (zakar) Kata zakar berarti "mengingat" atau "mengenang." Dalam konteks ini, kata tersebut mengacu pada tindakan Tuhan yang mengingat atau memperhatikan persembahan dan korban yang diberikan oleh umat-Nya. Hal ini mencerminkan kesetiaan dan perhatian Tuhan terhadap pengorbanan umat-Nya sebagai bentuk ibadah dan ketaatan kepada-Nya. Menyukai - רָצָה (ratzah)

Kata ratzah berarti "menyukai," "menerima dengan sukacita," atau "menyenangi." Dalam Mazmur 20:3, kata ini menunjukkan bahwa Tuhan tidak hanya mengingat persembahan umat-Nya, tetapi juga menerima dan menghargainya dengan penuh sukacita. Ini mencerminkan bahwa Tuhan merasa senang dengan pengorbanan dan ibadah umat yang tulus.

Jadi, dalam konteks Mazmur 20:3, kedua kata ini mengungkapkan bahwa Tuhan akan memperhatikan dan menerima dengan senang hati persembahan umat-Nya, serta menghargai pengorbanan mereka sebagai bentuk ketaatan dan ibadah yang sah.

"Kiranya Ia memberi kepadamu apa yang diinginkan hatimu, dan menjadikan segala rencanamu berhasil!" (Ayat 4)

Ini adalah permohonan agar Tuhan mengabulkan keinginan hati umat-Nya dan membuat segala usaha mereka berhasil, khususnya dalam peperangan yang akan mereka hadapi. Ini adalah permohonan yang penuh harapan dan keyakinan akan pertolongan Tuhan.

"Kami akan bersorak-sorai karena kemenanganmu, dan akan mengangkat panji-panji demi nama Allah kita; kiranya TUHAN memenuhi segala permintaanmu!" (Ayat 5)

Ayat ini menunjukkan bahwa umat Israel bersyukur dan berharap kemenangan di dalam Tuhan. Mereka bersorak-sorai dan mengangkat panji-panji sebagai tanda kemenangan, dan mereka berharap Tuhan akan mengabulkan permohonan mereka.

Mazmur ini juga menunjukkan keyakinan bahwa Tuhan mendukung raja yang diurapi-Nya dan bahwa umat Israel harus tetap bergantung pada kekuatan dan bantuan Tuhan, bukan pada kekuatan manusiawi.

Ini menekankan bahwa kemenangan bukan bergantung kepada kekuatan manusia, tetapi kepada Tuhan yang berdaulat.

Israel berperang melawan musuh dari bangsa-bangsa sekitarnya, kita sekarang ini mempunyai perperangan yaitu peperangan rohani kita yang percaya kepada Kristus. Kini kita bergumul melawan kekuatan-kekuatan jahat yang sekalipun tidak tampak tetapi sangat nyata, dan kita merindukan kemenangan atas dan pembebasan dari Iblis dan kuasa-kuasa setan. Dalam perperangan kita mari senantiasa bergantung kepada pertolongan Tuhan, dan senantiasa yakin bahwa Tuhan tetap setia dan bersedia menjawab dan melindungi kita

Ayat 6-8: Keyakinan akan pertolongan Tuhan

"Sekarang aku tahu, bahwa TUHAN menyelamatkan orang yang diurapi-Nya; Ia akan menjawab dia dari tempat kudus-Nya yang mulia dengan kemenangan yang diberikannya dari tangan kanan-Nya." (Ayat 6)

Ayat ini menyatakan keyakinan bahwa Tuhan pasti akan menyelamatkan raja yang diurapi-Nya. "Tangan kanan-Nya" יָמִין (yamin). secara harfiah berarti "kanan" atau "sisi kanan." Dalam budaya Ibrani, "tangan kanan" sering kali digunakan sebagai simbol kekuatan, otoritas, dan kuasa yang tak tertandingi. Tangan kanan dipandang sebagai tangan yang lebih dominan, lebih kuat, dan lebih berkuasa dibandingkan tangan kiri. Oleh karena itu, "tangan kanan-Nya" mengacu pada kuasa Tuhan yang diberikan untuk menyelamatkan, mengalahkan musuh, dan memberikan kemenangan.

Secara teologis, penggunaan "tangan kanan-Nya" menunjukkan bahwa kemenangan atau keselamatan yang datang kepada umat-Nya adalah hasil dari kuasa dan otoritas Tuhan yang tidak terbantahkan. Ini menggambarkan keyakinan bahwa Tuhan adalah sumber kekuatan yang paling besar, yang memberikan pertolongan dengan kekuatan-Nya yang luar biasa.

"Beberapa orang mengandalkan kereta, beberapa orang mengandalkan kuda, tetapi kami mengandalkan nama TUHAN, Allah kita." (Ayat 7)

Ini adalah pernyataan iman yang kuat. Kata Mengandalkan חָסַה (hasah) berarti "berlindung," "mengandalkan," atau "bergantung pada." Dalam konteks ini, kata ini mengungkapkan keyakinan bahwa umat Israel tidak bergantung pada kekuatan militer atau sumber daya manusia (seperti kereta perang atau kuda), tetapi sepenuhnya mengandalkan Tuhan sebagai sumber kekuatan dan pertolongan mereka.

Menggunakan kata hasah menunjukkan sikap iman dan ketergantungan sepenuhnya kepada Tuhan, yang lebih kuat dan lebih dapat diandalkan daripada apapun yang bersifat duniawi. Ini adalah pengakuan bahwa keselamatan dan kemenangan sejati hanya datang dari Tuhan, bukan dari kekuatan manusia.

"Mereka rebah dan jatuh, tetapi kita bangun dan tetap tegak." (Ayat 8)

Ayat ini menunjukkan perbedaan antara mereka yang mengandalkan kekuatan manusia dan mereka yang mengandalkan Tuhan. Mereka yang bergantung pada kekuatan manusia akan jatuh, sementara mereka yang bergantung pada Tuhan akan tetap tegak dan memperoleh kemenangan.

Ayat 9: Doa penutup

"TUHAN, selamatkanlah raja! Jawablah kami apabila kami berseru kepada-Mu!" (Ayat 9)

Mazmur ini ditutup dengan doa agar Tuhan memberikan keselamatan kepada raja Israel. Doa ini adalah permohonan yang tulus agar Tuhan mendengarkan seruan umat-Nya dan memberikan pertolongan yang mereka butuhkan dalam peperangan.

Ogen : Pilipi 4:6-7

Pilipi 4 : 6 – 7 adalah nasihat penting dari Rasul Paulus tentang bagaimana mengatasi kekuatiran dan untuk memperoleh damai sejahtera. Juga menegaskan bahwa iman dan doa adalah kunci untuk mengalahkan kecemasan/kekuatiran dan mengalami damai sejahtera Allah.

Invocation : Yosua 6:16 menceritakan saat Yosua memerintahkan bangsa Israel untuk bersorak setelah imam-imam meniup sangkakala untuk ketujuh kalinya, karena TUHAN telah menyerahkan kota Yerikho kepada mereka. Perintah untuk bersorak ini merupakan pengakuan bahwa Allah akan memberikan Israel apa yang dijanjikan-Nya, yaitu penaklukan kota itu. Tembok kota Yerikho runtuh karena tindakan Allah yang langsung, bukan karena kekuatan manusia. Kota Yerikho dapat direbut karena ketaatan Israel kepada firman Allah dan iman mereka akan kuasa-Nya yang ajaib. 

3. Aplikasi :

1. Mengandalkan Tuhan dalam Segala Keadaan: penting mengandalkan Tuhan sebagai sumber kekuatan utama kita. Seringkali, kita tergoda untuk mengandalkan kekuatan atau sumber daya manusia (misalnya, uang, koneksi, atau keterampilan) saat menghadapi masalah. Namun, Mazmur ini mengingatkan kita untuk tetap mengandalkan Tuhan, karena hanya Dia yang dapat memberi kemenangan sejati.

2. Berdoa dengan Keyakinan dan Syukur Doa yang penuh keyakinan menunjukkan bahwa kita percaya Tuhan akan mengabulkan permohonan kita sesuai dengan kehendak-Nya, dan syukur menunjukkan sikap hati yang penuh iman dan penerimaan terhadap rencana Tuhan.

3. Jangan Takut Menghadapi Tantangan meskipun hidup penuh dengan tantangan dan kesulitan, kita tidak perlu takut atau menyerah. Tuhan memberikan kekuatan untuk tetap berdiri teguh meski kita mungkin mengalami kegagalan atau kesulitan. Kita dipanggil untuk terus maju dengan iman, karena Tuhan akan menopang kita dalam perjalanan hidup ini.

4. Bersyukur dan Menghargai Penyertaan Tuhan Meskipun hidup penuh dengan tantangan, kita tetap dipanggil untuk bersyukur atas segala yang telah diberikan Tuhan. erta memiliki keyakinan bahwa Tuhan akan selalu memberikan pertolongan-Nya dalam perjuangan hidup Tuhan tidak akan pernah meninggalkan kita, dan Dia akan memberi kita kekuatan dan pertolongan yang kita perlukan dalam setiap langkah hidup. Oleh karena itu bersorak-sorailah dengan penuh sukacita.

Amin.

Pdt. Maslan sitepu, M.Th-Runggun Bandung Barat

 

Info Kontak

GBKP Klasis Bekasi - Denpasar
Jl. Jatiwaringin raya No. 45/88
Pondok Gede - Bekasi
Indonesia

Phone:
(021-9898xxxxx)

Mediate

GBKP-KBD