• WhatsApp Image 2022 02 11 at 11.07.57

  • 20170204 143352
  • 1 peresmian rumah dinas surabaya
  • WhatsApp Image 2022 02 11 at 11.07.58
  • pencanangan tahun gereja bks dps
  • WhatsApp Image 2022 02 11 at 11.07.57 1
  • BPMK GBKP KLASIS BEKASI DENPASAR PERIODE 2020-2025
  • PERESMIAN RUMAH PKPW GBKP RUNGGUN SURABAYA

Jadwal Kegiatan

Kunjungan Moderamen GBKP ke GBKP Klasis Bekasi-Denpasar

Minggu 14 Mei 2017:

1. GBKP Runggun Bandung Pusat

2. GBKP Runggun Bandung Timur

3. GBKP Runggun Bandung Barat

4. GBKP Runggun Bekasi

5. GBKP Runggun Sitelusada

MINGGU 21 JANUARI 2024, 1 PETRUS 1:22-25

Invocation   :

Yoh 15:14

Ogen:

Bilangan 14:1-10

Tema  :

Jadi manusia si mbaru/Menjadi manusia baru

 

Manusia yang hidup dalam dunia umumnya akan menjalani kehidupan untuk dirinya sendiri serta memperjuangkan segala hal untuk kepentingannya sendiri. Sehingga tidak jarang manusia yang memperjuangkan kehidupannya sampai mengorbankan orang lain dalam hidupnya. Namun Allah yang kita kenal dalam Sejarah Alkitab adalah Allah yang mewujudkan DiriNya melalui cinta kasih kepada dunia dengan mengorbankan diriNya dikayu salib untuk menyelamatkan manusia. Sehingga kita mengenal Allah adalah kasih.

Dalam Ayat invocation Yesus menyebut muridNya adalah Sahabat,dan dasar persahabatan itu adalah Allah sendiri yang adalah Kasih.Yesus meminta muridNya juga untuk dapat,menghayati dan melakukan sikap Kasih dalam hidup mereka.. Kata mengasihi mengandung arti memberi dan memberi dan memberi dan terus memberi yang terbaik baik dalam perkataan dan perbuatan kepada sesama.Menjadi sahabat Yesus mampu memberi diri menjadi sahabat bagi orang lain dan sanggup berbagi kasih kepada sesama.

Dalam bahan kotbah ini Petrus menuliskan suratnya kepada jemaat yang merupakan orang orang pendatang yang tersebar di wilayah Pontus, Galatia, Kapadokia, Asia kecil dan Bitinia (ayat 1) yang disebut telah dipilih sesuai rencana Allah serta dikuduskan lewat penebusan kristus agar taat kepada Kristus. pada saat itu jemaat mengalami penderitaan dan pergumulan oleh karena imannya kepada Kristus.mereka menghadapi krisis identitas karena mereka kelompok minoritas(1 Petrus 2:12) yang tidak dipandang dan bahkan dianggap kaum marjinal yang disebut hamba(1 Petrus 2:18) dimana tidak ada kelebihan atau hak istimewa yang mereka punya.ditengah kondisi tersebut Petrus menuliskan suratnya supaya mereka mendapatkan kekuatan dan pengharapan yang baru.Didalam pergumulan itu Petrus mengingatkan jemaat untuk tetap menjalankan kasih persaudaraan yang tulus dan Ikhlas dan bersungguh sungguh dalam mengasihi dengan segenap hati (ayat 22). Mengapa? Oleh karena jemaat telah dilahirkan Kembali bukan dengan benih fana (tidak lahir secara biologis) akan tetapi oleh karena Firman Allah yang hidup dan kekal (lahir Kembali oleh karena penebusan Kristus). kelahiran dalam dunia ini fana, mempunyai Batasan seperti bunga yang mekar dan harum, seindah apapun itu semuanya terbatas karena bunga itu akan layu. akan tetapi Firman Tuhan memampukan untuk dilahirkan Kembali dan mendapatkan kekekalan. Oleh karenanya petrus mengingatkan jemaat untuk memurnikan diri dengan ketaatan kepada Firman Tuhan dimana mereka harus memahami bahwa segala perbuatan yang berlandaskan keduniawian segalanya akan memiliki batas namun Ketika segala hal yang dilakukan berlandaskan status yang sudah ilahirkan Kembali oleh karena Firman Tuhan akan memampukan melakukan banyak hal yang tak terbatas. termasuk di dalam mengasihi.walaupun dalan persoalan. Jemaat akan mampu mengasihi tanpa penghalang Ketika melakukan kasih berlandaskan status sebagai manusia yang baru sekalipun di Tengah situasi yang tidak memungkinkan sekalipun. Dengan iman yang kuat jemaat mampu menunjukkan kasih kepada semua orang karena Kasih merupakan Indentitas dan gaya hidup orang percaya.

Bacaan pertama kita menceritakan tentang keadaan Ketika bangsa Israel dibawah kepemimpinan Musa dan Harun Ketika mereka memerintahkan 12 mata mata untuk menyelidiki ke tanah Kanaan seperti yang diperintahkan oleh Tuhan (Bil 13:1-2). Berita dan gambaran situasi tanah Kanaan yang dibawa oleh 10 orang mata mata menimbukan ketakutan dalam diri bangsa Israel,mereka mengatakan bahwa tanah Kanaan didiami oleh orang orang yang kuat seperti orang enak yang tinggi besar dan gagah perkasa terlalu kuat untuk dikalahkan. Sebegitu takutnya mereka sampai sampai melupakan bagaimana perlindungan Tuhan yang membebaskan mereka dari mesir dan menuntun mereka dalam perjalanan yang penuh perjuangan. Mereka bersungut sungut oleh karena ketakutannya menghadai peperangan, bahkan mereka memilih untuk mati di tanah Mesir atau di padang gurun (ayat 2). Mereka pun berencana Kembali ke Mesir oleh karena ketakutannya dan kecemasannya menghadapi apa yang ada di depannya. Namun berita yang diberitakan olehJosua dan Kalep 2 pengintai itu berbeda dengan yang 10 pengintai justru mereka mengatakan bahwa tanah kanaan yang penuh dengan susu dan madu kedua pengintai ini memiliki iman dan pengaharapan terhadaap Tuhan yang sudah mengantarkan mereka dalam posisi saat itu. Tetapi bangsa Israel justru menolak pernyataan iman mereka dengan mengancam melempari mereka dengan batu. Kita melihat betapa ketakutan dan kecemasan akan pergumulan membuat bangsa itu mampu melukai orang lain, dan ketakutan serta kecemasan itu membuat bangsa Israel melupakan Tuhan dan segala hal yang sudah dinyatakan Tuhan bagi mereka. ketakutan dalam diri bangsa israel juga membuat mereka menjadi tidak takut untuk menyingkirkan orang orang yang mau menghalangi mereka atas rencana mereka. Kita melihat bagaimana bangsa itu berencana memilih mengangkat pemimpin atas mereka untuk Kembali ke Mesir, termasuk pun berencana menyingkirkan Josua dan kalep.. Dari hal ini tentu kita melihat bahwa Josua dan Kalep memahami dan merasakan bagaimana mereka dikasihi dan dicintai Allah (ayat 8) sehingga mereka tidak hanya tidak takut menghadapi bangsa yang mendiami tanah Kanaan dan menghadapi bangsa Israel yang putus asa dan penuh dengan ketakutan terhadap bangsa Kanaan,Josua dan Kaleb tidak takut terhadap persoalan yang ada namun mereka. Menyadari kasih Allah tentu menguatkan mereka untuk menghadapi keputusasaan bangsanya dan mengalahkan bangsa Kanaan.

 Aplikasi

Melalui bahan ini kita diingatkan Kembali bahwa Allah telah memperkenalkan dirinya kepada kita melalui Kristus sang Penebus. Kasihnya membuat kita kuat untuk tetap mampu mewujud nyatakan cinta kasih kita kepada sesama.. Dengan kasih Allah kita telah menjadi manusia baru yang mampu mengasihi seperti teladan yang telah kita dapatkan dalam pengorbanan Kristus. kita mampu mengasihi di Tengah penderitaan dan pergumulan kita, serta mampu mengasihi tanpa mengharapkan balasan melainkan dengan tulus mengerjakan perkerjaan kasih itu sebagai perwujudan identitas sebagai manusia yang baru. Manusia yang menyadari kasih Allah tidak akan takut melangkah melewati berbagai ancaman dan tekanan seperti Josua dan Kalep, memiliki iman yang teguh dan pengharapan oleh karena pertolongan Tuhan yang nyata. .belajarlah kita jangan membesarkan ketakutan sehingga kita tidak lagi bisa melihat kebesaran Allah . Kita juga tidak lagi takut dan ragu untuk mengasihi karena kita sudah menerima kasihNya yang tidak terbatas BAHKAN KITA SUDAH MENJADI SAHABAT ALLAH. Mengasihi dengan tulus iklas tidak pura-pura.

Pdt Maria Endamalem Br Sitepu,S.Th

GBKP Runggun SURABAYA

MINGGU 14 JANUARI 2024, KHOTBAH KUAN-KUANEN 3:19-26

Invocatio :

Nehemia 9:6

Ogen  :

2 Korinti 5:11-21

Tema   :

TUHAN NJADIKEN DONI ENDA ALU KEPENTAREN/Tuhan Menjadikan Dunia dengan Hikmat-Nya

 

 

I.  Pengantar Kitab

Kitab Amsal merupakan bagian dari kitab yang sifatnya sastra, dalam kitab Amsal  terdiri  dari peribahasa (The  Saying) dan perintah serta larangan (Commands   and  Prohibitions). Tujuan kitab Amsal dinyatakan dalam Amsal 1:2-6 memberikan hikmat dan tuntunan agar pembaca dapat hidup sesuai dengan kehendak Ilahi, sehingga kehidupan keluarga dan masyarakat dapat berjalan stabil. Kitab Amsal ditujukan kepada orang muda yang kurang pengalaman ataupun orang yang lebih tua, sehingga mereka dapat memperoleh kecerdasan secara moral dan mental yang menuntun kehidupan mereka. Kitab Amsal merupakan buku atau manual pelajaran yang digunakan di rumah ataupun istana untuk menolong orang-orang muda dapat bertumuh dalam posisi kepemimpinan. Adapun―motto kitab ini adalah takut akan Tuhan merupakan awal hikmat atau pengetahuan (Amsal 1:7; 9:10), yang menunjukkan bahwa nasihat-nasihat dalam kitab ini bukanlah nasihat sekuler, tetapi didasarkan atas perspektif Ilahi. Oleh karena itu, dalam menemukan, mengumpulkan, menyelidiki, dan meringkaskan konsep-konsep yang diselidiki secara topikal dalam kitab ini, tetap harus dilihat dari perspektif bahwa semuanya itu harus didasarkan atas takut akan Tuhan.

II. Pendalaman Teks

Teori big bang adalah teori mutakhir tentang penciptaan alam semesta. Teori big bang yang diadvokasi oleh Abbe Georges Lemaitre menyatakan bahwa jagat raya lahir dari keadaan yang sangat keras dengan kepadatan kisaran 13,7 juta tahun yang lalu. Dalam perkembangannya, teori ini dikembangkan oleh astronom dari Amerika Serikat yaitu Edwin Hubble. Menurut Hubble, pada awalnya bintang-bintang berkumpul di satu titik massa yang dikenal dengan volume nol. Namun, pada suatu waktu volume nol itu meledak dan mengembang. Selanjutnya terjadi letupan dahsyat di volume nol maka semua galaksi dan bintang-bintang mengalami perpindahan cahaya bintang-bintang yang mendekati spektrum merah. Dengan kata lain, perpindahan yang terjadi akibat ledakan dahsyat mengakibatkan bintang-bintang menjauhi bumi dan perlahan-lahan saling menjauh satu sama lain. Dalam hal ini dijelaskan bahwa bumi berkembang tetapi mempertahankan kepadatan rata-rata yang konstan. Objek terus diciptakan untuk membentuk bintang dan galaksi dengan kecepatan yang sama, sehingga mustahil untuk mengamati objek di langit sebagai akibat dari jarak yang jauh dan gaya surut. Tetapi kelemahan teori big bang tidak dapat menjelaskan bagaimana akhir jagat raya berakhir. Jika jagat raya ini bersumber dari ledakan besar, pasti ada sisa radiasi dari ledakan yang mengelilingi seluruh dunia, termasuk alam. Sehingga, teori ini tidak bisa memberi penjelasan dengan jelas mengenai keadaan alam semesta, tetapi teori ini menjelaskan perubahan-perubahan umum di alam semesta sejak pembentukannya. Penciptaan alam semesta dituliskan dalam Alkitab. Kitab Kejadian memulai dengan kalimat pembuka, “Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi (Kej. 1: 1).” Allah menyatakan diri-Nya melalui penciptaan (Maz. 19:2). Penciptaan menunjuk kepada eksistensi Allah dan tanggung jawab manusia. Sebagaimana dituliskan dalam Roma, “Sebab apa yang tidak nampak dari pada-Nya, yaitu kekuatan-Nya yang kekal dan keilahian-Nya, dapat nampak kepada pikiran dari karya-Nya sejak dunia diciptakan, sehingga mereka tidak dapat berdalih”(Rom. 1:20).

Allah berbicara dan dunia jadilah. Melalui firman Tuhan langit dijadikan, oleh nafas dari mulut-Nya dan segala tentaraNya. Sebab Dia berfirman, maka semuanya jadi, Dia memberi perintah, maka semuanya ada” (Maz. 33:6,9). Allah menciptakan dunia dalam enam hari dalam arti sebenarnya. Demikian Alkitab menerangkan, "Sebab enam hari lamanya Tuhan menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh itulah sebabnya Tuhan memberkati hari Sabat dan menguduskannya (Kel. 20:11).12 Melalui siapa Tuhan menciptakan segalanya? Inilah yang dikatakan Alkitab, segala sesuatu dijadikan melalui Dia dan untuk Dia (Kol. 1:16). Segala sesuatu dijadikan olehNya, dan tidak ada yang dijadikan tanpa Dia” (Yoh. 1:3). Tuhan yang menciptakan langit berfirman, Dialah Tuhan yang membentuk dan menciptakan. Jadi, Dia tidak mengosongkannya, tetapi menjadikannya berpenghuni (Yes. 45:18).. Pribadi Allah disebut Bapa karena Dia adalah Sumber dari segala sumber. Pribadi Anak Allah, disebut anak karena pribadi ini diperanakkan dari Allah Bapa yaitu Firman Allah atau perkataan Allah. Anak Allah atau Firman Allah menjelma menjadi manusia supaya manusia dapat mengenal Allah, menyatu kepada Allah. Roh Allah juga pribadi yang keluar dari Allah untuk menyalurkan kasih Allah Bapa kepada Anak Allah, dan juga kasih Anak Allah kepada Allah Bapa, juga kasih Allah kepada manusia dan seluruh ciptaanNya, serta kasih manusia kepada Allah. Jadi, dalam prinsipnya Pencipta adalah Allah yang ilahi, eksistensi Allah yang Esa dan tidak terdapat pencipta selain berdasarkan Allah. Dunia awalnya kosong dan mengalami kekosongan tanpa bentuk. Ketika terjadi kekacauan di bumi dan samudera raya, Allah membiarkannya begitu saja. Keberadaan Roh Allah yang memperbaiki kekacaubalauan dunia.

Roh Allah dalam bahasa Ibrani adalah we ruah Elohim. Ruah berarti roh, napas, angin dan kuasa. Namun beberapa ahli mengatakan bahwa lebih tepatnya adalah angin. Roh Allah tidak dapat dihalangi ke mana akan berhembus dan tidak kelihatan secara mata jasmani yang berkuasa secara luar biasa. Roh Tuhan yang mengambang di permukaan air menunjukkan bahwa bumi yang diciptakan Tuhan berada di bawah air, tetapi tidak ada makhluk hidup yang dapat hidup kecuali diperintah oleh roh Tuhan. Roh yang Allah yang melayang di atas air digambarkan seperti burung yang mengerami telurnya supaya menghasilkan burung. Demikianlah cara Roh Kudus memperbaiki keadaan yang kacau balau itu.

Hikmat secara etimologi ada 3 akar kata dalam bahasa Ibrani yang menunjuk pada kata hikmat yaitu ‘hokmah (hikmat), bina (pengetahuan), dan tevuna (kebijakan) semuanya menunjuk pada hal praktis konkret bukan sekedar teoritis. Hikmat adalah kepintaran mencapai hasil, menyusun rencana yang benar untuk memperoleh hasil yang dikehendaki. Pusat hikmat ialah hati, sebagai pusat keptusan moral dan intelektual.

Kata hikmat dalam bahasa Ibrani biasanya digunakan istilah Hokma yang berarti kemampuan intelektual. Dalam Alkitab terjemahan Baru, di Kitab Amsal muncul 41 ayat yang berbicara mengenai hikmat sehingga kitab Amsal sarat dengan kata hikmat. Dalam sejarah penciptaan, hikmat juga mendapat peran yang amat penting. Amsal 8:22 menjelaskan bahwa Tuhan menciptakan hikmat sebagai permulaan pekerjaan-Nya. Hal ini menandakan bahwa hikmat sudah ada sebelum langit dan bumi, serta segala isinya diciptakan. Dengan hikmat Tuhan meletakkan dasar bumi (Amsal 3:19).

Hikmat adalah karya sastra yang banyak memuat pengalaman-pengalaman hidup dan pengajaran-pengajaran yang ditampilkan secara ringkas dalam bentuk pepatah dan aforisme. Sifat hikmat ialah universal. Artinya setiap orang bisa memilikinya dari segala lapisan masyarakat. Biasanya sastra hikmat di tuliskan dalam bentuk hikmat puisi. Perkembangan hikmat ini di pengaruhi oleh bangsabangsa lain yang sudah lebih dahulu mengetahui pengajaran tentang hikmat. Sehingga tradisi di Israeltidak jauh berbeda dengan tradisi hikmat dari bangsa non Israel. Sekalipun demikian, tradisi hikmat di Israel senantiasa berhubungan erat dengan iman Israel kepada Tuhan yang telah berkarya dan menyelamatkan mereka. Sastra hikmat (kebikjanaan) juga merupakan bahagian dari kehidupan rohani dan kebudayaan yang sangat di hargai dan tidak terpisahkan. Oleh sebab itu tidak heran jika kadang-kadang Amsal ini bercorak keduniawaan dan kadang-kadang kerohanian. Menurut Amsal, hikmat ialah sesuatu yang bersifat praktis bukan mengenai dugaan filosofis, metafisik, mistik, atau sesuatu yang abstrak, melainkan mengenai etika kehidupan sehari-hari. Orientasi hikmat dalam Amsal ialah situasi konkret, yakni untuk mengarahkan orang bertindak kepada situasi yang baik, dalam hal ini apabila melakukan tindakan-tindakan tertentu maka akan memberi akibat tertentu pula. Ia memberikan serangkaian nasihat dan peringatan. Jika kita melihat pengertian dari “hokma” adalah “kemampuan intelektual”. Namun, hikmat tidak identik dengan pengetahuan intelektual, tetapi mempunyai kaitan dengan kecerdasan intelektual (Ams. 1:4).

Hikmat adalah milik Allah yang utuh dan mutlak. Hikmat Allah mencakup sempurna, luas dan lengkap menyentuh setiap bidang kehidupan (Ayb 10:4, Ams 5:31), mencakup semua kedaulatan di dunia serta menggenapi semua apa yang dipikirkan oleh Allah. Alam semesta adalah bukti hikmat Allah dan manusia adalah bukti karya hikmat tinggi yang diciptakan oleh Allah sendiri. Proses-proses alamiah dan historis berada dibawah kendali merupakan pembedaan sempurna antara baik dan jahat dan merupakan dasar untuk pahala dan hukuman yang diterima oleh orng jahat dan orang benar (Mzm 1:37-38, Ams 10:3, 11:4). Kebijaksanaan yang berdasarkan pada kecakapan alamiah ini merupakan karunia rahmani sebab kegiatan kreatif Allah sendirilah yang memungkinkan perolehan kebijaksanaan yang demikian itu.

III. Kesimpulan

Dengan memperhatikan keterangan yang dicatatkan dalam kitab Amsal tersebut, maka segala sesuatu yang telah ada di langit dan di bumi sebagai ciptaan-Nya termasuk manusia sekalipun tetap ada di bawah kedaulatan-Nya. Karena Allah pencipta langit dan bumi dan di bawah pimpinan kedaulatan-Nya semua berada”.  Kemahakuasaan Allah yang tidak dapat dipahami ini tidak harus membuat manusia menjauh dan tidak lagi peduli dengan keberadaan Allah, sebab dalam kehidupan manusia masalah akan tetap ada tetapi ketika masalah itu datang tidak ada tempat lain untuk manusia lari dan mencari pertolongan kalau bukan kepada Allah. Kita harus berusaha mengenal Dia dan kuasa-Nya. Tuhanlah satu-satunya yang menjadi tempat sandaran setiap manusia (Ams. 3:26).

Dengan Kuasa dari Allah, Alam semesta dijadikan dengan penuh Hikmat dengan semua sungguh amat baik. Dengan keseluruhan ciptaan Tuhan maka semuanya dapat digunakan dan bermanfaat bagi keseluruhan ciptaan Tuhan. Dengan keterkaitan hikmat dalam proses Allah menciptakan dunia dengan takut akan Tuhan bagi kita manusia maka kepatuhan dan merasakan hikmatnya Tuhan dalam mencipta akan mengena dan terasa bagi seluruh ciptaan-Nya (terkhusus manusia). Manusia membutuhkan hikmat yang dianugerahkan Allah agar dapat berkarya bagi orang lain melalui ciptaan Allah. Marilah kita menerima hikmat dari Tuhan sebab dengan hikmat itu kita akan dapat mengerti Tuhanlah yang meletakkan dasar bumi ini dengan hikmatNya. 

MINGGU 07 JANUARI 2024, KHOTBAH 1 TIMOTIUS 3:14-16

Invocatio :

Alu gegehNdu ipecinderNdu deleng-deleng i bas inganNa, guna ncidahken kuasaNdu si mbelin (Msm. 65:7)

Bacaan :

Amsal 4: 11-19

Tema :

Dibata itandai i bas Jesus Kristus/ Allah dikenal di dalam diri Yesus Kristus.

 

1. Kata Pengantar

Kita sungguh sangat bersyukur karena kita sudah memasuki tahun baru 2024. Kita merasakan penyertaan Tuhan yang luar biasa dalam hidup kita. Kita semakin mengenal Allah dalam pribadi Tuhan kita Yesus kristus. Apalagi setelah kita mengikuti perayaan-perayaan natal.

Perayaan natal kembali mengingatkan kita bahwa Allah telah turun ke dunia melalui Putra Allah Yesus Kristus. Yesus Kristus Putra Allah yang diperanakkan oleh Bapa-Nya sebelum dunia dijadikan. Kata memperanakkan berarti sesuatu yang sama jenisnya dengan yang memperanakkan. Jadi Kristus Putra Allah yang diperanakkan oleh Bapa-nya. Berarti Kristus itu sama seperti Bapa-Nya. Atau dengan kata lain dapat dikatakan bahwa Kristus Yesus Kristus adalah Allah itu sendiri.

2. Pembahasan

Dalam Prikop kita Paulus ingin segera dapat mengunjungi Timotius, agaknya Paulus mempunyai kekuatiran, bahwa dapat terjadi hal-hal yang menghalangi kedatanganya kembali ke Efesus. Untuk kata-kata “jadi jika aku terlambat” dalam bahasa aslinya tertulis”Dan jika kedatanganku tidak menentu”. Ini menunjukkan ada kemungkinan, bahwa ia sama sekali tidak akan datang. Karena itu  Paulus mengalihkan tugas pembinaan jemaat- jemaat kepada Timotius. Karena itu Paulus menuliskan prinsip-prinsip pengolaan jemaat, sehingga Timotius mempunyai pedoman yang tidak bisa dilupakan dan yang juga bermanfaat bagi jemaat-jemaat kemudian.

Paulus juga berkata bagaimana jemaat harus hidup sebagai keluarga Allah. Jemaat Allah adalah rumah, yang di dalamnya Allah berkenan tinggal (bdk. 1 Kor 3:16). Oleh sebab itu segala sesuatu dalam jemaat harus diatur dengan baik. Disamping itu  jemaat masih mempunyai kemuliaan yang lain lagi yaitu tiang penopang dan dasar kebenaran. Segala kebenaran yang dimiliki Kristus (Yoh 14:6) dipercayakan kepada jemaat. Kebenaran itu terutama berintikan keselamatan, tetapi juga mempunyai ruang lingkup yang lebih luas. Kebenaran itu berisi kehendak Allah untuk hidup manusia di segala bidang. Jemaat wajib menyalurkan kekayaan Kristus kepada dunia. Ketika dunia menyeleweng maka jemaat sebagai tiang penopang dan dasar kebenaran wajib bersaksi dari kehendak Allah.

Paulus meneruskan perkataannya dan mengatakan kerna “kebenaran” yang disebut dalam ay 15. Paulus menyatakan bahwa kebenaran itu dirahasiakan berabad-abad oleh Allah dan kini dinyatakan dalam Yesus Kristus dan menghasilkan ibadah jemaat. kebenaran itu dinyatakan melalui kematian dan kebangkitan Yesus Kristus yang diuraikan dalam  6 kalimat. Kalimat yang merupakan kutipan dari suatu hymne yang terkenal pada zaman itu yang dapat diabgi menjadi tiga pasangan. Pasangan pertama mengambarkan karya penyelamatan Kristus. Dimana Dia datang ke dunia ini dengan rupa manusia dan diakhiri dengan kemuliaanNya pada saat kebangkitanNya. Kebangkitan Kristus dengan Roh menandakan Kristus tidak bersalah. Pasangan kedua mengambarkan usaha pengabaran injil. Kebangkitan Kristus ini dinyatakan dengan menampakan diriNya kepada malaikat-malaikat dan diakhiri dengan diberitakan Yesus dengan semua bangsa (diberitakan) kepada semua bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Yang ketika melukiskan penerimaan Kristus oleh alam semesta. Dimulai dengan diterimanya Yesus oleh umat manusia (yang dipercaya di dalam dunia) dan diakhiri dengan pemuliaan Yesus oleh segenap mahluk pada akhir zaman (diangkat dalam kemuliaan), bdk Fil 2:9,10.

Dalam bacaan kita diajak untuk melihat kehidupan Salomo, Anak Daud, Raja Israel, yang mendapatkan didikan dari orang tuanya, tentang bagaimana agar bisa berumur panjang dan berhasil dalam kehidupan. Bagaimana hikmatTuhan dapat diterapkan dalam kehidupan untuk memimpin ke jalan yang lurus, langkahnya tidak akan terhambat dan tidak tersandung. Ini bererti sangat perlu berpegang erat pada didikan dan tidak melepaskannya. Kejahatan ada dimana-mana tetapi kita bisa memilih untuk tidak berjalan dalam kejahatan. Malahan dalam ayat 15 menekankan lebih dari sekedar tidak mengikuti jalan orang jahat tetapi menghindar dari jalan orang jahat berapapun harga yang harus dibayat. sebagai anak Tuhan mampu hidup dengan cara yang benar, dan tidak menuruti cara hidup orang jahat sehingga bisa menjadi berkat bagi kehidupan orang lain. Jalan hidup orang jahat gelap seperti kelamnnya malam dan mereka akan tersandung jatuh tanpa mengetahuinya, sedangkan jalan hidup orang baik adalah seperti terbitnya matahari, makin lama akan makin terang sampai akhirnya terang benderang (ay.18-19).

3. Penutup

Minggu epiphanias adalah dimana Allah memperkenalkan diriNya (Epifania= penampakan diri, kelihatan). Pengungkapan diri Allah tentang diriNya dalam Kristus. Krsitus menjadi terang sejati untuk menolong kita dalam iman. Seperti teks khotbah kita bagaimana kita harus hidup sebagai keluarga Allah agar Allah berkenan tinggal di dalam jemaatNya. Kita hidup dalam kehendakNya. Walaupun dunia ini menyeleweng dari kehendak Allah, tetapi sebagai tiang penopang dan dasar kebenaran tetap berjalan dalam terang Kristus. Firman Tuhan menjadi penuntun dalam kehidupan kita seperti bacaan firman Tuhan yang pertama yaitu Amsal 4:11-19.. 

Yesus tidak hanya datang ke dunia ini untuk menyatakan kasih Allah, tetapi Ia terlibat secara pribadi dengan kita orang-orang berdosa. Sebab itu makna hakiki keselamatan kita dalam penerimaan kita dengan rendah hati akan kasih dan kemurahan Allah kita tunjukkan melalui cara hidup kita yang benar. Rasul Paulus menekankan kerna pribadi Yesus Kristus yang turun ke dunia dalam rupa manusia tetapi Dia adalah Allah. Walaupun Yesus mati di kayu salib tetapi Dia tidak bersalah.dari pernyataan-penyataan ini Paulus mau menekankan bahwa agar umat Ktisten memiliki iman yang sejati. 

Info Kontak

GBKP Klasis Bekasi - Denpasar
Jl. Jatiwaringin raya No. 45/88
Pondok Gede - Bekasi
Indonesia

Phone:
(021-9898xxxxx)

Mediate

GBKP-KBD