SUPLEMEN PA MAMRE 01-07 OKTOBER 2023, PILIPI 2:1-4
Nats : Pilipi 2:1-4
Tema : Nggeluh Ras Kristus
Tujun : Gelah Mamre - Meteh mehuli nggeluh ras Kristus e me megegeh - Ertekat tetap mpeteguhi kiniersadan ras kalak si deban
I. Pendahuluan
Surat Paulus kepada jemaat Filipi kerap disebut sebagai surat dari penjara karena ditulis oleh Rasul Paulus saat ia berada dalam penjara. Pada dasarnya, suratini berisi ungkapan terima kasih dari Paulus kepada jemaat Filipi yang telah mengirimnya uang untuk mendukung kegiatan misinya. Dalam Kisah Para Rasul 16:12 disebutkan bahwa Filipi merupakan kota utama di Makedonia, sebuah kota perantauan orang-orang Roma. Kota ini dibangun untuk menampung para veteran perang dan kemudian orang-orang buangan yang kalah perang. Surat kepada jemaat di Filipi (secara keseluruhan) tampak sebagai sebuah percakapan atau obrolan, layaknya sebuah percakapan informal seseorang dengan sahabatnya. Surat ini tampak begitu sistematis dan terstruktur sebagai sebuah surat yang utuh. Dengan memperhatikan ciri-ciri persahabatanini, Filipi 2:1-11 dapat dibagi menjadi dua bagian besar: ayat 1-4 sebagai nasihat untuk bersatu dan merendahkan diri serta ayat 5-11 sebagai pemaparan teladan-teladan Kristus.
II. Isi
Nasihat untuk bersatu dan merendahkan diri yang hendak diungkapkan Paulus dalam perikop ini merupakan suatu rangkaian nasihat untuk bersatu yang telah dimulainya dari 1:27 sampai 2:18. Nasihat ini dimaksudkan untuk melawan cursus honorum yang dapat merusak keutuhan jemaat.Surat ini juga berisi penghiburan yang ditujukan kepada jemaat yang sedang berjuang. Misalnya, dalam ayat 1, Paulus menyebut empat nasihat dalam Kristus: penghiburan kasih, persekutuan roh, kasih-mesra, dan belas kasihan. Tampaknya, empat hal ini bukanlah nasihat biasa seperti yang biasa dikenal dalam pergaulan sehari-hari. Nasihat dalam Kristus ini merupakan nasihat yang berpangkal di dalam dan yang dikuduskan oleh Dia, nasihat yang berlangsung di dalam persekutuan-Nya antara anggota jemaat yang satu dengan anggota jemaat yang lain, suatu nasihat yang ditata oleh kasih-Nya.
Pribadi Kristus menjiwai empat nasihat tersebut. Misalnya, nasihat penghiburan kasih yang dimaksudkan oleh Paulus ialah penghiburan yang didorong dan yang dikuasai oleh kasih Kristus seperti yang terdapat dalam jemaat-Nya. Dengan ini, Paulus ingin menekankan bahwa dalam pergumulan dan penderitaan yang sedang dihadapi, jemaat senantiasa menerima penghiburan di dalam Kristus. Walaupun tidak disebutkan secara jelas kasih dari siapa yang memberi penghiburan bagi jemaat (bisa saja kasih Kristus atau p u n Paulus sendiri), tetapi dalam tradisi Perjanjian Lama, ‘kasih’ selalu dikaitkan dengan kasih Allah. Kasih karunia itulah yang memberikan penghiburan bagi jemaat di tengah pergumulan dan penderitaan yang mereka alami karena percaya kepada Kristus.
Setelah berbicara tentang penghiburan dan kasih Allah, Paulus menyebutkan Persekutuan Roh (koinonia) yaitu persekutuan yang diciptakan oleh Roh Kudus, persekutuan di mana anggotaanggotanya hidup dari dan dipimpin oleh Roh itu. Persekutuan yang dimaksud ialah sebuah keadaan memiliki sesuatu bersama-sama orang lain. Dengan kata lain, kata ini juga bermakna partisipasi, perkumpulan atau persahabatan. Persekutuan berarti berbagi sesuatu atau berpartisipasi bersama dengan orang lain dalam suasana persahabatan, dan hal ini terjadi dalam jemaat oleh karena pekerjaan Roh Selanjutnya, Paulus menyebutkan kasih-mesra (splangcha) dan belas kasihan (oiktirmoi). Sebenarnya kedua kata ini memiliki kesamaan makna yang mengungkapkan kasih yang sedalam-dalamnya dan semesra-mesranya (affection dancompassion). Yang dimaksud oleh Paulus ialah kasih mesra dan belas kasihan yang juga berakar dalam Kristus bagi jemaat Filipi yang kemudian menjadi kebajikan yang diterapkan di antara mereka.
Keempat nasihat yang disebutkan oleh Paulus bertujuan untuk menggambarkan berkatberkat yang dialami oleh jemaat Filipi dan oleh dirinya sendiri karena komitmen mereka untuk hidup dalam Kristus. Oleh karena itu, sekalipun ada penderitaan yang dialami oleh jemaat oleh karena iman mereka kepada Kristus (bdk. Flp 1:29-30), hidup di dalam Krisus juga dipenuhi dengan kebijakan-kebijakan dari Tuhan. Itulah sebabnya mereka diminta untuk tetap teguh di dalam Kristus dan dalam ayat 2 Paulus mengatakan, “karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan”.
Nasihat Paulus ini dimulai dengan sebuah permintaan, sempurnakanlah sukacitaku. Hal ini hendak menunjukkan bahwa Paulus sebenarnya sudah bersukacita (Flp 1:4), tetapi sukacitanya tersebut dapat menjadi lebih besar lagi, dan hal itu akan terjadi jikalau jemaat-jemaatnya melakukan apa yang ia minta kepada mereka, jemaat yang sudah mendapat nasihat di dalam Kristus, penghiburan kasih dari Allah, menikmati persekutuan dengan yang lain yang dikerjakan oleh Roh dan mengalami kasih sayang dan belas kasih Tuhan. Mereka diminta untuk memenuhi permintaan Paulus dengan sukacita lewat beberapa hal dalam ayat 2. Namun, permintaan ini tidaklah sama dengan perintah seorang komandan pasukan kepada pasukannya agar melakukan perintahnya. Permintaan ini lebih bersifat arahan atau petunjuk dari seorang Kristen kepada sahabat-sahabat kristianinya.
Hal pertama yang dimintanya ialah supaya mereka sehati-sepikir, meskipun bagaimana cara untuk melakukan dan mengusahakannya tidak disebutkan secara eksplisit. Hal ini bisa bergantung dari sifat masing-masing jemaat dan dari karunia (charisma) yang mereka peroleh dari Kristus dan hal itu berbeda-beda. Akan tetapi, meskipun dengan cara yang berbeda-beda, namun dasarnya tetap sama, yakni kasih Kristus. Lebih dari sehati-sepikir Paulus juga menghendaki supaya pikiran dan perasaan mereka bukan saja memiliki dasar yang sama, tetapi juga harus berlangsung dalam satu kasih dan satu jiwa (Flp 2:2). Dengan demikian, mereka hendaknya dipenuhi dengan dan dipimpin oleh perasaan, pikiran, keinginan, dorongan, kasih yang sama dengan satu tujuan. Satu tujuan berarti bahwa pikiran dan perasaan mereka harus ditujukan kepada dasar yang sama, yang benar-benar mempunyai nilai dan arti yang mendasar, yaitu kasih Kristus.
Ide kesatuan yang disampaikan berulang-ulang ini dimaksudkan untuk mengalahkan sifat egosentris yang selama ini yang membuat diri dan pemikiran sendiri sebagai yang utama. Demikianlah Paulus menyatakan bahwa sukacitanya akan menjadi sempurna bila jemaat Filipi melakukan hal-hal tersebut.
III. Refleksi
Inti dari Filipi 2:1-4 ini terletak pada dalam 1 kata ini πληρώσατέ artinya genapilah, mempunyai struktur imperative present aktif, tersirat bahwa keinginan penulis sangat kuat dan bermakna teguran yang keras dan keinginan tersebut harus diwujudkan oleh penerima surat, yaitu untuk sungguhsungguh mempunyai dorongan dalam Kristus, sungguh-sungguh mempunyai kasih penghiburan, sungguh-sungguh mempunyai persekutuan roh, sungguh-sungguh kasih sayang dan belas kasihan dengan cara saling mengasihi, sejiwa bersama sama sehati sepikir, memikirkan hal yang satu, tidak satupun melawan menurut persaingan, menurut kesombongan kosong, menganggap rendah hati satu dengan yang lain mengungguli diri sendiri, tidak mementingkan diri sendiri, mementingkan orang lain.
Rasul Paulus melihat kehidupan jemaat Filipi sangat sukacita. Sehingga sukacita menjadi pilihan tema besar kitab Filipi. Jemaat Filipi meskipun secara jasmani tidak berkelimpahan, namun mereka menjadi jemaat yang murah hati dan selalu memperhatikan kehidupan rasul Paulus dalam pelayanan dan juga perintisan jemaat. Jemaat Filipi juga jemaat yang rendah hati, inilah puncak kebahagiaan Rasul Paulus. Sehingga dalam Surat Filipi, Paulus juga mengupas teladan hidup, yaitu Tuhan Yesus yang merendahkan dirinya sampai mati di kayu salib, berkorban bagi seluruh umat manusia dan dengan rendah hati menerima semuanya. Kecenderungan di masa era disrupsi ini banyak sekali terjadi konsep yang salah dalam kehidupan umat manusia. Bahwa mereka merasa bahwa sikap yang rendah hati sudah ketinggalan zaman. Tuhan menghendaki setiap orang percaya untuk hidup rendah hati dan selalu terus mau dinasihati dan dituntun oleh Firman Tuhan untuk membawa dampak yang besar. Kerendahan hati adalah sumber kebahagiaan.
Perpecahan dalam jemaat bisa dihindarkan apabila jemaat sungguh-sungguh dorongan dalam Kristus, sungguh-sungguh kasih penghiburan, sungguh-sungguh persekutuan roh, dan sungguhsungguh kasih sayang dan belas kasihan. Sehingga dalam jemaat akan timbul saling mengasihi, sejiwa bersama sama sehati sepikir, memikirkan hal yang satu, tidak satupun melawan menurut persaingan, menurut kesombongan kosong, menganggap rendah hati satu dengan yang lain mengungguli diri sendiri, tidak mementingkan diri sendiri dan mementingkan orang lain. Jadi kajian biblika pengharapan kebahagiaan Rasul Paulus menurut Filipi 2:1-4 yaitu: Pertama, kegenapan kebahagiaannya. Kedua, kesungguhan jemaat dalam Kristus. Ketiga, jemaat hidup dalam kasih. Keempat, jemaat hidup dalam persekutuan Roh. Kelima, adanya kasih sayang dan belas kasihan. Keenam, selalu berfokus memikirkan hal-hal kekekalan. Ketujuh, memiliki kasih antar saudara. Kedelapan, sehati dan sejiwa. Kesembilan, fokus kepada kesatuan. Kesepuluh, rendah hati satu sama lain. Keduabelas, tidak mementingkan diri sendiri. Sehingga implementasi logis yang dapat diterapkan bagi jemaat masa kini adalah: Pertama, hidup membangun kasih mesra dalam Kristus. Kedua, tidak ada persaingan yang menuju kesombongan antar orang percaya. Hidup mengutamakan orang lain. Ketiga, rendah hati.