SUPLEMEN PA MAMRE 02-08 JULI 2023, 2 KORINTI 8:13-15
Bahan : 2 Korinti 8: 13-15
Thema : Nggeluh Sederhana
I. Pendahuluan
Kehidupan di dunia selalu menyodorkan kepada kita kenikmatan dan kemuasan secara duniawi yang tentunya sangat berkaitan erat dengan hawa nafsu dunia ini, sifat yang paling melekat dalam diri manusia adalah tidak merasa puas dan selalu saja merasa kurang, kurang dan kurang akan apa yang sudah ada pada diri mereka, jika difikirkan sebenarnya yang sudah ada pun sebenarnya sudah cukup, ini semua terjadi dikarenakan adanya sikap tidak ada kepuasan atau rasa syukur, kebanyakan yang belum mampu untuk hidup sederhana, yang artinya kurang mampu mengendalikan diri dalam sikap kecukupan dan bersedia berbagi dengan orang lain agar semua ikut merayakan kehidupan.
II. Isi
Bahan renungan PA Mamre hari ini, bisa kita lihat bahwa Paulus mengingatkan kepada jemaat yang ada di Korinti untuk mau berbagi kepada orang yang membutuhkan bantuan. Dalam teks Paulus mencoba memberikan contoh bagaimana jemaat Makedonia yang dalam keadaan tidak baik-baik pun dimana pada saat itu mereka sedang dicbai dengan berat dalam pelbagai penderitaan. Tetapi mereka tetap memiliki sukacita yang meluap-luap untuk membantu dalam keperluan pelayanan sekalu pun mereka berada dalam keadaan miskin namun mereka kaya dalam kemurahan, sehingga Paulus mengatakan bahwa mereka sudah membantu bahkan melampaui kempuan mereka. Karena mereka memberi kan apa yang ada pada mereka dengan tulus iklas.
Dan khusus pada ayat yang menyapa kita hari ini, Paulus menegaskan kepada jemaat Korinti untuk mereka juga mampu membantu orang percaya yang ada di Yudea dan setiap orang yang membutuhkan. Dan yang dilakukan ini bukan supaya orang lain mengalami keringanan tetapi supaya ada keseimbangan. Karena jika kita berfikir dalam dunia ini, maka kehidupan akan terus berputar yang artinya sangat mudah berubah-ubah keadaan manusia. Dengan kata lain terkadang kita boleh mendapatkan berkat yang berlebih dan ada yang lain dalam kekurangan, sehingga ketika kita sudah masuk kedalam keluarga Kristus, sudah menjadi tanggung jawab kita untuk saling membantu dalam keadaan apapun kehidupan kita, sehingga sistem tolong-menolong dan saling membantu itu nampaknyata dalam kehiupan kita, ini boleh terjadi ketika kita mampu menata hati kita untuk menahan godaan dunia, agak kita tidak hidup dalam hedonisme, atau bahkan boros. Sehingga ketika kita mampu hidup secukupnya maka kita juga memiliki kesempatan untuk membantu dan memperhatikan orang yang membutuhkan pertolongan.
Maka dikatakannya didalamnya adanya keseimbangan, semua sama dan semua dapat merasakan dan merayakan pemeliharaan Allah tersebut. Sehingga beban yang ada bisa diatasi dengan kelebihan yang ada pada jemaat korinti demikian juga halnya kelak ketika mereka membutuhkan bantuan, maka ada yang akan membatu mereka. Sehingga kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelibehian mereka kemudian mencukuokan kekurangan kamu. Sehingga orang yang mengumpulkan banyak tidak kelebihan dan orang yang mengumpulkan sedikit tidak kekurangan.
Boleh kita lihat iman dan kasih bagi orang yang sudah percaya tersebut bukan hanya melalui doa atau ibadah pribadi, tetapi juga tampak dalam kepedulian kita pada orang lain. Kepedulian yang terujud melalui pertolongan. Jemaat makedonia mengajarkan kepada kita bahwa memberi itu bukan hanya karena kita berlebihan dan agar orang lain mendapat keringanan tetapi ketika memberi itu agar adanya keseimbangan. Jemaat makedionia menagajrkan kepada kita kemiskinan tidak menjadi alasan untuk tidak menolong orang lain.
III. Refleksi
Thema Ngeluh Sederhana/ Hidup sederhana/ keugaharian adalah salah satu tata nilai di GBKP, yang menekankan kepada setiap orang percaya untuk mampu iklas menerima kehidupan yang ada, serta bersyukur atas setiap berkat yang diterima dan mau menggunakan berkat pada hal-hal yang bermanfaat serta berarti, dengan kata lain boleh memiliki gaya hidup bersahaja tapi tidak murahan, peduli dengan sesamanya agar mereka dapat hidup dalam kecukupan, empati kepada orang-orang miskin dan menderita tanpa memandang perbedaan ras, suku dan agama, selalu bersama dengan orang-orang yang diperlakukan tidak adil tetapi tetap hidup dalam kebenaran. Dengan kata lain kehidupan kita tampil sederhana tetapi memiliki banyak pengaruh positif ataupun memberikan makna kepada sekitar kita.
Dan kita tetap bisa berefleksi dari kehidupan jemaat Makedonia yang mau memberi di tengah kesusahannya, di dalam kesederhanaan sekalipun tetap mampu memberi karena bukan menjadi alasan ketika dalam keadaan terendahpun kita tetap harus saling menolong bukan berdasarkan yang tidak ada pada kita, tetapi tolonglah berdasarkan apa yang ada pada kita.
Selamat menjalankan kehidupan yang sederhana tetapi tetap elegan
Tuhan Yesus Memampukan kita