SUPLEMEN PA MAMRE 27 FEBRUARI-05 MARET 2022, OGEN ULANGAN 11:8-12
Tanggal 27 Februari – 5 Maret 2022
(Budaya dan Tradisi: Semangat Hidup, Filosofi Kerja dan Menjaga Lingkungan bagi orang Karo)
Teks : Ulangen 11:8-12
Tema : IKUTKENLAH KERINA UNDANG-UNDANG TUHAN
Menurut KBBI undang-undang adalah 1Ketentuan dan peraturan negara yang dibuat pemerintah, disahkan oleh parlemen, ditandatangani kepala negara, dan mempunyai kekuatan yang mengikat. 2Aturan yang dibuat oleh orang atau badan yang berkuasa. 3Hukum (dalam arti patokan yang bersikap alamiah atau sesuai dengan sifat-sifat alam. Undang-undang Tuhan adalah sesuatu yang Tuhan buat sebagai hal yang mengikat antara Tuhan dan umatNya, yang dibuat berdasarkan kedaulatan Tuhan sendiri. Undang-undang Tuhan merupakan aturan yang harus dipatuhi oleh setiap siapapun yang mengaku sebagai umat Tuhan.
Di dalam kehidupan kita, di lingkungan manapun kita bernaung, baik di keluarga, lingkungan kerja, bahkan gereja pun ada aturan mainnya. Dalam permainan sepak bola contohnya, ada teguran berbentuk kartu kuning dan kartu merah, bahkan juga pinalti. Itu merupakan peringatan bahwa kalau mau bermain berarti mau taat pada aturan main. Segala bidang hidup mempunyai aturan mainnya.
Nats yang kita baca dimulai dengan “Jadi kamu harus berpegang pada seluruh perintah yang kusampaikan kepadaMu” dan diakhiri dengan “Mata Tuhan Allahmu tetap mengawasimu dari awal sampai akhir tahun.” Dari sini kita dapat melihat bagaimana undang-undang itu dibuat oleh Allah sendiri, dan ternyata bukan undang-undang yang dibuat asal jadi. Dan tidak dapat dijalankan dengan sembarangan, karena setiap siapa yang ingin hidupnya diberkati maka ada tanggung jawab yang harus diterima, yaitu menjalankan undang-undang Tuhan yang dalam pelaksanaannya diawasi oleh Tuhan sendiri.
Berkenaan dengan penekanan PA Mamre minggu ini mengenai “Budaya & Tradisi: semangat hidup, filosofi kerja dan menjaga lingkungan bagi orang Karo”, maka Mamre diajak untuk menilik Kembali bagaimana filosopi orang Karo tentang alam lingkungan ini yang tertuang dalam budaya dan tradisi. Sesuai dengan bacaan kita, Tuhan yang menciptakan dan menyediakan segala penopang kehidupan bangsaNya melalui alam ini. Sebagai bentuk syukur akan hal itu, maka salah satu cara yang dapat dilakukan dan diusahakan adalah menghargai alam dan merawatnya dengan baik. Filosofi orang tampak jelas menghargai alam dengan menempatkan hasil alam sebagai salah satu symbol kehormatan dalam adat Karo. Beras meciho, manuk megersing, gula, tualah dan hasil alam yang lainnya dipakai sebagai “tanda kehamaten” dalam berbagai acara adat. Semua yang ada di dunia ini adalah ciptaan Tuhan, sama seperti undang-undang yang Tuhan buat tidak dengan asal-asalah, ciptaan ini pun tidak dibuat dengan sembarangan. Dilihat dari Kejadian 1:31 Tuhan katakan “sungguh amat baik”, dan manusia sebagai yang segambar dan serupa dengan Allah diberi mandat untuk mengusahai dan memelihara segala ciptaaanNya. Khususnya Mamre melalui PA ini, diajak untuk ikut ambil bagian dalam memelihara ciptaan dimulai dari diri sendiri sebagai mitra Allah melakukan yang Allah kehendaki untuk kebaikan alam dan kemuliaan Tuhan. AMIN
Pdt. Dian Br Sitepu- Rg. Banjarmasin