SUPLEMEN PA MAMRE 16-22 MARET 2025, KELUARAN 15:22-17

Teks : Keluaran 15:22-27

Tema : Kepatuhen Maba Kiniraturen Ras Kejuah-Juahen

Tujuan  : Gelah Mamre

1. Meteh maka kepatuhen pentingkel ilebe-lebe Dibata

2. Ncidahken sikap patuh dingen nggejapken ulih simehuli arah kai siilakokenna

 

Keluaran 15 mencatat peristiwa, setelah bangsa Israel menyeberangi laut merah dengan pertolongan Tuhan. Mereka baru saja mengalami kemenangan yang besar atas mesir dan merayakannya dengan nyanyian pujian perempuan-perempuan Israel yang dipinpin oleh Maria saudara perempuan musa, dan berlanjut ke perjalanan Israel di padang gurun, dimana mereka mendapati tantangan pertama berupa air pahit di Mara.

  1. Orang Israel baru saja menyaksikan pembelaan Tuhan dengan ajaib. Tuhan membelah laut teberau sehingga mereka dapat berjalan di tengah-tengah laut dan melihat musuh yang mengejar dibinasakan. Mereka takjub dan bersorak, namun dalam sekejap, pujian kepada Tuhan berubah menjadi persungutan saatmereka minum air di Mara yang pahit rasanya. Mereka marah dengan situasi tersebut. Bangsa Israel merasa Allah gagal menyediakan air minum yang layak di dalam perjalanan mereka (22-23).Karena hal tersebut mereka bersungut-sungut, mengeluh kepada Musa, kemudian dijawab dengan sebuah tindakan luar biasa dari Allah, Allah membuatnya menjadi manis (25). Allah member kesempatan kepada bangsa Israel untuk menunjukkan secara konkret siapa sebenarnya diri mereka, apakah mereka sungguh-sungguh mendengarkan suara Tuhan ketika berhadapan dengan kesulitan atau malah sebaliknya. Jika mereka memilih taat, mereka akan menerima jaminan penyertaan dari Tuhan yang menyembuhkan (26). Di ayat 27 di lihat bagaimana pennyertaan Tuhan terhadap bangsa tersebut bahwa Allah benar-benar mencukupkan kebutuhan mereka dengan melimpah.

Setelah mengalami kelepasan yang luar biasa bangsa Israel masih menhadapi kesulitan dan tantangan. Air pahit di Mara melambangkan ujian atau kesulitan hidup. Tindakan Tuhan mengubah air pahit menjadi manis menunjukkan kuasa dan kasihNya untuk mengatasi masalah kita. Bersungut-sungut adalah respon manusiawi yang masih jauh dari kata sabar dan menunjukkan bahwa pengenalan bangsa Israel terhadap Allah masih sebatas kasih atau taat ketika apa yang mereka kehendaki terjadi. Tuhan mau melihat apakah kita percaya dan masih mau taat di tengah kesulitan sekalipun, karenaTuhan mau menunjukkan sendiri bagaiamana IA adalah penyembuh baik secara fisikmaupunrohani. Yang disediakan Allah di Elim melambangkan berkat dan rencana Allah yang sebenarnya mampu Tuhan lakukan lebih dari yang kita harapkan.

  1. Tema Kepatuhan maba kiniraturen ras kejuah-juahen.

Secara umum aturan bertujuan untuk menjaga ketertiban, mengatur hubungan antar manusia, mencapai tujuan bersama serta melindungi nilai dan keyakinan dan mengatur sumberdaya yang ada. Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan aturan ini adalah kebutuhan manusia, nilai dan keyakinan, kekuasaan dan otoritas serta sejarah dan tradisi. Sehingga dapat disimpulkan secara keseluruhan bahwa ATURAN adalah fondasi masyarakat yang teratur dan harmonis serta membantu menciptakan lingkungan hidup yang aman, adil dan sejahtera. Ini adalah tujuan dan dasar adanya aturan dalam hidup. Namun mungkin kita pernah mendengar bahwa “Aturan dibuat untuk dilanggar”. Jadi dapat dipahami bahwa kalimat ini menjadi sumber atau awalmula kekacauan terjadi. Tema ini jadi Persinget man Mamre selaku bapa itengah jabu ras I gereja, selaku pemimpin perlukel Mamre nuduh kenteladan simehuli sibijak I tengah-tengah jabu bagepe ibas kegeluhenna.

Patuh nandangi perintah Dibata labo terjeng menyenangkan hati Tuhan tapi pe mbaba kiniulin nandangi manusia. Manusia pasti lebih nyaman, tenang ras damai ketika kegeluhen erdalan ibas kiniraturen ras kejuah-juahen. Janah perlukel sipahami maka ibas kiniraturen ras kejuah-juahen labo sepenuhna terlepas arah penderitaan bagepe perbeben ibas geluhta. Kenca ngidah ras erlajar uga Dibata engkelengi kita, alu lebih mbages pasti kita ngasup ngidah kiniulin itengah penderitaan segelah ula sempat kita ndabuh kubas dosa bersungut-sungut janah pemeraguken kuasa Dibata sinampati kita. Pentingkel tetap patuh erkiteken Tuhan penuduh ken uga kiniraturen ibas kerina karya ras keleng ateNa.

  1. Refleksi
  • Bersyukur dalam kemenangan: setiap hari adalah hari kemengan bagi kita, ini perlu kita aminkan. Seperti Maria dan dan perempuan Israel kita juga perlu senantiasa bersyukur dan merayaken kemenangan yang Tuhan berikan dalam hidup Mamre.
  • Mengandalkan Tuhan Dalam kesulitan: Perjalanan hidup tidak selalu mulus kadang kita berjumpa dengan tantangan, pergumulan, kesulitan dsb, Mamre tidak boleh cepat mengeluh dan menggerutu, tapi mari semakin keras berseru kepada Tuhan, air pahit dengan kuasa Tuhan berubah menjadi air manis. semakin berat jalan kehidupan semakin dekat dengan Tuhan.
  • Taat kepada Firman Tuhan: Janji perlindungan Tuhan berlaku bagi mereka yang hidup dalam ketaatan.
  • Tuhan Menyediakan pemulihan: Tuhan yang memberikan kemenangan, juga akan memelihara umatNya dalam perjalanan hidup mereka, Mara (kesulitan) mungkin datang, tapi Elim (pemulihan) juga disediakan Tuhan bagi Mamre yang setia.

Pdt. Maslan Sitepu, M.Th-Runggun Bandung Barat

 

Info Kontak

GBKP Klasis Bekasi - Denpasar
Jl. Jatiwaringin raya No. 45/88
Pondok Gede - Bekasi
Indonesia

Phone:
(021-9898xxxxx)

Mediate

GBKP-KBD