SUPLEMEN PJJ TANGGAL 30 JULI-05 AGUSTUS 2023, RUT 4:1-12
RUNGGU KERNA KEGELUHEN
Rut 4 : 1-12
Tidak bisa terlepas dari pasal 1 sampai pasal 3 tentang bagaimana kehidupan Rut bersama dengan mertuanya, bersama dengan orang yang ia kasihi suaminya, perjalanan kehidupan mereka yang begitu panjang ia harus meninggalkan daerahnya tapi ia memutuskan saat suaminya meninggal untuk percaya kepada Allah dan ia tidak sekedar percaya tetapi menuruh pengharapan pada Tuhan yang empunya kehidupan dan karena itu ketika kita membaca di pasal 4 :1-17 kita akan endapati bagaimana pertahanan iman yang dimiliki oleh seorang yang bernama RUT dalam sebuah ketaatannya kepada Tuhan yang ia wujud nyatakan dalam tanggung jawab iman sebagai seorang anak mantu dalam kehidupan keluarganya ia begitu patuh dan dengar-dengaran kepada ibu mertuanya.
Dan ini menjadi kebanggan seorang ibu Naomi sekalipun ia harus kehilangan suaminya, anak-anak yang ia kasihi dan ia cintai, ia harus kehilangan Elimelekh yang menjadi sandaran kehidupannya. Tetapi ia tidak kehilangan pengharapan karena ia peracaya sekalipun suaminya telah dipanggil oleh Tuhan tapi ia masih memiliki anak-anaknya. Tetapi juga saat anak-anaknya dipanggil oleh Tuhan, ia tidak kehilangan Tuhan tetapi ia masih memiliki pengharapan yang sama. Karena ternyata anak mantunya yang bernama Rut masih tetap setia bahkan ia rela tidak kembali kedaerahnya, untuk mengambil keputusan dan percaya kepada Tuhan. Sehingga Naomi tidak sendiri, ada Rut menantunya yang masih tetap setia. Kerajinan, keuletan, kerja keras yang ditunjukan oleh seorang Rut itu tidak hanya membuat ibu mertuanya bangga tetapi oranng-orang yang ada disekitarnya merasa terberkati oleh kehidupan yang dilakukan oleh Rut.
Kalau mau dipikir, Rut awalnya seorang yang tidak percaya kepada Tuhan tapi saat ia mengggambil keputusan untuk tetap ada tinggal bersama ibu mertuanya dan tidak akan pernah kemana-mana, ia sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan dan kehidupannya diberkati. Mungkin ada yang bertanya apa bukti Rut diberkati dari hasil kerja kerasnya, dari ketaatannya yang kita temukan kitab Rut adalah sebagai tanda bukti autentik yang mau dinyatakan bagi kita bahwa setiap orang yang betul-betul percaya kepada Tuhan yang taat melakukan kehendaknya tetapi juga dalam setiap kehidupannya ia rajin bekerja keras berupaya. Tidak dibiarkan Tuhan tetapi justru diberkati Tuhan. Siapa yang akan menyangka kalau Rut akan bertemu dengan Boas, si penebus yang tidak hanya memberi dia rasa aman, nyaman, tetapi Boas menjadi suaminya bahkan dalam satu kehidupan keluarga mereka dilahirkan, dihadirkan seorang anak bernama Obet dan dari keturunan ini sampai pada raja Daud.
Keterangan Alkitab di pasal 4 ini memberikan penjelasan bahwa Boas telah pergi ke pintu gerbang dan duduk di sana. Kebetulan lewatlah penebus yang disebutkan Boas itu. Lalu berkatalah Boas: “Hai saudara, datanglah dahulu ke mari, duduklah di sini.” Maka datanglah ia, lalu duduk. (4:2) Kemudian dipilihnyalah sepuluh orang dari para tua-tua kota itu, dan berkata: “Duduklah kamu di sini.” Maka duduklah mereka. (4:3) Lalu berkatalah ia kepada penebus itu: “Tanah milik kepunyaan saudara kita Elimelekh hendak dijual oleh Naomi, yang telah pulang dari daerah Moab. (4:4) Jadi pikirku: baik juga hal itu kusampaikan kepadamu sebagai berikut: Belilah tanah itu di depan orang-orang yang duduk di sini dan di depan para tua-tua bangsa kita. Jika engkau mau menebusnya, tebuslah; tetapi jika engkau tidak mau menebusnya, beritahukanlah kepadaku, supaya aku tahu, sebab tidak ada orang yang dapat menebusnya kecuali engkau, dan sesudah engkau: aku.” Lalu berkatalah ia: “Aku akan menebusnya.”
Apa yang pernah dijanjikan oleh Boas kepada Rut dan bersumpah dihadapan Tuhan itu tidak pernah akan dilanggar oleh Boas tetapi aturan, kebiasaan di Israel harus demikian, keluarga terdekat dari Elimelek yang akan menjadi hak untuk menebus apakah saat itu Boas putus asa? Tidak. Apakah Boas merasa gagal untuk mengangkat harkat dan martabat dari kehidupan dari pada Rut seperti yang ia janjikan ditempat pengirikan? Tidak saudara. Di ayat 5 Tetapi kata Boas: “Pada waktu engkau membeli tanah itu dari tangan Naomi, engkau memperoleh Rut juga, perempuan Moab, isteri orang yang telah mati itu, untuk menegakkan nama orang itu di atas milik pusakanya.” Jadi tidak sekedar menebus harta miliknya tetapi juga istri dari pada anak Elimelek yang masih ada yang tinggal bersama-sama dengan Naomi yaitu Rut dan ternyata Tuhan punya rencana diluar dugaan manusia, bagaimana Tuhan mau mengangkat harkat dan martabat kehidupan dari pada Rut untuk menjadi berkat bagi banyak orang tidak hanya keluarganya tetapi semua orang termasuk menjadi berkat bagi kita. Ayat 6 lalu berkatalah penebus itu: “Jika demikian, aku ini tidak dapat menebusnya, sebab aku akan merusakkan milik pusakaku sendiri. Aku mengharap engkau menebus apa yang seharusnya aku tebus, sebab aku tidak dapat menebusnya.”.
Tuhan mempunyai rancangan yang indah bagi kehidupan dari pada Rut dan Naomi. Boas sungguh menjadi berkat bagi kehidupan dari Rut dan Naomi. Apa yang telah ia janjikan di tepat pengirikan dijawab, didengar oleh Tuhan . Dan akhirnya segala harta milik daripada Elimelek termasuk Rut menjadi milik dari pada Boas. Boas yang menebus, dan inilah tugas dari pada Boas mengangkat harkat dan martabat dari pada Rut termasuk Noami yang masih setia mendampinginya.
Tema PJJ minggu ini, Runggu kerna kegeluhen. Prinsipnya semua jika dibicarakan dengan baik, maka hasilnya juga membawa kebaikan. Tidak ada manusia yang tidak luput dari persoalan kehidupan, di masa lalu, sekarang, dan akan datang. Belum selesai kemarin, yang baru sudah hadir dalam kehidupan ini. Namun, semuanya bisa diselesaikan. Kita butuh orang lain dan tidak pernah merasa sendiri dalam setiap persoalan. Realita kehidupan buruk dan tidaknya semuanya diselesaikan. Melakukannya atau menyelesaikannya dengan Kasih Allah.