PEKAN PENATALAYANEN GBKP 2018 WARI-VII, KHOTBAH MATIUS 5:13-16
Tema :
Isuruh Ku Doni Enda
1. Panggilan utama Gereja adalah memberitakan Injil Tuhan Yesus Kristus (1 Pet 2:9; Mat 28:19-20). Panggilan tersebut dilaksanakan melalui persekutuan, pelayanan dan kesaksian. Ketiganya tidak dapat dipisahkan walau dapat dibedakan. Gereja adalah persekutuan yang melayani dan bersaksi; kesaksian yang harus dilaksanaka adalah kesaksian oleh persekutuan yang harus dibarengi dengan pelayanan; pelayanan adalah pelayanan di dalam dan oleh persekutuan yang merupakan kesaksian. Dan pelaksanaan panggilan dan pengutusan adalah tanggung jawab dari seluruh warga gereja. Imamat Am orang percaya menegaskan keikutsertaan aktif semua warga untuk mengemban tugas panggilan dan pengutusan untuk memberitakan Injil Yesus Krisus.
2. Allah adalah pengutus Agung dan Missio Dei tidak dimulai dari gereja atau badan badan missi tapi mulai dari Allah, yang merupakan sumber keselamatan sekaligus sumber dan pusat missi tersebut. Panggilan tersebut menjadikan kita umat menjadi SaksiNya, AlatNya, PelayanNya dan utusanNya yang bertindak sebagai Garam dan Terang dunia( Matius 5:13-16). Teksini bagian dari Khotbah Yesus di bukit yang merupakan pidato peneguhan dan pengajaran bagi murid murid yang dipilih olehYesus.
3. Jika Yesus mengingatkan murid-murid untuk menjadi garam bukan berarti seluruh sifat garam diserap dan dipahami secara gatif namun diambil yang merupakan manfaat terbaik dari garam. Pemahaman yang salah seperti, jika garam terlalu banyak maka akan membuat makanan jadi tidak enak, maka orang Kristen janganlah terlalu banyak didunia ini. Manfaat yang terbaik yang dimaksud adalah
a. Garam berfungsi untuk mengawetkan atau mencegah kebusukkan. Kita adalah garam dunia sehingga kita harus mencegah dunia dari kebusukkan rohani dengan memberitakan Injil disertai kesaksian hidup yang baik.
b. Garam mengenakkan makanan. Koki sehebat apapun tidak akan menghasilkan makanan yang enak jika tanpa garam. Kehadiran kita harus membawa sukacita bagi banyak orang .Kehadiran kita membuat orang lain merasa dikasihi dan terhibur. Namun hati-hati karena kita tidak boleh menyenangkan hati orang lain dengan melanggar Firman Tuhan.
c. Garam mempengaruhi bukan dipengaruhi. Kita mempengaruhi orang lain untk mengikut Kristus bukan dipengaruhi untuk hidup jauh dari Kristus.
4. Terang Dunia sebenarnya adalah Yesus Kristus (Yoh 1:9). Kita adalah terang didalam Tuhan (Ef 5:8), kita memantulkan terang dari Tuhan.
a. Terang erbeda secara menyolok dengan gelap. Cara hidup kita berbeda dalam hal kejujuran kerajinan, mentaati aturan, mengasihi, mengampuni. Dalam hal yang meruakan dosa kita berbeda, tidak ada kompromi dengan dosa.
b. Terang tidak boleh disembunyikan. Kita harus mau bergaul dan berada ditengah dunia untuk menerangi mereka.
c. Terang member petunjuk dan arah. Memberi nasehat, ajakan dan teguran.
d. Terang mempengaruhi gelap bukan sebaliknya.
5. Secara khusus menjadi Garam dan terang dunia adalah penggilan orang percaya. Jadilah Garam dan Terang didalam setiap keberadaan hidup kita, baik keluarga, digereja, dipekerjaan/ usaha, di lingkungan tempat tinggal dan lain sebagainya. Tahun 2018 adalah tahun politik dan ini merupakan moment yang tepat untuk orang Kristen diutus dan bersaksi sebagai Garam dan Terang dunia baik sebagai yang kan dipilih maupun yang akan memilih.
Pdt. Erlikasna Purba.
GBKP Rg. Denpasar