MINGGU 18 AGUSTUS 2024, KHOTBAH MAZMUR 92:13-16
Invocatio :
Aku kap Dibatandu, e maka Kuembah-embah kam, seh kam metua janah ubanen. Aku si njadiken kam, e maka Kutatang-tatang, Kuangkip-angkip, janah Kukelini kam
(Jes. 46 : 4)
Ogen :
Epesus 6 : 1 - 4 (Tunggal)
Tema :
Tetap Paguh Dingen Erbuah
Taat dan kasih
6:1 Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian. 6:2 Hormatilah ayahmu dan ibumu--ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini: 6:3 supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi. 6:4 Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan.
Masmur 92 : 13-16
- Orang benar akan bertunas seperti pohon korma, akan tumbuh subur seperti pohon aras di Libanon.
- mereka yang ditanam di bait Tuhan akan bertunas di pelataran Allah kita.
- Pada masa tua pun mereka masih berbuah, menjadi gemuk dan segar.
- untuk memberitakan, bahwa Tuhan itu benar, bahwa Ia gunung batuku dan tidak ada kecurangan padaNya.
Pendahuluan
Menjadi tua? Apakah kita menyukai suatu saat kita menjadi tua? Kalu di renungkan saat menulis narasi ini saya tersenyum dan mulai mencari apa saja yang buat saya tua. Dan tertawa sendiri membayangkan saya tua dengan wajah keriput. Mengapa saya tertawa? Apakah saya merasa tidak mungkin terjadi hal tersebut? Bersama kita mempertanyakan masa tua yang seperti apa yang kita impikan? Ada kutipan nyeleneh yang berkata, “muda foya-foya, tua kaya raya, mati masuk surga.” Kelihatannya enak. Tetapi tidak sedikit kaum lansia yang justru sering uring-uringan bahkan depresi karena mengalami perubahan hidup yang drastis. Misalnya, kerja tubuh yang semakin melambat, kesepian, atau ditinggalkan orang yang disayangi. Dengan minggu Saitun ini berharap sukacita menyambut usia menua dengan kemenangan dalam KasihNya. Itu kita aminkan. Bagaimana Saitun GBKP saat ini? Sudah menerima dirinya Saitun?
Isi
Saudara saudari yang terkasih dalam Yesus Kristus,
Memaknai hidup dalam usia tua dan berguna adalah kebahagiaan yang besar kata beberapa penelitian. Bukankah setiap orang ingin sukses dan bahagia sampai tua? Maka dari itu, penting sekali bagi kita untuk memperhatikan cara kita menapaki usia. Jika membaca kitab Mazmur, maka kita akan mendapati ada dua jalan hidup yang bisa kita pilih. Pertama, jalan orang fasik, yaitu orang yang jauh dari Tuhan dan hidup menuruti nafsu kedagingannya sendiri. Kedua, jalan orang benar, yaitu orang-orang yang takut akan Tuhan dan hidup menuruti perintah-Nya. Manakah yang kita pilih? Mengapa penting memahami orang fasik dan orang benar?
Orang fasik bisa terlihat lebih beruntung, tetapi Mazmur 92 menegaskan bahwa mereka sebenarnya sedang menunggu kebinasaan (ay. 8, 10). Kesuksesan hidup mereka fana, seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap (Yak. 4:14). Jadi tidak heran jika kebanyakan orang semakin tua semakin takut. Begitu meninggalkan dunia, saat itu juga mereka kehilangan hal terbaik yang mampu mereka dapatkan selama ada di dunia ini.
Sebaliknya, orang benar digambarkan seperti pohon aras di Libanon. Ini adalah pohon yang paling perkasa di dalam Alkitab. Tingginya bisa sampai 40 meter dan mampu tumbuh selama seribu tahun lebih. Sangat kokoh. Sebagaimana pohon aras di Libanon yang tahan terhadap berbagai gempuran kondisi alam, maka orang benar pun akan kokoh bertahan menghadapi berbagai gempuran kehidupan sampai masa tuanya.
Mereka menyaksikan kuasa Allah, mereka memberitakan tentang Allah. Berbuah lebat berkwalitas hasil pemikiran dan pelaksanan setiasp pekerjaan dilakukan dengan gembira. Bagaimana tradisi pertanian di Yerusalem dan hubungannya dengan manusia dalam Tuhan?
Mengapa bisa demikian? Pemazmur menggambarkan orang benar seperti “ditanam di bait Tuhan” (ay. 14). Artinya, orang benar mengalami hadirat Tuhan sehingga tidak pernah takut untuk menghadapi kesulitan apapun di dunia ini. Apakah masalah ekonomi dan hubungan sosial? Mereka akan terus menapaki usia dengan keyakinan karena tahu bahwa mereka telah mendapatkan jaminan hidup kekal. Bagi mereka, apa yang jauh lebih baik dibanding dunia ini sedang menanti di balik kematian.
Bagaimana dikatakan bahwa buahnya ada sampai pohon itu tua, gemuk buahnya subur batangnya. Bertunas seperti pohon korma adalah sangat jarang ada pohon korma bertunas. Artinya disaat itu ada keistimewaan orang yg di tanam di dalam Bait Tuhan, FirmanNYa berurat ber akar didalam pikiran dan hati, tumbuh pengertian dan pemahaman akan kebenaranNya. Hidup baru dan dibaharui selalu ( Kolose 3 : 5-17 ), mereka mengenakan jubah keyakinan dalam kasih Tuhan dan pengertian dalam HikmatNya. Betapa indah hidup mereka melewati banyak tantangan bersama Tuhan akan menang dan memenangkan hati keluarga di dalam Tuhan.
Bacaan teks minggu ini menunjukkan bagaimana keluarga yang berbahagia dalam menjalani biduk rumahtangga. Hubungan anak dan orang tua penuh kasih dan pengertian untuk mencapai kemajuan-kemajuan berumahtangga. Dimulai dari karakter penuh hormat pada orang tua di dasari dari Firman Tuhan yang berkuasa dalam diri setiap anggota keluarga. Peran penting dalam keluarga sebagai orang tua dan anak adalah menunjukkan kuasa Tuhan ada dalam setiap pergumulan orang tua. Kwalitas rumah tangga yang benar adalah saat anak dan orang tua menghasilkan buah kehidupan dan menjadi berkat bagi banyak orang.
Jikas dikatakan, mMereka tidak hanya digambarkan “gemuk dan segar,” tetapi juga “terus berbuah” (ay. 15). Masa tua bagi setiap orang anggota keluarga, benar bukan masa menghabiskan sisa hidup sambil menunggu dipanggil Tuhan. Masa tua tetap merupakan masa menghasilkan buah bagi Tuhan, walaupun dengan bentuk yang berbeda.
Begitulah gambaran masa tua orang benar dimulai dari kehidupan keluarga. Mereka tetap dapat menghasilkan buah minimal dengan cara menceritakan pengalaman hidup bersama Kristus (ay. 16), sudah dirasakan mulai sejak usia dini. Kelak anggota keluarga memasuki usia tua memiliki pemahaman: Usia boleh menggerogoti kebugaran fisik. Tetapi pengenalan akan Kristus akan terus memperbarui rohani (2Kor. 4:16). Bagi orang benar, makin tua malah makin menjadi berkat. Itulah sebabnya beberapa gereja menyebut pelayanan kaum usia lanjut mereka dengan usia emas. Usia Saitun adalah seperti kemenangan melewati jaman yang Tuhan ijinkan dengan bersukacita bersama Dia. Sungguh menjadi harapan GBKP mewujudkan jemaat dan majelis yang berkwalitas imannya sampai umur Saitun. Seperti dalam invocatio Sampai masa tuamu Aku tetap Dia u dan sampai masa putih rambutmu v Aku menggendong kamu 1 . Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul w kamu dan menyelamatkan kamu.
Penutup
Pertanyaan-Pertanyaan untuk direnungkan dan dilakukan dalam kasihNya: Menurut saya dan saudara, pentingkah kesehatan, uang, dan keluarga/pertemanan? Jika kita katakan penting, maka sejauh kebenaranNya kita tidak akan kekurangan jika kita ada dalam wilayah KuasaNya. Dengan bersosial, maka kita akan kuat ekonomi kita dengan dasar kasih dan FirmanNya. Menurut saya dan saudara:Bagaimana kita bisa mengelola hal ini dalam rangka menapaki usia dengan cara yang benar sesuai dengan Alkitab? Perhatikan bagaimana kita menghabiskan sebagian besar waktu sehari-hari bersama keluarga dan sesama, apakah mencerminkan relasi yang baik dengan Tuhan atau tidak? Harapannya kita menjalin relasi dengan baik, belajar dari orang lain dan menjadi berkat bagi banyak orang. Usia tua adalah waktu terbaik kita sudah mengenal dan mencintai Allah yang penuh Cintakasih.