KHOTBAH SENIN 25 DESEMBER 2023 (NATAL I), LUKAS 2:8-20

Warna Liturgi : Putih

Invocatio :

“Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya: “KristusYesus datang kedunia untuk menyelamatkan orang berdosa. (1 Timotius 1:15a)”

Bacaan I  :

Mazmur 145:10-20 (Antiphonal)

Tema  :

Juruselamat Telah Lahir

 

I. Kata Pengantar

Natal merupakan peringatan akan kelahiran Yesus Kristus sang juruselamat. yang memberikan makna mendalam bagi setiap jemaat akan pengharapan bagi kedatangan/kelahiran sang juruselamat. Allah sendiri yang mengambil rupa manusia untuk Bersama-sama dengan manusia dengan tujuan agar manusia mengenal dan memahami keselamatan yang ingin Allah berikan bagi manusia. Berita kelahiran Juruselamat tersebut merupakan sebuah penggenapan janji Tuhan yang memberi jalan bagi manusia untuk memperoleh kasih karunia Allah.

 II. Isi

Dalam invocation kita 1 Timotius 1:15a, dimulai, Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya: "Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa." Kata Yunani yang diterjemahkan "patut diterima" (pistos) diterjemahkan "setia"dalam ayat 12. Itu ada kaitannya dengan "keadaan layak dipercaya atau diyakinkan, dapat dipercaya, setia, dapat diandalkan." Dalam teks Yunani, kata itu ditemukan pada kalimat pertama sebagai sarana penekanan. "Datang ke dunia"—ke dalam dunia berdosa ini, dunia yang akan binasa tanpa Dia. Karena Ia mengasihi kita, maka Ia dengan rela meninggalkan sorga, "menjadi sama dengan manusia.… Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib" (Flp. 2:7, 8). "Untuk menyelamatkan orang berdosa"—termasuk kita! Yesus membawa jalan hidup yang lebih baik, tapi itu bukan tujuan utama-Nya. Ia membawa cara hidup yang lebih tinggi, tapi itu bukan alasan utama kedatangan-Nya. Ia berkata, "Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang" (Luk. 19:10).

Bahan bacaan kita dari Mazmur 145:10-20 berbicara tentang kebesaran dan kebaikan Dia yang adalah optimus et maximus— – Yang terbaik dan terbesar. Di sini kita diajar untuk memberikan kepada-Nya kemuliaan kerajaan-Nya, yang dalam penyelenggaraannya kebesaran dan kebaikan-Nya bersinar dengan begitu jelas, begitu terang. Dari siapa diharapkan datangnya persembahan pujian (ay. 10): segala yang dijadikan Allah akan bersyukur kepada-Nya. Mereka semua memberi kita pokok pujian, dan dengan demikian memuji-Nya sesuai dengan kemampuan mereka. Bahkan atas orang-orang yang menolak untuk memberi-Nya penghormatan, Dia akan mendapatkan penghormatan bagi diri-Nya sendiri. Tetapi orang-orang kudus-Nya benar-benar memuji-Nya, bukan hanya karena mereka mendapat berkat-berkat khusus dari-Nya, yang tidak didapat makhluk-makhluk lain, melainkan juga karena mereka giat memuji-Nya, sementara pekerjaan-pekerjaan-Nya yang lain hanya memuji-Nya dengan diam. Mereka memuji-Nya, sebab mereka mengumpulkan pembayaran atau persembahan pujian dari makhluk-makhluk yang lebih rendah dan menyerahkannya kepada perbendaharaan di atas. Semua pekerjaan Allah benar-benar memuji-Nya, seperti bangunan yang indah memuji pendirinya atau lukisan yang bagus memuji pelukisnya. Namun, orang-orang kudus memuji-Nya karena keturunan dari para orangtua yang bijaksana bangkit dan menyebut mereka berbahagia. Dari semua pekerjaan Allah, orang-orang kudus-Nya, buatan tangan anugerah-Nya, anak-anak sulung dari makhluk ciptaan-Nya, yang mempunyai paling banyak alasan untuk memuji-Nya.Untuk apa pujian ini harus diberikan: mereka akan mengumumkan kerajaan-Mu. Kerajaan Allah di tengah-tengah manusia merupakan suatu hal yang harus sering dipikirkan dan dibicarakan. Sama seperti sebelumnya ia sudah mengagung-agungkan kebesaran dan kebaikan Allah secara umum, demikian pula di sini ia mengagung-agungkan kebesaran dan kebaikan-Nya itu dengan menerapkannya pada kerajaan-Nya. Jadi pertimbangkanlah,

Ia berbuat baik kepada mereka semua, teristimewa kepada umat-Nya sendiri. Ia menopang orang-orang yang sedang tenggelam, dan sudah merupakan kehormatan-Nya untuk membantu mereka yang lemah (ay. 14). Ia penopang bagi semua orang yang jatuh, dalam arti bahwa, meskipun mereka jatuh, mereka tidak dibiarkan tercampak tanpa daya. Banyak dari anak-anak manusia menjadi sangat lemah karena sakit penyakit dan kesusahan-kesusahan lain, dan tampak siap jatuh ke dalam liang kubur, namun Pemeliharaan ilahi menopang mereka secara menakjubkan, menegakkan mereka, dan berkata, kembalilah. Seandainya semua orang yang dulu tampak berada di ambang maut sekarang sudah mati, maka penduduk dunia pasti sudah sangat banyak berkurang. Banyak dari anak-anak Allah, yang sudah siap jatuh ke dalam dosa, jatuh ke dalam keputusasaan, mengalami kebaikan-Nya dalam mencegah mereka untuk tidak jatuh, atau memulihkan mereka dengan segera melalui anugerah-anugerah dan penghiburan-penghiburan-Nya, sehingga, meskipun jatuh, mereka tidaklah sampai tergeletak. Jika orang-orang yang dulu tertunduk oleh karena penindasan dan penderitaan ditegakkan, maka Allahlah yang menegakkan mereka. Mengenai semua orang yang berbeban berat menanggung dosa, jika mereka datang kepada Kristus dengan iman, maka Ia akan melegakan mereka, Ia akan menegakkan mereka.

Tuhan sangat siap untuk mendengarkan dan menjawab doa-doa umat-Nya (ay. 18-19). Dalam hal ini tampaklah anugerah kerajaan-Nya, bahwa rakyat-Nya mempunyai bukan saja kebebasan untuk memohon, melainkan juga segala dorongan untuk memohon apa pun yang dapat dimohonkan. Karunia yang diberikan sangatlah melimpah, bahwa Allah akan dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya. Ia akan selalu berada dalam jangkauan doa-doa mereka, dan mereka akan selalu mendapatkan diri mereka berada dalam jangkauan pertolongan-Nya. Jika tetangga yang dekat lebih baik dari pada saudara yang jauh (Ams. 27:10), apalagi Allah yang dekat. Bahkan, Ia tidak hanya akan dekat pada mereka, untuk memberi mereka kepuasan didengar, tetapi juga akan melakukan kehendak mereka. Mereka akan mendapatkan apa yang mereka minta dan menemukan apa yang mereka cari. Dikatakan (ay. 16) bahwa Ia mengenyangkan segala yang hidup, jadi terlebih lagi Ia akan melakukan kehendak orang-orang yang takut akan Dia. Sebab Dia yang memberi makan burung-burung tidak akan membiarkan anak-anak-Nya kelaparan. Ia akan mendengarkan teriak mereka minta tolong dan menyelamatkan mereka. Yakni, Ia mendengarkan lalu bertindak untuk menolong mereka, sebagaimana ia mendengarkan Daud (yaitu, menyelamatkannya). Tuhan memberikan perlindungan khusus kepada orang-orang yang mempunyai keyakinan dan mendapat kepuasan di dalam Dia (ay. 20): TUHAN menjaga semua orang yang mengasihi-Nya. Mereka rentan terhadap bahaya di dunia ini, tetapi Dia, dengan menjaga mereka tetap setia, akan melindungi mereka sehingga tidak ada bahaya apa pun yang akan menghampiri mereka.

Khotbah Lukas 2:10-20

Di sini kita menyaksikan bagaimana keadaan para gembala ketika menerima pemberitahuan ini. Ketika itu mereka sedang tinggal di padang, di pinggiran Betlehem, sedang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam (ay. 8). Malaikat itu tidak diutus kepada imam kepala atau tua-tua (mereka belum siap menerima kabar ini), tetapi kepada sekelompok gembala miskin, yang seperti Yakub, seorang yang tenang, yang suka tinggal di kemah, bukan seperti Esau, seorang yang pandai berburu. Berita mengenai pembebasan Israel keluar dari negeri Mesir disampaikan kepada Musa ketika ia sedang menjaga domba, dan kepada para gembala yang besar kemungkinan adalah orang-orang saleh, disampaikan berita keselamatan yang lebih besar.

Betapa terkejutnya mereka dengan kemunculan malaikat itu (ay. 9), Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka, epestē -- berdiri di atas mereka, besar kemungkinan malaikat itu melayang di udara di atas kepala mereka, karena datang langsung dari sorga. Kita membaca di sini, seorang malaikat, seakan-akan sama dengan malaikat yang pernah muncul dan berulang-ulang muncul di pasal sebelumnya, yaitu malaikat Gabriel, karena ia terbang dengan cepat. Tetapi hal ini tidaklah pasti. Kedatangan malaikat di dekat mereka menunjukkan bahwa mereka jarang memikirkan atau mengharapkan terjadinya hal semacam ini.

Pesan yang harus disampaikan malaikat itu kepada para gembala (ay. 10-12).

  • Ia memberikan kata-kata penegasan untuk menghentikan ketakutan mereka, "Jangan takut, karena kami tidak akan mengatakan hal-hal yang menakutkanmu; kamu tidak perlu takut kepada musuh-musuhmu, dan jangan takut kepada sahabat-sahabatmu."
  • Ia melengkapi mereka dengan sukacita yang berlimpah-limpah, "Sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar, dengan sungguh-sungguh aku menyatakan, dan sungguh layak bila kamu menyambutnya, karena kabar ini akan memberikan kesukaan besar untuk seluruh bangsa, bukan hanya kepada bangsa Yahudi saja; bahwa hari ini telah lahir bagimu, pada saat ini, seorang Juruselamat, Sang Juruselamat yang telah begitu lama dinanti-nantikan, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud" (ay. 11).

Puji-pujian malaikat-malaikat bagi Allah dan ucapan selamat mereka bagi manusia atas kesempatan yang khidmat ini (ay. 13-14). Setelah pesan ini disampaikan oleh satu malaikat (yang bisa pergi secepat kilat), tiba-tiba tampak sejumlah besar bala tentara sorga bersama malaikat itu.          Para gembala itu berkata seorang kepada yang lain mengenai hal itu (ay. 15). Sementara para malaikat melantunkan nyanyian pujian mereka, para gembala itu hanya dapat memusatkan perhatian mereka pada nyanyian itu. Tetapi, setelah malaikat-malaikat itu meninggalkan mereka dan kembali ke sorga (karena malaikat, ketika muncul, tidak akan tinggal lama, mereka akan segera kembali setelah melaksanakan tugas mereka), gembala-gembala itu berkata seorang kepada yang lain, "Marilah kita pergi ke Betlehem." "Marilah kita pergi dan melihat, apakah benar seperti itu atau tidak." Sebaliknya, mereka sangat yakin, Marilah kita pergi untuk melihat apa yang terjadi di sana. Apa yang harus diragukan lagi jika Tuhan telah memberitahukan kepada mereka? Sebab firman yang dikatakan dengan perantaraan malaikat tetap berlaku dan benar-benar tidak perlu dipertanyakan lagi.

Mereka segera berkunjung ke sana (ay. 16). Mereka tidak membuang-buang waktu, tetapi justru cepat-cepat berangkat ke tempat itu, sebuah tempat yang mungkin telah dijelaskan oleh malaikat dengan lebih terperinci daripada yang tercatat di sini ("Pergilah ke sebuah kandang di penginapan anu") dan di sanalah mereka menjumpai Maria dan Yusuf dan bayi itu, yang sedang berbaring di dalam palungan. Kemiskinan dan kekurangan yang mereka jumpai dalam Kristus Tuhan tidak mengguncang iman mereka sebab mereka sendiri mengetahui apa arti menjalani kehidupan dalam persekutuan yang menyenangkan bersama Allah dalam keadaan miskin dan kekurangan. Memperkuat iman masing-masing secara lebih kuat lagi. Kepedulian para gembala untuk menyebarluaskan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu (ay. 17). Ketika mereka melihat-Nya, sekalipun mereka tidak melihat sesuatu dalam diri Anak itu yang dapat membuat mereka percaya bahwa Dia adalah Kristus Tuhan, namun, segala keadaan, walaupun miskinnya keluarga ini, benar-benar sesuai dengan tanda yang telah diberitahukan oleh malaikat itu, dan mereka pun merasa sangat puas. Sesungguhnya, semua orang yang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu kepada mereka (ay. 18). Para gembala itu adalah orang-orang sederhana, bersahaja, dan jujur, dan orang banyak tidak bisa mencurigai mereka telah merancang sesuatu untuk menipu. Karena itu, besar kemungkinan apa yang mereka katakan itu benar adanya. Para gembala lebih menjadikan kabar tentang Kristus itu sebagai puji-pujian kepada orang banyak. Jika orang-orang lain tidak tergugah hati mereka dengan hal-hal itu, para gembala itu sangat tersentuh (ay. 20). Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah sesuai dengan apa yang telah dikatakan malaikat kepada mereka. Bilamana orang-orang lain tidak menghargai kabar yang telah mereka sampaikan, Allah akan menerima ucapan syukur yang mereka persembahkan kepada-Nya.

III. Refleksi/Aplikasi

  1. Hilangkan semua ketakutan dan kekuatiran kita. Tuhan telah mendamaikan diri-Nya sendiri dengan tanpa memperhitungkan kesalahan manusia dan tidak memandang latar belakang manusia itu(malaikat memberitakan kelahiran juruselamat kepada orang yang dipandang rendah, contoh gembala). Kelahiran Kristus menjadikan manusia terhubung Kembali kepada Allah sang pemberi kehidupan. Allah dalam kasihNya telah memilih menjadi sama untuk manusia agar manusia mengerti dan tegar hatinya dalam menghadapi kehidupan. Hilangkan segala ketakutan kita yang disebabkan oleh dosa yang terus menerus mengintimidasi pikiran kita.
  2. Sambutlah sang raja Damai. Penyambutan sang juruselamat ini bukan arak-arakan megah seperti menyambut seorang pejabat negara. Namun menyambut sang raja damai adalah mempersiapkan hati kita untuk tempatNya berdiam agar kebesaran dan kemuliaanNya ada dalam diri ikita. 4 kali kita sudah merayakan minggu Advent yang seharusnya kita telah siap untuk menerima Yesus Kristus untuk lahir di hati kita.
  3. Kelahiran Kristus sebagai pengingat bagi kita bawah Krsituslah yang akan mempersembahkan diriNya untuk kita. Maka dari itu, sama seperti para gembala, kita juga harus memiliki persembahan yang terbaik untuk juruselamat kita. Sebagai tanda ucapan syukur kita mengingat kita sudah diselamatkan oleh Anugrah Allah.
  4. Kelahiran Kristus menunjukkan betapa besarnya kasih Allah akan dunia ini. Kasih Allah itu tidaklah sepantasnya kita pendam sendiri tanpa kita persaksikan kepada orang lain. Para gembala juga memberitakan kebesaran dan kemuliaan Allah Ketika mereka menerima sang juruselamat. Kita juga harus menjadi saksi kebesaran dan kemuliaan Allah dengan menyatakan kasihNya yang telah kita terima.

Vik. Roy Prananta Purba, S.Th-GBKP Perpulungen Sangatta Runggun Samarinda

 

Info Kontak

GBKP Klasis Bekasi - Denpasar
Jl. Jatiwaringin raya No. 45/88
Pondok Gede - Bekasi
Indonesia

Phone:
(021-9898xxxxx)

Mediate

GBKP-KBD