KHOTBAH MINGGU 24 DESEMBER 2024 (MALAM NATAL), KHOTBAH Kolose 1:15; Jesaya 7:10-15; Lukas 1:67-75
Thema :
Dibata Mereken Penebus/ Allah Memberikan Penebus
(Kolose 1:15, Jesaya 7:10-15, Lukas 1:67-75)
I. Pendahuluan
Malam natal adalah penanda puncak masa adven atau persiapan sebelum Natal atau malam sebelum Yesus lahir. Malam natal selalu diidentikan dengan ketenangan, pengharapan, dan peneguhan akan janji keselamatan. Di berbagai daerah malam natal adalah waktu yang sangat ditunggu keluarga Kristen, karena pada malam natal, kebanyakan keluarga menggunakan momen ini untuk boleh bersama-sama dengan keluarga menikmati kebersamaan dalam bersekutu dengan Tuhan, dikarenakan ada anak yang merantau atau bekerja di lain daerah maka momen malam natal adalah momen yang selalu menjadi waktu yang paling tepat untuk pulang kampung merayakan/menyambut betapa baiknya Allah kepada kita umat yang sudah dipilih untuk mendapatkan keselamatan, karena Allah Memberikan Penebus bagi kita manusia.
Malam natal juga adalah momen bagi kita umat manusia untuk merasakan dan meresapi bahwa kasih Allah itu tanpa batas, sejak IA menciptakan manusia, sampai manusia jatuh kedalam dosa, selalu saja Allah memiliki inisiatif untuk memberikan kemerdekaan bagi kita manusia, Allah tidak menghendaki kita binasa, tapi IA ingin memberikan kepada kita kehidupan kekal (Yohanes 3:16). pertanyaannya hari ini, apakah kita mau menerima pemberian itu ?
II. Isi
Nats kotbah Lukas 1:67-75 adalah sebuah kesaksian ataupun nyanyian pujian Zakharia karena Allah baik bagi dia. Jika kita baca secara teliti, maka nats tersebut mengandung dua makna, pertama Zakharia memuji Tuhan ketika mulutnya terbuka, karena sebelumnya ia menjadi bisu karena kurang percaya akan apa yang disampaikan malaikat Gabriel tentang Elisabet Istrinya yang akan melahirkan, ketika ia yang terpilih sebagai imam untuk mebakar ukupan di Bait Suci (lukas 1:9-20).
Dan yang kedua dalam nyanyian pujiannya itu ia di kuasai oleh Roh Kudus dan ia bernubuat dimana ia mengatakan hal-hal yang akan terjadi mengenai kerajaan mesias yang telah dinubuatkan oleh para nabi. Dalam hal ini kita bisa melihat bahwa Allah mengapuni Zakharia dan bukan hanya mengampuni akan ketidakpercayaannya dan kesagsiannya tetapi juga Allah memberikan anugerah melimpah, dimana ia dipenuhi oleh Roh Kudus sehingga ia dipakai untuk kemuliaan-Nya.
Sehingga boleh kita lihat bahwa nyanyian yang di hanturkan oleh Zakharia ini adalah kesaksian pengharapan, kelepasan betapa baiknya Allah itu, karena Dia tidak melupakan janjinya (68-75). akan pemberian penebus bagi umat manusia untuk boleh berdamai kembali kepada Allah, yang di simbolkan dengan “tanduk keselamatan” dari keturunan daud, untuk memberikan kelepasan bagi manusia, karena hal ini sudah difirmankan sejak purbakala, dari Bapa leluhur kita bahkan nabi-nabi untuk kita bebas dari musuh, beribadah tanpa takut dalam kekudusan kebenaran dihadapaNya seumur hidup kita. Dengan kata lain lawatan Allah menyelamatkan umat-Nya memang merupakan rencana Allah sejak awal oleh karena Kesetian-Nya terhadap perjanjian-Nya dengan Abraham, nenek moyang Israel.
Untuk mensukseskan tercapainya lawatan itu jika kita baca ayat seterusnya maka Yohanes dipakai Tuhan menjadi nabi yang bertugas untuk mempersiapkan jalan bagi Tuhan dan mewartakan pengapunan Dosa, dimana penekanannya bahwa Yesuslah akan menyelamatkan dunia yang berada dalam kegelapan.
Pertanyaannya sudahkah kita siap untuk menerima penebus yang sudah dirancangkan Allah untuk kita?
Bacaan kita Jesaya 7:10-15 memberikan informasi kepada kita menengenai Ahas yang sudah diingatkan oleh nabi Yesaya, agar dalam kesusahan/kesesakan yang ia rasakan untuk meminta pertolongan dengan pertanda dari Tuhan karena situasinya yang cukup susah, dan dia mengandalkan dirinya saja dan lingkungan politisnya, sehingga ia panik dan takut sebab Aram dan Israel akan menyerang Yehuda, dan akan segera menghancurkan Yerusalem dan Yehuda sehingga ia mengunakan tindakan “rasional” bertindak cepat berfikir logis dan meminta bantuan kepada Asyur. Dapat dilihat dalam situasi ini ia benar-benar mengandalkan dirinya saja, sehingga iman dan kuasa Allah di abaikannya, bisa kita lihat, ketika Yesaya menyuruh untuk ia meminta pada Allah, ia menutup hatinya, dan tidak akan mengubah keputusannya minta tolong kepada Asyur. Dan ia menjawab seakan-akan ia tidak mau mencobai Tuhan, seakan-akan ia orang yang percaya,padahal ia tidak percaya akan kuasa Tuhan, sehingga itu dijadikannya menjadi alasan untuk tidak mengandalkan Tuhan.
Walau pun Ahas tidak mau minta tanda kepada Tuhan, tetapi misi Allah tidak putus akan dunia. Ia tetap memberikan tanda kedatangan pemimpin yang baru. Pemimpin yang mau mendengar suara Allah dan yang membawa bangsanya ke keselamatan. Tanda itu adalah “kelak akan ada seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki yang akan menamai dia IMANUEL” dan hal ini terjadi 700 tahun kemudian dengan kelahiran Yesus dari perawan Maria yang datang untuk membebaskan manusia dari ketakutan dan kematian menuju kehidupan kekal yang kita peringatai penyambutannya malam hari ini.
Ini semua boleh terjadi hanya karena Allah yang memiliki misi selalu ada dalam kehidupan kita sejak dahulu sampai sekarang ini, seperti yang di katakan dalam invocatio Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan. Sehingga dalam Dia kita bisa melihat karya kasih penyelamatan Allah bagi kita manusia.
III. Refleksi Teologis
Malam natal adalah malam romantis dan syahdu untuk kita mengingat kembali dan merasakan betapa besar Cinta kasih Allah akan dunia ini, malam natal mengajak kita untuk merenung bahwa Misi Allah untuk keselamatan kita harus terlaksana sekalipun harus ada pengorbanan darah, yang terpenting manusia bisa selamat dari hukuman dosa. Itulah cinta kasih Allah kepada kita manusia.
Dimalam natal ini juga kita bisa lihat melalui bacaan kita dari kitab Yesaya, misi Tuhan tidak pernah gagal, jika Ahas tidak mau mengindahkan apa yang sudah Tuhan rancangkan maka, ia akan ditinggalkan dan misi terus berjalan dengan kata lain ”rencana Tuhan akan tetap berjalan pasti, kita siap atau tidak, atau bahkan ingkar janji, Tuhan selalu punya penganti atau cara lain”. dalam bacaan kita juga mengingatkan kepada kita, jangan menjadi orang yang mengandalkan diri/relasi duniawi saja, kita boleh merasa takut, namun ingat, bahwa mendengarkan dan menaati Allah adalah tindakan paling logis yang dapat ditempuh. Jangan berserah dan berharap kepada Tuhan kita buat menjadi jalan akhir dalam menyelesaikan suatu masalah, tetapi seharusnya berserah pada Tuhan yang utama dan yang selanjutnya kita harus berusaha atas penyertaan Tuhan. Karena sering sekali kita sebagai orang Kristen mengandalkan diri kita dahulu, ketika sudah tidak tahu apa-apa baru kita berseru kepada Tuhan.
Boleh kita lihat dalam bahan Khotbah kita bagaimana Zakharia seorang imam yang bekerja di rumah Tuhan sekalipun masih meragukan kuasa Tuhan akan rencana Allah, sehingga ia menjadi bisu, tetapi dalam kesalahan ia belajar dan merenung, sehingga ia lebih diberkati lagi untuk kemuliaan nama Tuhan. Tanda pertobatan dan respon Akan kebaikan Tuhan, ia menyanyikan pujian bagi Allah yang selanjutnya menjadi gaya kehidupannya. Dari kejadian ini kita bisa belajar seberapa dekatpun kita dengan Tuhan, bisa saja kita tidak percaya karena logika kita yang selalu kita pakai, tetapi Tuhan mau menunjukan kepada kita bahwa dalam DIA tidak ada yang mustahil. Hanya dengan percaya dan berserah serta berharap penuh padaNya semua akan baik-baik saja, dengan itu kita boleh selalu menaikkan lagu pujian kepada Tuhan, yang artinya bukan hanya bernyanyi, tetapi ikut dalam gaya hidup juga. Karena orang yang sudah merasakan betapa baiknya Tuhan, akan selalu bersukacita yang salah satunya boleh ditunjukan melalui lagu pujian.
Malam ini kita boleh menikmati malam natal juga karena kasih karunia Tuhan akan keluarga kita. Malam natal kali ini, sudah malam natal keberapa kah kita ikuti? Sudah berapa lama kita kenal Yesus itu? Apakah kita sudah menerima penebus itu dalam diri kita? Sudah seberapa besarkah Ia di hati kita? Yang boleh orang lain lihat siapa yang bermanifestasi/menguasai dalam diri kita, karakter Krsitus kah yang terlihat? Atau karakter yang lain???
kalau Kristus yang adalah satu dengan Allah, datang kedunia menunjukan rupa Allah di dunia, maka jika kita sudah menerima penebus dalam hidup kita, sudah seharusnya orang lain juga melihat rupa Kristus dari diri kita.
Mari berrefleksi dimalam natal ini, mari semakin memperbesar DIA dalam diri kita… selamat menerima penebus yang mencerahkan kehidupan kita,…
Selamat malam Natal .
Vic. Stevent Brakasipa Brahmana S.Th