MINGGU 28 MEI 2023, KHOTBAH PERBAHANEN RASUL 8:14-17 (MINGGU PENTAKOSTA 1)

Invocatio:

Sesudah dibabtis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya

Ogen :

1 Kronika 12:16-18 (Tunggal)

Tema  :

Kesah Si Badia Enggo Nusur (Turunnya Roh Kudus)

 

 

 

I. Pendahuluan

Minggu ini kita memasuki minggu Pentakosta atau hari turunnya Roh Kudus atau disebut juga dengan hari Lima Puluh terhitung mulai Yesus memperlihatkan diri-Nya setelah bangkit dari kematian. Selama 40 hari di dunia setelah kebangkitan-Nya Yesus berada di dunia. Berulang kali menyatakan diri kepada para murid bahwa Ia adalah Tuhan yang hidup, Ia tidak ditahan oleh maut, tidak dicengkram oleh kuasa iblis, setelah itu Ia naik ke surga dengan pesan “Tunggu di Yerusalem” jangan pergi, melainkan berdoalah hingga Roh Kudus turun atasmu. Sepuluh hari kemudian Roh Kudus turun ke atas orang-orang percaya pada hari Pentakosta. Roh Kudus adalah pribadi Tuhan dalam konsep Tritunggal. Roh Kudus adalah pribadi Ilahi dan Roh Kudus adalah penolong bagi umat beriman dan menuntun hati umat beriman untuk mengalami keselamatan dari Bapa yang diwujudkan dalam Yesus Kristus. Menurut ajaran Kristiani, seorang Kristen dipenuhi Roh Kudus di dalam dirinya. Roh Kudus dalam bahasa Yunani “Pneuma” bahasa Ibrani “Ruah”, pribadi yang Maha menolong dan pemimpin serta penuntun hidup. Dalam bahasa Latin “Paracletus” berarti pembela atau penolong, dengan demikian Roh Kudus bukan hanya pribadi Allah tetapi Kuasa-Nya dicurahkan pada hari Pentakosta, sehingga mulai hari Pentakosta sampai kedatangan Yesus kedua kali adalah jaman Roh Kudus bekerja di bumi ini.

II. Isi

Bahan Kotbah: Kisah Para Rasul 8:14-17

Ayat 14-15, “Ketika Rasul-rasul di Yerusalem mendengar bahwa tanah samaria telah mendengar Firman Allah, mereka mengutus Petrus dan Yohanes ke situ” dari ayat ini atau dalam bahan kotbah kita kali ini berbicara mengenai perkembangan kekristenan yang sampai kepada berbagai kalangan manusia dan berbagai tempat, bahkan Firman Tuhan itu telah sampai ke tanah samaria. Bermula dari penderitaan dan penyiksaan yang dihadapi oleh orang Kristen karena imannya di Yerusalem oleh Saulus, mengakibatkan banyak orang-orang kristen yang menyebar ke daerah Yudea sampai samaria (ayat 1), tetapi rasul-rasul tetap tinggal di Yerusalem. Ternyata dibalik penderitaan orang percaya itu Roh Kudus bekerja sehingga memiliki dampak yang positif karena melalui penderitaan dan penyiksaan itu Firman Tuhan semakin di kumandangkan sehingga banyak orang yang percaya hingga orang samaria pun telah menerima Firman itu karena tuntunan Roh Kudus. Hari Pentakosta adalah hari raya yang penting, karena hari Pentakosta adalah hari bersejarah bagi umat Kristen berkaitan dengan hari lahirnya gereja. Sejarah mencatat dalam Alkitab bahwa semula orang percaya itu berjumlah 120 orang (Kis 1:15), dalam ketekunannya berdoa dan percaya akan janji Bapa akan digenapi bahwa Roh Kudus tercurah atas orang percaya sehingga kemajuan dan perkembangan itu terjadi sampai 3000 (Kis 2:41) orang percaya bertambah dan hari demi hari bertambah-tambah orang yang percaya.

Petrus dan Yohanes di utus ke samaria, ini merupakan hal yang perlu kita perhatikan, Pertama: hal ini berkaitan dengan peristiwa Yesus dan orang Samaria (Lukas 9:53), semula orang samaria tidak mau menerima bahkan menolak kedatangan Yesus ke samaria termasuk salah satu muridNya adalah Yohanes, tapi kemudian orang samaria percaya Firman, Kedua: berkaitan dengan (Lukas 9:54) ketika mereka ditolak, Yakobus dan Yohanes bertanya kepada Yesus, “Tuhan apakah Engkau mau supaya kami menyuruh api turun dari langit untuk membinasakan mereka?” tetapi Yesus tidak menginginkan itu, bahkan menegor mereka. Hal ini menunjukkan bahwa Tuhan tidak menginginkan kematian manusia dalam dosanya tapi sebaliknya bertobat dan mendapatkan keselamatan, bukannya Api yang turun dari langit untuk membinasakan orang samaria, tapi diganti dengan Roh Kudus turun dari langit untuk menyelamatkan orang samaria, sehingga dalam ayat 15 dikatakan “setibanya di situ kedua rasul itu berdoa, supaya orang-orang samaria itu beroleh Roh Kudus” Yohanes adalah salah satu murid yang menyaksikan ini semua, dengan kata lain Yohanes Saksi turunnya Roh Kudus.

Ayat 16-17, “Sebab Roh Kudus belum turun di atas seorang pun diantara mereka, karena mereka hanya dibabtis dalam nama Tuhan Yesus” Lukas pertama-tama mencatat penyebaran Injil ke Samaria. Orang-orang Samaria merupakan keturunan campuran dari golongan sisa Israel dengan bangsa-bangsa asing yang ditempatkan di Samaria oleh bangsa Asyur yang menaklukkan mereka sementara kalangan kelas atas sudah dibuang (2 Raja2 17). Orang-orang Samaria telah mendirikan bait suci tandingan di gunung Sikhem (Yoh 4:20), karena orang-orang Yahudi menganggap orang samaria sebagai suku campuran baik secara keturunan maupun secara agama sehingga orang samaria tersisih dari orang banyak dan dianggap suku yang berdosa. Petrus dan Yohanes akhirnya mengetahui bahwa karunia Roh Kudus yang diterima pada hari Pentakosta belum dialami oleh orang-orang Samaria yang sudah bertobat. Mereka telah menerima babtisan air tetapi bukan baptisan Roh, dibabtis dengan Roh Kudus artinya hidup sepenuhnya diliputi oleh Roh Kudus, dipenuhi dan ditenggelamkan dalam Roh Kudus.

Kemudian pada ayat 15 “kemudian keduanya menumpangkan tangan di atas mereka, lalu mereka menerima Roh Kudus” Penumpangan tangan bukan hal yang diperlukan oleh orang Samaria, tetapi perlu bagi para rasul agar mereka benar-benar yakin bahwa Allah memang sedang mematahkan berbagai hambatan dari sikap kesukuan dan menerima orang-orang berbangsa campuran ini di dalam persekutuan. Peristiwa ini bukan merupakan Pentakosta baru, melainkan perluasan dari Pentakosta kepada orang-orang Samaria. Makna dari peristiwa ini terletak pada kenyataan bahwa orang-orang ini adalah orang-orang Samaria. Inilah langkah pertama di mana persekutuan mematahkan belenggu ikatan Yahudinya dan bergerak menuju suatu persekutuan yang benar-benar meliputi seluruh dunia. Babtisan Roh Kudus merupakan pertolongan yang sangat besar dari Allah Bapa Surgawi dan menghasilkan buah-buah rohani dalam kehidupan dan pelayanan serta memberikan kuasa untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab bahkan untuk menginjil.

Bahan Ogen: 1 Kronika 12:16-18

Bahan ini berkaitan sesudah Daud ditahbiskan sebagai raja atas suku Yehuda di Hebron (2 Sam 2:4), Bagian ini juga melukiskan keberhasilan Daud menduduki Yerusalem, yang akan menjadi "kota Daud", yaitu ibu kota pemerintahan politiknya, bersama dengan para pendukungnya. Dikisahkan pula keberhasilannya untuk melepaskan diri dari kekuasaan orang Filistin, serta tindakannya memusatkan ibadah dengan menempatkan Tabut Perjanjian di Yerusalem sehingga Yerusalem juga menjadi pusat ibadah bangsa Israel. Dalam kepemimpinannya Daud melakukan sesuai dengan keinginan Tuhan, sehingga suka cita dan kemakmuran diterima dari Tuhan, walaupun dalam kesuksesan Daud tetap memiliki rendah hati dan sikap terbuka, hal ini dapat dilihat dari ayat 16 “sebagian dari bani Benyamin dan Yehuda datang kepada Daud di kubu itu” Daud mendatangi mereka dan mengeluarkan pertanyaan yang mengarah ke perdamaian dan kebersamaan, begitu juga Amasai kepala ketiga puluh itu dipenuhi Roh, terlihat dari ungkapannya yang menunjukkan rendah diri “kami ini bagimu”. Ternyata salah satu orang yang dipenuhi Roh terlihat dari cara bicaranya, kerendahan hati dan keterbukaan.

III. Aplikasi

  1. Hari Pentakosta adalah hari raya yang penting, karena hari Pentakosta adalah hari bersejarah bagi umat Kristen dan disanalah dimulai atau awal lahirnya gereja walaupun belum terstruktur. Serta hari Pentakosta memiliki makna yang sangat besar sekali karena dari peristiwa ini Allah tidak menginginkan kebinasaan orang berdosa, hal ini dapat dilihat dari orang samaria yang disebut dengan orang yang tersisih atau orang berdosa yang menerima firman dan diselamatkan. Seharusnya kita juga harus sadar bahwa dulu kita hidup dalam kebinasaan, tapi syukur kepada Allah yang telah menyelamatkan kita.
  2. Roh Kudus memberikan semangat dan motivasi dalam kita menjalani kehidupan, walaupun dalam penderitaan atau masalah, kita diberikan kekuatan, jalan keluar dan penghiburan, dari hal ini kita berhutang untuk memberitakan Firman Tuhan adalah kabar suka cita. Roh Kudus berdiam dalam hati kita, supaya Roh Kudus itu memenuhi kita yang harus kita lakukan adalah: Bertekun dan Berdoa bersama-sama (Kis 1:14; 4:31-33), Bertobat dan merendahkan diri dihadapan Tuhan (Yakobus 4:6-9), Minta dan jangan diam saja (Lukas 11:9-13), Mendengar dan Membaca Firman Tuhan (Kis 10:44-48). Jika hal ini sudah kita lakukan maka dapat terlihat dari cara bicara, hati yang menerima/terbuka dan mau berdamai, seperti Amasai yang dipenuhi Roh.
  3. Kita diurapi dan dipenuhi Roh Kudus supaya kita menjadi duta-duta Matius 9:35, Tuhan Yesus adalah teladan kita, Dia diurapi oleh Roh kudus dan mendemonstrasikan kerajaan Allah di bumi ini. Dengan demikian juga kita dipanggil bukan hanya menjadi orang Kristen tetapi menunjukkan kuasa Roh Kudus dalam setiap gerak hidup kita, keluarga dan pekerjaan dan lain-lain.
  4. Di dalam gereja-Nya, yaitu orang-orang yang diperanakkan oleh Tuhan, dikuduskan, dibaptiskan menjadi orang suci. Orang yang menerima Kristus, beriman dalam Kristus, diberikan Roh Kudus yang menjadi materai dalam dirinya untuk selama-lamanya. Barangsiapa yang sudah diperanakkan pula oleh Roh Kudus, menerima Kristus dengan sungguh-sungguh, menerima Roh Kudus sekaligus. Karena Roh Kudus diberikan kepada orang yang beriman kepada Kristus untuk selama-lamanya.

Pdt Julianus Barus-GBKP Bandung Pusat

 

Info Kontak

GBKP Klasis Bekasi - Denpasar
Jl. Jatiwaringin raya No. 45/88
Pondok Gede - Bekasi
Indonesia

Phone:
(021-9898xxxxx)

Mediate

GBKP-KBD