SENIN 26 DESEMBER 2022, KHOTBAH TITUS 2:11-15

Invocation       : Supaya pada masa yang akan datang Ia menunjukkan kepada kita kekayaan kasih karuniaNya yang melimpah-limpah sesuai dengan kebaikanNya terhadap kita dalam Kristus Yesus (Efesus 2:7)

Bacaan I          : Yesaya 63: 7-10 (Antiponal)

Kotbah            : Titus 2 : 11-15 (Tunggal)

Tema               : Sudah Nyata Kasih Karunia Allah


 

 

  1. Pendahuluan

Natal adalah hari yang penuh kegembiraan, karena Yesus Kristus telah lahir ke dunia. Yesus lahir untuk membawa damai dan mengajarkan kasih kepada sesama manusia, sebab itu Natal menjadi sukacita yang besar.  Sudah sepatutnya, momen Natal digunakan untuk merefleksikan diri akan karunia yang nyata dengan lahirnya Yesus ke dunia. Natal bukan cuma ucapan atau posting foto di media sosial. Kita harus menunjukKan arti natal yang sesungguhnya lewat perbuatan. Pakai momen natal untuk menyebarkan kebaikan. Dengan begitu, natal tidak hanya menjadi perayaan sekali setahun, melainkan tindakan yang diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari.

2. Isi

Kasih karunia Allah sudah nyata, tidak hanya kepada orang Yahudi saja, tetapi dinyatakan kepada semua orang. Anugerah keselamatan itu diberikan kepada semua orang. Anugerah keselamatan tidak membiarkan kita hidup semberono. Anugerah menggerakkan pola hidup kudus. Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini. Orang fasik bukan orang kafir, tetapi orang fasik adalah orang yang tahu Firman, tahu juga kehendak-Nya tetapi tidak mau melakukan kehendak-Nya, tidak mau menjadi pelaku Firman. Sedangkan Tuhan Yesus berkata “Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! Akan masuk ke dalam Kerajaan Surga, melainkan dia yang melakukan kehendak BapaKu yang di surga” (Mat. 7: 21). Yang masuk ke dalam Kerajaan Sorga itu adalah orang-orang yang melakukan kehendak Bapa di Sorga. Walaupun aktif dalam pelayanan, “bernubuat .. mengusir setan ... mengadakan banyak mujijat demi nama-Mu juga” (Mat. 7:22) – tidak menjadi jaminan.

Dampak dari anugerah keselamatan adalah kemenangan atas kuasa dosa. Kita memperoleh kuasa untuk mengalahkan kuasa yang menyeret kita kepada kejahatan. Kristus mengurbankan diri-Nya di kayu salib untuk membebaskan kita dari ikatan dosa serta tidak akan membiarkan kita kembali pada keadaan itu. Kematian Yesus membebaskan kita dari perbudakan Iblis, dipisahkan dari dunia, dan dikhususkan untuk melayani Tuhan dalam kekudusan dan kebenaran. Dengan kasih karunia itu, kita harus mengalami perubahan hidup. Kita harus rajin berbuat baik, artinya sangat bergairah dan tekun melakukannya. Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau supaya kita hidup di dalamnya (Ef. 2:10). Kita diwajibkan beribadah selama hidup di dunia ini. Kesempatan hanya satu kali yaitu selama kita hidup di dunia ini. Rasul Paulus berkata “mempersembahkan tubuhmu ... berubahlah oleh pembaharuan budimu sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah..” (Rm. 12: 1-2). Ini adalah penyerahan diri secara total tubuh dan jiwa (roh kita milik Tuhan) agar supaya dikuduskan atau dipisahkan dari kejahatan dunia ini “bagi diri-Nya ... umat kepunyaan-Nya”; 

Di ayat 15 Paulus mengingatkan Titus untuk: pertama, memberitakan kabar kesukaan tentang kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua orang, bahwa Kristus telah menyerahkan diri-Nya untuk memebebaskan kita dari segala kejahatan. Kedua, menasihatkan atau membina orang-orang yang telah dimenangkan untuk membangun karakter kehidupan Kristiani yang baik, yang berbeda dengan dunia ini. Dengan kata lain, sebetulnya Paulus berbicara tentang dua jenis perubahan yaitu menerima kasih karunia Allah yaang menyelamatkan, serta perubahan kehidupan dari kehidupan yang bersifat duniawi menjadi kehidupan yang berkenan kepada Tuhan.

Melalui bacaan kita di Yesaya 63:7-10 dapat kita lihat betapa besarnya kasih setia Tuhan kepada umatnya. Walaupun bangsa Israel telah memberontak melawan Dia dan sudah tidak setia. Tetapi Allah tetap sama. Ia selalu setia kepada segala janji-Nya. Yesaya menggambarkan sikap Allah terhadap Israel di sepanjang sejarah mereka, 'Kasih' dan "belas kasihan-Nya" tetap tidak berubah terhadap mereka.

3. Aplikasi

Mungkin kitapernah mendengar pertanyaan bernada miring seperti ini: “Enak sekali ya menjadi orang Kristen? Tinggal percaya kepada Yesus kemudian diselamatkan. Boleh seenaknya berbuat apa saja kemudian dosa-dosanya diampuni.” Inilah anggapan sementara orang yang tidak mengerti ajaran kekristenan yang sesungguhnya. Memang benar kekristenan mengajarkan bahwa keselamatan adalah anugerah Tuhan semata. Hal ini berarti tidak ada peran serta atau usaha manusia sedikitpun, semua murni pekerjaan Tuhan. Anugerah diperlukan karena tidak ada cara lain, termasuk perbuatan baik manusia sekalipun, untuk menyelamatkan manusia dari hukuman dosa. Tetapi bukan berarti orang Kristen setelah diampuni dan diselamatkan kemudian boleh berbuat apa saja. Orang yang sudah mendapatkan anugerah Allah akan belajar siapakah Allah, karakter dan kehendak-Nya. Pengenalan akan Allah selanjutnya memberi kita motivasi untuk hidup seturut dengan kehendak-Nya.

Orang yang menerima keselamatan berarti diubah oleh kasih karunia Tuhan. Kasih karunia yang menyelamatkan itu terjadi melalui pengorbanan Kristus di kayu salib. Maka kasih karunia mendorong penerimanya untuk menyenangkan Tuhan dalam segala sesuatu yang dilakukan. Bukan hanya bicara masalah hidup tak bermoral atau keinginan duniawi yang jahat, bisa saja orang yang tampak baik-baik tidak memiliki tempat bagi Tuhan dalam hidupnya. Maka perubahan hidup yang dimaksud adalah perubahan hingga seseorang menempatkan Tuhan sebagai yang terutama di dalam hidupnya. Konsekuensinya, segala sesuatu yang dapat menggeser tempat Tuhan akan disingkirkan.

Orang Kristen yang sungguh telah mengalami perubahan menolak keegoisan, kesombongan, ketamakan, dan segala kesenangan hidup dalam dosa. Perubahan hidup berarti hidup dalam pengendalian diri, dalam kebenaran, dan dalam kesalehan. Pengharapan akan kedatangan Kristus yang kedua kali juga mendorong orang beriman untuk memiliki sikap siap sedia menyambut kedatangan Dia. Itu menghasilkan buah-buah perbuatan baik. Keselamatan memang seharusnya menghadirkan dampak positif yang mewujud pada aspek-aspek praktis dalam hidup orang yang telah dibebaskan Kristus. Karena memang untuk itulah Kristus mengorbankan diri-Nya. Namun tak cukup sampai di situ. Bicara tentang kasih karunia bukan hanya bicara tentang manfaatnya bagi diri sendiri, melainkan juga bicara tentang memberitakannya kepada orang lain agar mereka pun menikmatinya juga.

Bagaimana hidup kita setelah menerima kasih karunia Tuhan? Adakah yang dikikis dan adakah yang bertumbuh? Tunjukkanlah syukur kita atas kasih karunia yang kita peroleh dengan meninggalkan kefasikan dan keinginan duniawi, belajar hidup bijaksana, adil, serta rajin berbuat baik.

 

Info Kontak

GBKP Klasis Bekasi - Denpasar
Jl. Jatiwaringin raya No. 45/88
Pondok Gede - Bekasi
Indonesia

Phone:
(021-9898xxxxx)

Mediate

GBKP-KBD