MINGGU 27 MARET 2022, KHOTBAH MAZMUR 32:8-11

Invocatio   :

Bersukacitalah senantiasa Di Dalam Tuhan!Sekali lagi kukatakan : Bersukacitalah! (Fil 4:4)

Bacaan :

Lukas 15:1-7 ( Tunggal)

Tema :

Meriahlah Atendu Ibas Tuhan/Bersukacitalah di dalam Tuhan

 

Pendahuluan

Setiap manusia menginginkan hidupnya bersukacita dan bahagia. Kebahagiaan atau sukacita sering dikaitan dengan keadaan atau situasi. Sebagai contoh jika seseorang berhasil, berhasil di dalam pekerjaan, persekolahan, usaha, keluar dari masalah, sehat dari penyakit, sukses meraih pendidikan tinggi maka semua ini akan membuat kita bahagia. Wujud dari kebahagian ini bisa kita tunjukan dengan melakukan pesta, makan bersama bahkan di tradisi orang Karo bisa membuat acara syukuran sampi menari semalam suntuk.Apakah ini sebenarnya arti dari bersukacita, kebahagiaan atau malam ate? Sebenarnya tidak salah jika kita berhasil kita bersukacita, kita sukses kita sukacita. Sebab menurut KBBI arti sukacita adalah girang hati berarti ada sesuatu yang membuat girang hati. Tetapi sebenarnya bukan hanya sebatas memiliki atau mendapat. Jika ini yang kita maksudkan dengan sukacita maka tidak semua manusia yang ada didunia ini bisa merasakan sukacita tersebut. Hanya orang orang yang mendapat dan memilikilah pemilik sukacita tersebut. Bagimana dengan orang orang yang mungkin susah, menderita, tersampingkan, sakit, gagal di dalam kehidupan ini apakah mereka tidak bisa bersukacita. Terlebih pada masa sekaranhg ini kita masih ada didalam masa pandemi yang terjadi banyak masalah dan pergumulan bahkan banyak diantara kita yang kehilangan baik itu pekerjaan dan juga saudara saudara kita yang lebih dahulu meninggalkan kita. Pertanyaanya apakah mereka bisa bersukacita?Pada Minggu latare yang artinya sukacita kita akan melihat dari sisi alkitab apa yang dimaksud dengan sukacita.

Pembahasan Nats

Masmur 32 menurut M.C, Barth digolongkan ke dalam Masmur Doa ucapan syukur (Tafsir Mazmur 1-72). Ungkapan syukur ini disampaikan oleh penulis Masmur karena doanya dijawab oleh Tuhan. Doa yang dijawab itu merujuk kedalam beberapa hal yaitu: dibebaskan dari bahaya maut dan penyakit (30), dibebaskan dari fitnah (66), dibebaskan dari penindasan(92) dan dibebaskan atau daimpuni dosanya(32). Secara garis besar ada dua isi dari masmur doa ucapan syukur tersebut pertama adalah ajakan bersyukur atau situasi yang ada dari penulis dan kedua adalah penyebab dari ucapan syukur tersebut.Kalau kita melihat secara menyeluruh Mazmur 32 kita dapat melihat bahwa ayat 1 dan 2 adalah kondisi dari penulis sendiri dimana Daud sebai penulis merasakan sangat bersukacita sebab ia telah dibebaskan dari belenggu dosa yang menghimpitnya di dalam kehidupanya. Yang membebaskan Ia dari belenggu dosa dan hukuman terhadap dosanya bukan kekuatan dan usaha yang dilakukanya semua itu karena kasih Tuhan. Hal ini berbeda dengan kondisinya ketika ia masih ada dibawah belenggu dosa ini digambarkan oleh Daud didalam ayat 3 dan 4 ia merasakan penderitaan yang luar biasa. Ia merasa tertekan gambaranya sampi ketulang sumsumnya dan merasakan panas yang luar biasa. Artinya ia tidak memiliki ketenangan , ketentraman secara keseluruhan dari hidupnya tidak ada yang memberikan sukacita dan kedamaian pada hal ia raja pemilik segalanya. Ini dirasakanya bukan hanya sewaktu waktu tapi seluruh keberadaan dan situasi hidupnya dirasakanya sebab di katakana siang dan malam. Jadi tidak ada sebentar juga ia merasa tenag hidupnya terus merasakan kesakitan dampak dari dosanya. Kemudian ia datang kepada Tuhan. Hal ini dapat kita lihat ketika nabi Natan menegor dosanya akhirnya ia datang kepada Tuhan mengakui semua dosanya (2 Samuel 12:13). Ia telah berdoasa dengan melakukan perbutan yang tidak berkenan dihadapan Tuhan. Ia menggunakan kuasa dan hawa nafsunya untuk merebut istri panglimanya. Ia merasa dengan memiliki istri panglimanya akan mendatangkan sukacita tetapi yang terjadi adalah sebaliknya. Ia mengakui semua dosanya tersebut.Dan seterusnya ia menghimbau juga bahwa setia orang yang berdosa datanglah kepada Tuhan dan minta pengampunan dosa. Katanya ketika Tuhan dapat ditemui artinya ketika ada kesempatan hendaklah langsung datang kepada Tuhan jangan mengeraskan hati Tuhan pasti mengampuni. Kemudian penulis melanjutkanya ke dalam bahan khotbah kita. Pada bagian Khotbah kita Daud menuliskan bagaimana Tuhan bukan hanya mengampuni tetapi juga meminta kepada orang yang diselamtakan itu dua hal yaitu mendengarkan, melakukan dan mengarahkan mata kepada jalan yang akan ditunjukan oleh Tuhan. Hidup orang yang diselamatkan harus berfokus kepada Tuhan agar tidak disesatkan kembali oleh dunia dan keadaan sekitarnya.Hal kedua adalah supaya jangan keras kepala dan sulit mendengarkan didikan dan ajaran. Daud melambangkanya seperti kuda yang tidak berakal. Artinya tidak mau mendengarkan dan tetap dikuasai oleh keinginanya dan nafsunya. Karena demikian kegarannganya atau nafsunya harus dikendalikan yaitu dengan kekang. Demikian juga orang yang sudah diselamatkan harus bisa mengekang dirinya dari semua keinginanya yang bisa menyebabkan jatuh lagi kedalam belenggu dosa.Kemudian di ayat 10 Daud menggambarkan apa ayang terjadi bagi orang yang fasik yang tidak mau bertobat dan tetap hidup menuruti segala keinginan dan nafsunya. Digambarkan banyak derita yang dialaminya hal ini dapat juga dengan jelas kita lihat didalam Masmur 37 yang diberi judul “Kebahagiaan orang fasik” Orang fasik menghalalkan segala cara untuk memperoleh yang ada didunia ini yang dianggapnya kebahagiaan atau sukacita tetapi pada akhirnya kebahagin dan sukacita yang dimilikinya itu hanya semua. Di dalam Mzm 37 :9 dikatakan bahwa orang fasik yang berbuat jahat akan dilenyapkan tetapi orang yang menantikan Tuhan akan mewarisi negri. Jadi jelas bahwa bukan sukacita yang diterima orang fasik pada akhirnya tetapi hukuman yang kekal mereka dilenyapkan selamnya. Setelah itu Daud menutup Masmur 32 ini dengan sebuah penutup yang indah dan menyimpulkan bahwa hanya di dalam Tuhan terdapat sukacita dan orang yang jujur dan benar akan memperolehnya. Jadi untuk mendapatkan sukacita yang datanngnya dari Tuhan kita harus hidup seturut dengan kehendaknya.Dalam invocation kita Filipi 4:4 Paulus lebih jauh mengatakan bukan situasi atau keadaaan yang membuat kita bersukacita. Tetapi jiia kita ada bersama dengan Tuhan yang menguasai situasi dan keadaan tersebut sebab Tuhan mamapu mengubah situasi yang susah, kesakitan , pergumulan dan masalah menjadi keberhasilan dan sukacita. Paulus mau mengatakan Tuhan adalah penyebabnya. Bukan hanya ketika kita susah tetapi didalam semua kondisi kebneradaan hidup kita kita tetap ada di dalam Tuhan. Sukacita kita juga bukan hanya sebatas sukacita yang ada didunia ini tetapi kita juga mau beroleh sukacita yang abadi hal ini digambarkan juga di dalam bacaan kita di dalam Kitab Injil Lukas 15:1-7 bahwa sorga juga bersukacita jika ada seorang yang bertobat dan mau hidup seturut dengan kehendak Tuhan. Jadi orang yang bertobat dan hidup seturut dengan kehendak Tuhan akan membuat tambah sukacita di sorga sebab tambah penghuni sorga. Dan yang menjadi penghuni itu adalah kita yang telah diselamtkan. Jadi bisa saja kita didunia ini tidak mendapatkan atau memiliki segala Sesutu yang mebuat kita bersukacita tetapi tidak itu alaasan kita orang yang sudah ditebus kembali jatuh kedalam dosa sebab kita mengejar sukacita yang ada di sorga juga sukacita yang tidak pernah lenyap dan kekal selamnya.  

Aplikasi

Dari ketiga bahan alkitab kita pada minggu Latare atau sukacita ini kita dapat meihat beberapa hal di dalam khotbah kita yaitu:

1.Banyak kita menggambarkan atau mengartikan sukacita dan bahagia itu adalah sebatas memiliki atau situasi yang menyenagkan.Akibat pemahaman yang seperti ini maka banyak diantara kita berjuang untuk mendapatkan sesuatu. Sebenarnya tidak salah tetapi jika kita memakai segala cara untuk mempeolehnya maka kita akan jatuh ke dalam dosa. Hal ini yang dilakukan oleh Daud ketika ia ingin memenuhi ambisinya untuk memiliki istri panglimanya Uria. Akhirnya ia menggunakan segala cara jatuh ke dalam dosa. Yang dianggapnya kebahagian dan sukacita tetapi membawa penderitaan ke dalam kehidupannya.

2. Hanya di dalam Tuhanlah kebahagian yang sesungguhnya. Jika kita hidup di dalam Tuhan dan seturut dengan kehendaknya makia segala sesuatu yang kita miliki akan kita kelola sesui dengan kehendak Tuhan. Bahkan jika kita juga ada di dalam pergumulan dan masalah maka bersama dengan Tuhanlah maka kita bisa mengatasi segala masalah yang ada tersebut sebab Tuhan punya kuasa untuk mengubah segala sesuatu pergumukan di dalam kehidupan kita. Bukan hanya itu bahkan Tuhan dengan kasihnya juga telah menebus kita manusia yang berdosa yang seharusnya binasa menjadi manusia yang diselamtkan sperti apa yang dialami oleh raja Daud. Dan hanya Tuhan yang mampu melakukan itu segala yang ada didunia ini tidak mampu memberikan sukacita dari pembebasan dosa bahakn segala yang kita miliki juga tidak mampu. Tuhan juga bukan hanya menyiapkan sukacita yang sementara yang kita terima didunia ini Tuhan juga menyiapkan sukacita yang kekal.

3.Untuk memperoleh sukacita tersebut Kita juga harus mengerjakan bagian kita. JIka kita ingin memperoleh sukacita didunia ini dan juga yang dijanjikan oleh Tuhan maka kita harus hidup seturut dengan kehendak Tuhan.Jika kita memiliki dosa kita harus datang dan mengungkapkan segaka dosa kita dan menerima pengampuna dari Tuhan. Setelah itu kita harus hidup seturut dengan kehendak Tuhan.Hal ini jelas dikatakan di dalam ayat 8 mengarahkan mmata dan hati kepada Tuhan sehingga kata Tuhan atau Firmanya menjadi kekang bagi kita sehingga kita tetap berjalan dijalan Tuhan dan tidak lagi jatuh ke dalam godaan dosa. Mungkin di dalam menjalaninya kita mengalami banyak tantangan dan juga cobaan bahkan bisa saja kita tidak memperoleh sukacita yang ada didunia ini tetapi jangan itu mebuat kita meninggalkan dan berpaling dari Tuhan sebab Tuhan menjanjikan sukacita yang abadi bagi orang yang benar dan jujur.

4. Orang yang tidak hidup didalam Tuhan atau yang disamakan dengan orang Fasik. Yang mencoba memperoleh sukacita dengan yang ada didunia bahkan berusaha memperolehnya dengan menghalalkan segala cara maka ia akan mengalami penderitaan yang luar biasa sama seperti ketika Daud jatuh kedalam dosa dan ini digambarkan juga di dalam masmur 37. Orang fasik memiliki kebahagian atau sukacita yang semua. Mungkin saat ini mereka memiliki semua sukacita yang ada didunia ini tetapi padaakhirnya mereka akan dibinasakan dari dunia ini.

Kesimpulan

Hanya di dalam Tuhan ada kebahagiaan atau sukacita yang abadi. Jadi marilah kita tetap hidup seturut dengan kehendak Tuhan di dalam semua kondisi dan keberadaan kehidupan kita.

 

Pdt Luther E Tarigan

Rg Depok

 

Info Kontak

GBKP Klasis Bekasi - Denpasar
Jl. Jatiwaringin raya No. 45/88
Pondok Gede - Bekasi
Indonesia

Phone:
(021-9898xxxxx)

Mediate

GBKP-KBD