MINGGU 25 MARET 2018, KHOTBAH MAZMUR 99:1-7
Invocatio :
“Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan dia! karena perkawinan anak Domba telah tiba, dan pengantinNya telah siap sedia (Wahyu 19-7).
Ogen :
Wahyu 19:6-10 (Tunggal)
Tema :
“Tuhan adalah Raja yang kuat/ besar untuk membawa kebenaran”
1. KATA PENGANTAR
Perlu kita perhatikan bahwa tantangan yang kita hadapi dalam setiap kehidupan kita tidak dapat kita hindari. Apakah mereka orang yang memiliki Iman yang kuat, orang yang tidak mengenal Allah selalu mendapatkan suatu tantangan dalam kehidupannya dalam hal ini kita perlu menyadari bahwa tantangan yang kita terima dalam kehidupan kita baik dari kesehatan, ekonomi pekerjaan bahkan hubungan dalam keluarga juga banyak sekali tantangan yang kita hadapi sehingga terkadang kita selalu bertanya apakah masih ada Tuhan dalam hidup kita, apakah Tuhan mengerti tentang apa yang sedang saya hadapi saat ini, apakah Tuhan sanggup memberikan pertolongan terhadap apa yang saya hadapi saat ini, banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang terkadang tidak kunjung selesai. Kita perlu menyadari bahwa walaupun di siang hari kita tidak melihat adanya matahari namun kita percaya bahwa matahari ada disiang hari. Dari uraian tersebut kita dapat melihat bahwa walu Allah tidak kita rasakan karyaNya dalam hidup kita disaat kita menghadapi suatu tantangan yang berat namun kita percaya bahwa Allah selalu ada dalam hidup kita.
2. ISI
Ayat 1-3 dikatakan bahwa Tuhan adalah Raja yang Maha Besar. Dikatakan bahwa Tuhan adalah Raja yang Maha Besar artinya Dia bersemayam di atas kerub-kerub yang menjadi tahtaNya jikalau Tuhan adalah Raja yang Maha Besar ini berarti bahwa segala bangsa-bangsa akan gemetar dan bumi bergoyang. Bangsa-bangsa gemetar dan bumi bergoyang bukanlah berarti ada kata panik atau takut melainkan bangsa-bangsa akan hormat kepada Tuhan sebagai Raja yang Maha Besar. Mengapa karena Tuhan Sang Raja itu mengatasi segala bangsa-bangsa, dapat melakukan keajaiban-keajaiban yang besar, Tuhan memiliki kekuatan yang luar biasa. Jika dikatakan bahwa Tuhan Raja yang Maha Besar, kita sebagai makhluk ciptaan Tuhan senantiasa tunduk dan selalu hormat kepadaNya.
Ayat 4-5 Tuhan sebagai pencipta dan sebagai pencinta hukum. Dalam ayat ini Tuhan itu digambarkan sebagai pencipta alam semesta dan juga sebagai Raja yang mencintai hukum. Itulah yang menjadi kekuatan Tuhan yang menjadikan Dia memiliki kekuasaan, kehormatan sebagai Raja dan itulah juga yang menjadi kebesaranNya, oleh karena itu posisi Tuhan tidak akan pernah dapat tergoyahkan.
Ayat 6-7 Tuhan sebagai pendengar
disebutkan bahwa Musa, Harun dan Samuel adalah bertindak sebagai pengantara antara Tuhan dan Israel. Musa adalah wakil hukum Harun wakil jabatan Imamat Samuel wakil anugerah Kenabian. Dalam teks ini disebutkan bahwa Musa Harun dan Samuel adalah sebagai orang-orang yang menyerukan nama Tuhan yaitu berdoa kepada Tuhan bagi umat Tuhan itu sendiri.
3. REFLEKSI TEOLOGIA
Dihadapan Tuhan tidak ada yang mustahil dalam setiap persoalan yang dihadapi manusia. Bukan Tuhan yang tidak mampu menolong umatNya, bukan Tuhan yang tidak mau menolong umatNya namun manusialah yang ragu akan kemahabesaran Tuhan dan juga manusialah yang tidak mau ditolong oleh Tuhan. Jikalau kita mengatakan bahwa Tuhan adalah Raja yang kuat dan Maha besar itu artinya manusia tidak boleh ragu akan kebesaran Tuhan tersebut keraguan dan kekuatiran kita tidak akan pernah menyelesaikan persoalan kita, tidak akan dapat menambahkan umur kita. Pengakuan adalah hal yang terpentinga dalam hidup kita yaitu pengakuan akan kebesaran Tuhan itu sendiri. Jikalau peMazmur mengatakan Tuhan adalah Raja itu berarti ada satu keyakinan bahwa segala bangsa-bangsa akan hormat kepadanya demikian juga kita sebagai anak-anak Tuhan, bila kita mengatakan Tuhan itu adalah Raja kita akan senantiasa tunduk dan hormat kepada raja itu sendiri. Walaupun banyak tantangan yang kita hadapi Tuhan senantiasa mampu menopang hidup kita karena Tuhan sendiri berkata marilah kepadaKu semua yang berbeban berat aku akan memberikan kelegaan kepadamu. Jangan pernah ragu dan khawatir akan hidup kita Tuhan pasti menolong kita disiang hari Dia membuat tiang awan pada siang hari dan tiang api pada malam hari pertanda Tuhan senantiasa menuntun hidup kita dari sekarang sampai selama-lamanya yaitu masuk kedalam kerajaan surga. Amin.
Pdt. Abel S. Meliala
GBKP Tambun