Khotbah Minggu 31 Desember 2017
Khotbah Minggu 31 Desember 2017
Invocatio : “Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah” (Roma 8:17a).
Bacaan : Jesaya 61:10 – 62:3
Khotbah : Galatia 4 : 4 – 7
Thema : Kamu Adalah Anak-anak Allah
Pendahuluan
Hari ini adalah merupakan akhir dari pada tahun 2017, dimana kita telah menjalaninya selama 365 hari. Dan kita juga telah melaksanakan/ mengikuti perayaan dan ibadah natal.
Kita telah banyak mendapatkan sukacita walaupun terkadang ada juga hal-hal yang menyakitkan. Namun kita percaya Tuhan telah mengantarkan kita di penghujung tahun ini.
Lewat ibadah-ibadah selama tahun 2017 ini kita telah banyak menemukan kuasa dan kekuatan dari Dia, dan kita telah banyak menerima berkat dari Dia.
Di ujung tahun ini mari kita ucapkan Puji Tuhan; Puji Tuhan; Puji Tuhan, Dia telah menuntun kehidupan kita di tahun ini, patut kita berterima kasih yang luar biasa padanya, kita sebagai anak-anak Allah, tiada kata selain puji syukur atas berkat-Nya. Berkatnya menyertai jalan hidup kita di tahun ini.
Urian teks
Kita adalah anak-anak Allah yang telah dipanggil untuk kepentingan Tuhan di dunia ini bagi kemuliaan-Nya. Keterpanggilan sebagai anak-anak-Nya maka kita juga telah menjadi ahli waris-Nya di dunia ini, maka sebagai ahli waris segala sesuatu telah Dia berikan bagi kita. Sebagai mana Yesus yang melaksanakan tugas Bapa yang mengutus Dia untuk keselamatan dunia ini (Yoh 3
:16). Dan sebagai ahli waris bukan saja menerima yang enak-enak, namun juga akan menemui hal-hal yang terkadang derita, namun dibalik derita itu ada Dia yang akan menopang kita dan memberi kekuatan, ibaratnya orangtua dan anak, pasti selalu ada perhatiannya untuk menopang dalam suka maupun duka.
Seperti apa yang di ungkapkan nabi Yesaya: “Aku bersukacita di dalam Tuhan, jiwaku bersorak sorai di dalam Allahku. Sebab ia memakaikan pakaian keselamatan padaku dan menyelubungi aku dengan jubah kebenaran” (Yes.61:10).
Nabi Yesaya mengingatkan kepada anak-anak Tuhan sebagai ahli waris, maka diberikannya pakaian keselamatan, dan Tuhan itu baik dan kita adalah sebagai pengantin laki-laki yang telah mengenakan hiasan kepala. Alangkah indahnya sukacitanya sebagai anak-anak Tuhan. Dan anak-anak Tuhan itu akan bersaksi kebenaran, agar bangsa-bangsa melihat kebenaran Tuhan itu [bnd. Bacaan].
Rasul Paulus menjelaskan kepada jemaat di Galatia, bahwa kedatangan Yesus Kristus, ialah yang diutus oleh Allah sendiri sebagai anak Nya, lewat seseorang perempuan. Dan kedatangan-Nya itu adalah untuk mengasihi dan menyelamatkan umat manusia, tentang kedatangan-Nya inilah yang kita rayakan di acara-acara Natal di tiap tahunnya, dan juga gereja yang masih juga merayakan hingga hari ini dan seterusnya.
Dan Ia datang, melulu untuk menebus dosa dunia ini, dan juga untuk menyadarkan kita agar melaksanakan apa yang di laksanakaan oleh-Nya, bagi dunia ini.
Dan kita sebagai anak untuk terus menjalankan kehendakNya, dan walaupun Ia diutus untuk umat-Nya Israel yang selama ini tunduk pada hukum taurat, namun oleh Roh Kudus yang telah ada di hati kita maka kita pun telah berhak menerima keselamatan itu, maka kita juga sudah berhak memanggil Dia ABBA YA BAPA luar biasanya kita, berhak memanggil dia Bapa, maka kita bukan lagi hamba bahkan hamba dosa lagi sekalipun telah dibereskannya, maka kita telah diangkat menjadi anakNya, maka sebagai anak ia mewariskan bagi kita keselamatan dan berkat untuk melaksanakan tugas panggilan kita dan melaksanakan kehendakNya di dunia ini. Kita sebagai garam yang harus menggarami, punya rasa bagi setiap orang dan kita sebagai terang yang menerangi dunia, kita punya arti bagi orang lain.
Jadilah kita ahli waris yang punya tanggung jawab yang akan menjadi agen keselamatan bagi orang lain, dan mari kita akhiri tahun ini dengan bersyukur pada-Nya yang tetap setia memelihara kita.
Pdt. Andarias S. Brahmana
Ketua Klasis Jakarta-Kalimantan