SUPLEMEN PEKAN PENATALAYANAN GBKP TAHUN 2023-WARI V

Invocatio        : Supaya hati mereka terhibur dan mereka bersatu dalam kasih, sehingga mereka memperoleh segala kekayaan dan keyakinan pengertian, dan mengenal rahasia Allah, yaitu Kristus (Kol.2:2).

Ogen               : Imamat 8:30-33

Khotbah         : 1 Johanes 1:5-7.

Tema              : Gereja Yang Bersekutu


 

 

Pendahuluan.

Kita sungguh bersyukur kepada Tuhan kita yang tetap memberkati ibadah Pekan Penatalayanan GBKP sampi hari yang ke 5 ini. Kita semangkin memahami tugas dan fungsi kehadiran gereja ditengah-tengah dunia ini. Setelah kita memahami bahwa tugas gereja yaitu Bersaksi, pada hari yang ke empat, pada hari yang ke 5 ini, kita diingatkan akan tugas panggilan gereja selanjutnya adalah Gereja Yang Bersekutu.

Bersekutu (Koinonia) adalah salah satu panggilan/tugas Gereja bagi setiap orang yang percaya kepada Yesus Kristus. Bersekutu adalah hakekat kita sebagai gereja. Jemaat mula-mula bertumbuh dalam kekuatan kasih sebagai suatu komunitas orang percaya. Bersekutu itu membangun relasi antar orang percaya dan dengan Tuhan, kegiatan persekutuan itu penting agar iman kita dapat bertumbuh (Kis. 2:42) sehingga orang-orang percaya semakin teguh dalam iman dan pengharapan untuk menantikan kedatangan Tuhan Yesus Kristus yang keduakalinya. kegiatan persekutuan yang lazim dilakukan di dalam gereja seperti : Ibadah, PA, Retreat, KKI, dan lain sebagainya

Yang menjadi perenungan kita di dalam Pekan Penatalayanan ini adalah apakah persekutuan itu hanya sekedar kegiatan berkumpul membahas Alkitab dalam PA atau PJJ, beribadah bersama…? Tentu saja tidak sesederhana itu, persekutuan yang dilaksanakan di dalam Gereja adalah persekutuan yang hidup, persekutuan yang indah yang kelihatan dalam persatuan dan kerukunan hidup setiap hari, saling memperhatikan satu dengan yang lain (Kis. 2 : 44-45).

Pembahasan Teks.

Saudara-saudara yang terkasih di dalam Kristus, mari kita mendalami teks renungan kita dari kitab 1 Yohanes ini: Menurut ahli sejarah Alkitab, Kitab ini ditulis oleh Rasul Yohanes sekitar tahun 10 M, yang tujukan kepada jemaat Kristen yang bertujuan: untuk mengajak semua pembacanya dapat hidup dalam persekutuan didalam Tuhan dan yang kedua agar jemaat hati-hati terhadap guru-guru palsu (Pengajar Gnostik) yang menyangkal inkarnasi. Ajaran Ginostik tidak bisa memahami konsep Allah yang menjadi manusia, semua pengikut Ginostik menganggap semua materi adalah jahat, mereka harus menyangkal bahwa Kristus menjadi daging, karenanya pengajaran gnostik menganggap bahwa keselamatan itu tidak ada hubungannya dengan tindakan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk melawan pengajaran tersebut Rasul Yohanes menekankan bahwa Yesus Kristus itu adalah benar-benar manusia, dan semua orang yang percaya kepada Yesus Kristus harus melakukan tindakan atau perbuatan baik berdasarkan kasih kepada sesama dalam kehidupan sehari-hari.

Ayat 5 : Allah adalah terang dan didalam dia sama sekali tidak ada kegelapan: Rasul Yohanes menyatakan hakekat Allah sebagai Terang, terang menggambarkan kesempurnaan, kekudusan, kebenaran dan keadilan sejati yang tidak dapat goyah dan berubah oleh kegelapan duniawi. Hal inilah yang menjadi teladan hidup bagi kita, kita dituntut untuk memiliki karakter terang Allah didalam diri kita, yang menjadi landasan didalam melakukan segala tindakan. Jangan menjadi pendusta yang berpura-pura melakukan tidakan yang benar namun memiliki hati yang sesat (ay.6). Hidup dalam Persekutuan yang berkenan bagi Allah adalah hidup yang yang mencerminkan kebenaran Allah dalam persekutuan (ay.7), yakni hidup berdasarkan cinta kasih Allah, saling memperhatikan satu dengan yang lain, saling menguatkan iman, saling menasihati, saling melayani. Persekutuan itu akan menjadi teguh dan kuat serta akan mendapatkan penyucian/pengampunan dari segala dosa.

Pointer Renungan.

Saudaraku yang terkasih, Ada beberapa hal yang dapat menjadi perenungan kita dalam ibadah ini:

  1. Persekutuan Sebagai Perintah Allah bagi umat percaya : Hidup dalam Persekutuan adalah perintah Allah bagi umat percaya, Melalui persekutuan, iman seseorang semakin di bangun. Pengenalannya akan Allah semakin bertumbuh dari hari ke hari. Perilaku kehidupannya akan diuji dalam perjumpaan dengan sesama. Bersekutu menjadi ladang yang subur untuk saling membangun kehidupan dan menguatkan iman ketika ada sesama yang letih dan lelah dalam menjalani kehidupan yang banyak tantangan. Persekutuan harus didasari oleh Terang Allah sehingga aktivitas persekutuan itu menunjukkan karakter Kristus. Semua anggota persekutuan berusaha untuk menjaga dan merawat agar persekutuan tetap teguh dan semakin kokoh dari masa-kemasa. Makna persekutuan bukan hanya kehadiran fisik namun lebih kepada hati, fikiran dan perasaan dan iman, contoh saja Di masa pandemi, ketika persekutuan dalam bentuk perjumpaan harus terbatas demi mencegah penularan Covid-19. Saatnya persekutuan dimaknai ulang. 'Bersekutu tanpa bertemu', menjadi sebuah slogan dan tema menarik dari sebuah gereja untuk direnungkan kembali. Persekutuan akan tetap terjadi ketika masing-masing merasakan kehadiran tanpa harus ada perjumpaan secara fisik. Perkembangan IPTEK juga dapat menjadi sarana untuk Persekutuan virtual menjadi media yang semakin mengokohkan iman, bahwa persekutuan tetap menjadi hakekat kehidupan beriman, tanpa harus jumpa secara fisik. Dua tiga orang berjumpa secara virtual, Tuhan hadir.
  2. Hidup Dalam Persekutuan yang Rukun Mendatangkan Berkat: Alkitab menyatakan bahwa kerukunan antar umat Tuhan itu merupkan sesuatu yang baik, indah dan memiliki nilai 'istimewa' di mataNya;  sesuatu yang dapat mengerakkan hatiNya sehingga Dia akan memberikan apa yang kita perlukan.  "Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga."  (Matius 18:19).  Jadi hidup dalam kerukunan adalah kehendak Tuhan bagi gerejaNya.  Dalam doanya Yesus berkata,  "...supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku."  (Yohanes 17:21).  Jadi jemaat Tuhan harus selalu rukun dan bersatu, Jangan ada permusuhan, pertengkaran, kebencian, sakit hati dan sebagainya, Itu hanya akan menjadi penghambat berkat Tuhan bagi kita.  Sebaliknya jika kita rukun dan bersatu, segala berkat akan dicurahkan Tuhan,  "Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya."  (Mazmur 133:3b).  melalui kerukunan antar anggota persekutuan akan menjadi persekutuan yang menyenangkan Tuhan dan menjadi daya Tarik bagi orang lain untuk ikut ambil bagian dalam persekutuan itu.
  3. Perbedaan Menjadi Kekuatan dalam Persekutuan : Dalam setiap komunitas gereja pasti banyak perbedaan, karena setiap anggota persekutuan memiliki latar belakang yang berbeda satu dengan yang lain, kita percaya bahwa Allah juga telah mengaruniakan talenta yang berbeda-beda bagi setiap orang yang percaya, namun semuanya itu adalah sarana untuk memuliakan Tuhan, Tuhan Yesus menggambarkan bahwa gereja sebagai tubuh Kristus, memiliki banyak bagian namun semua bagian itu berharga untuk kemuliaan Kristus. Perbedaan jangan sampai membuat kita merasa tidak memerlukan orang lain atau menyepelekan orang lain, namun semua harus dikelola dan dikembangkan untuk melakukan banyak kegiatan pelayanan Gereja yang sungguh kompleks, oleh karenanya setiap anggota persekutuan harus mengenal talentanya untuk ikut terlibat dalam pelayanan misalnya : Menjadi Tim Doa, Tim PRT, Tim PI, dll.

Pdt.Togu Persadan Munthe

Ketua Klasis

SUPLEMEN PEKAN PENATALAYANAN GBKP TAHUN 2023-WARI IV

Invocatio        : I Petrus 2:12

Bacaaan         : Yunus 3:1-4

Khotbah         : I Johanes 5:6-11

Tema              : Gereja yang bersaksi (Gereja si ersaksi)


 

 I. Pendahuluan

Salah satu tugas utama gereja adalah bersaksi. Gereja yang tidak menggerakkan jemaatnya untuk bersaksi, tanpa disadari sebenarnya telah mengabaikan amanat agung Kristus dalam Matius 28:19-20.

Tuhan Yesus sendiri ketika hendak naik ke Surga telah berjanji kepada murid-muridnya, bahwa IA akan memberikan kepada mereka Roh Kudus, Sehingga mereka akan menjadi saksi Tuhan . Terbukt, ketika Petrus mengalami baptisan Roh Kudur, Petrus berkohtbah dan bersaksi pada hari Pentakosta di Yeruralem. Hasilnya 3.000 petobat baru yang siap dimuridkan (Kis 2:40-41). Roh kudus Adalah rekan kerja Gereja dalam bersaksi dalam dunia ini dan menjadikan kesaksian Gereja tepat sasaran serta menuai hasil maksimal. Tanpa Roh Kudus, maka kesaksian Gereja seperti Singa Ompong. Besar Aumnya tetapi tidak ada yang takut kepadanya.

 II. Isi

I Yohanes 5:6-11 => 6-8 Bukti bahwa Yesus adalah Allah. Menegaskan bahwa, barangsiapa memiliki Yesus, ia memeliki hidup. Barang siapa tidak memiliki Yesus , ia tidak memiliki hidup. Dasar teologis ini menegaskan bahwa diluar Yesus tidak ada hidup, maka hidup itu hanya ada didalam Yesus. Hidup yang kita miliki didalam Yesus, tidak hanya menjadi konsumsi pribadi saja, tetapi didalam tugas dan aktifitas kita dengan orang lain. Kita harus mampu memberikan kesaksian kepada dunia tentang Yesus Anak Allah yang hidup.

Yesus yang datang dengan air dan darah, kata air menunjukan bahwa Yesus datang sebagai sumber air kehidupan. Yesuslah air kehidupan itu sendiri. Kata darah menunjuk pada hidup , sebab darah adalah lambang kehidupan Yesus memberikan jamninan keselamatan dengan mencurahkan darahnya atau hidupnya, supaya orang yang percaya kepadanya memperoleh hidup yang kekal.

Kesaksian ini didasari pada otoritas Roh Allah yang menjadi kebenaran kesaksian tentang anak Allah. Tidak ada kesaksian yang lebih tinggi dari kebenaran itu sendiri (Yoh 14:17; 16:13) Dia adalah Roh Allah. Ada 3 yang memberi kesaksian Roh, Air dan darah. Dan ketiganya adalah satu (Matius 18:16, Ulangen 17:6, 2 Kor 13:1). Kesaksian Roh Kudus ditambah kedua fakta tersebut yaitu : BaptisanNya dan kematianNya.

-Ay 9 Kesaksian Allah lebih kuat.

Yohanes menyimpulkan, kesaksian Alllah adalah lebih besar, dimana Allah sendiri yang bersaksi tentang anakNya. Dan ini adalah kebenaran itu sendiri, otoritas tertinggi dan paling Infalibilitas dan tidak terbantahkan. Allah telah memberikan jaminan yang cukup kepada dunia, bahwa Yesus Kristus adalah anakNya yang diutus untuk menyelamatkan dunia ini.

-Ay 10-11 Hidup yang kekal di dalam anakNya.

Isi dari kesaksian mengenai Yesus Kristus adalah Allah telah memberikan kepada orang yang percaya hidup yang kekal, Yoh 1:2. Dia yang percaya kepada anak adalah percaya bahwa dirinya memiliki hidup yang kekal, karena hidup yang kekal hanya diperoleh didalam Kristus Yesus, dan dialah satu-satunya jalan menuju hidup yang kekal.

Bacaan Yunus 3:1-4

Yunus dalam kesalahan dan kegagalan dalam mengerjakan panggilan pertama Tuhan, tidak menghambat langkah kakinya untuk kembali merespon panggilannya yang kedua, ini kesempatan berharga untuk berpartisipasi kembali dalam pekerjaan Allah. Kali ini Yunus pergi ke Niniwe sesuai dengan firman Allah. Hasil didalam melaksanakan tugasnya Raja dan seluruh penduduk Niniwe, tidak terkecuali hewan ternak, merespon semua itu dengan bertobat sungguh sungguh dihadapan Tuhan. Oleh karena pertobatan Niniwe, Allah tidak jadi mendatangkan malapetaka kepada mereka.

Invocatio I Petrus 2:12

Petrus memberi nasehat tentang cara hidup yang baik, Karena, jika jalan hidup mereka baik, maka bangsa bangsa yang bukan Jahudi tidak gampang membuat fitnah kepada mereka (orang percaya) Apabila kita memiliki cara hidup yang baik, maka akan ada buah yaitu perbuatan perbuatan yang memuliakan nama Tuhan. Cara hidup yang baik itu menyangkut tentang karakter, etika dan integritas hidup kita.

 III. Renungen :

  • Perkataan yang benar adalah, perkataan yang sesuai dengan fakta. Kesaksian Yohanes tentang Yesus Kristus, dicarari atas pengalamannya nyata sebagai orang yang pernah bertemu, dan mengalami penyertaan, pengajaran serta perintah Yesus secara langsung.

           Kesaksian bertujuan agar banyak menjadi percaya dan memilih untuk ada dalam persekutuan dengan Tuhan dan sesama orang percaya. Kita telah menjadi gereja       yang  bertumbuh karena kebenaran dan kesaksian injil yang diberitakan oleh para saksiNya. Kita pun harus mampu bersaksi tentang Kristus dengan tuntunan kuasa Roh     Kudus, sehingga tiap kata dan tindakan kita adalah cerminan dari wajah Kristus sendiri. (I Petrus 2:12)

  • Kegagalan dan kesalahan jangan jadikan sebagai penghambat untuk melakukan tugas penginjilan hidup kita (Yunus 3:1-4). Karena manusia tidak ada yang sempurna, pakailah kesempatan yang ada untuk mengubah diri kita sendiri dan orang lain, agar menjadi saksiNya kita urutkan dalam kata dan perbuatan di setiap aktifitas dan situasi yang dialami, dan yakinlah bahwa, persekutuan dengan Tuhan pasti berbuah baik, indah dan penuh kuasa.
  • Gereja yang bersaksi, banyak hal yang bisa dilakukan antara lainm bersaksi tentang kasihm dari iman, PI, PRT dari Budaya dan sebagainya. Dan untuk melakukan kesaksian dan tugas panggilan ini melibatkan kehadiran dan paparan serta jemaat didalam semua aktifitas Pelayanan Gereja. (Arahan tema Pelayanan GBKP 2023)

Bujur ras mejuah-juah

Pdt. Neni Triana br Sitepu

Rg Cisalak

SUPLEMEN PEKAN PENATALAYANAN GBKP TAHUN 2023-WARI III

Invocatio : Alu bage dungna ersada kinitekenta ras penandaita kerina nadangi Anak Dibata; kita dewasa, janah dungna seh kita ku tingkat kedewasaan Kristus si serta e (Ep. 4:13).

Ogen      : Jesaya 41:5-10

Kotbah   : 2 Petrus 1:3-10

Tema     : Tetap Erteguhna


 

 

Kata Perlebe

Seorang petani tidak pernah menanam padi bersama dengan ilalang. Tetapi kenyataan padi selalu bertumbuh bersama dengan ilalang. Bahkan pertumbuhan ilalang lebih cepat dari pada padi. Awalnya kelihatannya hampir sama. Tetapi pada akhirnya kita mampu membedakannya melalui buah. Untuk bisa sampai pada tahap berbuah padi harus berjuang untuk bisa terus bertumbuh dengan mengambil makanan dari tanah, karena ilalang juga sangat cepat menyerap makanan dari tanah. Hal siseri pe jadi ka nge ibas tengah-tengah kegeluhen bagepe gerejanta. Pertumbuhan iman jemaat selalu juga dibarengi dengan munculnya “parasit-parasit”, yang bisa merusak pertumbuhan jemaat. Lantas apa yang harus kita lakukan? Tentu saja kita tidak boleh berhenti, tetapi harus terus berjuang dengan lebih tekun lagi agar semakin kuat.

Pendalaman Teks

Teks bahan khotbahta berngi enda eme surat sipeduaken si itulis Simon Petrus sope lenga ia mate erkiteken hukumen siitetapken Kaisar Nero. Surat enda itulis man perpulungen I Asia kecil segelah perpulungen e tetap ngayaki ras nggeluh ibas kesalehan dan pengenalan si payo kerna Kristus itengah- tengah penganiayaan si mekelek siilakoken oleh masyarakat sekitar, guru-guru ras nabi palsu. Untuk hidup saleh, perpulungen hanya memerluken Kata Dibata saja sebagai dasar ibas geluhna. Kita tidak memerlukan lagi hikmat manusia, entah teori-teori sideban yang menyempurnakan Firman Allah, sabab kesempurnaan itu sendiri sudah dinyatakan arah Kristus. Yesus Kristus sebagai jalan kebenaran dan hidup. Oleh sebab itu, kita harus hidup dalam Tuhan, menjadi serupa dengan Allah dengan mengembangkan sifat-sifat baik supaya menang ras erbuah secara rohani ibas Dibata itengah-tengah situasi si la mehuli. Kita tidak hanya mampu hidup dan berbuah ditengah situasi yang baik saja. Kata “Usahakenlah” ibas ayat 5 ras ayat 10 (bhs Indonesia: sungguh-sungguh berusahalah, terj NIV: Berusaha sekuat-kuatnya), ngataken maka bertumbuh la terjadi secara otomatis (bagi page ndai), tetapi arus lit usaha dan ketekunan yang terlihat secara aktif agar sifat-sifat baik eme perbahanen si mehuli, penguasaan diri, ketekunan, megenggeng, tutus er-Dibata, keleng ate man sapih-sapih Kristen, keleng ate man manusia (ay. 5-8) banci turah ras reh teguhna. Sifat-sifat enda la otomatis banci turah dan tidak hanya sebatas turah saja tapi arus turah alu nteguh bas dirinta sekalak-sekalak Biak-biak e, arus turah alu mehumur/berlimpah-limpah, segelah pemetehta/penandaita kerna Tuhanta Jesus Kristus nggeluh ras erbuah (menjadi giat dan berhasil). Tapi adi sie lalit ibas kita, maka kita bali bagi kalak pentang (Ay. 9, ind; buta dan picik). Dan untuk itu kita sudah dipilih dan kita adalah orang-orang pilihan Tuhan. Tentuna Keterpilihanta sebagai kalak si tek, arus erbahanca kita reh teguhna ibas Dibata dengan menolak tindakan/perbahanen si la mehuli ibas nabi ras guru palsu, gelah ula irintak ku bas kegeluhen sipapak.

Pengogenta ibas Jesaya 41: 5-10

Nuriken kerna pertolongan Tuhan man bangsa Israelsi sangan itaban bangsa Babel. Dan Allah telah 150 tahun yang lalu menubuatkan bahwa bangsa Koresy, akan dibangkitkan guna mengalahkan bangsa bangsa dan melindungi orang Israel. Ia dipanggil di dalam kebenaran, bukan karena dia sendiri benar, tetapi karena dia akan melaksanakan rencana penebusan Allah yang benar di muka bumi ini.

Persekutuan di antara bangsa-bangsa (ay.6-7) labo banci menghentikan tantara koresy sebagai alat Dibata guna nampati bangsa Israel. Dibata mperdiateken bangsa pilihenNa, enda teridah ibas ay.10,

Dibata ngatakenca maka “Ola mbiar, sabab Aku ras kam”. Israel labo perlu mbiar sebab Dibata enggo milih banga e jadi bangsa pilihenNa.Penyertaan Tuhan adalah jaminan simpetetap ukur ibas ngalaken erbage-bage situasi si mberat, penyertaan Tuhan jadi gegeh sebab Dibata nta si menopang, membela ras ngadili kegeluhenta.

Invocatio nta Efesus 4:13, ngangkatken pengajaren tentang kiniersadan kula, sebagai harapan Paulus guna perpulungen Efesus. Paksa sie, Paulus sangana ibas penjara, tapi ia erpengarapen maka perpulungen e tetap nggeluh dan bertumbuh ibas kiniteken, kekelengen ras hikmat. Mbelin kel pengarapen Paulus maka perpulungen e tetap nggeluh bagi singena ate Tuhan. Emaka arah surat enda Paulus mpersingeti ras mpegegehi gelah tetap njadiken penebusan ibas Kristus menjadi dasar nggeluh (bnd. Bahan khotbah) man gereja bagepe man bangsa sideban. Penebusan Kristus jadi gegeh guna bertahan ibas kiniseran yang tidak bisa menghambat pertumbuhan. Pertumbuhen erbahanca kita dewasa dingen lanai bali bagi danak-danak si gampang iombang-ambingken rupa-rupa pengajaran. Bika danak-danak atau dewasa teridah ibas kengasupenta nggeluh sebagai sada kula ras kalak sideban. Sebab penebusan labo terjeng man kalak Yahudi saja, tapi atan pe man bangsa sideban. Saling terhubung dan terkoneksi satu dengan yang lainnya eme ciri kula si sehat. Adi lit bagin kula sila berfungsi atau berhubung pertanda ada kerusakan.

Pengkenaina

Tema pekan kebaktin keluarga berngi sipeteluken eme “Tetap Erteguhna”, ertina teridah proses si berkesinambungan, sikap si terus mempertahanken. Mungkin selama enda enggo nteguh tapi harus tetap reh teguhna erkiteken pasti mbue tantangan siarus ialaken. Bagi sada batang kayu, “semakin tinggi pohonnya maka semakin kencang terasa angin menerpa, sebanyak banyak buahnya maka semakin banyak pula tantangannya (ibenteri, ijujuk, rsdna. Labo pernah ijujuki batang kayu si la erbuah). Jadi arah enda menyadarkan kita maka kegeluhen kalak Kristen sebagai kula Kristen harus tetap bertumbuh, berakar dan tetap berjuang gelah reh teguhna. Ula nggit talu nandangi godaan tapi uga tetap menyadari perananta sebagai mandataris Tuhan si harus tetap nggeluh ras ncidahken penebusen Dibata sienggo sialoken kita sebagai dasar kegeluhenta.

Kengasupenta ngalaken tantangen, alu tetap setia, erbahan kiniulin, tetap erlajar nandai Tuhan, megenggeng, tutus, ngasup engkuasai diri, erkeleng ateng ate man kalak sideban bagepe sapih-sapih kalak Kristen nuduhken biak-biak jemaat sidewasa. Tentuna enda akan semakin berdampak Ketika biak enda nggeluh ibas kerina jemaat-jemaat GBKP si nggeluh bagi kiniersadan kula. Sebab kita eme anggota ibas kula Kristus, siarus terkoneksi dan berpartisipasi dengan aktif ibas doni enda.

Kenca pekan penatalayanen enda, maka kita bengket ku bas erbage-bage kegiaten pelayanen i tengah- tengah gerejanta. Tentu arapenta, situasinta akan semakin baik dari tahun sienggo lewat, baik ibas kehadiren dan keatifan jemaat. Terlebih tahun enda Tema sasaran Pelayanani gerejanta eme “Jemaat Menjadi Pelaku Aktif Pelayanan”, yang tidak hanya “menerima” tetapi juga “memberi”. Harapen tema tahun enda ngasup ningetken man banta maka kemajuan gereja dipengaruhi oleh cara pikir dan sikapta kerina. Selalu berpandangan maju, memikirkan kemajuan dan mengambil bagian berbuat kemajuan.

Sekalipun banyak tantangan tapi penyertaan Tuhan ajdi jaminan. Lakukan yang terbaik maka akan beroleh hasil yang terbaik.

Pdt Sri Pinta Ginting

Rg Cileungsi

Info Kontak

GBKP Klasis Bekasi - Denpasar
Jl. Jatiwaringin raya No. 45/88
Pondok Gede - Bekasi
Indonesia

Phone:
(021-9898xxxxx)

Mediate

GBKP-KBD