Khotbah Minggu 10 Desember 2017

Khotbah Minggu 10 Desember 2017

(Advent II)

Invocatio : Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap di dengar, semua yang di sebut kebajikan dan patut di puji, pikirkanlah semuanya itu  (Filipi4:8).

Bacaan    : Yesaya 40 : 1 – 11  ( Responsoria )

Khotbah  : 2 Petrus 3 : 8 – 15 ( Tunggal)

Thema    : “ Kesabaran Tuhan adalah kesempatan untuk kita”

                   “ Kesabaran Tuhan eme kesempaten man banta “

Pendahuluan

Masa Adven ( Latin = Adventus = Kedatangan ) yang terdiri dari empat hari minggu sebelum tanggal 25 Desember. Masa Adven bermaksud ganda, yaitu menciptakan suasana penantian untuk menyambut kedatangan Yesus dalam kelahiranNya (Natal) dan kedatangan Yesus sebagai hakim atas orang yang hidup dan mati. (Kis.10:42). Dalam masa penantian akan kedatangan Yesus Kristus tersebut adalah kesempatan bagi kita untuk melakukan kehendakNya.

Surat Rasul Petrus yang ke dua berbicara tentang hari kedatangan Kristus yang kedua kali. Surat ini berisi nasihat dan peringatan kepada jemaat mengenai nabi dan guru palsu yang berusaha menjauhkan umat Tuhan dari kebenaran. Orang kristen tidak boleh lupa bahwa Tuhan pasti akan datang kembali, meskipun kedatangan Tuhan itu ternyata tidak secepat yang mereka harapkan (3:4). Pada masa penantian ini diharapkan bersikap sabar, berpegang teguh dalam iman dan taat kepada Allah dengan hidup tidak bercacat dan tidak bernoda di hadapanNya (1:3, 1;12, 3:14).

Penjelasan nats II Petrus 3:8-15

Dalam ay.8 = Mas.90:4  di sebutkan suatu peringatan yang tidak boleh dilupakan bahwa di hadapan Tuhan satu hari sama dengan seribu tahun dan seribu tahun sama dengan satu hari artinya kedaulatan Tuhan atas waktu dan masa pada kehidupan manusia. Manusia tidak pernah dapat mengetahui rencana Allah dalam hidupnya. Hidup ini singkat dan mestinya kita selalu menghargainya dan menjalaninya dengan bijaksana.

( ay.9-10) Tuhan tidak pernah lalai akan janjiNya. Kedatangan Tuhan Yesus pasti dan akan datang pada saat yang tidak kita duga (Mat.24:43-44). Tentang hari dan saat itu tidak seorang pun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, Anak pun Tidak, hanya Bapa sendiri (Mat24:36). Waktu Tuhan misterius bagi manusia yang tidak pernah kita ketahui, yang pasti kita mengarahkan pandangan kita kepada pengharapan sebab saat ini adalah kesempatan yang berharga bagi kita untuk berbalik dan bertobat. Tuhan menantikan kita dengan kasih dan penuh kesabaran sampai saatnya tiba. Dalam masa penantian ini hedaknyalah kita hidup dan melakukan semua yang benar,semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap di dengar, semua yang disebut kebajikan dan yang patut di puji (Filipi4:8) atau Invocatio.

( ay.11-13 ) Rasul Petrus menuliskan tentang gambaran kejadian Ketika hari Tuhan itu tiba, langit, unsur-unsur dunia dan segala sesuatu akan hancur oleh nyala api. Api adalah simbol  murka Allah (Mas79:5, 89:47), dan Allah kelak akan menghukum dosa dan kejahatan dengan api(Ul.32:22,Yes50:10-11, 66:15-16). Pada ahir zaman , kuasa kuasa kejahatan dihancurkanNya dengan api (Dan7:11,Mat.3:11-12,Luk17:29-30, II Pet.3:7, Why.8:7,9:18, 11:5, 19:20,20:9-15). Tapi setiap orang yang percaya dan taat sampai ahir ia akan hidup di dalam dunia baru yang terdapat kebenaran (Kehidupan yang kekal). Why21:7,22:14,17; Mat.25:46b ;24:46.

( 14-15 ) Sambil menantikan hari kedatangan Tuhan tiba, kita sebagai orang percaya harus tetap menjaga dan memberi hidup kita di perbaharui oleh Roh Kudus(Rom.12:1-2). Menjadi kesempatan yang baik bagi kita untuk mengubah padang belantara menjadi jalan raya bagi Allah, lembah di tutup, gunung dan bukit di ratakan, tanah yang berlekuk-lekuk menjadi daratan untuk menyatakan kemuliaan Tuhan.( band. Bacaan=Yes.40:1-11 ). Persiapan dalam menati kedatangan Tuhan Yesus dalam kelahiraNya sekaligus kedatanganNya pada ahir zaman, harus berkektetapan hati untuk melakukan kebenaran Firman Tuhan, supaya hidup kita berkenan kepadaNya.

Pointer aplikasi

 

  • Minggu  Advent adalah kesempatan bagi setiap orang untuk sadar akan kesalahan, dosa dan keterbatasannya di hadapan Allah, sebab setiap orang yang sudah di ubahkan oleh karna percaya dan bertobat, ada kemungkinannya untuk jatuh kedalam dosa.
  • Kehidupan manusia singkat atau sementara, oleh sebab itu mari kita menghargai waktu, kesempatan  yang diberikan oleh Tuhan menjalaninya dengan bijaksana untuk melakukan segala sesuatu  seturut dengan kehendakNya.
  • Masa penantian akan kedatangan Tuhan adalah penyataan kasih Allah bagi kita dalam kesabaranNya agar kita hidup tidak bercela dan bertobat.
  • Bagi setiap orang yang percaya, taat  setia sampai ahir, memperoleh keselamatan atau kehidupan yang kekal.

                                                                                      Rg. GBKP Cileungsi

                                                                                       Pdt. Terima Tarigan

Khotbah Minggu 17 Desember 2017

Khotbah Minggu 17 Desember 2017.

Invocatio     : “Allahmu telah mengubah kutuk itu menjadi berkat bagimu, karena Tuhan Allahmu mengasihi engkau”. (Ulangan.23:5b).

Ogen           : I Tesalonika 5:16-24.

Khotbah      : Mazmur 126:1-6.

Tema           : “Tetaplah bersabar, Allah akan memulihkan”

Pembukaan.

Saudara dan saudari yang terkasih di dalam Kristus Setiap orang hampir tidak pernah luput dari berbagai persoalan kehidupan, baik yang ringan sampai yang berat. Ketika menghadapi masalah yang sangat berat, seseorang dapat dilanda keputus-asaan dan tidak tahu harus berbuat apa. Sehingga tidak sedikit orang yang mengambil jalan yang salah untuk mengatasi masalah mereka, dengan minum-minuman keras, narkoba, ada juga yang mengambil jalan pintas dengan bunuh diri. Menurut berita di media cetak dan elektronik, jumlah orang yang bunuh diri semakin meningkat.

Dalam pembacaan Alkitab kita adalah sebuah kisah kesengsaraan yang dialami oleh bangsa Israel, ketika dibuang ke negeri asing, berakhir.  Mereka yang pastinya hidup menderita di tanah pembuangan, sekarang boleh pulang ke rumah mereka sendiri di Tanah Perjanjian.  Kata mereka: “Ini seperti orang yang sedang bermimpi” (ayat 1). Ibaratnya seperti bangsa Indonesia yang dijajah oleh belanda 350 tahun lamanya sekarang sudah merdeka, bangsa kita bersorak sorai. Pemazmur menyatakan bahwa ini adalah berkat pertolongan Tuhan sehingga mereka meng-ekspresikan dengan tertawa .. bersorak-sorai .. bersukacita .. karena Tuhan telah melakukan perkara besar kepada kita” (ayat 2-3).

Akan tetapi, ayat 4 menjelaskan bahwa ketika mereka berjalan pulang hingga sampai di Tanah Perjanjian itu, mereka sekarang berjumpa dengan ‘kesengsaraan yang lain lagi’. Perjalanan pulang ke Israel dari Babel waktu itu sungguh tidak mudah. Dan sesampainya di ‘rumah’, apa yang mereka lihat? Kondisi ‘rumah’ yang sudah hancur berantakan.

Dan itulah arti sesungguhnya dari kehidupan kita: Berjalan melewati kesengsaraan demi kesengsaraan sambil terus berseru dan berjuang: “memulihkan keadaan: Tuhan pulihkanlah keadaan kami”.

Ayat 5-6 merupakan kunci bagi kita untuk terus menemukan nikmatnya sebuah kesengsaraan yang kita hadapi hari ini. Kata orang “pasti ada hikmahnya di balik semua penderitaan kita hari ini”.

Refleksi

Beberapa prinsip yang bisa kita gunakan untuk mengaminkan tema kita hari ini,

  1. Memiliki impian dan Pengharapan. Musuh dan lawan dari keputus asaan adalah impian dan harapan. Setiap orang harus memiliki impian dan harapan dalam hidupnya. Karena itulah yang membuat dia mampu bertahan dan berjalan terus ditengah-tengah kesulitan. Dikala anda kehilangan impian dan harapan, maka anda harus terlebih dahulu untuk kembali memiliki impian dan harapan tersebut. Impian dan harapan dimulai dengan pikiran. Isi pikiran anda dengan hal-hal yang baik, yang indha, yang mulia. Impian adalah hal-hal yang indah, yang mulia, yang besar yang kita inginkan. Pikirkanlah itu kembali. Jangan memikirkan tentang kegagalan atau ketidak mungkinan. Tetapai mulailah berpikir tentang hal-hal yang besar. Tuhan adalah sumber kita untuk dapat memikirkan hal-hal yang besar, yang indah, yang mulia. Tumbuhkan keyakinan dalam hatimu, bahwa Tuhan sanggup dan bis menolong anda untuk mewujudkan impian dan harapan anda tersebut. Karena Dia adalah Tuhan yang hidup, Maha Kuasa, dan tidak pernah berdusta.
  2. Bersukacita Bagaimana kita dapat menghadapi penderitaan adalah dengan menjaga sukacita. Mungkin anda bertanya bagaimana bersukacita sementara saya sedang menderita? Bersukacita adalah pilihan kita, tidak dipengaruhi oleh situasi dan keadaan kita. Kesedihan boleh saja mewarnai perjalanan Iman, tapi  pastikan dalam keadaan yang berat sekalipun kita tidak kehilangan pengharapan dan keyakinan bahwa Tuhan pasti menolong.
  3. Menabur Kebaikan Ada hukum yang bersifat universal yaitu Hukum Tabur Tuai; apa yang kita tabur akan kita tuai. Dengan perkataan lain, apa yang kita harapkan untuk kita tuai maka kita harus menaburnya terlebih dahulu. Seorang petani yang mengharapkan dirinya akan menuai buah mangga, maka dia terlebih dahulu menanam biji mangga. Hal ini juga berlaku dalam kehidupan kita sehari-hari. Bila kita mengharapkan kebaikan datang dalam hidup kita, ada pertolongan yang kita terima, atau kita mengharapkan keberhasilan dalam hidup kita, maka kita harus terlebih dahulu menaburkan benih-benih kebaikan tersebut dalam diri orang lain. Kita harus mau menolong orang lain terlebih dahulu, maka kita pun akan mendapatkan pertolongan orang lain. 

Rg. GBKP Cililitan

Pdt. Togu P. Munthe

Khotbah Minggu 24 Desember 2017

Khotbah Minggu 24 Desember 2017

Invocatio : “Karena itu Ia adalah Pengantara dari suatu perjanjian yang baru, supaya mereka yang telah terpanggil dapat menerima bagian kekal yang dijanjikan” (Ibrani 9: 15a).

Bacaan: ll Sam 7: 8- 16

Khotbah : Lukas 1: 26- 38

Tema : Tuhan memberikan berkat kepadamu.

Saudara-saudara yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus.

Dalam nas khotbah kita pada minggu adven yg ke lV ini bagaimana maria dipilih Tuhan menjadi berkat bagi manusia. Allah menyuruh malekat Gabriel mendatangi maria dan mengucapkan kata salam kepada Maria.

Maria yg masih perawan bertunangan dengan Jusup terkejut mendengar kata2 dari malekat Gabriel, dan menimbang apa arti kata2 malekat itu didalam hatinya. Kata maleikat Gabriel kepada Maria : Jangan takut, hai maria karena engkau beroleh kasih karunia Allah.Sesungguhnya engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki2 dan engkau akan memberi nama Yesus.Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah yang Maha tinggi. Maria terkejut akan perintah maleikat itu karena dia belum bersuami, dalam hatinya berkata bagaimana mungkin dia melahirkan karena dia belum bersuami, tapi diteguhkan lagi oleh malekat kepada maria supaya teguh hati maria menerima pesan maleikat itu,bahwa Roh Kudus akan turun atas maria dan Kuasa Allah yg Maha tinggi akan menaungi maria. Sebagai perbandingan ,malekat mengatakan bahwa Elisabet pun sedang mengandung enam bulan pada masa tuanya yg disebut mandul. Sebab tidak ada yg mustahil bagi Allah. Setelah itu maria betul2 menyadari bahwa dia menerima berkat yg luar biasa dari Tuhan, kemudian maria berkata: Sesungguhnya aku ini adalah hamba Allah,jadilah padaku menurut perkataanmu itu. Maria pasrah dan percaya kepada Tuhan akan Kuasa Tuhan yg luar biasa. Kalau secara akal manusia saja maka hal itu sesuatu yg tidak mungkin terjadi didalam dirinya, terlebih dia belum punya suami.Maria tidak lagi banyak pertimbangan dalam hal itu,apakah Jusuf nanti menceraikan dia atau tidak,  kalau dia hamil tanpa digauli oleh Jusup ,hanya percaya dan pasrah betul2 bahwa Tuhan memberkati dia. Oleh karena itu maria mengatakan jadilah padaku seperti perkataanMu itu.Tuhan memakai maria sebagai alatNya untuk mengasihi dunia ini. Demikian juga dari pembacaan kita tadi, Tuhan memilih seorang gembala domba menjadi raja bangsa Israel, mungkin secara akal manusia bagaimana mungkin seorang gembala menjadi raja, tetapi didalam Tuhan tiada yg mustahil. Anugrah yg diberikan Tuhan kepada Daud juga luar biasa dimana kasih setia Tuhan tidak pernah hilang dari padanya, keluarga dan kerajaan akan kokoh untuk selama lamanya dihadapan Tuhan.

Saudara2 yg dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus.

Apakah kita sudah merasakan bahwa Tuhan telah memberikan berkatNya yang berlimpah kepada kita, kita dijadikanNya menjadi hambaNya karena kasih karuniaNya kepada kita,kita diberkati Tuhan sehingga kita bisa menjadi berkat bagi orang lain. Tuhan telah memberikan kepada kita karunia karunia yg berbeda2 supaya kita bisa menjadi saksi Tuhan, melayani dengan setia, bersekutu.Sebagai pendeta, pertua diaken kita dipilih Tuhan secara khusus unk memberitakan berita keselamatann, rahasia kebenaran Firman Tuhan supaya jemaat mengerti bagaima besarnya, dalamnya, tingginya kasih Tuhan itu kepada kita. Kita sebagai pengurus kategorial, panitia2 yg sudah dipercayakan Tuhan mari kita bertanggung jawab melaksanakan tugas pelayanan kita masing2 , sebab Tuhan mempercakan kita sebagai alatnya ditengah2 dunia ini. Semua orang percaya, apakah kita semua sudah menyadari pemberian2 Tuhan itu kepada kita, dan kenapa Tuhan memberikan kelebihan kepada kita, semua itu tidak lain tidak bukan hanya untuk menjadi berkat bagi orang lain, karena Tuhan sudah terlebih dahulu memberkati kita, terlebih sudah menyelamatkan kita.Juga berkat2yg dibrikan Tuhan kepada keluarga kita, kebutuhan2 kita , anak2 kita , kadang Tuhan memberikan berkat lebih dari yang kita minta.Oleh karena itu marilah kita mempertanggung jawabkan pemberian Tuhan itu.

Pdt. Ediwati Br Ginting, S.Th

Info Kontak

GBKP Klasis Bekasi - Denpasar
Jl. Jatiwaringin raya No. 45/88
Pondok Gede - Bekasi
Indonesia

Phone:
(021-9898xxxxx)

Mediate

GBKP-KBD