MINGGU 24 DESEMBER 2024, KHOTBAH MATIUS 1:1-17
Renungan :
Matius : 1: 1-17
Tema :
Raja Penampat si I Padanken Dibata (Juru selamat yang dijanjikan)
Pengantar
Penulis Injil Matius ini sebenarnya masih belum jelas namun gereja-gereja tua mengambil satu kesimpulan yang menulis adalah murid Yesus yang bernama Matius sendiri di karenakan di antara murid-murid yang lain Matius yang seorang pemungut cukai pasti mahir membuat catatan-catatan. Kitab Matius ini di tulis sekitar tahun 65 sesudah Masehi.
Pendalaman teks
Pasti ada hal yang penting mengapa kitab Matius menuliskan silsilah Yesus Kristus ini. Dalam tradisi Yahudi seorang anak memperoleh hak penuh jika seorang laki-laki menerimanya sebagai anak dan memberikan nama baginya (Matius 1 :25) dengan jalan inilah Yesus menjadi Keturunan Daud.
Pentingnya silsilah Yesus menandakan kehadiran Yesus ke dunia ini sebuah fakta sejarah bukan dongeng atau cerita rakyat. Jika ada yang meragukan eksistensi Yesus pernah lahir dan hidup di dunia ini maka itu dapat terbantahkan lewat silsilah. Dari silsilah maka benar dia pernah ada dan hidup di dunia. Dengan adanya silsilah kita tahu siapa orang tuanya, siapa kakek dan neneknya (Ayat 17). secara khusus memperlihatkan bahwa Allah bekerja dengan teratur. Dari Abraham sampai ke Daud ada 14 keturunan, dari Daud sampai ke pembuangan di Babil ada 14 keturunan, dan dari pembuangan keBabil sampai kelahiran Yesus ada 14 keturunan.
Dalam silsilah Yesus kita melihat satu anugerah Allah yang luar biasa. Secara tidak lazim dalam silsilah orang Yahudi, disebut ada 5 nama perempuan. Pertama Rut, seorang kafir dan nenek Daud, tetapi dia menjadi perempuan yang beriman. Kedua Rahab, seorang kafir memiliki moral dan karakter yang di pertanyakan lalu menjadi perempuan beriman. Ketiga tamar yang terlibat tipu daya namun dia juga ada dalam silsilah Yesus. Ke empat, ibu salomo yang dicuri Daud dari suaminya Uria. Ke lima Maria seorang perempuan muda, suci dan masih perawan. Janji kelahiran Yesus dari orang-orang yang mau diubahkan. Kemudian dari keturunan orang beriman yang di pilih Allah seperti Abraham (kej 12:3) dan kepada Daud(2 sam 7:12). Namun tidak hanya orang yang baik yang di pilih Allah untuk mencapai tujuanNya, ada juga orang yang tidak baik, Penipu, pezinah orang kafir yang mengalami pertobatan masuk dalam daftar nenek moyang Yesus. Allah dapat memakai siapa saja untuk mengenapi janji keselamatan.
Silsilah Yesus membuktikan bahwa dia adalah manusia sejati dan juga Mesias yang dinubuatkan dan di genapi dengan kelahiran Yesus bahwa dia adalah keturunan Daud. Dia adalah Mesias yang di urapi dan di utus untuk menyelamatkan manusia dari dosa. Penting nya fakta ini berhubungan dengan karya penyelamatan. Karena kalau dia tidak menjadi manusia dan tidak memiliki sifat seperti manusia. Dia tidak memahami penderitaan manusia dan tidak mengalami kematian. Karena hanya melalui kematianlah dosa dapat di tebus.
Bacaan Jesaya 62:1-5
Nabi yang di utus untuk membawa kabar baik kepada sion yang sebagian besar masih terdapat reruntuhan dalam satu negri yang tidak aman terlebih umat yang sudah putus asa akan pengenapan akan janji keselamatan. Sepanjang waktu nabi-nabi memohon dalam doanya untuk mengingatkan Tuhan akan janji NYa dan mendesak agar janji itu di genapi. Dalam pemberitaannya ia bersaksi kepada israel bahwa Tuhan pasti akan mengenapi janjinya. Keselamatan akan menyala seperti suluh bagi sion.
Hubungan baru antara Tuhan dengan Yerusalem, kota akan dibangun sehingga kemuliaan Tuhan di pantulkan dalam kemuliaan Yerusalem (ayat 2,3). negeri tidak lagi dikatakan yang sunyi dan di tinggalkan suami artinya tidak lagi menjadi negeri yang tandus dan tidak berpenghuni. Yerusalem mendapat nama baru “yang berkenan kepadaKu”dan bersuami.
Penutup
- Nubuatan dalam Pl tentang kedatangan Yesus sungguh sangat mendetail, dia akan di lahirkan dari keturunan Daud (yesaya 11:1), Dia akan di lahirkan di Betlehem (mikha 5:2), dia akan dilahirkan dari seorang perawan dan namaNya akan disebut Imanuel (Yesaya 40:3).
- Ketika Allah menjanjikan sesuatu, hal itu akan terjadi, namun ketika manusia menjajikan sesuatu tunggu saja dan lihatlah. Manusia mungkin mengecewakan kita, tetapi Allah tidak pernah gagal dalam menepati janji-janjiNya. Ketika kita berpegang teguh pada janji itu dengan iman, kita akan melihat bahwa janji itu akan di tepatiNya meski kita harus menunggu waktu Tuhan untuk janji itu.
Pdt Elia