Minggu 29 Desember 2019, Khotbah Mazmur 77:6-16 (Minggu Setelah Natal)

Invocatio : 

Berbahagialah orang yang mempunyai Allah Yakub sebagai penolong, yang harapannya pada Tuhan Allah (Mzm. 146:5)

Bacaan :

I Timotius 1:12-17 (Tunggal)

Tema :

Mengingat Besarnya Kasih Setia Tuhan

 

A. Pendahuluan
Minggu ini menjadi minggu terakhir dalam tahun 2019 ini. Mengajak kita untuk mengingat, merasakan bagaimana kebenaran Firman Tuhan dalam hidup kita mengenai besarnya kasih setia Tuhan. Tuhan mengasihi dan menyayangi ciptaanNya. Segala yang telah diciptakanNya sungguh sangat berharga dihadapanNya. Kehidupan dalam alam semesta ini sudah lebih dari cukup menceritakan keberadaan, kekuasaan, pemeliharaan dan pengasihan Tuhan yang menjadikan segala sesuatunya. Terlebih kepada kita manusia ciptaanNya begitu mulia diantara ciptaan Tuhan yang lainnya, sampai Tuhan harus hadir ditengah-tengah kehidupan kita melalui Tuhan kita Yesus Kristus untuk menyatakan kasihNya yang besar. Namun demikian tetap saja manusia masih banyak yang meragukan kuasa Allah dalam hidupnya bahkan yang tidakmempercayai keberadaan Allah yang menjadikan kehidupan ini. Ketika manusia itu masih saja kuatir atas hidupnya, mencari kebutuhannya dengan cara-cara kecurangan bahkan dengan kejahatan, menggantungkan nasib hidupnya kepada berhala dan dukun-dukun. Ada beberapa hal yang boleh kita renungkan melalui nas khotbah ini.

B. Isi
Mazmur ini melukiskan seorang dalam kesulitan besar yang berseru kepada Allah, tetapi tidak dapat menemukan bukti bahwa Dia memberikan tanggapan (ayat Mazm 77:8-10). Orang percaya yang setia kadang-kadang mendapati dirinya dalam situasi yang sama. Apabila demikian, mereka harus bertindak seperti pemazmur: tetap berseru kepada Allah siang dan malam (ayat Mazm 77:2-3) sambil mengingat perbuatan-perbuatan kasih-Nya pada masa lalu. Dalam kelimpahan penyataan Allah dalam diri Anak-Nya, kita diyakinkan bahwa "Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia" (Rom 8:32).Dalam mazmur ini ratapan dan puji-pujian bercampur-baur. Ayat-ayat pembuka (2-10) merupakan ratapan satu individu, yang mungkin mewakili bangsa yang sedang menderita. Ayat-ayat yang kemudian (11-21) merupakan kata-kata pujian yang melengkapi bagian pembukaan.

6-10. Mencari Jawaban.
Dan rohku mencari-cari. Dia diliputi kekhawatiran dan kegelisahan sehingga tidak dapat tidur.Dia menghitung hari-hari yang telah lalu, bukan menghitung domba. Akhirnya, dia mengajukan pertanyaan yang membingungkan dan menyusahkan dirinya.Dia tidak bisa mengerti, mengapa Allah yang berbelas kasihan, serta penuh kasih sayang, tetap diam dan tidak bertindak.

11-16. Jawabannya Dalam Sejarah.
Aku hendak mengingat perbuatan-perbuatan Tuhan. Dengan mengingat perbuatan-perbuatan ajaib Allah pada masa lalu, harapan pemazmur bangkit.Allah membuktikan, bahwa Dialah yang melakukan perbuatan-perbuatan mulia; Dia telah mempertunjukkan kekuatan-Nya dan telah menebus bani Israel. Di sini tersirat permohonan, agar Allah melakukan hal itu lagi sekarang.

Mengingat kebaikan Tuhan yang sudah terjadi dalam kehidupan kita adalah hal yang baik dan perlu supaya keraguan dan keputusasaan dalam menghadapi pergumulan hidup berubah menjadi pengharapan kepada Allah yang hidup.

Mazmur ini memberitahu kita bahwa pergumulan orang percaya waktu itu sangat berat. Yedutun, seorang pelayan Tuhan dari suku Lewi, menyimpulkan bahwa tangan kanan Tuhan Yang Mahatinggi berubah (77:11), artinya pergumulan terasa semakin berat seolah-olah Tuhan tidak lagi menghiraukan pergumulan orang percaya saat itu. Dia memakai pergumulan dan kesusahan sebagai kaca mata untuk melihat Allah (77:2-11). Hasilnya, kesusahan membuat Allah terasa jauh (77: 2). Kesusahan membuat mengenang Allah terasa memilukan (77:3). Gambaran yang ideal tentang Allah terasa sangat mengecewakan bila dibandingkan dengan pergumulan yang dihadapi manusia. Kesusahan membuat Tuhan terasa seperti menolak dan tidak bermurah hati (77:8). Kesusahan membuat janji Tuhan terasa seperti tidak berlaku (77:9). Kesusahan membuat Allah nampak seperti melupakan janji-Nya (77:10).

Sekalipun demikian, dalam 77:12-21, Yedutun memakai kebaikan Tuhan sebagai kacamata untuk melihat kesusahannya. Hasilnya, dengan mengingat kebaikan Tuhan di masa lalu, dia mengaku bahwa Allah itu sangat besar dan berkuasa. Saat Yedutun mengalami pergumulan, Allah tidak berubah. Kebaikan Tuhan membuat Yedutun percaya bahwa Allah akan menuntun umat-Nya keluar dari kesusahan seperti di zaman Musa dan Harun (77:21). Kuatkanlah dan teguhkanlah hati Anda. Lihatlah kebaikan Tuhan agar kita bisa memiliki pengharapan saat menantikan Tuhan.
"Betapa berharganya kasih setia-Mu, ya Allah! Anak-anak manusia berlindung dalam naungan sayap-Mu." Mazmur 36:8

C. Aplikasi
Kutipan sebuah lagu Rohani yang menceritakan bagaimana Kuasa Tuhan yang melebihi dari segalanya.
KASIH SETIA-MU YANG KURASAKAN
LEBIH TINGGI DARI LANGIT BIRU
KEBAIKAN-MU YANG T'LAH KAU NYATAKAN
LEBIH DALAM DARI LAUTAN
BERKAT-MU YANG TELAH KUTERIMA
SEMPAT MEMBUATKU TERPESONA
APA YANG TAK PERNAH KUPIKIRKAN
ITU YANG KAU SEDIAKAN BAGIKU

SIAPAKAH AKU INI TUHAN
JADI BIJI MATA-MU
DENGAN APAKAH KUBALAS TUHAN
S’LAIN PUJI DAN SEMBAH KAU
Dalam perjalanan hidup kita di penghujung tahun ini, banyak hal yang kita rasakan untuk mengingat kasih setia Tuhan yang begitu besar. Apa yang kita miliki dan kita nikmati saat ini harus benar-benar kita sadari adalah berkat Tuhan bagi hidup kita.Oleh sebab itu sangat berbahaya jika kita berkata bahwa semua hal dalam hidup kita adalah karena kita pintar, kita mampu atau karena kita berprestasi.

Apa yang kita miliki saat ini semata-mata karena Tuhan mau menunjukkan kasih setiaNya bagi kita. Oleh sebab itu janganlah kita terjebak untuk membanggakan semua yang kita miliki.Membanggakan sesuatu yang lahiriah adalah hal yang tidak diperkenankan oleh Tuhan, sebab sekali waktu Dia bisa mengambil semua itu dari kita dalam sekejap mata.Adalah lebih benar jika kita berbangga karena mendapatkan kasih karunia Tuhan dalam hidup kita, jika hendak berbangga berbanggalah karena Tuhan.Daud dalam sebuah mazmur nyanyian mengatakan "Tetapi aku, berkat kasih setia-Mu yang besar, aku akan masuk ke dalam rumah-Mu, sujud menyembah ke arah bait-Mu yang kudus dengan takut akan Engkau."

Pertanyaannya apakah kita masih menghargai Tuhan dalam setiap hidup kita? Apakah kita menyadari bahwa semua adalah berkat Tuhan bagi kita? Jika kita tahu dan sadar tentu kita akan belajar dan terus belajar untuk menjadi orang kristen yang rendah hati.Takut Tuhan yang dimaksud di atas adalah untuk menyimpulkan semua pernyataan sebelumnya, bahwa menyadari berkat Tuhan, menghargai Tuhan, dan hidup rendah hati harus timbul dari sikap yang takut akan Tuhan.Orang yang hidupnya berkenan kepada Tuhan adalah orang yang takut akan Dia sehingga orang tersebut akan menjadi pribadi yang rendah hati dan mau menghargai Tuhan.
Ingatlah semua yang kita miliki adalah berkat kasih setia Tuhan yang kita alami dalam hidup kita. Seperti yang tertulis dalam Firman Tuhan Yohanes 15:5b “ Sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa” Amin.

Pdt. Anton Keliat
GBKP Runggun Semarang

Rabu 25 Desember 2019, Khotbah Matius 2:19-23 (NATAL 1)

Invocatio :

Ketika Israel masih muda, Kukasihi dia, dan dari Mesir Kupanggil anak-Ku itu. (Hosea 11:1)

Bacaan :

Mikha 7:18-20

B

Yesus Orang Nazaret.

 

Pengantar
perayaan Natal pada umunya ditandai oleh suasana sukacita, kemegahan dan kegembiraan. Tetapi pada saat peristiwa natal yang sesungguhnya terjadi, sangat berbeda dengan kenyataan kegembiraan tersebut.

Pembahasan dan Pemberitaan Teks
Ada dua kelompok yang menyikapi kelahiran Yesus, yang berhubungan langsung dengan teks bahan kotbah natal ini.
1. Golongan terpelajar Orang Majus dari negeri Timur.
Mereka dikenal sebagai ahli perbintangan, Astrologi ahli menafsirkan pergeseran bintang. Mereka suka ilmu pengetahuan dan ilmu pengetahuan telah mempertemukannya dengan Yesus. Mereka mempelajari bintang yang baru muncul dengan cahayanya yang tidak seperti umum. Mereka telah mengenal nubuatan Mikha 5:2 : ”Tetapi engkau hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil diantara kaum-kaum Yehuda, dari padaMu akan bangkit bagiKu seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala. ”Mereka tidak mau menyia-nyiakan sesuatu yang besar.

Orang-orang majus adalah orang yang suka menghormati semua allah, tapi mereka bukan penyembah asal-asalan sebab ketika dia menyembah Yesus dipersiapkannya persembahan yang terbaik, Emas, pengakuannya Yesus adalah seorang raja, Kemenyan, pengakuannya Yesus adalah seorang imam (yang akan menjembatani manusia dengan Allah) dan Mur wangi-wangian yang umumnya digunakan untuk mengawetkan mayat manusia, menjadi pengakuannya bahwa Yesus adalah manusia seutuhnya (Allah yang menjadi manusia). Dengan persembahan yang dipersembahkan orang majus Tuhan Allah mencukupkan kebutuhan Yusuf, Maria dan Yesus untuk perjalanan pengungsian dan persembunyiannya.

2. Raja Herodes, pemimpin politik di tempatYesus di lahirkan.
Menerima pertanyaan orang-orang majus “Dimanakah Raja besar, raja segala raja itu dilahirkan” membuat hati raja Herodes “panas” , “seperti orang yang kebakaran jenggot, atau seperti orang yang tersambar petir pada siang bolong, tidak ada hujan dan badai”. Kemarahannya bertambah lagi sebab sesudah orang Majus menemukan bayi Yesus mereka tidak kembali kepada Herodes memberitakannya seperti yang telah dijanjikannya. Inilah yang membuat bertambahtambah amarah dan kesadisan Herodes. Tujuannya membunuh Yesus dan dilakukannya dengan cara membunuh semua bayi laki-laki yang berumur dua tahun kebawah. Ia membenarkan segala cara untuk melindungi kuasanya.

Herodes adalah orang yang cinta dunia melebihisegala-galanya. Ia orang yang dipimpin pikiran dan kemauannya saja. Herodes adalah symbol pengecut yang curang yang tidak berani berhadapan dengan kenyataan. Beberapa penafsir menjelaskan kurang lebih setelah tiga bulan pembunuhan bayi dibawah umur dua tahun itu, Herodes mati di dalam pergumulannya. Usaha Herodes untuk menggagalkan rencana Allah tidak berhasil. Yesus dilindungi Allah daritangan Herodes

Peristiwa natal itu digambarkan sangat menyedihkan ; Pembunuh ananak-anak dibawah umur dua tahun, penuh tangisan ibu-ibu – orangtua karena kematian bayinya, Yusuf, Maria danYesus yang harus mengungsi ke Mesir berpindah lagi ke Nazaret.

Allah melindungi Yesus untuk Israel bukan dengan menghadirkan wibawa pasukan dari Kerajaan Sorga yang ditandingkan dengan pasukan Herodes. Allah melindungi Yesus dengan cara membuat keluarga Yusuf semakin lebih kecil dan semakin tidak berwibawa menurut pandangan dunia. Yusuf, Maria dan Yesus dituntunnya menjadi orang asing, pengungsi di Mesir, dan setelah Herodes mati malaikat Tuhan menyuruhnya kepada orang orang Israel, sebab pada mulanya mereka itulah tujuan misi penyelamatan Yesus. Di Mesir Yusuf, Maria dan Yesus masih lebih aman, tapi Yesus diutus Allah bukan untuk orang-orang Mesir, maka mereka harus kembali kepada kaum bangsaNya.

Di dalam perjalanan ke Yudea malaikat menyuruh Yusuf membawa Yesus ke Nazaret sebab di Yudea kota orang Israel itu Arkhelaus anak Herodes yang memiliki karakter yang sama dengan bapaknya memerintah di sana. Jika Yesus dibawa kekota itu tidak akan selamat dan akan cepat dikenali sebab di sana semua bayi laki-laki dibawah umur dua tahun telah mati dibunuh. Tuhan Allah menyelamatkan Yesus dengan membuat status sosialNya terus semakin lebih kecil, membawaNya ke Nazaret, sebuah kota kecil di atas pebukitan di Galilea, kota yang tidak diperhitungkan dan kota yang tidak dihiraukan dan Yesus menjadi “kelompok masyarakat kelas bawah”. Karena itulah orang-orang Yahudi menolak Yesus, mengejekNya dengan sebutan Yesus orang Nazaret yang artinya Yesus hina dan tidak berharga.

Proklamasi Kerajaan Allah sangat berbeda dengan proklamasi yang kita kenal di bumi yang penuh dengan kemegahan – kemewahan ; tari-tarian, makanan yang beranekaragam, pakaian pesta yang mewah dan lain-lain. Allah memperkenakan KerajaanNya yang besar dengan memberikan Yesus Kristus dalam rupa manusia yang sejak kelahiranNya sudah di tolak dunia (pemerintahan dunia), tidak mendapat penghormatan tetapi Dia terus memperjuangkan keselamatan umat pilihanNya.

Seperti pada Pembacaan Firman Tuhan Mikha7:18-20; Meskipun Allah telah di tolak oleh umatNya Israel, dan mereka di ambang kebinasaan, hidup di dalam dosa dan sudah meninggalkan Allah, menyembah berhala, dan hidup di dalam kebobrokan moral tapi Mikha terus mengajar mereka tentang Firman Allah, bahwa Tuhan Allah penuh pengasihan, yang terus menghargai umatNya, mengampuninya dan membuang segala dosa pelanggarannya kedalam tubir-tubir laut. Tuhan tidak pernah berubah sebab kasihNya yang besar. Ia tidak mendendam dan tidak memendam kemarahanNya tapi karena anugerahNya yang besar ia senantiasa menyatakan kemurahanNya.

Banyak orang tidak peduli kedatangan Yesus, memusuhiNya dan tidak mengerti mengapa Yesus tidak memperkenalkan diri sebagai “orang besar” yang mendemonstrasikan kekuasaanNya supaya Dia terhormat secara dunia. Karena Yesus memperkenalkan diri sebagaiYesus orang Nazaret maka hanya orang yang rendah hatilah yang dapat mengerti dan menerima Yesus. Jadi kalau hari ini kita bersukacita merayakan natal, bersyukurlah sebab kita masih memiliki kerendahan hati dan tahu kebutuhan kita Juruselamat. Yesus mengasihi kita dan terus membagi kasihnya kepada orang-orang yang dating kepadaNya di dengan pertobatan dan penyesalannya, yang mengaku salah dan memohon anugerahNya. Jangan takut dipandang kecil karena melakukan kehendak Kerajaan Allah.

Selamat Hari Natal 25 Desember 2019

Pdt. Ekwin Wesly Ginting-Ketua Klasis Bekasi Denpasar

Selasa 24 Desember 2019, Matius 1:18-23 (MALAM NATAL)

Invocation :

Maka pada waktu itu taruk dari pangkal Isai akan berdiri
sebagai panji-panji sebagai bangsa-bangsa; dia akan dicari oleh suku-suku bangsa dan tempat kediamannya akan menjadi mulia.

Bacaan :

1Timotius 3:14-16

Tema :

Penggenapan janji Allah

 

PENDAHULUAN
Jika seseorang pernah berjanji kepada kita dan dia menepati janjinya. Hal itu tentu sangat membahagiakan kita. TUhan sudah berjanji akan menyelamatkan kita manusia dari belenggu dosa. Rancangan TUhan ini jauh sebelum Yesus lahir ke dunia. Janji akan keselamatan dunia dan manusia dari dosa sudah Tuhan janjikan mulai dari masa pemanggilan Abraham, dan ditekankan kembali oleh nabi-nabi seperti nabi Yesaya dan nabi Mikha. Dan akhirnya Allah menggenapi janjiNya dengan kedatangan Yesus Kristus ke dunia ini.

ISI
Injil Matius memperkenalkan Yesus sebagai penggenapan pengharapan Israel yang dinubuatkan. Injil Matius mulai dengan daftar silsilah yang merunut garis keturunan Yesus melalui garis Yusuf sebagai kebiasaan Yahudi pada saat itu. Matius ditulis untuk bangsa Yahudi yang sedang menanti-nantikan kedatangan Mesias mereka, yang menurut PL akan dilahirkan dari satu keluarga tertentu. Dan penulisan silsilah di pasal 1 ingin memperlihatkan bahwa Yesus adalah keturunan Abraham dan Daud. Walaupun Yesus bukan anak Yusuf secara biologis tetapi Yusuf tetap ayah Yesus secara hukum. Jadi silsilah itu membuktikan kepada orang Yahudi bahwa Yesus mempunyai silsilah yang tepat sehingga memenuhi syarat sebagai Mesias.

Dalam prikop ini dijelaskan bahwa pada waktu Maria ibuNya bertunangan dengan Yusuf , Maria sudah mengandung dari Roh Kudus. Tentu Yusuf sebagai tunangan Maria bergumul ketika mengetahui tunangannya sudah mengandung. Tapi karena Yusuf seorang yang tulus hatinya dan tidak mau mencemarkan nama tunangannya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam. Memang dalam injil Matius lebih diperlihatkan akan pergumulan Yusuf, berbeda dengan Lukas yang lebih memperlihatkan pergumulan Maria.

Dalam pergumulan yang besar itu, malaikat Tuhan nampak dalam mimpinya dan berkata “Yusuf anak Daud jangan takut mengambil Maria sebagai istrimu sebab anak yang didalam kandungannya adalah dari Roh Kudus”. Sehingga Yusuf akhirnya mengambil Maria menjadi Istrinya. Disini kita melihat akan ketaatan Yusuf dalam menanggapi rencana besar Allah bagi manusia. Mungkin berat untuk menerima tunangan yang sudah hamil untuk menjadi istri tetapi karena taat akan Tuhan dan percaya akan firman Tuhan sehingga Yusuf mengikuti perintah Tuhan melalui perkataan Malaikat. Penekanan akan keturunan Daud pada Yusuf adalah untuk memperlihatkan akan silsilah keturunan Yesus seperti yang dijelaskan di atas bahwa Yesus adalah keturunan Abraham dan Daud. Disamping itu ada beberapa kali mengatakan “Roh Kudus” hal ini menunjukkan bahwa kelahiran Yesus tidak terlepas dari campur tangan Allah (adikodrati)

Malaikat berpesan agar nama anak laki-laki yang akan dilahirkan Maria adalah Yesus. Yesus adalah padanan Yunani untuk kata Ibrani Yeshua (Yosua) yang artinya “Tuhan menyelamatkan”. Nama ini melukiskan tugas putra Maria ini pada masa yang akan datang. Yesus sebagai juruselamat”akan menyelamatkan umatNya dari dosa mereka” melalui kematianNya. Hal ini terjadi supaya genaplah yang difirmankan TUhan oleh nabi “sesungguhnya anak dara itu akan melahirkan seorang anak laki-laki”. Istilah “anak dara” (perawan) merupakan padanan yang tepat dari istilah Yunani Partenos dan dalam bahasa Ibrani almah (Yes 7:14) yang dipakai oleh Yesaya menunjuk kepada seorang gadis yang sudah cukup umur tetapi tidak pernah dipakai untuk gadis yang tidak perawan lagi (bd kej 24:43, Kid 1:3). Hal ini menyatakan bahwa ibu Yesus adalah seorang perawan sama seperti nubuatan Yesaya. Karena hanya melalui cara seperti inilah Yesus dapat lahir sebagai manusia tetapi tetap sepenuhnya Ilahi.
Dalam bacaan kita juga diingatkan oleh rasul Paulus agar jemaat hidup dalam pemahaman yang benar akan Tuhan Yesus. Yesus adalah manusia, dibangkitkan dan diterima di surga, diberitakan dan diimani diantara bangsa-bangsa dan akan kembali dalam kemuliaan.enyatakan diri dalam rupa manusia “ merujuk pada seluruh pelayananNya. Artinya Yesus datang berkarya sebagai manusia untuk menyelamatkan kita manusia dan Dia bangkit dari antara orang mati dan dimuliakan di surga. Kita tidak perlu ragu untuk mengimani Yesus sebagai juruselamat.

APLIKASI
1. Tuhan menggenapi janjiNya
Mulai dari jatuhnya manusia ke dalam dosa, Allah sudah berjanji akan menyelamatkan manusia dari belenggu dosa. Dan janji Allah ini kembali dinubuatkan oleh nabi-nabi salah satunya adalah nabi Yesaya. Dan apa yang di janjikan Allah digenapi melalui kedatangan Yesus Kristus ke dunia ini. Hal ini sudah sewajarnya kita sambut dengan penuh suka cita. Artina apa yang Tuhan janjikan Dia genapi. Kita yang seharusnya mati karena Dosa tetapi karena kasih Allah yang bgitu besar sehingga Dia mau membebaskan kita (menyelamatkan kita) dari belenggu dosa

2. Tuhan unik dalam jalanNya
Rancangan Tuhan bagi kehidupan ini terkadang sulit untuk kita pahami. Misalnya ketika Yesus lahir dari anak dara (perawan) tetapi hal ini Allah lakukan karena punya rencana yang luar biasa agar Yesus sebagai manusia 100% tetapi Allah 100%. Begitu juga dalam kehidupan kita, kita juga akan sulit memahami cara-cara Allah menyelamatkan kita. Yang penting adalah percaya kepada rancangan Tuhan.

3. Ketaatan dan percaya adalah respon bagi rencana Allah
Tuhan sudah mengenapi janjiNya kepada kita manusia. Yesus sudah lahir untuk menyelamatkan dunia dari dosa. Yusuf dalam perikop kita menunjukkan ketaatannya kepada Tuhan walaupun dia mengalami pergumulan yang berat. Yusuf tetap mau mengambil Maria sebagai istrinya walaupun Maria sudah mengandung. Dia taat dan percaya akan perkatan Tuhan. kita belajar dari ketaatan Yusuf kepada Tuhan. biarlah kita juga yang sudah diselamatkan Tuhan akan tetap taan dan percaya walaupun diperhadapkan akan suatu pergumulan yang berat dan tetap mengikuti akan perintah Tuhan.

Pdt. Kristaloni br Sinulingga
Runggun Yogyakarta

Info Kontak

GBKP Klasis Bekasi - Denpasar
Jl. Jatiwaringin raya No. 45/88
Pondok Gede - Bekasi
Indonesia

Phone:
(021-9898xxxxx)

Mediate

GBKP-KBD