MINGGU 25 JUNI 2023, KHOTBAH KOLOSE 4:12-18

Invocatio  :

“Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama.” (Kis 2: 44)

Bacaan :

Amos 5: 4-7; 14-15

Tema  :

“TEKUN MENGERJAKAN PEKERJAAN TUHAN”

 

Penjelasan Teks

Kolose 4: 12-18

Surat Kolose adalah buah pikiran Paulus yang didiktekan kepada seorang yang berperan sebagai Sekretaris. Tujuan utama surat Kolose ditulis adalah supaya orang-orang percaya tetap setia pada imannya kepada Yesus Kristus ditengah banyaknya pengajaran sesat dan berbagai praktik keagamaan di Asia Kecil pada masa itu. Pada waktu surat ini dituliskan, jemaat Kolose sedang diombang-ambingkan oleh pengajaran yang sesat, juga banyaknya kepercayaan lain di kota Kolose pada masa itu mulai dari ilmu perbintangan, penyembahan kepada malaikat-malaikat, juga kultus-kultus agama misteri. Surat Kolose diharapkan memberi penguatan dan menjelaskan cara hidup yang benar menurut Tuhan. Dari perikop ini (ayat 7-18) kita bisa melihat ada relasi yang baik antara Paulus dan kawan-kawan sepelayannya.

Tikhikus dan Onesimus: bertugas mengunjungi jemaat Kolose untuk update terkini, mengantar surat, dan sekaligus menghibur hati jemaat Kolose.

Aristarkhus, Markus, Yesus Yustus: orang keturunan Yahudi yang mendukung Paulus dan menjadi teman sekerja untuk kerajaan Allah, menjadi penghibur bagi Paulus

Epafras: orang bukan Yahudi, sama seperti orang Kolose, yang selalu berdoa bagi jemaat Kolose, Laodikia dan Hierapolis

Lukas dan Demas: Lukas adalah tabib, seorang ahli medis yang adalah rekan seperjalanan Paulus. Demas adalah orang yang ikut dalam perjalanan Paulus tetapi pada akhirnya meninggalkannya karena mencintai dunia (2 Tim 4: 10)

Pekerjaan pelayanan bukan pekerjaan satu orang melainkan kerjasama tim. Rasul Paulus yang semangat pelayanannya luar biasa, tetap mengakui teman-teman yang mendukung dalam pelayanan dan menyebutkan nama-nama itu dalam surat-suratnya. Baik perempuan ataupun laki-laki, orang Yahudi ataupun non Yahudi, orang bebas ataupun budak, seorang narapidana atau dokter yang terhormat, semua itu menjadi satu keluarga dalam pelayanan. Semuanya adalah hamba Kristus, bukan hamba Paulus. Ini menunjukkan kesejajaran, di dalam Tuhan tidak ada perbedaan derajat status. Paulus bisa berkolaborasi dengan banyak orang dengan berbagai latar belakang. Paulus melakukan apa yang lebih dahulu dilakukan oleh Yesus. Membangun sebuah tim yang tidak hanya berisi satu atau dua orang, melainkan 12 orang murid yang pertama. Pekerjaan Tuhan memerlukan tim kerja yang solid, bukan 1 orang yang meng-Handle pekerjaan 12 orang.

Dengan menyebutkan nama-nama teman seiman dalam suratnya, diharapkan orang Kolose merasakan mereka tidak sendirian, baik dalam pergumulan rohani dan juga dalam pergumulan kehidupan. Ketika jemaat di Kolose dan di Laodikia mendengar bahwa menerima salam, tandanya mereka punya teman-teman yang seperasaan, akan memberi kekuatan tersendiri meskipun dari jauh. Seperti dalam Invocatio “Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu”.

Surat yang ditulis dari dalam penjara ini, ditutup Paulus dengan meminta jemaat mengingat akan belenggu yang menahannya. Meski terbelenggu secara fisik, jiwa pemberita Injil Paulus tidak bisa terbelenggu. Ia tetap menguatkan dan menginspirasi orang lain dalam ketekunannya mengerjakan pekerjaan Tuhan. Adanya kendala, tantangan, kesulitan, bukan menjadi alasan tidak mengerjakan tanggung jawab.

Amos 5: 4-7; 14-15

Amos menyuarakan firman Tuhan kepada kaum Israel: bukan tempat yang perlu dicari melainkan Tuhan. Gilgal dan Betel adalah dua tempat yang menjadi pusat ibadah penting di Israel Utara. Bersyeba adalah sebuah tempat ibadah kuno di Israel Selatan semasa leluhur Israel Abraham, Ishak, Yakub. Tuhan melarang mereka mencari tempat-tempat ini karena seolah inilah tempat kudus, tempat beribadah, yang jika dikunjungi berarti sudah menunjukkan iman dan kesucian hidup. Ini yang dikritik dalam kitab Amos karena peribadatan orang Israel pada waktu itu hanya sebatas seremonial, sedangkan perilaku mereka penuh dengan dosa. Bukan tempatnya yang kudus melainkan TUHAN. Mencari Tuhan berarti mencari yang benar. Carilah yang baik jangan yang jahat. Bencilah yang jahat cintai yang baik. Ini pesan agar iman bukan sekedar ritual dan seremonial, tetapi harus terlihat dari perilaku yang sesuai Firman Tuhan.

Pointer Aplikasi

  1. Tri Tugas Gereja adalah sama pentingnya dan saling berkaitan satu dengan yang lain. Dalam Koinonia, persekutuan, satu hal yang penting adalah kesatuan hati. Seperti paduan suara yang baik, sekalipun itu perpaduan 50 orang, tidak boleh ada yang dominan. Semakin tidak terdengar suara si A, si B, si C, semakin baik. Bernyanyi dalam harmoni, tidak menonjolkan 1 atau 2 orang yang bersuara merdu saja. Demikianlah dalam persekutuan, ada kebersamaan dan kesatuan hati sehingga tidak hanya pendapat 1 atau 2 orang yang didengar, melainkan sudah menjadi kesepakatan bersama dalam persekutuan tersebut. Dalam Marturia, kesaksian, akan banyak gerakan ke luar, sebagai kegiatan PI yang harus terus dijalani sebagai panggilan orang percaya. Gerakan ini tentu membutuhkan relawan yang punya waktu juga tenaga, begitu juga dukungan dana. Jika persekutuan sudah dibangun dengan benar, sudah ada kesatuan hati, maka kegiatan Marturia akan berjalan dengan baik karena mendapatkan support yang penuh dari jemaat. Tentu dengan pertimbangan tepat guna dan tepat sasaran. Demikian juga kita dalam berdiakonia. GBKP sudah diakui unggul dalam berdiakonia. Aksi Diakonia didasari oleh kasih dan kepedulian yang ditimbulkan lewat persekutuan yang sehat dan kesadaran untuk bersaksi tentang kasih Kristus. Diakonia tidak sekedar memberi uang dukacita, uang diakonia sakit, tetapi kunjungan kasih dan doa juga penting sebagai tanda kebersamaan dalam keluarga Tuhan. Diakonia adalah bukti bahwa ibadah kita bukan sekedar ritual dan seremonial, tetapi juga berguna, menjadi berkat bagi banyak orang.
  2. Tidak ada yang tidak penting dalam jemaat Tuhan. Sebuah ilustrasi kita anggota jemaat adalah seperti tombol huruf-huruf yang ada keyboard laptop/komputer. Semua huruf penting, dan jika ada satu huruf saja yang tidak berfungsi/rusak, kita tidak bisa mengetik dengan sempurna. Kata-kata menjadi kurang bisa dipahami. Maka tidak ada huruf yang tidak penting, sekalipun ada huruf yang jarang digunakan, ia tetap penting untuk kata tertentu. Demikian juga kita tidak ada yang tidak penting diantara jemaat dalam gereja. Sekalipun talenta yang ada pada kita tidak sering-sering dipakai, bukan menjadi alasan untuk tidak ambil bagian. Ada Tri Tugas Gereja, pasti ada yang bisa kita kerjakan, mari kita ambil bagian dalam Tim Kerja dan Tim Pelayanan yang sudah dibentuk.

Pdt Yohana br Ginting-Runggun Cibubur

 

 

 

 


GBKP Rg Cibubur

Info Kontak

GBKP Klasis Bekasi - Denpasar
Jl. Jatiwaringin raya No. 45/88
Pondok Gede - Bekasi
Indonesia

Phone:
(021-9898xxxxx)

Mediate

GBKP-KBD