Khotbah Minggu 25 Juni 2017

KHOTBAH MINGGU 25 JUNI 2017 Invocatio : “Tangan yang lamban membuat miskin,tapi tangan orang rajin menjadikan kaya” (Amsal 10:4). Bacaan : Kolose 3:22-25 Khotbah : Kejadian 1:28-29 Tema : Bekerja adalah perintah Tuhan A.Pendahuluan Banyak orang merasa bahwa pekerjaan yang mereka tekuni sekarang adalah terasa berat dan membosankan sehingga bekerja tidak lagi menjadi sukacita dalam hidup mereka. Keadaan ini membuat manusia menjadi lelah dan tertekan karena tuntutan dari pekerjaan di lakukan. Mengapa kita harus bekerja? Apa yang menjadi latar belakang atau alasan kita bekerja? Memahami alasan serta latar belakang kita bekerja sangat penting untuk membantu kita melakukan pekerjaan dengan sebaik mungkin serta menentukan prioritas, sasaran serta tujuan yang ingin kita capai melalui pekerjaan tersebut. Dengan pemahaman yang benar tentang bekerja akan memotivasi kita terutama pada masa-masa dimana bekerja adalah melelahkan, membosankan ataupun saat-saat dimana bekerja itu sesuatu yang dipaksakan atau suatu keharusan. Kalau bekerja dihubungkan dengan Alkitab, maka akan kita temukan bahwa manusia dirancang Allah sebagai mahluk yang bekerja. Dengan kata lain bekerja adalah perintah Allah sejak manusia pertama diciptkan. Menurut Alkitab Allah yang menciptakan manusia yang segambar dengan diriNya adalah Allah yang bekerja Kej.1:28-29; Ul 5:13 adalah perintah untuk bekerja. B.Pendalaman Teks 1.Kolose 3:22-25 Dalam kolose 3:22-25 Paulus menekankan 2 hal penting kepada jemaat kolose yaitu: Pertama bekerja adalah ibadah kepada Tuhan. Hal itu menepis anggapan bahwa pekerjaan bukanlah hal yang rohani. Banyak orang beranggapan gereja ya gereja, kerja ya kerja, keduanya terpisah, sehingga kalau di gereja benar dan penuh kasih dan kalau lagi bekerja boleh tidak benar dan tidak ada kasih. Kedua Bekerja adalah pelayanan kepada Kristus, kita adalah pekerja Kristus, oleh karena itu seharusnya kita menjadi pelayanNya di tempat kerja, bekerja menjadi lahan untuk memuliakan Kristus. Dengan pemahaman diatas sebagai orang yang percaya kepada Kristus, Paulus mengatakan sikap yang seharusnya kita miliki yaitu: 1) Taat kepada pimpinan dalam segala segala hal. Di tempat kerja merupakan suatu keharusan taat kepada pimpinan selama ketaatan itu bukan dosa. Memang hal ini terkadang sulit, namun tuntutan kita sebagai pekerja Kristus harus lebih diutamakan. 2) Bekerja dengan memberi yang terbaik. Sebagai pekerja Kristus sudah semestinya kita bekerja dengan sebaik-baiknya, karena buah pekerjaan itu tidak hanya ditujukan untuk pinpinan tapi juga untuk Tuhan. 3) Bekerja dengan takut akan Tuhan. Takut akan Tuhan adalah kehidupan yang berintergritas, bekerja dalam kebenaran dalam kekudusan dan kejujuran. Tuhan turut menilai buah dari pekerjaan kita. 2. Kejadian 1:28-29 Setelah Allah menciptakan manusia menurut gambar rupaNya, kini Allah memberkati dan memberi mandat kepada manusia. Kata kerja yang dipakai dalam kata “Allah memberkati mereka” adalah “wayvarekh” yang diterjemahkan “Dia telah memberkati”. Perkataan selanjutnya adalah “Beranak cucu lah dan bertambah banyak, penuhilah bumi. Berkat Allah atas manusia yaitu beranak cucu dan bertambah banyak, sama seperti ciptaanNya yang lain. Selanjutnya Tuhan memberitahu kepada manusia, ”taklukkan lah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi”. Ketika Allah memberikan mandat kepada manusia dan berkata taklukkanlah dan berkuasalah mengandung arti harafiah “tundukkanlah dan memerintahlah yang memiliki arti bahwa kuasa dan kemampuan untuk memerintah tersebut diberikan kepada manusia yang sudah diciptakan menurut gambar dan rupa Allah yang menjadi wakil Allah diatas bumi. Dengan demikian manusia digambarkan sebagai pengelola yang memelihara dan melindungi ciptaanNya. Kekuasaan yang diberikan kepada manusia sebagai yang mewakili Allah yang bertugas memelihara ciptaan Penciptanya. Kekuasaan itu bukan mengeksploitasi ciptaanNya, melainkan penatalayanan seorang pengelola yang bertanggung jawab, yang mengakui bahwa segala sesuatu diperoleh dari tangan Allah. Mandat yang diberikan Allah bagi manusia untuk megelola ciptaanNya dikuti dengan perkataan “Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji, itulah yang akan menjadi makananmu” (ay.29). Hal ini menunjukkan bahwa sejak awal penciptaan Allah sebenarnya memberikan segala fasilitas bagi manusia. Segala tumbuhan dan pohon yang buahnya berbiji adalah menunjukkan ketersediaan kebutuhan makanan yang tidak akan habisnya karena biji itu bisa ditanam untuk menghasilkan buah. Dengan demikian manusia tidak akan mati kelaparan, Allah ingin manusia bisa memanfaatkan dan menikmati berkat yang sudah Ia sediakan. C. Aplikasi Tema kita adalah Bekerja adalah perintah Tuhan, hal ini memberi pengertian kepada kita bahwa manusia memang dirancang Allah untuk bekerja. Tubuh jasmani kita juga sangat mendukung untuk senantiasa melakukan aktivitas bekerja. Ketika Allah menciptakan manusia, Ia tidak hanya mencipta, melainkan mempunyai tujuan, agar manusia menjadi rekan sekerjanya dibumi (Kej 1:26). Bekerja merupakan hakekat kemahlukan manusia. Menurut Verkuyl yang dikutip oleh Eka Darmaputra dalam bukunya: Etika sederhana untuk semua; bisnis ekonomi dan penatalayanan mengatakan bahwa manusia itu harus bekerja, agar dapat memenuhi kebutuhan hidupnya, tidak hanya bertalian dengan dosa dan kutuk yang menimpa bumi melainkan juga termasuk tata asali Allah.Istilah antropologi “homo faber” artinya manusia sang pembuat (maker). Dengan tangannya manusia membuat perkakas kerja (teknologi) lalu dengan perkakas itu ia mengubah diri dan dunia sekitarnya (bnd. invocatio). Dengan demikian bekerja bukan hanya sebagai suatu keharusan atau paksaan tetapi merupakan hakekat manusia. Paulus berkata dalam 2 Tes.3:10b bahwa jika seseorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan. Paulus ingin mengatakan bahwa inilah pandangan orang Kristen tentang bekerja. Ungkapan ini menekankan kehendak “jika seseorang menolak bekerja dan selanjutnya buah dari penolakan itu, ia tidak akan makan apapun”. Hal ini menjelaskan bagi kita bahwa kita tidak boleh menjadi pemalas tapi harusnya menjadi pekerja. Untuk mewujudkan bahwa kita manusia adalah segambar dengan Allah dengan cara bekerja sebaik mungkin mengikuti teladanNya. Kita bekerja bukan sekedar mendapatkan upah untuk diri kita sendiri tapi melalui pekerjaan kita bisa melayaniNya. Bekerjalah selagi kita masih mampu melakukannya dan jangan hanya mewariskan harta kepada anak cucu kita tapi wariskan juga kepada mereka semangat dan motivasi untuk bekerja. Pdt Rena Tetty Ginting GBKP Bandung Barat

Info Kontak

GBKP Klasis Bekasi - Denpasar
Jl. Jatiwaringin raya No. 45/88
Pondok Gede - Bekasi
Indonesia

Phone:
(021-9898xxxxx)

Mediate

GBKP-KBD