Khotbah Minggu 28 Mei 2017

Bimbingan Kotbah Minggu 28 Mei 2017 (Minggu Exaudi)

Invocatio        : Perhatikanlah, IA memperdengarkan suaraNya, suaraNya yang dahsyat !     (Masmur 68:34b)

Bacaan           : 1 Petrus 5:6-11 (Tunggal)

Kotbah           : Masmur 68:20-22, 32-36 (Responsoria)

Tema              : Bersiaplah, Dengarkanlah Suara Tuhan !

****************************************************************************

Pengantar

            Mendengar merupakan suatu kemampuan yang Allah anugerahkan kepada setiap orang yang percaya kepadaNya. Mendengar merupakan hal sangat penting dalam kehidupan setiap orang. Setiap orang yang percaya kepada Tuhan harus dapat mendengarkan suara Tuhan, yang menjadi penunjuk bagi jalan kehidupan setiap hari baik pada saat sukacita dan juga dalam berbagai persoalan kehidupan yang dialami sehingga tetap memperoleh kemenangan di dalam Tuhan.

            Melalui bahan kotbah minggu ini, mari kita belajar untuk “Bersiaplah, Dengarkanlah Suara Tuhan!”

 

Pembahasan

            Masmur 68:20-22, 32-36 ini merupakan masmur pujian jemaat (bd. Ayat 4-7; 20-21; 35-36) yang dinyanyikan pada suatu perayaan, dimana Tuhan dipuji sebagai Raja di Yerusalem. Masmur ini mencerminkan sejarah kehidupan umat Israel yang telah bebas dari Mesir. Masmur ini disebut juga sebagai “nyanyian kemenangan”. Masmur ini, yaitu Masmur yang merayakan pemerintahan dan pemeliharaan Allah atas umatNya dan kemenanganNya, yang melambangkan pembinasaan kejahatan dan kemanangan semua orang yang percaya kepada Tuhan.

            Dalam hal ini, pembahasan bahan kotbah ini akan dilakukan ke dalam dua bagian :

1. Ayat 20-22 “Allah Keselematanku”

Terpujilah Tuhan! Hari demi hari IA menanggung bagi kita; Allah adalah keselamatan kita. Sela. Allah bagi kita adalah Allah yang menyelamatkan, Allah, Tuhanku memberi keluputan dari maut. Sesungguhnya, Allah meremukkan kepala musuhMya, tempurung kepala yang berambut dari orang yang tetap hidup dalam kesalahan-kesalahannya.

            Ketika menghadapi pencobaan yang terlalu berat untuk ditanggung, Allah mengajak kita untuk meyerahkan beban dan kekawatiran kita kepadaNya. Maka Dia-lah yang menanggung beban itu bersama kita dan memelihara kita dalam setiap situasi. Roh Kudus telah berkali-kali menyampaikan undangan ini sepanjang sejarah penebusan. Yesus menyampaikan dalam Matius 11:28-30. Rasul Petrus menyatakan bahwa orang percaya harus merendahkan diri dihadapan Allah dan “menyerahkan segala kuatir kita kepadaNya karena Dia-lah yang memperdulikan kita” (1 Petrus 5:7). Dan rasul Paulus menasehati kita untuk membawa semua kecemasan kita kepada Allah di dalam doa sambil berjanji bahwa damai sejahtera Allah akan memelihara hati dan pikiran kita.

            Nyanyian pujian kemenangan kita kepada Allah karena IA telah menolong dan menyelamatkan kita dari maut, sehingga damai sejahtera Allah akan memenuhi jiwa kita. Tuhan akan berkarya di dalam kehidupan kita demi kebaikan (Roma 8:28,32 “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah”). Ketika kita menyerahkan beban kita kepada Allah, maka damai sejahtera serta keselamatan akan mengawali pintu hati dan pikiran kita, dan mencegah kesusahan meruntuhkan pengharapan kita dalam Kristus (1 Petrus 5:7). Jikalau ketakutan serta kecemasan datang kembali, merongrong kehidupan kita, maka doa, permohonan dan ucapan syukur “nyanyian kemenangan” akan menempatkan kita dalam damai sejahtera Allah yang mengawali hati kita, sehingga kita tetap akan merasa aman dan sukacita di dalam Tuhan yang adalah keselamatan kita.

 

2. Ayat 32-36

Dari Mesir orang membawa barang-barang tembaga, Etiopia bersegera mengulurkan tangannya kepada Allah. Hai kerajaan-kerajaan bumi, menyanyilah bagi Allah, bermasmurlah bagi Tuhan. Sela. Bagi Dia yang berkendaraan melintasi langit purbakala. Perhatikanlah, IA memperdengarkan suaraNya, suaraNya yang dahsyat! Akuilah kekuasaan Allah; KemegahanNya ada di atas Israel, kekuasaannya di dalam awan-awan. Allah adalah dahsyat dari dalam tempat kudusNya; Allah Israel, Dia mengaruniakan kekuasaan dan kekuatan kepada umatNya. Terpujilah Allah!

             Pemasmur menyatakan bahwa bahwa Mesir, Etiopia dan bangsa-bangsa lainnya akan membawa pemberian untuk menghormati Allah Israel. Hal ini memperlihatkan bahwa semua bangsa bahkan bangsa yang menyembah dewa-dewa Baal, yang belum percaya kepada Tuhan sekalipun diberi kesempatan untuk menyembah Allah.  Disampaikan juga bahwa “kekuasaannya di dalam awan-awan” artinya Dialah yang menyediakan hujan yang dibutuhkan. Tuhan menyediakan apa yang menjadi kebutuhan manusia, Allah menyediakan keselamatan yang memberikan kedamaian bagi kita. Pemasmur juga mendorong kita untuk memperhatikan serta mendengarkan suara Tuhan yang dahsyat serta kekuasaanNya yang dikaruniakannya kepada umatNya.

 

Aplikasi

            Kemenangan atas kuasa maut serta memberikan kekuatan yang baru setiap hari bagi umatNya, inilah yang menjadi pokok puji-pujian kepada Allah. Kini, Tuhan dan Raja kita telah datang ke dunia, ia menanggung beban dosa kita. IA memenuhi kebutuhan orang-orang yang tertindas, tertekan dan teraniaya oleh karena iman kepada Tuhan. Penderitaan yang dialami dapat menghanyutkan sesorang ke dalam kegetiran, keputusasaan, bahkan dapat merampas imannya. Akan tetapi, jika hal itu diterima dengan suatu keyakinan yang teguh bahwa tangan Tuhan tidak akan pernah membiarkannya sendiri dalam penderitaannya, maka dari penderitaan itu akan keluar hal-hal yang berharga yang tidak dengan mudah di dapatkan.

            Karena iman kepada Tuhan, membuat kita tetap teguh berpengharapan kepada Tuhan dalam menjalani penderitaan. Iblis, berjalan berkeliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. Dalam keadaan seperti ini tetaplah berserah penuh kepada Tuhan dalam menjalani penderitaan karena Allah, sumber segala kasih karunia yang telah memanggil kita dalam Kristus kepada kemulianNya yang kekal, akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kita sesudah kita menderita seketika lamanya (1 Petrus 5:6-11) Persoalannya adalah, bagaimana agar kita tetap teguh menjalani perjuangan kehidupan bersama Tuhan ?

            Dengarkanlah suara Tuhan. Pada segala situasi kehidupan, tetaplah setia menjalin persekutuan dengan Tuhan, baik melalui pembacaan kita suci, doa, pujian serta melakukan kehendakNya dalam kehidupan. Kehidupan spiritualitas yang perlu dipelihara setiap hari, sehingga ketika menjalani kehidupan dalam penderitaan sekalipun, Tuhan yang memberi kekuatan serta kemenangan. Tuhan menuntun kita dalam menjalani serta menghadapi persoalan kehidupan. Jangan hanya banyak berbicara tentang Tuhan, tetapi biarlah Tuhan yang banyak berbicara kepada kita, dengarkanlah suara Tuhan. Mengapa kita harus selalu mendengar suara Tuhan?  Karena suaraNya adalah suara yang mendatangkan iman dan kehidupan.  "Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus."  (Roma 10:17).

            Mulailah kehidupan setiap hari dengan mendengarkan suara Tuhan.

 

 

Pdt. Crismori Veronika br Ginting Manik

GBKP Yogyakarta

 

Info Kontak

GBKP Klasis Bekasi - Denpasar
Jl. Jatiwaringin raya No. 45/88
Pondok Gede - Bekasi
Indonesia

Phone:
(021-9898xxxxx)

Mediate

GBKP-KBD