SUPLEMEN PA MORIA 09-15 JULI 2023, ROMA 12:1-2 (memberantas penyakit sosial)

Bacaan : Roma 12 : 1-2

Tema : Pemikiran Yang Diperbaharui (Perukuren Si Ipelimbarui)

Tujuan :

-Agar Moria mengetahui bahwa Roh Kudus bekerja untuk membaharui kehidupan manusia

                        -Waspada menjaga diri, keluarga agar tidak jatuh ke dalam penyakit sosial

Metode PA      : Menginventarisir

 

Hidup menjadi lebih baik dari hari ke hari, adalah impian setiap orang. Karena sepanjang kehidupan, manusia terus berproses. Ada kalanya, apa yang dijalani sudah diisi dengan tindakan dan pemikiran yang benar, tapi tidak jarang juga melakukan banyak kesalahan. Apalagi ditengah banyaknya godaan untuk berbuat jahat. Ternyata mengubah hidup menjadi sesuai harapan, tidak dapat dilakukan secepat kilat seperti perubahan ‘power ranger’. Dengan sekali kata berubah, maka terjadilah semua yang baik. Tentu tidak. Manusia memiliki banyak keterbatasan. Oleh sebab itu langkah awal harus dimulai untuk membaharui pemikiran adalah kesadaran diri dan juga mengandalkan pertolongan yang hanya datang dari Tuhan. Karena Dialah pemilik kehidupan kita.

PENJELASAN TEKS : Roma 12 : 1-2

Keresahan manusia pada saat ini tentang berbagai penyakit sosial yang dapat merusak gambar diri Allah di dalam kita, telah lebih dulu dialami oleh jemaat mula-mula. Di setiap pelayanannya, Paulus kerap menyampaikan nasihat dan inti pengajarannya agar dapat menjadi landasan hidup dan juga tameng dari tantangan hidup jemaat. Karena itu Paulus menekankan motivasinya menulis surat kepada jemaat Roma. ‘…demi kemurahan Allah aku menasihatkan…’ ini menggambarkan besarnya kerinduan Paulus agar jemaat merasakan dorongan kasih Allah sebagai alasan utamanya menyampaikan nasihat-nasihat sebagai tuntunan hidup.

Paulus menekankan bahwa ibadah yang sejati bukan hanya karena rutin dilakukan, asal diisi dengan pujian, atau persembahannya banyak terkumpul. Melainkan ibadah sejati adalah bersedia memberi diri sebagai persembahan yang hidup. Saat kita yang percaya kepada Kristus, mau menjaga hidup dalam kekudusan, jauh dari yang cemar dan berkenan pada Allah, itulah ibadah yang sejati. Dalam arti setia dan taat menjalankan perintahNya (ay 1).

Walau hidup di dalam dunia, kita tidak boleh menjadi serupa dengan dunia. Karena hal-hal duniawi merusak gambar Allah dalam diri manusia (Bdk Gal 5:16-21). Sebagai orang percaya yang telah dipanggil menerima keselamatan dari Kristus, haruslah menjauhkan diri dari keinginan dunia, hawa nafsu dan kedagingan, yang sukacitanya bersifat semu dan membawa pada dosa. Pembaharuan yang dialami haruslah mengubah diri menjadi semakin lebih baik dalam menjalankan kehendak Tuhan. Pembaharuan budi adalah pikiran yang selalu mau menyelediki dan semakin mengerti kehendak Allah yang mengubahkan (ay 2). Inilah yang akan menuntun kita dapat membedakan manakan kehendak Allah yang baik, yang berkenan dan sempurna, bukan pada pilihan-pilihan duniawi. Pertolongan Roh Kudus, memampukan kita memilih hidup di dalam Tuhan, dengan pemikiran dan tindakan yang dibaharui hari lepas hari.

APLIKASI

Banyak sekali penyakit sosial yang ada disekitar kita. Perkembangan zaman yang sangat cepat membuat segala sesuatu yang dulu tabu untuk sekedar diperbincangkan, kini semakin terbuka jelas bahkan menjadikan penyakit sosial sebagai hal biasa-biasa saja. Dimana-mana dapat dilihat bahkan kapan saja dapat mengancam masuk ke dalam kehidupan kita. Tidak ada dampak postif dari penyakit sosial. Pengobatan dan pencegahannya pun sebenarnya datang dari manusia itu sendiri dan cara hidup bermasyarakatnya. Misalnya film dan sinetron yang kita nonton banyak berbicara tentang perselingkuhan dalam perkawinan yang katanya berdasarkan kisah nyata. Kemudian jika ini menjadi konsumsi rutin, maka mau tidak mau hal ini merasuk dalam pikiran dan menguasai tindakan. Akhirnya kita menganggap perselingkuhan menjadi hal biasa.

Seturut dengan Firman Tuhan, maka apa yang sering masuk ke dalam pikiran kita itulah yang akan mempengaruhi diri kita dalam segala hal. Sehingga jika kita semakin menguatkan diri dalam iman, membaca dan merenungkan Firman, taat dalam persekutuan, maka semakin jauh pula gambaran-gambaran penyakit sosial menjangkit kehidupan kita. Tapi jika yang terjadi sebaliknya, maka penyakit sosial akan menghancurkan. Semakin dibiarkan pun semakin banyak korbannya. Sehingga Moria GBKP dapat menjadi garda depan dalam mencegah penyakit sosial berkembang. dimulailah dari pembaharuan diri dalam kehendak Tuhan.

Bergumullan dalam kebenaran Firman Tuhan, sebagai penuntun pada kehendak Tuhan yang menyelamatkan. Roh Kudus akan menjadi penolong yang menyempurnakan segala usaha kita untuk jauh dari penyakit sosial. Maka penting untuk saling menjaga relasi dan komunikasi dalam keluarga. Agar suami, anak-anak dan orang-orang yang kita sayang dapat bersama-sama mengalami pembaharuan di dalam Tuhan dan jauh dari penyakit sosial. Tuhan Yesus memberkati. Amin.

 

Info Kontak

GBKP Klasis Bekasi - Denpasar
Jl. Jatiwaringin raya No. 45/88
Pondok Gede - Bekasi
Indonesia

Phone:
(021-9898xxxxx)

Mediate

GBKP-KBD