SUPLEMEN PA MORIA 02-08 APRIL 2023, KEJADIAN 46:28-34

Bahan :

Kejadian 46:28-34

Tema :

Jadi keriahen orangtua/menjadi kebahagiaan bagi orangtua

Tujun Gelah Moria     :

-ngidah kemalemen ate Jakud arah perbahanen Yusuf

-Ngejabken maka keriahenna e me kap ngkelengi ras mpehaga orang tua

 

Umur yang Panjang sering menjadi tolak ukur keberuntungan dalam kehidupan, sehingga umur Panjang sering menjadi topik doa dan pengharapan di setiap pertambahan umur. Umur yang Panjang juga menjadi symbol berkat Tuhan sehingga seharusnya di usia senja orang orang patut bersyukur dan berbahagia karena telah merasakan salah satu berkat Tuhan atas kesempatan hidup yang lebih banyak. Akan tetapi realitas kehidupan menunjukkan ada banyak orangtua yang tidak merasakan kebahagiaan di usia tua, apakah karena belum mampu mensyukuri segalanya ataukah karena masih ada begitu banyak hal yang menjadi kecemasan, ketakutan dan juga beban yang harus dia pikul apakah itu beban mental maupun beban keluarga. lalu apa yang bisa mengatasi kecemasan itu dan digantikan dengan kebahagiaan?salah satunya tentu adalah bagaimana orang orang disekeliling mereka termasuk salah satunya moria bisa memberikan rasa Bahagia sehingga mereka bisa menikmati kehidupannya dan berbahagia di masa tuanya

Kejadian 46:28-34 merupakan kisah yang menceritakan pertemuan antara Yusuf dan ayahnya Yakub. Kita mengetahui bahwa Yusuf adalah salah satu anak Yakub yang lahir dari istrinya Rahel yang sangat dicintainya, Yusuf lahir di masa tua Yakub, Yusuf juga adalah seorang anak yang baik (kej 37:2). Ke irian hati saudara nya karena yakub lebih mengasihi Yusuf menyebabkan Yusuf dijual sebagai budak ke Mesir, akan tetapi berita kematian Yusuf lah yang diberitakan kepada ayah mereka Yakub. namun dalam rancangan Tuhan, keberadaan Yusuf di tanah Mesir merupakan cara Tuhan untuk menolong bangsaNya dari bencana kelaparan. Sehingga di dalam bacaan kita diceritakan bagaimana akhirnya di masa tuanya yang penuh penderitaan dan dalam situasi kekurangan Yakub justru tidak hanya mendapatkan makanan Jasmani tetapi anak yang selama ini dia kira mati ternyata masih hidup. Apa yang bisa kita lihat dari bacaan:

  • Yakub menyuruh Yehuda mendahului nya untuk mendapatkan Yusuf supaya Yusuf dating ke Gosyen menemui ayahnya. Kalua kita baca dalam ayat 3(Allah menetapkan hati Yakub untuk bernagkat ke Mesir), seolah ada keraguan untuk datang ke Mesir sehingga mereka bertemu di Gosyen. Orangtua juga punya ketakukan/kecemasan
  • Ketika Yusuf bertemu Yakub maka dipeluknyalah dan menangis di bahunya. Ini tentu tangisan karena kerinduan yang sangat mendalam. Anak yang sangat merindukan orangtuanya
  • Ayat 30, yakub berkata bahwa sekarang bolehlah aku mati setelah melihat mukamu dan mengetahui bahwa engkau masih hidup. Ungkapan Yakub menggambarkan betapa dia merasa sangat lega setelah bertemu Yusuf jika dibandingkan Ketika dia kehilangan Yusuf dalam Kejadian 37:35 (aku akan berkabung sampai mendapatkan anakku kembali). Artinya selama ini Yakub hidup dalam dukacita.namun kini dia bersukacita bahkan untuk menyambut kematiannya
  • Ayat 31-34 Yusuf mengarahkan keluarganya untuk menyatakan diri di hadapan Firaun sebagai gembala pemelihara ternak dengan tujuan agar mereka diizinkan mendiami tanah Gosyen (yang pada saat itu merupakan wilayah subur yangcocok untuk beternak dan bertani) sebab Yusuf tahu bahwa situasi kelaparan masih sangat Panjang sehingga dia mau mempersiapkan segala kebutuhan keluarganya dengan amat baik. Dengan demikian mereka boleh tinggal dengan aman di Gosyen tanpa perlu takut berdampingan dengan bangsa Mesir (ayat34b, bangsa Mesir menganggap segala gembala kambing domba sebagai kekejian) sehingga mereka tidak akan kehilangan identitas sebagai bangsa Israel bangsa Tuhan.

Melalui bahan ini tentu moria diharapkan:

  • Setiap orang pasti memiliki ketakutan dan pergumulandan beban tidak terkecuali orangtua yang sudah lanjut usia. Seringkali orang muda berpikir hanya dia yang punya masalah dan beban. Orangtua dianggap seolah tidak layak lagi untuk memiliki pergumulan (dengan ungkapan kai nari kin si man tangkelen adi nggo metua, nggo nge jadi sekolah anak anak,rsd). Moria harus menyadari bahwa orangtua juga memiliki kecemasan masing masing yang bisa merenggut kebahagiaan mereka
  • Mampu mengenali dan memahami sumber kecemasan, ketakutan dan pergumulan yang dialami orangtua/zaitun. Oleh karenanya moria harus mengenal dan mendekatkan diri serta berusaha memahami pergumulan zaitun. Seperti Yusuf yang memahami Yakub hendaknya moria juga mampu memahami zaitun dengan segala keberadaan dirinya
  • Orang selalu berpikir bahwa tercukupinya materi dan umur Panjang merupakan sumber kebahagiaan. Tetapi dengan melihat Yakub kita menyadari bahwa kebahagiaan bukan hanya sekedar kepenuhan materi dan fisik tetapi kepenuhan jiwa dan ruang hati. Kebahagiaan bagi orangtua merupakan masa depan anaknya yang baik. Oleh karenanya bukan sekedar memberi materi dan kebutuhan tetapi bagaimana moria bisa memberikan rasa nyaman, moria bisa menemani menjadi teman berbagi dan juga mengisi ruang hati zaitun yang hampa mengisinya dengan kebahagiaan melalui kehidupan rumah tangga kita yang harmonis dan juga kebahagiaan kita sebenarnya sudah menjadi sumbangsih membahagiakan mereka.
  • Mengerti kecemasan mereka dengan memberikan apa yang mereka harapkan sesuai dengan pemahaman mereka. Yusuf tidak memaksakan Yakub menjadi orang Mesir. Demikian kita bisa memberikan rasa tenang kepada Zaitun dengan mengerti mereka adalah zaitun, tanpa memaksakan mereka menjadi orang muda seperti kita yang harus paham segala hal seperti kita memahami segala hal. Tentu dengan mempersiapkan segala nya sesuai dengan kebutuhan mereka misalnya tempat tinggal, acara, dan segalanya sesuai dengan kebutuhan mereka.

Pdt. Maria Endamalem Br Sitepu, S.Th

GBKP Rg. Surabaya

 

Info Kontak

GBKP Klasis Bekasi - Denpasar
Jl. Jatiwaringin raya No. 45/88
Pondok Gede - Bekasi
Indonesia

Phone:
(021-9898xxxxx)

Mediate

GBKP-KBD