SUPLEMEN PA MORIA 12-18 JUNI 2022, PILIPI 4:10-13

Ogen: Pilipi 4:10-13

Tema: Ngasup Ngalaken Kerina Keadaan

 

I. Pendahuluan

Ada sebuah ungkapan mengatakan “Kamu berhak memilih jalan hidupmu dan menjalaninya sesuai dengan yang kamu inginkan” dari ungkapan ini berarti kita memiliki pilihan tetapi bagaimanapun nantinya hasilnya harus kita terima dan dipertanggung jawabkan. Mungkin di dalam kehidupan kita banyak sekali menghadapi masalah, baik dalam rumah tangga, keuangan, pekerjaan bahkan anak-anak kita. Setiap orang berbeda caranya untuk mensikapi dan menuntaskan masalahnya, ada orang dari keadaan yang terjadi menimpa hidupnya tidak sesuai dengan apa yang dia inginkan ada yang terpuruk, lemah bahkan ada merasa kehilangan harga diri serta hilangnya tujuan hidupnya, tetapi sebaliknya ada juga orang tersebut menjadi lebih baik dan bahkan menjadi lebih kuat dari sebelumnya, hal inilah yang diinginkan Tuhan dalam hidup kita. Tuhan mengatakan bahwa penderitaan atau masalah yang kita hadapi itu adaslah cobaasn yang akan menghantar kita kepada kemuliaan dan suka cita, 2 Kor 8:2 “Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan”

II. Isi

  1. Kitab Pilipi ini ditulis oleh Rasul Paulus sendiri dari dalam penjara dan diberikan kepada jemaat pilipi. Jemaat ini Paulus sendiri yang mendirikannya. Dari teman-teman Paulus sendiri juga ada yang melawan dia, seperti pribahasa “Musuh Dalam Selimut”. Selain itu juga keadaan yang terjadi di tengah-tengah jemaat telah masuk pengajaran-pengajaran sesat, bebagai masalah dihadapi Paulus dalam pelayanannya. Walaupun masalah ada dan penderitaan datang tidak menghentikan Paulus untuk tetap melayani, bahkan dari dalam penjara, tubuh Paulus terpenjara tetapi imannya bebas, karena dari dalam penjara pun dia bisa melayani dan memperingati jemaat. Surat kepada jemaat pilipi ini merupakan surat pengajaran sekaligus penyemangat bagi jemaat walaupun ada dalam penderitaan. Paulus menegasakan Bersukacita di dalam penderitaan
  1. Ayat 10, Paulus mendapatkan sukacitanya kembali dari jemaat yang selama ini orang tersebut menghianatinya serta yang melawannya selama ini. Paulus sendiri mengatakannya “….pikiranmu dan perasaanmu bertumbuh kembali untuk aku” arti dari kalimat yang mengatakan kembali untuk aku ini berkaitan dengan kata Metanoia (Yunani) yang artinya pertobatan. Selama ini pikiran dan perasaan jemaat ada yang dipengaruhi oleh ajaran sesat yang meracuninya, sehingga pikiran dan perasaan itu hinggap dimana ia merasakan keadaan yang hanya sesuai dengan keinginannya, tetapi sekarang telah berubah dan kembali sesuai dengan kehendak Tuhan. Kita juga diingatkan dalam hal ini, ketika keadaan terjadi dan menimpa kita tidak sesuai dengan keinginan kita, hendaklah pikiran dan perasaan kita itu tetap mengarah kepada Tuhan. Kita dapat merasakan bagaimana sakitnya orang yang kita perhatikan, kita sayangi selama ini berpaling dari kita, mungkin kita akan marah bahkan membencinya, tetapi Paulus mengajarkan tetap bersukacita di dalam Tuhan dan mengasihinya.
  1. Ayat 11-12, Paulus menyatakan dalam ayat ini, bahwa ia telah menemukan kunci keberhasilan dalam menjalani hidup ini, baik dalam kekurangan maupun dalam kelebihan. Ada dua situasi dan keadaan manusia yang menjadi tantangan dalam beriman, yaitu Kemiskinan dan Kekayaan, situasi dan keadaan kemiskinan bisa menjadi putus asa kepada Allah, sedangkan situasi dan keadaan kekayaan seseorang bisa mandiri dan terpisah dengan Allah. Tetapi di dalam ayat ini Paulus merasakan apa yang ia miliki sekarang ia merasakannya sudah puas “Autarkes” artinya dalam keadaan bagaimanapun tetap adanya rasa kepenuhan dan tidak ada keluhan. Mengapa Paulus mampu menerima ini? Karena dia selalu Berdoa dan Mengucap syukur. Salah satu puncak kebahagiaan seseorang adalah mampu bersyukur dengan apa yang dimiliki, selalu percaya bahwa semua masalah yang kita hadapi sekarang adalah upaya mendewasakan diri agar kedepan dapat menjadi pribadi yang lebih baik.
  1. Ayat 13, “segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku” kalimat yang dilontarkan Paulus ini merupakan inti dari ke-Imanannya kepada Tuhan, ia merasakan tidak berdaya dan tidak memiliki kekuatan apa-apa di dalam menapaki kehidupannya kalau Tuhan tidak campur tangan atau turut serta berjalan dalam kehidupannya. Dalam hal ini juga dapat kita lihat bahwa Paulus mengajarkan mengenai sikap hidup, yaitu agar jangan tinggi hati dan sombong atau jangan merasakan nyaman di dalam kekuatan diri kita sendiri, karena sewaktu-waktu keadaan akan berubah. Kata perkara sejajar dengan penderitaan “Talaiporia” Yunani, memiliki makna segala bentuk tantangan atau masalah, baik internal maupun eksternal, yang melibatkan hati, pikiran dan tenaga. Selama kita hidup di dunia Tuhan tidak pernah menjanjikan kepada umat-Nya tidak mendapatkan masalah, tetapi yang dijanjikanNya adalah memberi kekuatan kepada kita dalam menghadapi masalah. Dengan demikian sebagai umat percaya hendaklah selalu berpengaharapan kepada Tuhan agar mampu menjalani dan menghadapi hidup dalam berbagai keadaan.

 III. Refleksi

Tema: Ngasup Ngalaken Kerina Keadaan. Dari tema ini kita di ingatkan agar mampu menghadapi dan menerima semua keadaan, dalam keadaan senang atau susah, ditemani atau dihianati, kekurangan atau kelimpahan, kita tetap berjalan di dalam iman kita kepada Tuhan, karena kita yakin Tuhan yang menguatkan kita dan memberi kekuatan kepada kita untuk menapakinya. Kita harus belajar bagaimana mencukupkan diri dari segala keadaan sama seperti Paulus, karena keadaan atau situasi kehidupan yang kita jalani tidak akan sama semua, tetapi ada jalan yang menanjak ada jalan yang menurun. Di dalam keadaan kita, baik kekurangan dan kelimpahan, kemiskinan dan kekayaan sebenarnya ada tindakan istimewa Allah di dalamnya yang harus kita selami. Sebenarnya Allah memampukan kita untuk menyesuaikan diri dengan setiap kondisi hidup kita dan tetap tenang berpikir dalam melewatinya. Mazmur 28:7a“Tuhan adalah kekuatanku dan perisaiku, kepadaNya hatiku percaya”

 

Pdt Julianus Barus-Runggun Bandung Pusat

 

Info Kontak

GBKP Klasis Bekasi - Denpasar
Jl. Jatiwaringin raya No. 45/88
Pondok Gede - Bekasi
Indonesia

Phone:
(021-9898xxxxx)

Mediate

GBKP-KBD