SUPLEMEN PA MORIA TANGGAL 11-17 FEBRUARI 2018, BACAAN : KEJADIAN 2:15-17; 3:14-19

 

Tema :

Hal Yang Baik Rusak Karena Ketinggian Hati

Tujuan :

Supaya Moria
• Mengetahui bahwa Tuhan memberikan kuasa kepada manusia untuk menjaga dan mengusahai ciptaan Tuhan yang baik, tetapi dirusak oleh manusia
• Menjaga ciptaan Tuhan yang baik untuk memperlengkapi kehidupan sekitarnya.

Metode PA :

Diskusi

 

Pengantar
Salah satu nyanyian dalam KEE GBKP No. 260 memiliki lirik sedemikian :
Oh andiko jilena, tinepa Dibata
Subuk pertibi enda, ras isina k’rina
Deleng si meratah kerangen, perik-perik rende kabangen
Andiko jilena sibanNa, seh kel kap ulina
Emaka tangarlah min kita jelma, ola melasang ola meturdaksa
Lit tenah kata pedah ni Dibata jaga kelengi k’rina tinepaNa
Lirik lagu ini menceritakan tentang betapa indahnya ciptaan Tuhan, dunia dan semua isinya, gunung dan hutan yang hijau, burung-burung bersiul dan berterbangan, sungguh indah ciptaan Tuhan, sungguh amat baik. Karena itu, dengarlah manusia, janganlah merusak, janganlah bersifat kasar. Ada firman Tuhan : jaga dan kasihilah semua ciptaanNya.

Demikianlah lagu ini mendorong kita untuk melihat betapa indahnya ciptaan Tuhan serta menjaganya dengan baik. Tetapi, dalam kenyataannya: Apakah yang terjadi ? Bagaimanakah keadaan dunia beserta segala isinya yang merupakan ciptaan Tuhan? Adakah terpelihara ? Bagaimanakah seharusnya sikap kita terhadap alam ? Mari kita belajar dari Kejadian 2:15-17; 3:14-19dalam PA Moria kali ini.

Pembahasan Nats
Bahan PA kita kali ini dari Kejadian 2:15-17; 3:14-19 menceritakan tentang Allah yang telah menempatkan manusia yang telah diciptakanNya, di tengah taman Eden supaya manusia itu dapat mengusahakan dan memelihara taman itu. Adapun perintah yang Tuhan sampaikan kepada manusia yaitu : “Semua pohon dalam taman ini boleh kamu makan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kau makan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati”.

Mengusahakan dan memelihara, demikianlah yang menjadi tanggungjawab manusia terhadap dunia dan seluruh ciptaan Tuhan. Bagaimanakah kita melakukannya ? Manusia hidup di dunia ini, karena itu sudah seharusnya kitamenjaga dan memelihara dunia ini dengan baik. Jikalau tidak, manusia juga akan menjadi korban dari kerusakan alam semesta ini. Jadi tampak bahwa ada hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi antara manusia dan dunia ciptaan Tuhan. Manusia hidup dari mengusahakan alam ini. Tetapi mengusahakan yang diharapkan adalah bukan sebagai pengusaha yang merusak, tetapi sebagai pengusaha yang melayani yaitu penatalayanan alam dengan baik, mengelola dan memelihara.

Perintah Allah kepada manusia untuk menguasai dan menaklukkan bumi haruslah dipahami dalam konteks penciptaan manusia sebagai gambar Allah (Kejadian 1:26-28). Kesegambaran manusia dengan Allah dipahami dalam arti yang khusus yaitu sebagai panggilan manusia untuk mengusahakan atau mengelola dan menjaga serta memelihara alam. Hal ini akan membangun hubungan yang harmonis dengan alam, agar bersama-sama dengan seluruh jagad raya, manusia dapat memancarkan keagungan dan kemuliaan Allah Sang Pencipta.

Tetapi, bagaimanakah kenyataannya ? Perintah Tuhan telah dilanggar oleh manusia. Manusia tergoda untuk menjadi sama seperti Allah demikian yang disampaikan oleh Iblis melalui ular (Kejadian 3:5). Sehingga buah pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu dimakan oleh manusia. Keinginan untuk menjadi sama seperti Allah telah membuat manusia tergoda dan melanggar perintah Allah. Karena itu, Allah mengutuk ular, manusia dengan susah payah melahirkan, manusia akan susah payah untuk mencari rejeki dari tanah, manusia bersusah payah untuk mencari makan, dan manusia yang berasal dari tanah akan kembali menjadi tanah (kematian).

Aplikasi
Akibat ulah manusia, apakah yang terjadi terhadap dunia, alam semesta ciptaan Tuhan? Kerusakan lingkungan, banjir, kebakaran hutan, pencemaran air, pencemaran udara, pencemaran tanah, musnahnya suatu ekosistem, serta bertambahnya jenis penyakit yang dialami oleh manusia. Naiknya suhu udara yang menyebabkan pemanasan global sehingga menyebabkan mencairnya es di Antartika. Hal ini juga dapat menyebabkan terjadinya banjir, tsunami, dan kerusakan alam lainnya. Jikalau kita perhatikan, akhirnya manusia sendiri yang telah menjadi korban dari kerusakan lingkungan tersebut.

Jikalau kita telah melihat betapa negatifnya dampak dari kerusakan lingkungan, apakah yang dapat kita lakukan untuk meminimalisasinya? Apakah yang dapat kita lakukan untuk menjaga kelestarian alam ? Dari hal-hal yang terkecil yang dapat kita lakukan. Misalnya: membuang sampah pada tempatnya, mendaur ulang sampah, sampah organik dapat dibuat menjadi pupuk, menanam pohon atau tumbuhan lainnya seperti bunga di halaman rumah kita. Kita dapat juga bersama-sama melakukannya yaitu gerakan bersama menjaga “keutuhan ciptaan Tuhan”. Marilah berperan menjadi seorang penatalayan milik Allah, yaitu mengusahakan atau mengelola dan menjaga serta memelihara alam semesta beserta segala isinya yang telah diciptakan oleh Tuhan dengan sungguh amat baik,
Stop eksploitasi atas alam ini.

Pdt. Crismori Br Ginting

GBKP Rg. Sitelusada

 

Info Kontak

GBKP Klasis Bekasi - Denpasar
Jl. Jatiwaringin raya No. 45/88
Pondok Gede - Bekasi
Indonesia

Phone:
(021-9898xxxxx)

Mediate

GBKP-KBD