SUPLEMEN PA MAMRE 26 JANUARI-01 FEBRUARI 2025, JOHANES 21:1-11
TEKS OGEN :
JOHANES 21: 1-11
TEMA :
ULIH KEPATUHEN MAN TUHAN
TUJUAN :
a. Ngidah penting/ergana kepatuhen man Tuhan arah ajar-ajar Jesus
b. Nggejapken belinna ulih kepatuhen man Tuhan arah makeken talenta sibereken Dibata lako tetap nggeluh "berkarya dan berguna untuk orang lain”
1. Kata Pengantar
Kita seringkali merasa kehilangan arah setelah mengalami kegagalan atau peristiwa menyakitkan dalam hidup. Sama seperti murid-murid Yesus yang merasa bingung setelah kematian Guru mereka, kita pun kadang bertanya-tanya, 'Ke mana kita harus pergi?' Namun, kabar baiknya adalah Yesus selalu hadir untuk memulihkan hati kita dan memberikan kita tujuan hidup yang baru.
Dalam kerangka Injil Yohanes yang kaya akan simbolisme, pasal 21 menyajikan sebuah penutup yang penuh harapan. Pertemuan Yesus dengan murid-murid-Nya di danau, setelah peristiwa dramatis kematian dan kebangkitan, menawarkan pemahaman yang lebih mendalam tentang kasih Allah, panggilan pelayanan, dan janji kehidupan kekal.
2. Latar belakang Nats
Bagian dari bacaan kita merupakan penutup dari Injil Yohanes yang menceritakan tentang penampakan Yesus yang ketiga kepada murid-murid-Nya di tepi danau Tiberias atau danau Galilea. Setelah peristiwa penyaliban dan kebangkitan Yesus, para murid masih mengalami kebingungan dan keraguan. Mereka kembali ke pekerjaan lama mereka sebagai nelayan, mungkin karena tidak tahu apa yang harus dilakukan setelah peristiwa besar yang mereka alami.
Waktu: Setelah kebangkitan Yesus.
Tempat: Danau Tiberias (Galilea), tempat Yesus sering mengajar dan melakukan mujizat.
Kondisi Murid: Sedang mencari nafkah sebagai nelayan, mungkin merasa kehilangan arah setelah kepergian Yesus.
3. Penjelasan teks Ogen
1. Ayat 1-3: Kembali Mencari ikan di Danau Tiberias
Pada penampakan ketiga yang terjadi di danau Tiberias, Yesus menampakkan diri kepada tujuh orang murid-Nya: Simon Petrus, Tomas, Natanael, anak-anak Zebedeus (Yakobus dan Yohanes) serta dua orang murid-Nya yang lain (kemungkinan Andreas dan Filipus). Adalah inisiatif dari Simon Petrus untuk pergi ke danau menangkap ikan. Usul itu disambut oleh murid-murid yang lain, dan mereka pun pergilah ke tengah danau untuk menangkap ikan. Tetapi, semalaman mereka tidak berhasil menangkap satu ekor ikan pun. Ketidakmampuan mereka menangkap ikan sepanjang malam menunjukkan keterbatasan murid-murid tanpa campur tangan Yesus.
Para murid pergi menangkap ikan tidak berarti bahwa mereka telah meninggalkan komitmen mereka kepada Kristus serta panggilan mereka untuk memberitakan Injil. Mereka tahu bahwa Yesus telah bangkit, namun kini mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan. Mereka belum menerima perintah untuk menunggu di Yerusalem sehingga Roh Kudus turun atas mereka dengan kuasa (Kis 1:4-5). Murid-murid pergi mencari ikan adalah sesuatu yang diperlukan karena mereka masih harus mencari nafkah untuk diri mereka dan keluarga mereka.
- Ayat 4-6: Yesus Menampakkan Diri kepada murid-muridNya dan Memberikan Arahan
Yesus berdiri di pantai, tetapi para murid tidak mengenali-Nya. Yesus bertanya apakah mereka memiliki ikan, dan ketika mereka menjawab tidak, Dia menyuruh mereka menebarkan jala ke sisi kanan perahu. Mujizat pun terjadi, jala mereka penuh dengan ikan yang sangat banyak. Mujizat ini tidak hanya menunjukkan kuasa Yesus, tetapi juga menjadi simbol pemulihan dan berkat yang melimpah bagi para murid.
Kehadiran Yesus yang awalnya tidak dikenali menekankan bahwa sering kali manusia sulit melihat pekerjaan Allah dalam kehidupan mereka, terutama dalam situasi sulit.
Arahan Yesus yang menghasilkan tangkapan ikan melimpah menunjukkan bahwa keberhasilan datang dari ketaatan kepada firman Tuhan.
Sangat penting untuk menerima bimbingan dari Tuhan dalam segala pekerjaan kita. Jikalau kita hidup tanpa kehadiran Kristus serta tuntunan tangan-Nya, maka sebagian besar pekerjaan kita akan merupakan kegagalan dan usaha yang sia-sia.
3. Ayat 7-8: Pengenalan Yesus dan Tanggapan Petrus
Meskipun telah bersama Yesus selama bertahun-tahun, para murid tidak langsung mengenali-Nya. Namun, melalui mujizat dan percakapan yang intim, mereka akhirnya menyadari bahwa itu adalah Yesus.
Yohanes (salah satu murid yang dikasihi Yesus) menyadari bahwa orang di pantai itu adalah Tuhan. Petrus, dengan antusiasme, segera melompat ke air untuk mendekati Yesus, sementara murid-murid lainnya membawa perahu ke pantai.
Yohanes mengenali Yesus melalui tanda-tanda rohani, sedangkan Petrus menunjukkan kasihnya yang mendalam kepada Yesus dengan tindakan cepat dan spontan.
Peristiwa ini menunjukkan beragam cara murid-murid merespons Yesus: melalui pengenalan rohani dan tindakan praktis.
Kita juga perlu mengalami pengalaman-pengalaman tertentu untuk benar-benar memahami kehadiran Tuhan dalam hidup kita.
- Ayat 9-11: Perjamuan Bersama dan Tangkapan Ikan yang Melimpah
Ketika mereka tiba di pantai, mereka mendapati Yesus telah menyiapkan bara api dengan ikan dan roti. Yesus meminta mereka membawa ikan yang baru saja mereka tangkap, yang jumlahnya 153 ekor, tanpa jala mereka robek.
Jumlah ikan besar yang tertangkap dalam jala sejumlah 153 dalam Yohanes 21:11, telah lama menjadi objek diskusi dan interpretasi yang beragam di kalangan para teolog dan ahli Alkitab.
Ada beberapa pandangan yang mencoba menghubungkan angka ini dengan frasa Ibrani "Ani Elohim" yang berarti "Aku adalah Allah". Ada juga ahli yang berpendapat bahwa angka 153 melambangkan jumlah total semua jenis makhluk hidup di lautan. Ini mengisyaratkan bahwa Yesus sebagai "Penangkap Ikan yang Agung" sedang mengumpulkan semua umat-Nya dari seluruh dunia.
Beberapa ahli melihat angka 153 sebagai angka yang memiliki makna numerologi tertentu, melambangkan kesempurnaan atau totalitas.
Kehadiran roti dan ikan yang telah disediakan menunjukkan penyediaan Tuhan yang melimpah.
Tangkapan ikan yang besar dan jala yang tidak robek sering diartikan sebagai simbol misi gereja: membawa banyak jiwa kepada Tuhan tanpa kehilangan siapa pun.
Angka 153 mungkin melambangkan kelimpahan atau jumlah jiwa yang akan dijangkau melalui pelayanan para murid.
Kristus tetap menyatakan kasih dan kepedulian-Nya bagi kita. Kristus tetap menyertai dan menolong ketika kita berhadapan dengan ketakutan, kegagalan dan ketidakpastian akan masa depan.
Mungkin tak ada mukjizat yang la lakukan bagi kita, tetapi tetap la menyatakan kepedulian dan kasih Nya. Melalui teks ini, Yesus mengajarkan bahwa Dialah sumber kekuatan dan harapan.
Bergantunglah pada-Nya dalam setiap keadaan adalah penting, karena Dialah yang berkuasa atas segala sesuatunya
4. Penjelasan Tema: ULIH KEPATUHEN MAN TUHAN/ BERKAT KETAATAN KEPADA ALLAH
Berdasarkan penjelasan teks bahan PA diatas terkait dengan tema dapat kita simpulkan beberapa hal:
- Ketaatan murid-murid membuka mata rohani mereka untuk melihat kehadiran Tuhan di tengah-tengah mereka. Mereka akhirnya mengenal Yesus.
Terapkan/taatilah perintah Tuhan dalam kehidupan sehari-hari, baik yang tertulis dalam Alkitab maupun yang kita rasakan melalui pimpinan Roh Kudus supaya kita semakin mengenal Yesus.
Dengan taat, kita semakin memahami kehendak Tuhan dan rencana-Nya bagi hidup kita.
1 Yohanes 5:3, “Sebab inilah kasih kepada Allah, yaitu, bahwa kita menuruti perintah-perintah-Nya. Perintah-perintah-Nya itu tidak berat,”
- Ketaatan Membawa Berkat Melimpah bagi murid-murid.
Mujizat penangkapan ikan yang melimpah adalah bukti nyata bahwa ketaatan membawa berkat yang melimpah. Tuhan yang sama akan memberkati upaya kita ketika kita melakukan kehendak-Nya.
1 Yohanes 3:22, “dan apa saja yang kita minta, kita memperolehnya dari pada-Nya, karena kita menuruti segala perintah-Nya dan berbuat apa yang berkenan kepada-Nya.
- Ketaatan Membentuk Karakter murid-murid
Ketika kita terus-menerus taat, kepercayaan kita akan semakin bertumbuh. Kita juga semakin rendah hati dan mengakui bahwa kita tidak tahu segalanya dan karena itu kita membutuhkan bimbingan Tuhan. Ketaatan juga seringkali menuntut kesabaran. Untuk itu Kita perlu belajar untuk menunggu waktu Tuhan dan tidak menyerah. Waktu Tuhan selalu yang terbaik.
5. PENUTUP
Ketika Tuhan memerintahkan kita Mamre untuk taat, bersyukurlah. Ketaatan bukanlah beban, tetapi sebuah kehormatan.
Ketika kita Mamre memilih untuk taat kepada Tuhan, kita membuka diri untuk menerima berkat-berkat-Nya yang melimpah. Keberhasilan sejati hanya dapat dicapai ketika kita Mamre bergantung kepada Tuhan dan mengikuti bimbingan-Nya.
Allah menjanjikan berkat melimpah bagi kita Mamre yang taat kepada perintah Tuhan, hal ini ditegaskan dalam kitab Ulangan 28:1-2: "Jika kamu mendengarkan dengan setia segala perintah TUHAN, Allahmu ini, dan melakukan dengan tekun segala yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini, maka TUHAN, Allahmu, akan membuat engkau lebih tinggi dari segala bangsa di bumi."
Kisah dalam Yohanes 21:1-11 adalah pengingat yang kuat bahwa ketaatan membawa kita lebih dekat kepada Tuhan dan memperkaya hidup kita.
Percayalah bahwa Tuhan akan memberkati ketaatan kita, bahkan ketika kita tidak melihat hasilnya secara langsung.
Percayalah bahwa Allah akan selalu menyertai kita dan memberikan segala yang kita butuhkan.
Ketaatan kepada Allah adalah fondasi dari iman Kristen. Melalui ketaatan, Mamre menunjukkan kasihnya kepada Tuhan, menerima berkat-berkat-Nya, dan menjadi saksi-Nya di dunia. Marilah kita Mamre terus berusaha untuk hidup dalam ketaatan kepada Tuhan setiap hari.