SUPLEMEN PA MAMRE 05-11 NOVEMBER 2023, JOHANES 15:1-8

Bahan Alkitab :

Johanes 15:1-8

Tema :

Erbuah Meramis

 

Pagi –pagi sekali bapak tersebut mengasah kapaknya. Setelah selesai mengasah kapaknya bapak tersebut bersama dengan anaknya berangkat ke ladang. Si anak agak heran melihat sikap bapaknya sebab tidak pernah ia diajak keladang oleh ayahnya. Tetapi dipagi itu ia diajak. Dan ia juga agak ketakutan sebab selain mengajak dirinya ayahnya juga membawa kapak yang tajam. Ia takut bertanya dan hanya mengikuti ayahnya dari belakang. Sesampai diladang ayah tersebut dengan kapaknya menebang sebatang pohon manga. Pohon manga tersebut sudah lama ditanam. Setelah tumbang maka si anak bertanya kepada ayahnya kenapa pohon manga tersebut ditebang? Ayah menjawab sudah ditanam selama sepuluh tahun sekalipun pohon manga tersebut tidak berbuah. Pada hal mangga tetangga kita selalau berbuah dan mereka sudah menikmati hasilnya. Ini adalah sebuah kisah yang mungkin bisa jadi juga didalam kebun dan juga kehidupan kita. Kita juga orang percaya dan sudah menerima keselamatan dari Yesus dituntun utuk menghasilkan buah dalam kesaksian dan kehidupan kita.

Bahan PA kita diambil dari Kitab Injil Yohanes. Penulis Injil ini adalah Yohanes anak Zebedeus. Surat ini ditujukan bagi kelompok pembaca yang menyendiri. Kelompok ini merupakan cabang dari persekutuan umat purba yang tradisinya berpusat pada Yesus dan murid-muridNya. Bahasa yang digunakan oleh kelompok pembaca adalah bahasa Yunani, karena itu penulis menerjemahkan beberapa istilah    Yahudi ke dalam bahasa Yunani (misal: Mesias, Rabuni, Rabi, dll) Maksud Injil ini ditulis adalah untuk melawan  Gnostikisme  dengan   mempertahankan suatu keyakina (apologetic).    Yohanes menyatakan tujuan untuk tulisannya dalam 20:31, yaitu "supaya kamu percaya bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya." Naskah kuno Yunani dari Yohanes memakai satu dari dua bentuk waktu untuk kata Yunani yang diterjemahkan "percaya", yaitu aorist subjunctive ("sehingga kamu dapat mulai mempercayai") dan present subjunctive ("sehingga kamu dapat terus percaya") (Wekepedia) Bahan PA kita ada dalam suatu bagian bagaimana Yesus mempersiapkan murud muridNya sebelum Ia ditangkap dan disalibkan ( Pasal 13-17). LAI Indonesia memberikan judul “Pokok Anggur yang benar”. Pada akhir pasal 14 kita melihat bagaimana Yesus menjanjikan penghibur bagi murid muridnya. Dan penghibur itu diberikan Yesus jika murid murid mengasihi Yesus dan hidup seturut dengan perintahNya(14:1). Kemudian dilanjutkan Yesus dengan Pasal 15 Yesus kembali mau mempersiapkan murid muridnya dengan memberikan pemahaman yang benar mengenai siapa Yesus. Ia mengambil sebuah contoh atau perumpaman dengan pohon anggur. Pohon anggur adalah tanaman yang umum dan gampang dijumpai di wilayah Timur Tengah. Yesus menggunakan supaya semua murid murid dapat memahaminya dengan gampang dan mengerti. Dalam ayat 1 jelas sekali kita dapat melihat Yesus mengatakan “ Akulah Pokok Anggur Yang Benar” . Yesus sangat menekankan peran penting siapa diriNya. Ia menekankan bahwa ia sumber dari pengajaran yang benar atau dengan kata lain melalaui diriNyalah kebenaran akan muncul. Dan dariNyalah maka aka n muncul kebenaran. Ini juga mau mengatakan kepada kita bahwa kita, rasul, orang percaya dan gereja bukan sumber kebenaran hanya Yesuslah sumber kebenaran tersebut dan juga yang membenarkan. Yesus juga menekankan peran Bapa sebagai pengusahanya. Ayat 2` Yesus mengatakan bahwa ada ranting yang tumbuh dibatang anggur tersebut. Ranting tersebut ada dua jenis yaitu yang berbuah dan yang tidak berbuah. Dan ada juga dua tindakan yaitu memotong bahan ang tidak berbuah sebab hanya menjadi beban buat batang karena tidak menghasilkan. Dan juga membersihkan ranting yang berbuah. Ranting yang berbuah dibersihkan supaya bisa memberikan cukup makanan bagi buah dan juga supaya buah dapat bertumbuh dengan baik. Dibersihkan dari hal hal yang menghambat pertumbuhan. Kalau tumbuhan bisa saja daun yang layu atau bisa saja benalu. Diayat 3 dan 4 Yesus membrikan penjelasaan bahwa murud murid yang hadir pada saat itu sudah dibersihkan dengan firman yang telah disampaikan. Jadi jelas murid murid sudah dipangkas dan juga dibersihkan dari semua dosa dosa mereka.Firman Tuhan selain mebersihkan juga menguduskan kehidupan murid murid pada masa itu. Kemudian Yesus menjelaskan hubungan penting antara pohon dan ranting. Yesus mengatakan “ Tinggallah didalam Aku “ Yesus meneankan pentingnya murid tinggal didalam Yesus dan Yesus Tinggal didalam murid murid. Ini menunjukan satu kesatuan yang utuh dan sangat erat. Yesus mau segala keputusan dan tindakan yang kita lakukan berdasarkan atas kehendak Tuhan bukan lagi kehendak kita pribadi.Tinggal itu bukan sementara tetapi tetap apa juga kondisi kita. Dampak dari tinggal didalam Yesus yang benar tersebut maka kita atau murid murid akan menghasilkan buah yang benar seturut dengan kehendak Yesus. Dan bukan hanya berbuah satu setiap orang atau murid yang tinggal didalam Yesus akan berbuah banyak. Buah ini bukan hanya secara kwantitas tetatpi juga secara kwalitas.Jadi tanaman anggur ditanam bukan untuk menikmati daunya tetapi untuk menikmat buahnya. Dan itu bisa dilakukan hanya didalam Yesus dan diluar Yesus jelas kita bisa mamapu tetapi kemungkinan buah yang kita hasilkan bisa saja yang tidak baik. Yesus juga mau menekankan adanya kemutlakan didalam hubungan tersebut. Tidak ada pilihan selain Yesus dan tinggal didalamnya. Dalam ayat 6 dan 8 Yesus menekankan kepada murid murid dan orang percaya jika tidak tinggal didalamNya akan gagal. Orang yang tinggal diluar Yesus akan gagal, tidak bertumbuh, layu dan dibuang bukan hanya dibuang tetapi dilemparkan kedalam api yang membinasakan .Dan ini menjurus kepada hukuman akan kehidupan atau penghakiman terakhir. Dan sebaliknya orang yang tingal menetapakan diberkati seturut dengan kehendak Tuhan. Tujuan dari banyaknya buah bukan membuat cabang dimuliakan tetapi membuat pemilik atau pengusaha kebun anggur dipermulikan, Jadi buah orang percaya bukan hanya buat dirinya tetapi biasnya buah dinikmati oleh penikmatnya dan setetah dinikmati maka penikmat akan memuji sang pemilik kebun anggur. Dari bahan renungan ini kita dapat melihat ada beberapa hal yang menjadi penekanan yaitu:

  1. Hanya yesus sebagai sumber dari kebenaran. Inilah yang dikatakan sebagai Pohon Anggur Yang Benar. Jadi murid murid dan juga kita saat ini orang yang percaya dan juga semua jemaat dan yang melayani juga gereja secara organisasi dan juga secara pengajaran bukan sebagai sumber kebenaran. Jadi jangan membuat segala sesuatu itu menurut kebenaran yang kita miliki tetapi menurut kebenaran yang datangnya dari Yesus atau dari Firmanya.
  2. Yesus mengatakan bahwa kita yang percaya kepadanya telah dibersihkan oleh firamaNya dan juga oleh pengorbanan yang dilakukaNya. Yesus meminta kepada kita agar kita tetap hidup didalam Ia sehingga apa yang diberikan kepada kita membuat kita bertumbuh dan berbuah seturut dengan kehendak dari Yesus. Kita didalam Yesus bukan sesaat, bukan situasional, bukan hanya seperti ketika kita inginkan tetapi setiap saat kita hidup didalam Yesus. Ini juga menjadi perhatian buat kita. Ketika kita tidak menetap sudah pasti kita tidak akan bisa bertumbuh apalagi berbuah. Jadi jika ada yang sudah lama tidak berbuah itu kesalahanya bukan pada Yesusnya kesalahan itu ada pada kita.
  3. Ketika kita menetap maka kita akan bertumbuh, kita akan berkembang, kita tidak akan layu tetapi kita tetap bisa segar dan hidup. Tentu banyak tantangan yang akan datang tetapi Yesus tetap akan memberikan kekuatan bagai kita anak anakNya sehingga tiba saatnya kita menghasilakn buah, Buah ini bukan hanya secara kwantitas tetapi juga secara kwalitas. Buah yang kita hasilkan bisa kita rujuk kedalam Galatia 5: 22.
  1. Buah yang dihasilkan sebagai kesaksian dan juga untuk mempermulikan Tuhan sebagai pemilik kebun anggur. Buah anggur tidak akan pernah dinikmatioleh anggur tetapi dinikmati oleh orang lain. Buah ini adalah wujud dari kedewasaan kita. Dan juga wujud kita didalam melayani dengan buah yanh kita hasilkan. Seperti sabar, dengan kesabaran kita bisa melayani sehingga pelayanan kita menjadi semakin baik sebab orang orang yang kita layani bisa saja tidak sabar
  1. Sebaliknya orang yang tidak berbuah akan dipotong menjadi layu kering dan akhirnya dibakar. Jadi mari ketika kita sudah menentukan pilihan hidup didalam Kristus mari kitra bebuah sehingga kita tidak dibakar. Jika belum berbuah masih ada waktu untuk memperbaiki diri sehinga menghasilkan buah. Jangan lagi menunda tetapi maulah diperbaharui sehingga berbuah.

Pdt. Luther Tarigan Gersang

Info Kontak

GBKP Klasis Bekasi - Denpasar
Jl. Jatiwaringin raya No. 45/88
Pondok Gede - Bekasi
Indonesia

Phone:
(021-9898xxxxx)

Mediate

GBKP-KBD