SUPLEMEN PA MAMRE 22-28 OKTOBER 2023, PERBAHANEN RASUL-RASUL 5:26-42

Nats          : Perbahanen Rasul-Rasul 5:26-42

Tema        : Ersaksi Jadi Kesemalen Geluh

Tujun       : Gelah Mamre

-Meteh maka ersaksi arus jadi kesemalen geluh kalak si erkiniteken man Dibata

-Muat bagin ibas dahin kesaksin ibas Gereja.

 

1. Pendahuluan

Gereja sudah berada di dalam rencana kekal Tuhan Allah. Oleh karena itu, Gereja bukan hanya persoalan gedung. Gereja juga bukan hanya persoalan organisasi atau administrasinya. Gereja juga bukan hanya berbicara mengenai peribadahan. Tapi, Gereja adalah tubuh Kristus. Gereja merupakan umat Tuhan. Seluruh umat Tuhan disebut sebagai bait Allah yang hidup di dalam dunia. Gereja adalah kaum pilihan, hasil tebusan Allah. Gereja adalah bangsa yang kudus dan Imamat yang rajani. Gereja adalah garam dan terang dunia. Gereja adalah saksi Kristus di dunia, di tengah orang berdosa. Seperti yang disebutkan oleh Martin Luther gereja sebagai persekutuan spiritual dari orang-orang yang percaya kepada Kristus. Gereja dipanggil untuk mendemonstrasikan kebenaran dan kedamaian dari Kerajaan Allah yang akan mempengaruhi misinya yaitu penginjilan dan pelayanan sosial didunia. Sehubungan dengan ini bahwa gereja adalah orang yang dipilih sesuai dengan kehendak Allah Bapa. Orang-orang itu dikuduskan oleh Roh Kudus, agar bisa taat kepada Kristus. Dan orang tersebut adalah bagian dari misi yang telah diamanatkan dalam Matius 28:19-20. Mereka harus menjadi saksi-saksi Kristus untuk membawa berita keselamatan itu bagi orang lain. Bersaksi atau menjadi saksi Tuhan bukan hanya tugas dan panggilan hamba Tuhan yang menempuh pendidikan Teologia atau majelis gereja, tetapi itu juga panggilan semua orang percaya atau gereja Tuhan. Orang percaya sebagai saksi dari kebaikan dan kasih Allah kepada manusia. Termasuk di dalamnya adalah para Mamre GBKP.

2. Isi

Kitab Kisah Para Rasul merupakan tulisan kedua dari Lukas yang ditujukan kepada Theofilus, seperti nyata dalam Kisah Para Rasul 1:1, “Hai Teofilus, dalam bukuku yang pertama aku menulis tentang segala sesuatu yang dikerjakan dan diajarkan Yesus. Lukas adalah seorang tabib (Kol. 4:14) dan seluruh gereja mula-mula serta bapa-bapa gereja menyepakati bahwa Lukaslah yang menulis Kitab Kisah Para Rasul. Lukas merasa sangat perlu untuk memaparkan segala yang dilihat dalam tulisan yang diilhami Roh Kudus tentang kelanjutan kegerakan Yesus bagi setiap orang yang sudah percaya Yesus. Lukas menuliskan dalam tulisan pertama yang disebut Injil Lukas untuk memaparkan karya pelayanan dan penyelamatan Yesus di kayu salib dan bangkit dari antara orang mati. Sedangkan dalam tulisan ke 2, yaitu Kitab Kisah Para Rasul, Lukas menyajikan tentang Injil yang dirasakan bukan saja orang Yahudi namun kasih Tuhan juga bagi bangsa-bangsa lain serta banyak jemaat didirikan. Lukas menjadi pribadi penting penulisan Kitab Kisah Para Rasul, karena memang Lukas sendiri menjadi pribadi yang juga selalu mendampingi Rasul Paulus (Kis. 16:10-17; 20:5 – 21:18; 27:1-28:16).

Kitab Kisah Para Rasul ini ditulis dengan sebuah dorongan kuat dari Lukas yang ditujukan kepada Theofilus, untuk melengkapi kisah awal kekristenan yang berawal dari turunnya Roh Kudus dan murid-murid memiliki keberanian melangkah memberitakan Injil. Kitab Kisah Para Rasul memberikan data yang sangat kuat serta sempurna tentang perjalanan kegerakan Injil yang mengakibatkan banyak gereja mulai berdiri di kota-kota baik oleh penginjilan yang dilakukan murid-murid, maupun yang dilakukan oleh Rasul Paulus dan rekan-rekan.Lukas betapa sangat kuat mencatat semua yang dikerjakan Yesus dan mencatat hasil dari karya Yesus, yaitu Injil yang sampai kepada bangsa-bangsa.Setelah Yesus naik ke sorga, murid-murid ada seratus dua puluh orang menerima kepenuhan Roh Kudus di loteng Yerusalem. Mereka akhirnya menjadi pribadi yang terus bergerak dengan penuh keberanian menyampaikan kabar baik yaitu Injil Keselamatan. Petrus yang semula menyangkal Yesus, menjadi orang yang sangat berani menyampaikan siapa Yesus sesungguhnya

Berdasarkan hal tersebut maka, selayaknya dan sepatutnya setiap orang percaya mengemban tugas sebagai pembawa berita suka cita dan mengabarkan keselamatan di dalam nama Yesus Kristus dengan bersaksi.

Kata bersaksi merupakan kata kerja. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia bersaksi berarti 1. Ada saksinya; mempunyai (memakai) saksi; 2. Menyatakan mengakui) dengan sesungguhnya. Sedangkan kata bendanya adalah saksi. Masih dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, saksi artinya 1. Orang yang melihat atau mengetahui sendiri suatu peristiwa (kejadian). 2. Orang yang diminta hadir pada suatu peristiwa yang dianggap mengetahui kejadian tersebut agar pada suatu ketika, apabila diperlukan, dapat memberikan keterangan yang membenarkan bahwa peristiwa itu sungguh-sungguh terjadi.

Dalam Perjanjian Lama ada beberapa istilah yang dipergunakan sehubungan dengan kata bersaksi. Beberapa di antaranya adalah ud, ed, edah, edut dan anah. Kata Ibrani “ud” diterjemahkan dalam beberapa kata yaitu to testify, to witness, to give testimony yang artinya adalah memberikan kesaksian. Arti utama dari kata kerja ini adalah dalam terjemahan bahasa Inggris to repeat (berulang-ulang) atau do again (mengerjakan kembali). Bersaksi memiliki arti mengulangi atau menceritakan ulang pernyataan mengenai apa yang terjadi. Menurut hukum dalam Perjanjian Lama, seorang saksi (‘ed) adalah seseorang yang dari dekat atau tangan pertama yang mengetahui dan melaporkan apa yang ia lihat dan dengar. Istilah edah dan edut sering menunjuk kepada Allah yang memberi kesaksian kepada manusia. Kesaksian ini dalam pengertian “hukum” seperti dalam bagian Mazmur pasal 19 dan 119. Istilah anah merupakan kata kerja yang artinya memberi jawabatau respon. Dalam bahasa Inggris diterjemahkan to testify. Kata ini dipakai dalam Keluaran 20:16 yang berbunyi: Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu.

Dalam pemaknaan di Perjanjian Baru berkenaan dengan istilah bersaksi dari kata benda martyria memberikan arti dan menyatakan aktiv. Martyr, martyria menunjukkan penegasan dari suatu fakta atau peristiwa/kejadian yang terbukti kebenarannya. Berhubungan dengan hal ini mencoba untuk menggambarkan, memperhatikan kembali, mengingat pada suatu kejadian atau pengalaman. Hal ini tidak dapat diabaikan atau dilupakan pada masa sekarang. Dengan demikian memberikan pengertian akan maksud dari pernyataan yang tepat dan merupakan isi dari pengalaman serta menjadi fakta-fakta atau bukti dari suatu kesaksian. Masih dalam kaitannya dengan bersaksi dari kata kerja martyreo. Dalam bahasa Inggris digunakan istilah “To bear witness” (memberikan kesaksian), “to be a witness for something” (menjadi seorang saksi terhadap sesuatu), dan juga untuk menegaskan sesuatu kepada seseorang dengan mempergunakan suatu fakta atau bukti. Tujuannya adalah untuk memberikan kesaksian sesuatu yang adalah keadaan yang sebenarnya. Istilah lain yang dipakai adalah martyromai artinya memanggil seseorang sebagai saksi. Pada bagian ini berkaitan dengan kata benda martyrion untuk fakta-fakta atau bukti dengan membandingkannya pada perbuatan. Orang yang diperintahkan untuk maju seperti saksi-saksi memberikan penegasan sebuah tuntutan atau untuk menjelaskan beberapa fakta. Berkaitan dengan istilah martyratau martir berarti saksi atau orang yang mati syahid karena kesaksiannya

Dalam Kisah Para Rasul 5:26-42 mengisahkan keberanian para Murid Yesus dalam menghadapi tantangan untuk menjadi saksi Kristus. Kita dipanggil Kristus untuk menjadi saksi-Nya di dunia. Untuk menjadi saksi Kristus yang baik dibutuhkan komitmen dan ketaatan terhadap perintah Allah. Istilah "taat" dalam perikop ini berkaitan dengan berpegang pada kebenaran Allah. Saat para rasul ditangkap dan diadili, mereka memiliki patokan hidup yang jelas, yaitu berdiri teguh pada kebenaran Allah. Hal itulah yang membuat mereka memilih untuk menaati Allah daripada manusia (29). Di sini kita dapat melihat ketaatan kepada Allah telah menjadi komitmen para rasul. Walau nyawa mereka menjadi taruhannya, mereka tidak merasa takut. Pada ayat 33 dikatakan bahwa mereka akan dibunuh. Ancaman itu tidak mematahkan tekad dan semangat mereka untuk melanjutkan pewartaan tentang Injil Kristus.

Dalam ketaatan para rasul, Allah turut bekerja untuk mendatangkan kebaikan bagi orang yang dikasihi-Nya. Allah memakai Gamaliel membujuk anggota Mahkamah Agama untuk mempertimbangkan dengan sungguh-sungguh putusan mereka. Dalam argumennya, Gamaliel menjelaskan bahwa suatu gerakan yang berasal dari manusia cepat atau lambat akan lenyap. Tetapi, jika apa yang dilakukan para rasul Yesus berasal dari Allah, maka siapa pun tidak mampu mematikan api pergerakan itu (34-39).

3. Kesimpulan

Kitab Kisah Para Rasul 5:26-42 menjelaskan prinsip-prinsip pertumbuhan gereja bahwa:

  • Pertumbuhan gereja adalah kehendak Allah karena mereka menyadari bahwa Allah menghendaki gereja-Nya bertumbuh baik secara kuantitas dan kualitas.
  • Roh Kudus berkarya dalam pertumbuhan gereja mula-mula dengan kuasa dan urapan-Nya yang memenuhi para rasul dalam pemberitaan Injil dan penanaman gereja-Nya. Para Rasul-Rasul tidak saja melaksanakan tujuan-tujuan ini dalam pelayanannya, tetapi ia juga menjelaskannya di Efesus 4:1-16. Contoh yang paling jelas terdapat dalam jemaat mula-mula di Yerusalem yang diuraikan dalam KisahPara Rasul 2:1-47.
  • Mereka saling mengajar, mereka bersekutu bersama-sama, mereka beribadah, mereka melayani, dan mereka menginjil.Gereja ada untuk  mendidik, mendorong, memuliakan, memperlengkapi dan menginjil.
  • Gereja yang bertumbuh memiliki tujuan yaitu melakukan Amanat Agung dan hukum terutama dan utama sebagai keseluruhan kitab Taurat.
  • Sering kali dalam melaksanakan tugas pemberitaan Injil, kita suka meragukan penyertaan Allah, apalagi ketika berhadapan dengan ancaman. Mungkin saja kita memilih taat kepada manusia dengan cara bungkam sebagai bentuk kompromi. Satu hal yang perlu diketahui dan diingat adalah orang yang taat dan setia akan memperoleh keselamatan hidup. Tetapi, orang yang cari aman dan berkhianat akan binasa.

Info Kontak

GBKP Klasis Bekasi - Denpasar
Jl. Jatiwaringin raya No. 45/88
Pondok Gede - Bekasi
Indonesia

Phone:
(021-9898xxxxx)

Mediate

GBKP-KBD