SUPLEMEN PJJ TANGGAL 16-22 JULI 2023, HEBER 6:9-12

DIBATA NGINGET KELENG ATENDU

Heber 6 : 9-12

 

Hidup harus terus berjalan, meskipun berbagai kesulitan menghadang. Hidup harus terus bergulir sekalipun sesekali tergelincir. Ini semua dimungkinkan terjadi apabila kita masih memiliki pengharapan dalam kehidupannya. Harapan itu yang membuat orang memiliki keyakinan bahwa masih ada kesempatan untuk suatu perubahan. Banyak orang Kristen selalu bangga dan berkata; “ aku sangat percaya Tuhan Yesus, IA sanggup melakukan apa saja dalam hidup !!, tetapi hanya sedikit orang Kristen yang menaruh pengharapan kepada Tuhan Yesus ketika menjalani kehidupan ini. Nast PJJ minggu ini, penulis surat ibrani memberi penguatan kepada jemaat-jemaat yang sedang menanggung masalah yang berat, mereka di hina di depan umum dan harta benda mereka dirampas oleh para penguasa. Tapi mereka diingatkan agat tetap berpegang teguh pada pengharapan dan tetap mengerjakan tugas dan tanggung jawab dengan setia.

Yakobus 2 : 14-17 “ Apakah gunanya, saudara-saudaraku, jika seorang mengatakan, bahwa ia mempunyai iman, padahal ia tidak mempunyai perbuatan? Dapatkah iman itu menyelamatkan dia? Jika seorang saudara atau saudari tidak mempunyai pakaian dan kekurangan makanan sehari-hari, dan seorang dari antara kamu berkata : “ Selamat jalan, kenakanlah kain panas dan makanlah sampai kenyang!”, tetapi ia tidak memberikan kepadanya apa yang perlu bagi tuuhnya, apakah gunanya itu? Demikian juga halnya dengan iman : jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.

Iman yang sejati pasti terwujud melalui ketekunan kasih dan kepastian pengharapan. Walaupun surat Ibrani berisikan teguran keras bagi pembacanya karena kedangkalan iman mereka, penulis surat ini tetap yakin bahwa mereka adalah anak-anak Tuhan sejati ( ayat 9). Dasarnya bukan perbuatan-perbuatan baik yang mereka perbuat melainkan karena keadilan Allah ( 10). Penerima surat ibrani sudah mengalami pengampunan dosa karena Kristus dan tinggal di dalam Dia maka menurut keadilan Allah mereka adalah Anak-Anak Allah. Dengan demikian, pekerjaan kasih yang mereka telah lakukan dan terus mereka lanjutkan bagi umat Tuhan adalah bukti mereka sudah diselamatkan.

Penulis surat Ibrani mendorong pembaca suratnya untuk mewujudkan kehidupan Kristen secara nyata dengan lebih sungguh. Mereka harus bertahan terhadap penganiayaan yang sedang menimpa mereka, dengan cara memandang akan pengharapan dari janji-janji ilahi yang kelak akan digenapi-Nya (ayat 11-12). Selain itu, mereka harus ingat bahwa para pendahulu mereka sudah memeperoleh penggenapan janji tersebut. Sebenarnya, janji Allah itu sudah diberikan Nya sejak ia memanggil Abraham, leluhur Israel ( ayat 13-15).

 Ada kalanya ketika kita mengalami masalah, yang kita pikirkan senantiasa fokus dengan masalah itu. Sehingga apapun yang harus kita lakukan, akan terucap aku lagi dalam masalah. Sebenarnya masalah akan tetap masalah jika tidak diselesaikan. Namun, bukan berarti ketika kita memiliki masalah menghentikan tugas dan tanggung jawab kita untuk melakukan kebaikan kepada orang lain. Melayani bukan disaat kondisi baik, di saat tidak baik pun tetap melayani. Karena pelayanan itu panggilan Allah. Dan Allah akan memperhitungkan setiap yang kita kerjakan wujud dari kasih kita kepada-Nya.

Kita bisa belajar dari Mother Teresa yang melayani dengan penuh belas kasihan, meneladani Yesus yang berbelas kasihan. Karena baginya dengan yang dilakukannya melayani orang-orang yang tersingkirkan dan membantu mereka yang sakit dan diasingkan banyak orang, seperti penderita kusta, semuanya dilayaninya dengan Kasih. Dan inilah pernyataan wujud kasihNya kepada Allah dari hidupnya.

 

Info Kontak

GBKP Klasis Bekasi - Denpasar
Jl. Jatiwaringin raya No. 45/88
Pondok Gede - Bekasi
Indonesia

Phone:
(021-9898xxxxx)

Mediate

GBKP-KBD