PEKAN DOA GBKP TAHUN 2023 WARI I, MAZMUR 122:1-9

Invocatio :

Kisah Para Rasul 1 : 14 “ mereka semua bertekun dengan sehati,dalam Doa bersama-sama, dengan beberapa perempuan serta Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus”

Renungan :

Mazmur 122 : 1-9

Tema :

Berdoa untuk umatNya/Ertoto Guna Rarasen Dibata

 

Kata Pengantar

Nyanyian Rohani dengan syair, 1)“ Bertekun t’ rus sampai Tuhan datang, bertekun t”rus sampai Tuhan datang, bertekun, bertekun, bertekun haleluya, bertekun sampai Tuhan datang”.

2)“ Berdoa t’rus sampai Tuhan datang, berdoa t’rus sampai Tuhan datang. Berdoa, berdoa, berdoa, haleluya. Berdoa t’rus sampai Tuhan datang”. Nyanyian ini mengajak kita untuk konsisten melakukan bertekun dan Doa terus menerus. Kekuatan hidup percaya adalah Doa. Jadi Berdoa itu senantiasa, karena doa nafas hidup orang percaya. Dan buktinya Doa itu nafas hidup orang percaya, berarti kita berdoa dan mendoakan. Sesungguhnya, tidak ada istilah tidak berdoa bagi anak-anak Tuhan.

Isi

Mazmur ini ditulis oleh Daud untuk digunakan oleh umat Israel, mazmur ini termasuk mazmur ziarah Daud saat mereka pergi ke Yerusalem untuk beribadah dalam ketiga perayaan khidmat yang diselenggarakan pada masa itu.

Pada masa Perjanjian Lama, tentu saja ziarah ke Yerusalem bukan suatu wisata. Taurat memerintahkan umat Israel untuk beribadah ke rumah Tuhan yang kelak akan ditetapkan di Yerusalem ( Ul 16:1-17; Kel 23 : 14-17). Perintah ini didasari oleh kenyataan bahwa Tuhan sudah menebus dan terus memelihara hidup mereka, sehingga patutlah mereka merayakan kebaikan dan kebesaran Tuhan dengan berziarah ke rumah-Nya. Mazmur ini mengungkapkan sukakita umat Tuhan ( 1-5), bisa bersama-sama merayakan Tuhan di rumah-Nya, di kota yang Tuhan telah menjanjikan kehadiran-Nya memberkati mereka. Apalagi di situ ada takhta Daud, yang Tuhan pilih untuk meminpin umat-Nya dalam keadilan dan kebenaran. Perjalanan ziarah ke Yerusalem pasti disertai tekad menyatakan loyalitas kepada Raja.

Sukacita ini dilanjutkan dengan mendoakan kota mulia tersebut ( 6-9). Kesejahteraan kota Yerusalem menjadi inti doa pemazmur. Kesejahteraan kota Yerusalem menjadi tolok ukur kesejahteraan Israel. Kesejateraan para imam yang melayani yang melayani rumah Tuhan menjadi dasar untuk kesejahteraan umat Tuhan. Kesejahteraan keluarga Raja menjadi lambing kesejahteraan rakyat.

  1. Sukacita yang mereka alami saat berangkat ke Yerusalem ( ay 1-2)
  2. Kemuliaan yang akan mereka dapati di Yerusalem ( ay 3-5)
  3. Kepedulian mendalam yang patut mereka rasakan bagi Yerusalem dan Doa-doa yang harus mereka naikkan demi kesejahteraannya ( ay 6-9).

Berdoa untuk umatNya, sama artinya berdoa syaffat, yang berarti juga mendoakan orang lain. Tentunya sebagai orang panggilan hidup kita ditengah dunia ini menjadi garam dan terang dunia, dan ini dnyatakan melalui DOA.

Yeremia 29 : 7 TB “ usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu aku buang, dan berdoalah utnuk koa itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu. Hal ini mengatakan kepada kita umat pilihan Allah untuk senantiasa mendoakan.

Dalam PL: Raja Daud, Daniel, Imam Esza berdoa untuk umat Allah pada waktu itu, Abraham berdoa bagi Sodom dan Gomora, Ayub bagi anak-anakNya. Dalam PB, Yesus berdoa bagi Murid-muridNya. Ada orang tua yang membawa anak-anakNya kepada Yesus disembuhkan, jemaat mendoakan petrus saat Petrus ditahan, Gereja Anthiokia berdoa untuk keberhasilan pelayanan Barnabas dan Paulus. Yakobus mengarahkan para Penatua untuk mendoakan jemaat yang sakit. Singkatnya, didalam Perjanjian Lama dan Baru, terapat banyak peristiwa kuasa doa, bagi yang mendoakan dan didoakan.

Refleksi

Mengapa kita harus berdoa bagi sesama umat Tuhan? Berdoa bagi sesama merupaka tanda bahwa kita mengasihi dan peduli pada mereka. I Timotius 2:1” Pertama-tama aku menasihatkan: Naikkanlah permohonan,  doa syafaat dan ucapan syukur untuk semua orang”. Ini perintah Tuhan untuk berdoa bagi semua orang. Gereja akan dikuatkan ketika panggilan setiap oang percaya bertekun dan berdoa.

Akhirnya, ada Ilustrasi Lima Jari berdoa, yang mengambarkan apa-apa saja yang patut kita Doakan:

Jari Jempol

Jari ini adalah yang paling dekat dengan kita, ketika kita sedang melipat tangan dan berdoa. Jadi, mulailah berdoa bagi orang-orang yang sangat akrab dan dekat dengan anda. Sebutkan nama-nama mereka yang kita kenal dengan baik.

Jari telunjuk

Doakan bagi mereka yang mengajar. Ini termasuk hamba-hamba Tuhan, guru, Dokter, dan para pendidik lainnya. Mereka butuh dukungan dan hikmat, agar dapat menunjukkan arah yang tepat bagi mereka yang membutuhkan jasa mereka. Doakan mereka selalu.

Jari tengah

Ini jari paling tinggi, berarti kita harus mendoakan para peminpin Bangsa. Doakan Presiden hingga para pejabat dibawahnya. Doakan para peminpin organisasi sosial dan bisnis. Mereka sering mempengaruhi bangsa kita dan membimbing opini publik. Mereka membutuhkan hikmat Tuhan.

Jari manis

Jari yang paling lemah. Kita doakan saudara-saudara yang lemah, terkena musibah dan lain-lain.

Jari kelingking

Jari yang paling kecil dan terakhir diantara jari-jari lainnya. Inilah jari yang menggambarkan sikap kita yang seharusnya rendah hati sat berhubungan dengan Tuhan dan sesama.

Pdt. Sastrami Tarigan-Runggun Jampind