MINGGU 11 SEPTEMBER 2022, KHOTBAH LUKAS 11:33-36

Invocatio    :

Tetapi yang kesukaanya adalah Taurat Tuhan , dan yang merenungkanya Taurat itu siang dan malam (Mzm 1:2)

Bacaan       :

Amsal 2:1-8

Tema   :

Jagalah Terang Si Lit I Bas Kam/ Menjaga terang yang ada pada kita

 

 

Pendahuluan

“Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia”. Sebuah kalimat yang pernah diucapkan oleh pendiri NKRI yaitu Ir. Sukarno. Dari kalimat ini kita dapat melihat bahwa pemuda( permata ) bisa menjadi sebuah kekuatan yang luar biasa yang dapat membawa perubahan yang baik bagi dunia dan juga masa depan sebuah bangsa termasuk gereja ada pada pemuda. Pada sisi lain negara kita di kurun waktu 2020 sampai 2035 akan menikmati suatu limpahan jumlah pemuda ( Bonus Demografi) dimana jumlah usia produktif Indonesia berada pada titik tertinggi dalam sejarah bangsa Indonesia mencapai 64% dari jumlah penduduk Indonesia sebesar 297 juta jiwa.(Teribun News). Dari kekutan dan semangat dan juga jumlah itu adalah sebuah modal yang sangat berharga bagi sebuah bangsa dan juga gereja. Tapi pertanyaan penting apakah cukup hanya jumlah yang menjadi kekuatan bagaimana dengan kwalitas atau kemapuan dari pemuda tersebut terlebih di dalam menghadapi situasi perkembangan zaman di era teknologi ini yang perkembanganya juga sangat cepat. Perkembangan dan situasi zaman ini tidak hanya bergerak kearah yang baik atau positif tetapi seiring dan sejalan dengan itu pada sisi negatife juga berkembang sangat cepat. Pada situasi inilah pemuda (permata) hadir dan menjalani masa mudanya. Jika pemuda(Permata) tidak memiliki kemampuan secara intlektual dan juga kekuatan secara iman maka bisa saja pemuda tersebut diombang ambingkan zaman ini bahkan ditelan oleh situasi tampa dapat memberikan kontribusi apa lagi memberikan pengaruh lebih baik. Pada minggu Permata ini kita diingatkan bagaimana kita mempersiapkan dan juga membekali pemuda (Permata) agar dapat memberikan kontribusi dan juga membawa bangsa dan gereja kepada arah yang lebih baik.

Pembahasan Nats

Bahan Khotbah kita diambil dari kitab Injil Lukas. Lukas adalah seorang penulis Injil yang berpendidikan. Ia menuliskan kitab Injil Lukas untuk menegaskan dan menguatkan orang yang mendengar injil bahwa berita Injil itu sunguh sungguh benar. Lukas menyelidiki semua dengan seksama dan menuliskanya dengan teratur(1:1-4). Alkitab Edisi Study menempatkan bahan khotbah kita ketika Yesus Pergi Ke Yerusalem(9:51-19-27) secara khusus pasal 11 dimulai dengan para murid dan orang orang yang tidak percaya (9:51-10:42) kemudian Yesus mengajar banyak hal (11:1-12:59) Hal Berdoa, Yesus dan Beelzebul,Kembalinya Roh Jahat, Siapa Yang berbahagia, Tanda Yunus kemudian bahan khotbah kita Pelita Tubuh (11:33-34) kemudian ditutup dengan Yesus mengecam orang orang Farisi dan ahli ahli Taurat. Pada saat Yesus mengajar bebagai hal ini tentu pendengarnya adalah murid muridNya dan juga orang orang yang ada disekitarnya. Kalau kita perhatikan pada bagian sebelum bahan khotbah Yesus dengan jelas mengatakan bagaiman situasi orang orang yang mendengarkan pengajaran Yesus. Di ayat 29 Yesus mengatakan “ Angkatan ini adalah angkatan yang jahat” Hal ini dikatakan Yesus karena mereka tidak mampu melihat dan menerima sebuah pemahaman yang baru secara khusus mengenai kehadiran Yesus sebagai tanda dan juruselamat. Mereka masih meminta tanda juga. Yesus dengan tegas mengatakan tidak ada lagi tanda selain tanda nabi Yunus. Yesus juga mau menegaskan bahwa Ia adalah tanda yang lebih besar dari tanda yang dibuat nabi Yunus. Hal ini bisa saja disebabkan oleh pemahaman yang lama yang ada pada mereka sehingga mereka meminta tanda lagi. Oleh sebab inilah Yesus memberikan penjelasan dan juga mengkritisi sikap mereka agar mereka bisa mengenal Yesus.Selain itu pengajaran ini juga berguna buat murid murid dan juga orang yang sudah mengikut Yesus. Bahan khotbah kita oleh LAI diberi judul “Pelita Tubuh”   ayat 33 Yesus memberikan sebuah penjelasan hubungan antara terang ( pelita ) dengan mata. Pelita dipasang kemudian pelita itu diletakan di kaki dian dan bukan ditaruh dibawah gantang. Hal ini dilakukan karena guna pelita adalah untuk memberikan terang kepada sekitarnya. Ketika ada terang maka mata sebagai alat pelihat bagi tubuh dapat melihat terang dan segala sesuatu yang ada disekitar terang tersebut. Terang tersebut dapat menuntun kita yang melihat untuk berjalan masuk terlebih ke dalam rumah. Jelas ada hubungan antara terang dengan mata. Ketika ada terang maka mata sebagai alat pelihat di dalam tubuh kita akan dapat berfungsi dengan baik untuk melihat sekitar kita dan juga menuntun kita kearah yang tepat. Ayat 34 Yesus membuat sebuah pernyataan menerangkan bahwa mata adalah pelita tubuh. Jika mata baik maka teranglah tubuh, jika mata jahat maka gelaplah seluruh tubuh. Artinya mata adalah sarana pemberi informasi bagi tubuh kita dan mata juga sebagai alat untuk memasukan informasi itu ke dalam tubuh kita. Ketika mata kita mengijinkan informasi yang tidak baik atau gelap   masuk ke dalam tubuh kita maka akan gelaplah tubuh kita dan ketika informasi yang baik atau terang maka terang itu juga bisa menguasai tubuh kita. Mata bisa saja melihat terang tetapi tidak mengijinkan terang itu masuk kedalam tubuh kita. Orang yang banyak yang hadir pada saat Yesus ada melihat tanda tidak membiarkan matanya memberikan informasi yang ada didepanya masuk ke dalam tubuhnya sehingga gelap tetap pemahaman dan juga tindakanya. Ayat 35 Yesus kemudian melanjutkan dengan menggunakan kata “skepo” perhatikanlah ini bukan hanya berarti mengamati melainkan seperti seorang tentera penjaga yang selalau focus, waspada memperhatikan sekitarnya. Hal ini dilakukan karena kegelapan itu nyata dan jangan diberi kesempatan sedikit saja menguasai diri kita. Memperhatikan bukan hanya sikap yang pasif tetapi juga aktif. Agar terang itu tetap ada maka invocatio mengajari kita agara kita memiliki kesukaan membaca dan juga merenungkan firman Tuhan siang dan malam. Firman yang kita baca menguasai diri kita dan ini juga sebagai filter bagi mata kita untuk menjalankan tugasnya sehingga tetap dapat menjaga terang yang sudah ada. Sebab kita ketahui mata tidak bisa bekerja sendiri pasti terkait dengan pemikiran dan juga hati. Jika hati dan fikiran kita dikuasai Firman Tuhan dan juga Roh Kudus maka akan berguna dengan baik. Selain itu mata juga sebagai sarana memasukan informasi bisa kita gunakan untuk belajar terlebih di dalam bacaan kita kitab Amsal 2:1-8 dijelaskan apa faedah dari hikmat dan kepintaran. Jadi pakai juga mata kita untuk belajar mencari pengetahun sehingga kita menjadi orang orang atau anak anak Tuhan yang pintar dan berhikmat. Ayat 36 Jika seluruh tubuh terang dan tidak ada yang gelap maka teranglah seluruh tubuh dan ini disamakan oleh Yesus dengan pelita yang menerangi sekitarnya. Jadi jelas terang itu harus menguasai seluruh tubuh bukan hanya sebagain. Dan sesudah tubuh itu diterangi maka terang itu bukan hanya berguna bagi tubuh kita tetapi terang itu juga akan berguna buat sekitar kita atau orang orang yang ada disekitar kita.Terang itu akan menjadi kesaksian bagi orang orang yang ada disekitarnya dan juga akan menerangi kegelapan yang ada.

Aplikasi

Dari ketiga bahan alkitab pada minggu Permata ini kita dapat melihat ada beberapa hal sebagai bahan renungan kita:

  1. Minggu ini gereja kita memberikan nama dengan Minggu Permata. Seperti kita ketahui permata adalah generasi penerus bagi gereja kita dan juga generasi penerus dari bangsa ini. Apa yang kita harapkan terjadi bagi gereja dan juga bangsa ini 20 atau 30 tahun kedepan ini semua ada ditangan para pemuda atau permata. Pada sisi lain kita juga dapat melihat bagaimana potensi secara jumlah dari pemuda dan juga permayta di gereja kita. Kita dapat mengatakan ini merupakan sebuah kekuatan yang sangat luar bisa. Tapi jumlah saja tidak akan cukup walau itu sebuah kekuatan. Kita juga harus memperhatikan agar para pemuda menjadi pemuda yang memiki kemampuan atau SDM baik secara Iman dan juga secara pengetahuan. Dengan memiliki kemampaun secara intlektual dan juga kerohanian atau iamn yang baik tentu ini akan memberikan harapan bagi kita bahwa kehidupan kedepanya akan semakin lebih baik.Tapi jika sebaliknya yang terjadi maka kegelapan sudah menanti kita.
  2. Untuk membuat pemuda atau permata itu menjadi berkualitas maka hari ini kita belajar dari ketiga bahan bacaan Alkitab kita. Secara khusus Yesus mengajarkan bagimana seharusnya kita menggunakan mata kita didalam kehidupan ini. Mata adalah jendela informasi dan juga sebagai alat dari tubuh untuk memasukan segala infomasi yang dilihat. Yesus meminta agar mata kita memasukan informasi yang benar dan ini digambarkan sebagai terang. Untuk itu kita harus mengeluarkan atau meninggalkan hal hal yang selama ini ada pada kita yang bukan sebuah kebenaran tetapi telah muncul sebuah kebenaran yang baru. Sama seperti ketika orang yang hadir di masa Yesus yang tidak dapat melihat kebenaran yang ada didepanya. Mereka sudah ada di dalam gelap akibat pendapat yang lama atau bisa juga karena dosa. Setelah meninggalkan segala sesuatu yang menghalangi tersebut maka selanjutnya mari kita menerima informasi yang baru secara khusus keselamatan yang dijanjikan oleh Yesus. Selain itu mata kita juga harus diapakai untuk membaca dan melihat kebenaran firman Tuhan sehingga firman itu yang menguasai kita dan ketika firman itu menguasai kita firman itu yang akan kita pikirkan dan itu juga yang akan kita lakukan dan sekaligus mengontrol kita menggunakan mata kita. Selain itu mata juga bisa digunakan untuk belajar mempersiapkan diri sehingga pemuda dan juga kita memiliki pengetahun dan pengertian juga bisa hidup bijaksana.terlebih di dalam masa sekarang yang teknologi sangat cepat berubah maka permata juga harus mamapu melihat dan juga memakaipeluang yang ada untuk meningkatkan pengetahuan dan pendidikannya sehingga mamapu menjawab tantangan yang ada didepan. Kita juga jangan pernah memberi sedikit atau setitik kegelapan masuk ke dalam tubuh kita sebab ketika setitik masuk bisa berubah menjadi lebih besar.( Hal hal yang tidak benar seperti dosa , kemalasan, narkoba, pergaulan bebas dll)
  3. Ayat 36 mengatakan dengan jelas bahwa jika seluruh tubuh kita terang maka teranglah seluruh tubuh kita dan itu sama dengan pelita yang menerangi sekitarnya. Jadi kita bisa menjadi terang buat sekitar kita. Kita bisa menjadi mata yang memberikan informasi yang benar bagi semua orang orang yang ada. disekitar kita. Orang orang sekitar kita juga bisa dirubah menjadi terang dan sumber informasi bagi yang lain dengan demikian semua kegelapan yang ada akan bisa kita kalahkan dan ini akan menjadi sebuah kesaksian buat sesama kita. Dan ini juga sebagai jalan membawa perubahan kea rah semakakin baik.

Kesimpulan

“Daun selembar tidak akan bisa menutup dunia tapi jika daun itu ditaruh dimata kita maka seluruh dunia akan gelap” Oleh sebab itu mari buang semua yang menghalani atau yang menjadi kegelapan bagi mata kita dan juga gunakan mata kita menerima dan memasukan informasi yang benar bagi tubuh kita. Ketika tubuh kita terang maka itu akan menjadi terang dan kesaksian bagi yang lain.Menggunakan mata dengan baik dan benar bukan hanya buat hidup saat tapi juga untuk hidup yang dijanjikan oleh Tuhan.

                                                                                                

Pdt Luter Efrata Girsang-Runggun Depok