• WhatsApp Image 2022 02 11 at 11.07.57

  • 20170204 143352
  • 1 peresmian rumah dinas surabaya
  • WhatsApp Image 2022 02 11 at 11.07.58
  • pencanangan tahun gereja bks dps
  • WhatsApp Image 2022 02 11 at 11.07.57 1
  • BPMK GBKP KLASIS BEKASI DENPASAR PERIODE 2020-2025
  • PERESMIAN RUMAH PKPW GBKP RUNGGUN SURABAYA

Jadwal Kegiatan

Kunjungan Moderamen GBKP ke GBKP Klasis Bekasi-Denpasar

Minggu 14 Mei 2017:

1. GBKP Runggun Bandung Pusat

2. GBKP Runggun Bandung Timur

3. GBKP Runggun Bandung Barat

4. GBKP Runggun Bekasi

5. GBKP Runggun Sitelusada

MINGGU 23 OKTOBER 2022, MIKHA 7:14-20 (MINGGU SETELAH TRINITATIS/MINGGU ZENDING)

Invocatio : Berfirmanlah TUHAN kepada Abraham: “Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu”.

Bacaan    : Kisah Para Rasul 22:17-29 (Tunggal)

Khotbah  : Mikha 7:14-20 (Responsoria)

Tema       : Gembalakanlah Bangsa Tuhan


 

 

1. Pendahuluan

Minggu ini, dinamakan dengan Minggu Zending, yaitu Minggu yang mengingatkan kita akan perintah Yesus kepada murid-murid-Nya untuk pergi ke seluruh dunia untuk memberitakan Firman Tuhan, supaya semua orang menerima kasih karunia Tuhan melalui Anak-Nya Yesus Kristus (bdk. Mat. 28:16-20). Zending merupakan istilah yang digunakan untuk pekabaran Injil, usaha-usaha menyebarkan agama Kristen, badan penyelengara (misi) penyebaran agama Kristen. Melalui misi inilah yang telah membuat banyaknya gedung gereja di bangun dan banyaknya jemaat Kristen yang telah mengakui Bapa, Anak dan Roh Kudus. Salah satu hasil dari zending, yaitu GBKP. Melalui amanat agung yang telah di bawa dari NZG ke tanah Karo, membuatnya orang-orang suku Karo dan di luar suku Karo telah menganut kepercayaan tersebut. 132 tahun GBKP telah berdiri, memberikan warna dan rasa, serta dampak bagi dunia, khususnya di Indonesia sendiri. Meski pun sudah berdiri 132 tahun lamanya, apakah GBKP sudah berhenti untuk bermisi? Tentunya tidak. Karena gereja harus terus bergerak di tengah-tengah situasi jemaat. Untuk itu, penting bagi gereja untuk terus memberitakan kabar kesukaan dari Tuhan dan mengembalakan jemaat, melalui kehadiran gereja dalam setiap situasi jemaat Tuhan.

2. Pembahasan

Mikha memberitakan Firman Tuhan kepada bangsa Israel, jika Bangsa ini tidak bertobatt dari segala kejahatannya (bangsa tegar tengkuk), maka Allah akan menghukum mereka. Meski pun demikian, Allah tetap menunjukkan belas kasihNya terhadap bangsaNya. Hukuman yang Allah berikan merupakan pengingat, supaya bangsa Israel tetap berada dalam jalan Tuhan. Sehingga, pada akhirnya nanti Tuhan tetap memberikan pembebasan kepada bangsa ini. Situasi bangsa Israel memang jauh dari harapan. Bangsa Israel sudah berada dalam ambang kehancuran. Mereka berdosa di hadapan Allah, baik secara rohani karena menyembah ilah-ilah lain, demikian juga secara moral karena terjadinya kehancuran akhlak. Untuk itu, Mikha seorang nabi yang berasal dari desa di selatan Yehuda tidak tinggal diam. Dia menyampaikan peringatan dari Tuhan kepada bangsa ini, sekaligus menyampaikan doa permohonan kepada Tuhan untuk bangsa ini (Mik. 7:14-20). Doa ini merupakan kerinduan Mikha, agar Allah segera bertindak untuk memulihkan bangsaNya dan mengembalakannya melalui tongkatNya. Tongkat merupakan kayu yang kuat, di bawa oleh para gembala. Tongkat ini tidak hanya di pergunakan untuk membantu ia berjalan di tanah yang sulit, namun juga sebagai senjata untuk menjaga kawanan dombanya dari ancaman binatang buas. Mikha rindu agar Allah segera bertindak untuk memulihkan umat pilihanNya dan mengalahkan semua musuh mereka (14-17). Mengapa Mikha tetap berani mengharapkan pertolongan dari Allah? Karena tidak ada allah-allah lain yang mampu seperti Dia. Tuhan yang mampu mengampuni dosa dan segala pelanggaran, menjauhkan manusia dari murkaNya. Dia tetap menunjukkan KasihNya kepada anak-anakNya (18-20).

Bacaan: Setelah Paulus di pilih Tuhan menjadi Rasul, Paulus menunjukkan semangatnya dala pekabara Injil. Banyak tantangan yang di hadapi, dalam bacaan ini di perlihatkan bagaimana Paulus di tolak oleh bangsa Yahudi di Yerusalem, karena Paulus di kenal dengan latar belakang yang kejam pada masa lampau. Tetapi, Tuhan memberikan terangNya kepada Paulus dan menjadikannya sebagai rasul. Paulus di perintahkan Tuhan untuk pergi kepada orang yang bukan Yahudi. Namun, dalam teks terlihat bagaimana Paulus di tolak dan di perlakukan dengan kejam oleh panglima Roma, Paulus di periksan dan menyesah dia. Tetapi Paulus mendapat peluang untuk keluar dari situasi tersebut. Kewarganegaraan aslinya membuatnya terbebas dari hukuman yang telah di siapkan untuknya.

Invocatio: Melalui Abraham, dapat dilihat proses akan karya Allah dalam membentuk kehidupan Abraham menjadi seorang zending dan menjadi alat Allah dalam karya penyelamatan Allah. Abraham memulai misinya dari panggilan Abraham untuk memisahkan diri dari tanah airnya, bangsanya dan keluarganya (Kej. 12:1) supaya menjadi seorang asing di bumi ini (bdk. Ibr. 11:13). Dalam hal ini dapat dilihat, bahwa di dalam Abraham Allah sedang menegakkan prinsip tentang kemandirian dan pengambilan resiko, serta percaya akan tuntunan Allah yang memberi berkat dalam segala tindakannya. Sehingga, melalui Abraham akan banyak orang-orang yang mendapat berkat.

3. Penutup

Thema Minggu ini “Gembalakanlah Bangsa Tuhan”. Secara khusus, thema ini mengarah kepada para pelayan Tuhan, yang telah di pilihNya untuk bekerja di ladang Tuhan. Gembala adalah pemimpin dari domba-domba yang akan di gembalakannya. Untuk itu, penting di ketahui bagaimana sikap gembala yang baik (melindungi domba, mengetahui waktu lapar dan haus dari domba, menghalau serigala dan segala musuh, penuntun jalan). Demikianlah juga para pelayan Tuhan (Pdt, Pt, Dk) yang telah di utus untuk mengembalakan jemaat Tuhan. Hendaknya terus menuntun jemaat, memberikan rasa yang nyaman dalam kehidupan berjemaat, hadir dalam setiap situasi dan pergumulan jemaat dan terus menumbuhkan rasa kedekatan kita kepada Tuhan. Dari sana, jemaat akan menyadari betapa pentingnya hidup dalam Tuhan dan bergereja. Kemudian, jika 1 domba hilang, maka gembala harus dengan berani menyusuri seluruh daerah untuk menemukan dombanya kembali. Seperti Abraham dan Paulus yang berani keluar dari rasa nyaman kehidupan mereka sehari-hari. Jika sudah memiliki iman dan keberanian, mari ikutlah ambil bagian dalam misi Allah. Segala tantangan dan rintangan, akan Tuhan selesaikan dengan cara yang unik, sehingga semakin terlihat Allah yang luar biasa dalam hidup kita.

 

Pdt Evlida Br Ginting-Runggun Klender

MINGGU 16 OKTOBER 2022, KEJADIAN 24:54-61 (MINGGU MORIA)

Invocatio         : “Manusia itu memberi nama Hawa kepada istrinya, sebab dialah menjadi ibu semua yang hidup” (Kej. 3:20)

Bacaan            : Kis 12:12-16 (T)

Kotbah            : Kej. 24:54-61 (T)

Tema               : “Menjadi Ibu bagi orang Banyak”


Saudara/i yang terkasih di dalam Tuhan

Melansir dari buku “ Tugas Rangkap Wanita : Anne Borrow dale, 1993, peran sebagai ibu rumah tangga itu dianggap kurang penting, karena tidak menghasilkan apa-apa, ini mungkin berdampak terhadap wanita pada jaman sekarang menganggap bahwa menjadi ibu rumah tangga itu bukan tugas mulia lagi sehingga para wanita pada era ini sudah fokus memanfaatkan pendidikannya serta terbukanya pekerjaan untuk para perempuan untuk mendukung dan menambah ekonomi keluarga.

Seiring dengan berjalannya waktu, banyak wanita Kristen yang memiliki peran ganda di dalam keluarganya. Sebagai ibu rumah tangga (mengurus suami, anak-anaknya dan rumah tangga) dan mampu berperan dalam pekerjaannya (karir). Inilah saatnya para wanita Kristen mengoreksi/mengevaluasi tanggung jawabnya dan komitmennya sesuai dengan arahan Firman Tuhan yang menjadi renungan kita di minggu ini.

Kej. 24:54-61

Jemaat Tuhan yang terkasih …

Ada 2 hal yang selalu ditekankan dalam bimbingan pra nikah :

Pertama : Bagaimana menemukan kehendak Tuhan dalam perjodohan.

Kedua : Bagaimana memaknai jodoh sebagai pemberian Tuhan

Dalam hal mencari jodoh, terlihat jelas bagaimana Tuhan menuntun Abraham menemukan Ribka sebagai jodoh Ishak. Ketika Abraham sudah tua dan Sara sudah meninggal dunia, Abraham masih memiliki tanggung jawab untuk mencarikan istri bagi anaknya Ishak. Abraham sangat serius didalam pencarian jodoh buat anaknya. Sehingga dia mempertimbangkan bibit, bobot, bebet, dari segi pandang Iman.

Kenapa ini penting? Sebab ini berkaitan secara langsung dengan janji Allah tentang Abraham dan keturunannya. Tuhan berjanji bahwa keturunan Abraham akan banyak seperti bintang di langit dan pasir di tepi laut. Keturunan Abraham akan menjadi bangsa yang kuat. Melalui keturunan Abraham semua bangsa akan mendapat berkat. Janji inilah yang selalu dipegang oleh Abraham sampai putih rambutnya.

Sehingga melalui Kotbah minggu ini ada beberapa point penting dalam penekannya :

  • Cara Tuhan bekerja dan memberi jalan atas hamba Abraham yaitu Eliezer bertemu dengan Ribka ini bukan kebetulan
  • 57 Keputusan orang yang sudah Tuhan pilih adalah baik dan tepat adanya. Seperti yang dilakukan oleh Ribka.
  • Ribka akan menjadi ibu berjuta-juta orang.

Ribka ini adalah wanita yang sudah dipersiapkan Tuhan bagi Ishak anak Abraham.

Kis 12:12-16 (Bacaan)

Maria dan Rode perempuan-perempuan pada jemaat mula-mula yang ikut mengambil bagian bersama orang-orang percaya, berjuang dalam menghadapi segala pergumulan-pergumulan, mereka wanita pejuang dan pemberani dalam menyatakan kasih dan mempraktekkan kasih Kristus dalam kehidupan orang-orang percaya kepada Tuhan.

Kej. 3:20 (Invo)

Pertama kalinya wanita desebut “Hawa”. Karena dialah ibu semua yang hidup, artinya ibu dari pemberi kehidupan. Perbuatan Adam merupakan respons, Iman atas janji Allah untuk mempersiapkan karyaNya.

Seperti itulah kehadiran para perempuan-perempuan didalam Alkitab yang banyak sekali berperan di dalam hal membuat Iman banyak orang bertumbuh dan ikut dalam menyebarkan Injil bagi banyak jiwa. Ribka, Maria, Rode dan Hawa adalah perempuan-perempuan yang sudah mengambil bagian dalam rencana dan Karya Tuhan atas hidup mereka. Nande (Ibu) dalam minggu Moria ini mengingatkan sebuah arti yang begiti besar peran dan dukungannya baik didalam keluarga, gereja masyarakat ikut mempersiapkan segala kehidupan yang baik dan berharga di mata Tuhan.

Salam damai TYM

 

 Pdt. Neni Triana S-Runggun Cisalak

MINGGU 25 SEPTEMBER 2022, KHOTBAH KELUARAN 22:21-24 (MINGGU MENGHARGAI HAM)

Invocatio :    Namun demikian, dalam Tuhan tidak ada perempuan tanpa laki-laki dan tidak ada laki-laki tanpa perempuan. Sebab sama seperti perempuan berasal dari laki-laki, demikian pula laki-laki dilahirkan oleh perempuan; dan segala sesuatu berasal dari Allah. (I Kor 11:11-12)

Ogen        :    Kolose 3:8-17 (Responsoria)

Khotbah   :    Keluaran 22:21-24 (Antiponal)

Tema        :    Tetap melakukan kebenaran


Pengantar

Kalau kita berbicara tentang Hak Azasi Manusia, sampai saat ini masih banyak pelanggaran yang terjadi dalam kehidupan kita, terutama kepada perempuan dan anak. Sebagai contoh pelecehan seksual, pemerkosaan guru terhadap murid-muridnya. Kejahatan-kejahatan dengan berkedok agama, misalnya penggelapan dan penipuan donasi dengan cara mengeksploitasi penderitaan orang lain. Termasuk kebebesan beribadah kaum minoritas sampai saat ini masih dihambat. Dan masih banyak lagi kasus-kasuh pelanggaraan HAM yang terjadi di Indonesia. Dari peristiwa-peristiwa tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa penghargaan terhadap hak asasi manusia masih belum sesuai dengan harapan walaupun setiap tahun kita memperingati hari HAM sedunia seperti yang kita peringati pada hari minggu ini.    

Pendalaman Teks

Setelah bangsa Israel menerima 10 hukum Tuhan dari Tuhan melalui Musa di Gunung Sinai, Tuhan memberikan aturan-aturan lainnya (Aturan tentang kebaktian 20:22-26, peraturan tentang jaminan nyawan sesama manusia 21:12-36, Aturan tentang jaminan harta sesama manusia 22:1-17, Peraturan tentang dosa yang keji, Peraturan tentang orang yang tidak mampu, peraturan tentang hak-hak manusia 23:1-13). Dan renungan kita merupakan bagian dari peraturan tentang orang yang tidak mampu.

Tuhan memanggil bangsa Israel menjadi bangsa pilihanNya agar menjadi umat yang kudus. Implikasi langsungnya adalah umat harus memiliki gaya hidup yang berbeda dengan bangsa lain; pola hidup, pola beribadah, pola makan, dll. Sudah pasti, ketika hal ini dilakukan bisa saja membuat bangsa Israel menjadi eksklusif, di mana perbedaan gaya hidup ini membuat sekolompok manusia memandang kelompok manusia lainnya sebagai kelompok manusia yang lebih rendah karena gaya hidup yang berbeda. Tetapi bukan hal ini yang diinginkan Tuhan. Kalaupun persoalan ini muncul, hal itu harus diatasi. Tetapi Tuhan menginginkan gaya hidup yang lebih baik sebagai umat Tuhan.

Aturan yang diperintahkan Tuhan dalam teks kita, supaya bangsa Israel jangan menindas atau menekan seorang asing,seorang janda/anak yang yatim. Sabab bangsa Israel dahulu pun adalah orang asing di tanah Mesir. Artinya, sikap etis terhadap orang lain didasarkan pada ingatan kolektif bahwa mereka pun dulu pernah menjadi umat yang tertindas. Tuhan menghendaki agar umatNya berempati kepada orang-orang yang tersingkir dalam masyarakat, yaitu janda, anak yatim, orang miskin. Ketika hal itu dilanggar, jelas Tuhan mengatakan, Tuhan yang akan menjadi lawan dari umatnya sendiri. Tuhan akan mendengar seruan orang-orang yang tertindas ini, jika mereka berseru-seru kepada Tuhan dengan nyaring (band. Pengalaman bangsa Israel ps. 2:23b dan mereka berseru-seru sehingga teriak mereka minta tolong karena perbudakan itu sampai kepada Allah).

Bacaan Firman Tuhan pertama, Surat Paulus kepada jemaat Kolose dilatarbelakangi munculnya ajaran palsu yang mengancam masa depan rohani jemaat Kolose. Sehingga secara khusus di Ps. 3 Paulus memberikan tuntunan praktis yang harus dilakukan sebagai orang percaya, yang sudah hidup baru di dalam Tuhan. Paulus menasehati jemaat Kolose untuk mematikan, membuang dan menanggalkan segala yang duniawi (5-9, kemarahan, kejahatan, fitnah, kata-kata yang tidak membangun, berdusta, dll). Hal itu berarti, walaupun secara rohani Jemaat sudah memiliki hidup baru, secara praktis dalam hidup sehari-hari harus berjuang dalam memelihara kehidupan baru itu. Mereka harus secara sadar berusaha menepis kecendrungan untuk kembali dalam kehidupan mereka yang lama. Hidup baru adalah anugrah Tuhan, tetapi haruslah tetap dipelihara dalam upaya yang berkelanjutan. Rasul Paulus melihat pentingnya pembaharuan dengan ungkapan menanggalkan manusia lama dan mengenakan manusia baru yang terus menerus dibaharui. Sebagaimana dengan rela hati dan terus berjuang melalui kuasa Roh kudus untuk menanggalkan dan mematikan keinginan dunia, pengikut Kristus juga harus dengan sadar dan berusaha mengenakan segala hal baik. Belaskasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan, kesabaran, saling mengampuni, dll. Dan kasih yang telah diberikan Kristus kepada umatNya menjadi dasar sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.

Aplikasi

Setiap manusia memiliki hak yang harus dihargai. Hak asai yang merupakan anugrah Tuhan sejak seseorang dilahirkan. Hal tersebut adalah hak dasar dan mutlak. Dalam UU no. 39 th. 1999, disebutkan bahwa HAM adalah ‘seperangkat hak yang melekat pada manusia sebagai mahluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugrahNya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum dan pemerintah dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia”. Artinya setiap manusia harus saling menghargai sesamanya, hak individu tersebut harus dihormati. Tetapi pada kenyataannya, sampai saat ini masih banyak pelanggaraan HAM terjadi (lihat pengantar, pelecehan seksual, kejahatan berkedok agama, tindakan bullyng, diskriminasi SARA

Ada beberapa point yang menjadi pesan firman Tuhan dalam minggu ini :

1.Tetap melakukan kebenaran, menghargai dan menghormati apa yang menjadi hak dasar setiap pribadi adalah satu keharusan bukan karena dorongan supaya kita selamat tetapi mengingat bahwa kita sudah terlebih dahulu diselamatkan. Bangsa Israel selalu diingatkan bahwa dulu mereka juga budak di tanah Mesir mengalami penindasan. Pengalaman penderitan dan saat ini hidup dalam kebebasan menjadi pengingat dan pendorong untuk tetap melakukan tindakan peduli, empati kepada orang-orang yang dipinggirkan. Bukan sebaliknya, pengalaman penderitaan yang sudah dialami menjadi pendorong untuk melakukan penindasan sebagai tindakan balas dendam.

2.Kita adalah manusia baru yang harus tetap dibaharui dari hari ke sehari melalui tuntunan Roh Kudus dan hidup dalam FirmanNya.Tetap melakukan kebenaran hanya bisa terjadi ketika hidup tunduk pada pimpinan Roh Kudus dan hidup di dalam kebenaran Firman Tuhan.

3.Gereja baik secara pribadi dan organisasi harus terus menerus ikut dalam gerakan perjuangan HAM. Ketika kita melihat pelanggaran HAM, gereja jangan diam tetapi menyuarakan suara kenabiaanNya. Bahkan jangan kita terlibat sebagai pelaku dari pelangaraan HAM. Paling tidak ada beberapa hal praktis yang dapat kita lakukan :

-Menghargai hidup yang sudah diberikan oleh Tuhan.

-Menolak dengan tegas segala bentuk pelanggaran HAM

-Bersikap kritis terhadap upaya penegakan HAM. Ikut memantau dan melaporkan ketika ditemukan pelanggaran dalam proses peradilan HAM, juga bersikap tegas dan tidak pandang bulu terhadap pelanggar HAM.

-Melaporkan bila terjadi pelanggaran HAM.

Biarlah kita tetap hidup berdampingan dengan sesama kita, dengan saling menghargai, menghormati dan mengasihi kalau banyak yang membedakan kita, baik jenis kelamin, tingkat sosial, tingkat pendidikan, tingkat ekonomi, agama dan suku yang berbeda. Tuhan menciptakan kita berbeda agar kita tetapi saling menghargai dan melengkapi.

Manusia yang mengingkari hak asasi manusia mereka adalah menantang kemanusian mereka..Nelson Mandela.

Pdt. Larena Sinuhadji-GBKP Cikarang

Info Kontak

GBKP Klasis Bekasi - Denpasar
Jl. Jatiwaringin raya No. 45/88
Pondok Gede - Bekasi
Indonesia

Phone:
(021-9898xxxxx)

Mediate

GBKP-KBD