Kamis 18 April 2019, Khotbah I Korinti 11:23-29 (KAMIS PUTIH)

Invocatio :

Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan , dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan (Yohanes 13 : 13)

Bacaan :

Mazmur 116 : 1-4 (atiponal)

Thema :

Pengajaran ibas Tuhan Nari (Pengajaran dari Tuhan)

 

1. Sebelum kita tiba pada saat peristiwa kematian TuhanYesus di Kayu salip, maka kita terlebih dahulu memualai kisah tentang, bagaiman Yesus menunjukan suatu perbuatan yang belum pernah dilakukan oleh siapapun , yakni membbasuh kaki Murid-muridNya, dan mengajarkan agar berbuatlah seperti yang ia telah perbuat (Yohanes 13 : 1- , ) tentu hal ini mengingatkan dimana saatnya Nanti Yesus Tidak ada lagi didunia ini , harus diteruskan bagi sesama manusia, dan itulah kasih yang tiada taranya.Dan inilah yang kita kenal Kamis Putih (Kamis Sibadia).

Gereja kita GBKP melakukan hal ini belum lah begitu lama 2-3 tahun terakhir ini , namun antusias jemaat untuk hadir di ibadah tersebut cukup luar biasa . Serasa tidak lah pas kalau tidak mengikuti semua rangaian ibadah itu. Itu maka kita melakukan ibadah Kamis Putih ini, untuk mengingatkan , saat –saat Yesus mau Ditangkap oleh penguasa , maka ia melaksanakan suatu kegiatan yaitu makan Roti dan Minum Angur bersama murid-muridNya

2. Uraian Nast .
Nast kita ialah I Korintus 11:23-26, menceritakan tentang yang dilakukan oleh yesu seb lum Dia di serahken oleh Yudas kepada penguasa dan iman-imam besar , (lukas 22: 7-20) , Dimana Yesus menyuh murid-murid untuk mempersiapkan Perjamuan malam , dan ternyata ini lah saat terakhir Dia bersama muridnya untuk makan bersama sebelum Ia di perhadapkan dengan pengadilan, dan penyiksaan.

Dan hal inilah yang diungkapkan Rasul Paulus kepada jemaat Kotinti. Dan hal itu Paulus akui Dia terima dari Tuhan, walupun ia tidak ikut bersama makan malam itu namun ia dapat merasakan apa yang dikakan oleh Yesus pada murid-murid saat itu , sebab ia sendiri pun telah merasakan apa yang dirasakan oleh Yesus.
Maka Paulus kembali menceritakan peristiwa itu Yakni Makan Roti dan minum Anggur. Ia Mengambil Roti dan mengucapkan syukur atasnya, lalu memecah-mecah Roti itu dan mengataka “Inilah TubuhKu “ yang diserahkan bagi kamu, dan perbuat ini sebagai peringatan tentang Aku (ayat 24). Yesus melambangkan TubuhNya yang akan di cabik-cabik oleh cambukan sang algojo, dan itulah gambaran roti yang dipecah-pecah, dan semuanya itu untuk menebus dosa dunia ini. Kejam dan tersiksa, agar semua orang percaya dapat merenungkan dalam hidupnya, bahwa keselamatan itu harus lewat tercabik-cabiknya tubuh Krsistus, dan derita yang tiada taranya.

Demikian juga cawan sebagai tempat Anggur yang Ia bagi-bagikan dengan kata yang menyedihkan “Inilah Darahku”, perjanjian baru, dan di minum sebagai peringatan akan Dia. Mengatakan pada orang percaya bahwa darah itu mahal, namun itu harus Ia tumpahkan untuk membersihkan diri kita dari dosa dan perbuatan yang tidak benar. Paulus mengingatkan yang diperintahkan Yesus bagi Murid-murid “Setiap kamu makan roti dan minum anggur”, kamu telah memberitakan kematian Tuhan hingga Ia datang. Disaat kita memasuki perjamuan dan itu buktinya kita tetap mau dan mau untuk memberitakan perbuatan Allah yang ajaib, perbuatan Allah yang besar (I Petus 2 :9)

Paulus mengingatkan dengan tegas bagi orang percaya : Tubuh dan Darah Kristus. Hal ini mengingatkan kembali bahwa TubuhNya itu diserahkan dalam kematianNya, dan darahNya di curahkan sebagai korban di Kayu Salib. Dan itu adalah perjanjiann baru yang harus terus diberitakan, hingga ia datang kali kedua.

3. Kamis Putih/Kamis Sibadia ini mengingatkan kita bahwa saat-saat Yesus sebelum di serahkan Dia memberi contoh teladan bagi kita, dan mengingatkan kita agar keteladanan itu harus dilakukan, dan tidak akan pernah melupakan bahwa Tubuh dan darahNya diserahkanNya untuk kita semua.

Dan disaat malam/kamis ini kita kembali merenungkan lewat kita nanti basuh membasuh kaki dan perjamuan malam, Ia telah menyerahkan HidupNya lewat pelayanan kasih dan korbanNya. Membasuh kaki yang dilakukan oleh Yesus terhadap murid-muridNya, adalah untuk mendidik, agar melakukan hal ini di kemudian hari, dan perjamuan malam itu, untuk menunjukan cinta kasih Yesus, dan demikianlah juga kita harus saling mengasihi. Membasuh kaki juga simbol bahwa kita ini rendah dihadapan Tuhan orang lain. Makan Roti dan minum Anggur, mengingatkan dimana Kristus rela dan merelakan hidupNya sebagai ganti kita yang harus di hukum.

Selamat Kamis Putih

Pdt Andarias Brahmana
Ketua Klasis Jakarta Kalimantan