MINGGU 03 MARET 2024, KHOTBAH MAZMUR 25:15-22

Invocatio : 

Yang kukehendaki ialah mengenal h Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, i di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya. (Pilipi.3:10)

Ogen :

Lukas 22:39-46 (anthiponal)

Tema :

Menghadap ke Tuhan menunggu pertolonganNya

I. Pengantar

Pernahkah kita mengalami situasi sulit yang membuat kita gelisah, tidak nafsu makan, takut, kuatir sampai susah tidur? Berbicara mengenai kesulitan masing-masing orang tentu memiliki pengalaman hidup berbeda. Kehilangan uang 500 ribu mungkin hal yang biasa bagi seorang jutawan, namun bisa jadi kesulitan yang cukup besar bagi seorang ibu yang sudah beberapa kali menunggu pembayaran uang sekolah anaknya. Tidak ada takaran yang dapat mengukur berat ringannya kesulitan yang dihadapi, semua bergantung pada kondisi masing-masing orang.

Minggu ini kita memasuki minggu passion IV atau minggu okuli yang artinya mataku menatap kepada Tuhan. Minggu ini membawa kita bagaimana menjalani hidup yang penuh dengan penderitaan dan kesulitan dengan tetap berpengharapan kepada Tuhan.

II. Isi

Dalam Mazmur 25[1]:15-22, Daud menggambarkan dengan jelas kesulitan hidup yang sedang dia dan bangsa Israel alami saat itu. Dapat kita simpulkan bahwa mazmur ini lahir dari pergumulan seseorang yang hidup dalam persekutuan yang mesra dengan Tuhan. Dia menyadari dosanya, namun yakin dan percaya bahwa kasih setia Tuhan menaunginya. Ia datang kepada Tuhan meminta pembebasan dari kesesakan batiniah dan ancaman lahiriah.[2] Adapun sikap pe mazmur yang merupakan sikap imannya mencakup 3 hal:

  1. Seluruh perhatian pemazmur diarahkan kepada Tuhan.
  2. Ia mempercayakan dirinya kepada Allah, sehingga ia merasa tidak mungkin dipermalukan oleh musuhnya.
  3. Ia menanti-nantikan Tuhan dan pertolongannya sehingga masa depannya terbuka karena Tuhan menyelamatkan umatNya.

Dari sikap iman demikian. Di dalam kesulitan pribadi yang dialami, pemazmur meminta kepada Tuhan akan tuntunan dalam perjalanan hidupnya dan umatNya. Allah yang digambarkan di sini i barat navigator dalam sebuah perjalanan, jika kita melihat di ayat 16, gambaran pe mazmur saat itu hidup dalam kesendirian dan tertindas. Berada dalam kondisi terdesak dan dihimpit banyak persoalan (17) di benci oleh musuh (18) dan sedang bersiap untuk dipermalukan (19). Ini tentu bukan kondisi yang mudah dihadapi. Tetapi orang yang berpengharapan dan beribadah dengan sungguh-sungguh diingatkan akan janji pertolongan dan pembebasan oleh Tuhan tidak hanya bersifat pribadi saja tetapi juga berlaku pada seluruh umat Tuhan. Tuhan berjanji tidak pernah meninggalkan orang yang setia kepadaNya. Di dalam Lukas 22:39-46, Yesus berdoa dan bergumul atas penderitaan akibat dosa manusia yang akan ditanggungNya di kayu salib. Yesus berdoa dan bergumul bukan berarti Dia lemah tetapi segala alam semesta merengkuh akibat keputusan Allah memberi diri demi kasihNya kepada dunia ini (bnd. Yoh. 3:16). Sejalan dengan itu Paulus juga mengingatkan jemaat di Pilipi agar tetap bersatu dengan Kristus walaupun banyak pergumulan yang harus dihadapi. Kita bisa membandingkan bagaimana ketulusan dan kesetian Paulus dalam menjalani proses penderitaan. Saat Paulus menuliskan surat kepada jemaat Pilipipun dia sedang dalam penjara di Roma karena memberitakan Injil Kristus.

Hubungan invocatio,bacaan dan khotbah: hanya orang yang menatap kepada Kristus serta tetap setia dalam pengharapan serta tetap beriman kepadaNya memperoleh kekuatan.

III. Kesimpulan

  1. Penderitaan merupakan bagian dalam hidup manusia. Beragam bentuk penderitaan dan beragam pula tanggapan manusia untuk menghadapinya. Melihat bagaimana beratnya pergumulan yang di hadapi oleh Daud, saya menyimpulkan bahwa Allah yang dibutuhkan olehnya adalah Allah yang hadir dan membela perkaranya.
  2. Kita diajak untuk tetap berdoa dan percaya bahwa ada jawaban atas doa orang yang percaya, meskipun kondisi yang kita hadapi sangat sulit. Sebab Allah kita Allah yang telah memberi diriNya untuk kita.
  3. Terus berkarya dan berguna meskipun banyak orang yang tidak menyukai kita. Terus berproses dan tetap setia dan janji Tuhan pasti digenapi atas masa depan kita.

 

[1] Mazmur ini di susun menurut alfabet Ibrani. Dan judul mazmur ini Doa mohon ampun dan perlindungan.

[2] Ada dua hal yang melatarbelakangi nat s ini, pertama keadaan sebelum Daud menjadi Raja, saul berencana membunuhnya dan kedua setelah dia jadi raja menggantikan Saul, anaknya Absalom berencana ingin membunuhnya dan menggantikan dia menjadi raja.(bnd. 25:22)

 

Pdt. Walder Mazmur Ginting-Runggun Karawang