MINGGU 03 DESEMBER 2023, YESAYA 9:1-6

Invocatio         :

“Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan dengan kekuasaan dan kemuliaanNya.” (Lukas 21: 27)

Bacaan :

2 Petrus 3: 8-15 (R)

Tema  :

“Tuhan Memberikan Sukacita yang Besar”

 

Pengantar

Banyak cara orang di dunia menghitung waktu setahun. Orang Cina punya penghitungan waktu sendiri, karena itu mereka punya Tahun Baru Cina. Umat Islam juga punya Tahun Baru Hijriah. Ada juga Tahun Baru Jawa 1 Suro. Tentu ada yang lebih universal yaitu Tahun Baru Masehi yaitu pada 1 Januari. Tahun Gerejawi dimulai di Minggu Advent. Minggu ini kita memasuki Minggu Advent I. Minggu Advent terhitung empat hari Minggu sebelum Natal. Inilah awal tahun bagi kalender gerejawi. Advent berasal dari kata adventus (Latin) yang artinya kedatangan. Kita memasuki persiapan menyambut peringatan kelahiran Yesus Kristus, dan mengingatkan kembali bahwa kita ada dalam penantian akan kedatanganNya kembali. Karena itu kita harus terus bersiap.

Penjelasan Teks

Yesaya 9: 1-7

Yesaya pasal 7-12 dilatarbelakangi kondisi bangsa Yehuda yang dalam kesulitan karena Raja Asyur (Tilgat-Pilneser) berusaha menguasai kerajaan di daerah Palestina. Raja Aram dan Raja Israel Utara hendak bersatu melawan Raja Asyur dan mengajak Raja Ahas yang saat itu memerintah Yehuda untuk bergabung, namun raja Ahas menolak. Karena itu Raja Aram dan Raja Israel Utara berbalik mengancam Yehuda. Pada kondisi itu, Raja Ahas justru meminta pertolongan pada Raja Asyur (2 Taw 28: 16) dengan berbagai, bukan memohon pertolongan Tuhan. Dalam situasi inilah Yesaya disuruh Tuhan mengajak Raja Ahas untuk berbalik memohon kepada Tuhan (Yes 7: 3).

Ayat 1: Pada masa Proto-Yesaya ini, bangsa Israel hidup dalam kegelapan, yakni dosa dan kesengsaraan. Pemimpin bangsa adalah penindas, bangsa-bangsa lain hendak menyerang mereka, juga kehidupan umat yang menjauh dari Allah. Inilah kondisi kegelapan. Yesaya tampil menyampaikan firman Tuhan bahwa situasi itu akan berlalu. Karena terang akan menerangi kehidupan mereka. Mesias yang datang itu memancarkan terang. Yesaya bicara tentang Mesias yang akan datang, kedatanganNya membebaskan, bukan tindakan politis tetapi tindakan Mesianik.

Ayat 2: Sukacita besar yang diberikan oleh Tuhan. Setara dengan sukacita pada waktu panen dan membagi-bagi jarahan. Gambaran dari orang yang mendapatkan yang mereka harapkan setelah menunggu untuk waktu yang lama. Panen dapat kita mengerti, bagaimana dengan membagi jarahan? Konteks pada waktu itu masa-masa perang antar bangsa, jadi bangsa yang menang memiliki hak atas bangsa yang dikalahkannya termasuk harta bendanya. Itulah yang disebut barang jarahan, yang diperoleh setelah berjuang habis-habisan dalam perang sehingga dianggap sebagai semacam reward. Namun diingatkan jangan sampai sukacita yang besar itu membuat mereka jatuh dalam kesombongan. Bersukacitalah di hadapan Tuhan dan di dalam Tuhan.

Ayat 3-4: Kuk yang menekan, gandar yang diatas bahu, dan tongkat si penindas, sudah dipatahkan. Midian dipilih Yesaya sebagai contoh (cerita penaklukkan Midian dalam kepemimpinan hakim Gideon ada dalam Hakim-hakim 8). Tidak ada lagi penguasa di bumi yang akan menindas mereka. Segala seuatu yang menjadi simbol kekerasan dan kematian akan dimusnahkan. Situasi kehidupan yang tidak menyenangkan dan tanpa sukacita itu, akan berakhir. Semua ini dilakukan oleh Allah melalui kehadiran seorang Anak.

Ayat 5: Seorang Anak, putera yang lahir sebagaimana manusia, melalui proses persalinan. Anak yang diberi kekuasaan oleh Allah di atas bahunya. Penguasa yang akan menggantikan para penguasa yang menindas sesamanya manusia. Namanya: Penasihat Ajaib, Allah yang perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai. Reputasi yang baik dan positif. Penasihat Ajaib adalah penuntun dan membimbing yang sesuai dengan kehendak Allah. Ia menjadi penasihat karena hikmatNya melebihi hikmat dunia. Dia sendiri juga adalah Allah yang Perkasa, yang adalah pejuang yang melindungi kita dari kuasa-kuasa penindas yang membawa kematian. Dia Bapa yang Kekal, tradisi Israel, bapa adalah pemilik segala sesuatu, dan berperan sebagai provider (penyedia keperluan) karena itu Bapa yang Kekal akan menyediakan segala sesuatu yang kita butuhkan. Ia juga disebut Raja Damai, karena Dia akan menjadi pemimpin yang mendatangkan damai, kesejahteraan. Penasihat Ajaib berperan membimbing, Allah yang perkasa sebagai pelindung, Bapa yang Kekal sebagai penyedia kebutuhan, Raja Damai sebagai yang membawa kedamaian dalam kepemimpinanNya.

Ayat 6: Nubuat akan kedatangan Mesias ditegaskan asal usulnya yakni dari keturunan Daud. Sang Anak akan dikenal karena Ia akan menjadi pemimpin yang menghadirkan damai, keutuhan, kesejahteraan yang tidak berkesudahan. Keadilan dan kebenaran adalah bukti pemimpin yang berdaulat. Dan ini terwujud saat kelahiran Yesus di Bethlehem.

Bacaan: 2 Petrus 3: 8-15

Tuhan tidak pernah menghendaki kebinasaan orang berdosa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat. Karena itu penulis Surat Petrus mengatakan anggaplah kesabaran Tuhan kita sebagai kesempatan bagimu untuk beroleh selamat. Kita semua harus berusaha untuk hidup benar di hadapan Tuhan, supaya kelak saat kedatanganNya kembali, kita kedapatan tak bercacat dan tak bernoda di hadapan-Nya.

Refleksi dan Pointer Aplikasi

  1. Allah tahu bahwa dalam situasi yang tidak kondusif, situasi genting, penuh ancaman dan ketidakpastian, umatNya membutuhkan penguatan dan pengharapan yang baru. Dalam dunia yang dipenuhi kegelapan yakni dosa dan sengsara, Allah sendiri yang menunjukkan kepedulian dan kasihNya. Apa bentuk kegelapan yang ada dalam hidup kita saat ini? Apakah itu karena dosa yang kita lakukan, atau sengsara karena perbuatan orang lain, Allah tidak menutup mata atas sengsara kita. Ia menghadirkan pertolonganNya, Ia patahkan kuk yang memberatkan kehidupan kita. Kita ditolongNya keluar dari kegelapan dan masuk ke dalam terang. Penderitaan bukan untuk diratapi, melainkan dihadapi. Ini berita baik dalam masa penantian, masa persiapan, karena kita tidak takut. Allah beserta kita.
  2. Sukacita besar itu ada karena Tuhan hadir. Tuhan yang menolong bangsa Israel adalah Tuhan yang sama yang telah dan akan selalu menolong kita. Kita mempersiapkan diri memperingati lahirnya Sang Raja Damai, Yesus Kristus. Yang sejak kehadiran-Nya, terjadi pemulihan hubungan Allah dengan manusia. Adanya damai antara Allah dan manusia menghadirkan juga damai di antara manusia. Saat kita hidup berdampingan dalam damai, sukacita kita menjadi penuh. Inilah momen yang tepat bagi kita untuk berdamai satu dengan yang lainnya.
  3. Dalam masa penantian akan kedatangan Kristus kembali, kita bisa menentukan sikap. Sekelompok orang gemar menerka-nerka waktu kedatanganNya, sehingga menimbulkan kepanikan. Kelompok lainnya terlena dan terbuai seolah-olah waktu masih banyak. Mari kita tentukan sikap kita, tanpa kepanikan tapi juga tidak terlena. Kita diajak untuk hidup benar juga hidup menjadi berkat.
  4. Sukacita besar yang kita terima dari Tuhan, membawa kita untuk menghadirkan sukacita bagi orang lain juga. Dalam masa Advent ini mari kita juga mempersiapkan berbagai aksi natal secara pribadi, keluarga, sektor, dan runggun, untuk membawa sukacita itu untuk dirasakan oleh saudara-saudara kita yang sering terlupakan.

Pdt Yohana br Ginting-GBKP Rg Cibubur