MINGGU 09 JULI 2023, KHOTBAH KISAH PARA RASUL 12:1-5

Thema :

Tutus Ertoto Kerna Serayan (Tekun mendoakan Pelayan Tuhan)

Invocatio : Kolose 4:3

Bacaan :Masmur 35:14-18

 

I. Pendahuluan

Pelayan Tuhan (Serayan) adalah orang-orang yang terpanggil dan mau di proses serta memberikan dirinya menjadi alat Tuhan atau perpanjangan tangan Tuhan untuk melanjutkan misi Allah di dunia, jika kita sebutkan mereka adalah Pendeta, Vicaris, Detaser, Pertua/ Diaken, Pertua/Diaken Emeritus dan semua yang ikut serta dalam pelayanan memberitakan kabar baik di GBKP. Seperti kita ketahui Pelayan Tuhan adalah manusia biasa yang tidak memiliki kuat kuasa, mereka tidak mampu melakukan pekerjaan yang mulia, jika bukan Kuasa Tuhan, melalui Roh Kudus yang ada padanya, oleh sebab itulah maka disamping mereka yang selalui setia mendokan kita, ketika kita belum bangun di pagi hari, mereka sudah bangun mendoakan kita, kita sudah tidur malam hari, mereka belum tidur mendoakan kita, sudah menjadi kewajiban untuk kita jemaat mengingat dan mendoakan mereka, karena mereka juga manusia yang perlu didukung dalam doa, dan seperti kita ketahui doa adalah salah satu cara untuk kita bisa bercerita dan menguatkan orang lain serta bukti nyata kita mengasihi mereka, sehingga kita membawa mereka dalam doa kita.   

II. Isi

Kis 12:1-5menekankan bahwa pengikut Kristus mengalami penderitaan, kita ketahui bahwa raja Herodes yang menjadi raja atas berbagai wilayah di Palestina, dibesarkan di Roma dan bersahabat dengan Gayus, yang mengikuti kaisar Tiberius. orang Yahudi menerima Herodes sebagai pemimpin karena neneknya yaitu Mariamne seorang Hasmonea/Makabe (Patriot Yahudi), mereka Yudaiseme yang ketat, ada angapan karena alasan Politik.

Herodes mulai bertindak keras terhadap pengikut Kristus untuk mendapat dukungan dari orang Yahudi, karena orang Yahudi tidak suka dengan keberadaan pengikut Kristus, ada pun tindakan Herodes pada saat itu ialah; kebaktian di jemaat tidak diperbolehkan, selalu dikejar-kejar hingga akhirnya ia menyuruh membunuh Yakobus saudara Yohanes dengan pedang karena dialah yang mempimpin jemaat mula-mula, Herodes beranggapan bahwa mereka sebagai ancaman dalam kepemerintahannya dan ternyata orang-orang Yahudi sangat menyukai tindakan Herodes tersebut, karena mereka menganggap bahwa ajaran Jesus menumbuhkan sekte yang sesat karena berbeda dengan agama Yahudi,sehingga ia merancangkan lagi untuk menghukum Petrus, dengan perintah Herodes maka Petrus ditangkap.

Waktu penangkapan Petrus ketepatan pada saat hari raya roti tidak beragi ini mengacu pada hari raya Paskah yang mana mereka merayakan pembebesan dari perbudakan Mesir. maka Petrus di penjarakan terlebih dahulu sebelum di adili dan di jatuhi hukuman mati di depan orang banyak.

Herodes sangat teliti dan berhati-hati sehingga ia membuat penjagaan yang sangat ketat terhadap Petrus. Ia membuat penjagaan ada 4 regu, yang berarti empat regu penjaga, atau enam belas orang, ditambah lagi Petrus tidur diantara dua orang prajurit, dan ia terbelenggu dengan dua rantai, dan Prajurit-prajurit selalu berkawal dimuka pintu. ini mengacu kepada tingkat kekwatiran Herodes akan kemungkinan Petrus melarikan diri.

 Ayat 5 menekankan ada tindakan jemaat yang membuhkan hasil yang begitu hebat, tindakan jemaat itu adalah “tekun mendoakan Petrus kepada Allah” jemaat sadar ketika mereka sudah tidak punya kekuatan bahkan tak satupun yang dapat membela masalahnya, mereka dengan tekun (bersungguh-sungguh, kekeh, berusaha, tulus, rajin, tidak mudah meyerah) untuk memintak ke pada Allah untuk membela perkara mereka dan memberikan kuasa kepada Petrus. Buah dari doa yang mereka hanturkan untuk membela Pelayan mereka, membuahkan hasil karena jika kita berdoa dengan tekun dan penuh kepercayaan maka kita akan menerimanya (Mat.21:22). buah dari ketekunan mereka yaitu Petrus terlepas dari penjara dengan pertololongan Tuhan melalui malaikatNya. (7-11).

Bacaan Masmur 35:14-18 adalah doa yang dihanturkan oleh Pemazmur untuk meminta pertolongan kepada Tuhan karena situasi yang begitu berat yang menyakitkan dirinya secara pribadi, orang-orang sekitar pelayanannya, mereka berbuat jahat, dan kejahatan itu sudah menjadi makanan sehari-hari, mereka membalaskan kebaikan dengan kejahatan. Tetapi karena Daud paham bahwa dalam situasi begitupun Allah tetap turut bekerja dalam pelayanannya maka ia mampu untuk berdamai dengan dirinya dan mau berdamai dengan musuhnya, sehingga ia mampu mendokan mereka semua (14) yang dilakukan Daud adalah penyerahan diri, ketika ia tidak mampu menjangkau dan mengarahkan mereka ke arah yang lebih baik dengan segala usaha yang ia lakukan, maka ia sadar yang lebih berkuasa yaitu Tuhan, biar Tuhan yang bekerja atas segala tingkah laku mereka, dan Daud lihat bahwa tindakan Allah lebih besar dari pada tindakan musuh-musuhnya. Sehingga dengan keyakinan yang teguh (18) Daud menyanyikan syukur serta memuji-muji kepada Allah di tengah-tengah rakyat yang besar. Boleh kita lihat pelayan yang tangguh adalah pelayan yang mampu mendokan seluruh yang dipimpinnya sekalipun ia merasa kecewa dan menyakitkan perasaannya sendiri.

Invocatio, Kolose 4:3 Paulus sangat menekankan kepada jemaat untuk selalu berdoa, apapun keadaan doa jangan pernah ditinggalkan dalam kehidupan. Paulus yang sedang ada dalam penjara dikarenakan memberitakan kabar sukacita, tidak pernah berhenti bersukacita walau dalam kondisi dan situasi apapun dia, bahkan ketika dia ada dalam ketertindasan ia masih mampu untuk memberikan nasihat dalam bentuk tulisan. Nyatalah penekanan pesan Paulus kepada Seluruh Jemaat agar jemaat mendoakan Paulus karena itu adalah penambah semangat dan kekuatan untuk melanjutkan misi Allah didunia ini.

  III. Aplikasi

Minggu notoken serayan adalah minggu yang mengingatkan kepada kita bahwa serayan Tuhan juga adalah manusia biasa yang sangat butuh dukungan dari jemaat terlebih dukungan doa, kita ketahui seperti yang dikatakan Bapa Gereja kita Martin Luther “Doa adalah nafas bagi orang percaya” yang artinya doa menjadi kehidupan bagi orang percaya, yang melaluinya kita berelasi dan memenuhi kebutuhan akan Allah sumber kehidupan kita. Yang bisa disederhanakan sebenarnya jika kita berhenti berdoa sama saja kita sudah mati hubungan dengan Allah pencipta kita tersebut, sehingga dari pengertian ini hendaklah kita sebagai umat yang percaya boleh dan mampu saling mendokan, terlebih diminggu kali ini, jemaat diajak untuk mendoakan serayan kita. Karena dengan kita mendoakan orang lain sama halnya kita juga mengutkan diri kita di dalam doa kita tersebut.

Bahan khotbah kita sangat menekankan kepada kita doa itu siapa saja boleh menghanturkannya, dan ketika doa itu dihanturkan dengan tulus dan keyakinan yang bulat maka doa itu akan berkuasa, seperti yang kita lihat ketika jemaat berdoa untuk keadaan yang sedang dihadapi oleh Petrus maka nyata muzijat itu terjadi untuk membebaskan Petrus yang adalah serayan Tuhan.

Begitu juga dengan bacaan kita khusus kita sebagai pelayan Tuhan, diingatkan melalui Daud seberapa berat tantangan kita dalam wilayah pelayanan kita, jangan pernah ragukan kuasa Tuhan, karena ia selalu ada beserta dengan kita (1 Kor. 10:13) dan jika kita sudah memahami prinsip tersebut maka kita akan mampu berdamai dengan keadaan apapun di konteks pelayanan kita masing-masing, lebih mampu menjadi pendoa bagi seluruh jemaat kita dan mampu menunjukan kasih Kristus itu sekalipun kita mengalami ketertindasan dalam segala hal. Dan yang harus kita renungka dalam pelayanan kita, yang kita kerjakan bukan untuk kita, sehingga tidak ada kata sakit hati atau jenuh ketika yang kita lakukan belum maksimal, atau mungkin belum tercapai, karena yang kita lakukan untuk Tuhan, tugas kita mengerjakannya semaksimal mungkin selebihnya biar Tuhan yang bekerja.

Sebagai serayan Tuhan jangan pernah malu untuk meminta didoakan jemaat karena jemaat adalah orang-orang yang memberikan semangat yang luar biasa kepada kita, sama dengan Paulus yang selalu rindu didoakan jemaat agar dia mampu melakukan misi Allah di dunia ini, sama halnya juga dengan kita, kita tidak mampu melakukan apapun jika tidak ada kesatuan hati dalam persekutuan kita melalui doa.

Sehingga tema kita yang menekankan kepada kita untuk tekun berdoa untuk pelayan Tuhan adalah sebagai kewajiban kita sebagai orang Kristen karena itulah buah dari iman orang percaya saling mendoakan satu dengan yang lainnya. Arti kata tekun, tidak main-main yang menekankan adanya keseriusan dan bukan hanya sekali saja, atau bahkan karena paksaan. Berdoa yang dimaksutkan kali ini adalah mendokan secara rutin, iklas dan penuh dengan pengharapan, sehingga melalui itu semua pelayanan boleh berjalan dengan baik.

Selamat menjadi pendoa bagi kita semua, doa salah satu dukungan kita kepada serayan Tuhan. Soli Deo Gloria .

Vic Steven Brahmana