MINGGU 04 JUNI 2023, KHOTBAH 1 JOHANES 5:6-12

Invocation  :

2 Johanes 1:3

Ogen :

Ayub 36:22-33 (Antiphonal)

Tema :

Kesaksian Yang di Berikan Allah

 

I. PENGANTAR

Minggu ini adalah minggu Trinitatis yang disebut juga sebagai Hari Raya Tritunggal Mahakudus, adalah hari pertama setelah pentakosta setelah kalender liturgi gereja Ritus Barat dan hari minggu pada saat Pentakosta di Ritus Timur. Kata Tritunggal (bahasa inggris: trinity) berasal dari bahasa latin trinitas yang berarti “yang nomor tiga, tiga serangkai”. Kata benda abstrak tersebut terbentuk dari kata sifat trius (tiga masing-masing, rangkap tiga), sebagaimana kata unitas merupakan kata benda abstrak yang terbentuk dari kata unus (satu). Pada dasarnya bagi orang Kristen, Tuhan Yang Maha Esa itu adalah Allah yang menyatakan diriNya sebagai Bapa yang kekal, Yesus Kristus dan Roh Kudus, Ketiga Yang Esa yang disedut Allah Bapa, Allah Putra dan Allah Roh Kudus. Ada satu Allah namun tiga Pribadi, ketiga pribadi itu adalah keesaan. Pemahaman yang benar belum sepenuhnya melekat dalam diri orang Kristen, oleh sebab itu gereja masih saja mempunyai tugas dan tanggung jawab memberikan pemahaman yang benar.

II. ISI

Dalam tulisan 1 Yohanes terdapat permasalahan yaitu adanya peperangan melawan bidat. Masksud dari penulis surat ini untuk melawan ajaran sesat yaitu gnostikisme, terutama Dekotisme. Ciri utama ajaraan sesat yang di lawan adalah penyangkalan bahwa Yesus adalah Kristus. Iman orang Kristen yang percaya kepada Kristus luar biasa perkasa dan perkembangannya, tetapi iman itu perlu dilengkapi dengan bukti sorgawi yang dapat dipertanyakan lagi tentang mandat, wewenang dan jabatan Tuhan Yesus. Dia datang bukan sekedar datang ke dunia melainkan melalui dan dengan jalan Ia datang, tampil dan bertindak sebagai juruselamat dunia. Dia datang untuk menyelamatkan manusia dari dosa-dosa kita, untuk memberi kita hidup yang kekal dan membawa kita kepada Allah. Ia datang melalui, atau dengan air dan darah yaitu Yesus Kristus. Tak seorang pun selain Dia. (6).

Air dan darah ini mencakup semua hal yang diperlukan supaya keselamatan kita benar-benar tercapai. Dengan air, jiwa kita dibasuh dan dimurnikan bagi sorga dan tempat kediaman orang-orang kudus di dalam terang. Dengan darah, Allah dimuliakan, hukum-Nya dihormati, dan keluhuran-keluhuran-Nya.Yang telah ditentukan Allah, atau dirancangkanNya, atau diajukan-Nya sebagai jalan pendamaian karena iman dalam darah-Nya, atau pendamaian di dalam atau oleh darahNya melalui iman, untuk menunjukkan keadilan-Nya, bahwa Ia benar dan juga membenarkan orang yang percaya kepada Yesus (Rm. 3:25-26). Air dan darah akan menguduskan dan menyucikan, untuk segala maksud yang akan ditentukan dan dipakai Allah untuk mencapai tujuan keselamatan yang agung itu. Dia yang datang dengan air dan darah adalah Juruselamat yang tepat dan sempurna. Dan inilah Dia yang datang dengan air dan darah, yaitu Yesus Kristus! Demikianlah kita melihat dengan jalan dan cara apa, atau kalau boleh dibilang, dengan apa saja Dia datang. Dalam saksi yang menyertai Dia, dan itu adalah Roh ilahi, Roh yang biasanya disebut sebagai penyempurna pekerjaan-pekerjaan Allah: Dan Rohlah yang memberi kesaksian (ay. 6). Sudah sepantasnya Juruselamat dunia yang membawa mandat mempunyai seorang penyokong yang senantiasa mendukung pekerjaan-Nya, dan bersaksi tentang Dia kepada dunia. Dan kemudian Rasul Yohanes menambahkan pujian untuk saksi ini atau keberterimaannya sebagai saksi: Karena Roh adalah kebenaran (ay. 6). Dia adalah Roh Allah, dan tidak dapat berdusta. Dengan demikian hal itu menunjukkan pokok perkara dari kesaksian Roh, apa yang disaksikan-Nya, dan itu adalah kebenaran Kristus. Dan Rohlah yang memberi kesaksian bahwa Kristus adalah kebenaran. Roh adalah kebenaran. Dia memang Roh Kebenaran (Yoh. 14:17). Bahwa Roh itu adalah kebenaran, dan saksi yang patut diterima sepenuhnya, tampak dalam kenyataan bahwa Ia adalah saksi sorgawi, atau salah satu saksi yang di dalam dan dari sorga memberikan kesaksian tentang kebenaran dan kewenangan Kristus. Sebab (atau oleh karena) ada tiga yang memberi kesaksian di dalam sorga: Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu.

Dalam ayat 7 Di sini ada Tritunggal Saksi sorgawi, Saksi-saksi yang sudah bersaksi dan memastikan kepada dunia akan kebenaran dan kewenangan Tuhan Yesus dalam jabatan dan pengakuan-pengakuan-Nya, yang pertama adalah Bapa (menyatakan dirinya dengan caranya.) Saksi kedua adalah Firman, sebuah nama yang penuh misteri, yang menyatakan kodrat tertinggi yang dimiliki Juruselamat Yesus Kristus, di mana di dalamnya mengandung arti bahwa Ia telah ada sebelum dunia ada, bahwa Ia menjadikan dunia, dan bahwa Ia betul-betul Allah yang telah ada bersama-sama dengan Bapa sejak dahulu itu. Firman harus bersaksi untuk kodrat manusia, atau untuk manusia Kristus Yesus, yang di dalam dan oleh-Nya Ia menebus dan menyelamatkan kita. Dan Dia bersaksi, pertama, melalui pekerjaan-pekerjaan besar yang dikerjakan-Nya (Yoh. 5:17), Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Aku pun bekerja juga. Kedua, dalam memberikan kemuliaan kepada-Nya ketika Dia berubah rupa. Dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa (Yoh. 1:14). Ketiga, dalam membangkitkan Dia dari antara orang mati (Yoh. 2:19), rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali. Saksi ketiga adalah Roh Kudus. Pertama, dalam dikandungnya kodrat manusia-Nya secara ajaib tanpa dosa dalam rahim sang perawan. Roh Kudus akan turun atasmu (Luk. 1:35, dst.). Kedua, dalam turunnya Roh Kudus secara kasat mata ke atas Kristus pada saat pembaptisan-Nya. Mereka ini adalah Saksi-saksi di sorga. Mereka memberikan kesaksian dari sorga. Dan Mereka adalah satu, tampaknya bukan hanya dalam kesaksian (sebab hal itu tersirat dalam kenyataan bahwa Mereka adalah tiga saksi untuk satu hal yang sama), melainkan juga untuk alasan yang lebih tinggi, sebab Mereka ada di sorga. Mereka adalah satu dalam keberadaan dan hakikat sorgawi.

Ada tiga yang memberi kesaksian di bumi: Roh dan air dan darah dan ketiganya adalah satu (ay. 8), pertama adalah roh. Roh ini harus dibedakan dari Pribadi Roh Kudus, yang ada di sorga. Jadi kita harus berkata, bersama Sang Juruselamat (menurut apa yang dilaporkan oleh rasul ini), bahwa apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh (Yoh. 3:6). Murid-murid Juruselamat, dan juga orang lain, lahir dari daging. Yang kedua adalah air. (Baptisan Yohanes, membasuh dll). Saksi ketiga adalah darah. Darah ini ditumpahkan-Nya, dan ini adalah tebusan bagi kita. Rasul Yohanes dengan benar menyimpulkan, kita menerima kesaksian manusia, tetapi kesaksian Allah lebih kuat. Sebab demikianlah kesaksian yang diberikan Allah tentang Anak-Nya (ay. 9).

Barangsiapa percaya kepada Anak Allah, yaitu yang dengan tulus hati telah dimenangkan hatinya untuk melekat kepada-Nya untuk mendapat keselamatan, ia mempunyai kesaksian itu di dalam dirinya (ay. 10). Ia tidak hanya mempunyai bukti lahiriah yang dimiliki orang lain, tetapi juga memiliki di dalam hatinya kesaksian bagi Yesus Kristus. Ia dapat memberikan pernyataan tentang apa yang telah dilakukan Kristus dan kebenaran Kristus bagi jiwanya, dan apa yang telah dilihat dan didapatinya di dalam Dia. Ia secara mendalam telah melihat dosanya, kebersalahannya, kesengsaraannya, dan kebutuhannya yang berlimpah akan Juruselamat seperti Kristus. Ia telah melihat keunggulan, keindahan, dan pekerjaan Anak Allah, dan telah menyaksikan sendiri betapa seorang Juruselamat seperti Dia itu benar-benar sanggup memenuhi semua kebutuhan rohaninya dan keadaannya yang penuh derita. Ia melihat dan mengagumi hikmat dan kasih Allah dalam mempersiapkan dan mengutus seorang Juruselamat seperti itu untuk membebaskan dia dari dosa dan neraka, dan untuk mengangkat dia hingga memperoleh pengampunan, kedamaian, dan persekutuan dengan Allah. Ia telah menemukan dan merasakan kuasa firman dan ajaran Kristus, yang melukai, merendahkan, menyembuhkan, menghidupkan, dan menghibur jiwanya. Ia mendapati pengharapan-pengharapan dan kekuatan yang diberikan kepadanya oleh iman kepada Kristus dengan sedemikian rupa sehingga Ia bisa memandang rendah dan mengalahkan dunia, dan terus berjalan menuju dunia yang lebih baik dsg.

Dosa orang yang tidak percaya atau dosa ketidakpercayaan menjadi lebih diperberat: Barangsiapa tidak percaya kepada Allah, ia membuat Dia menjadi pendusta. Ia, pada dasarnya, membuat Allah berdusta, karena ia tidak percaya akan kesaksian yang diberikan Allah tentang Anak-Nya (ay. 10). Pokok masalah, inti, atau isi dari semua kesaksian ilahi tentang Yesus Kristus ini: Dan inilah kesaksian itu: Allah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita dan hidup itu ada di dalam Anak-Nya (ay. 11). Bahwa Allah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita. Ia telah merancangkan hal itu bagi kita dalam tujuan kekal-Nya. Ia telah mempersiapkan semua sarana yang diperlu kan untuk membawa kita kepada hidup yang kekal itu. Ia telah menyerahkannya kepada kita melalui perjanjian dan janji-Nya. Dan Ia betul-betul menganugerahkan hak untuk itu kepada semua orang yang percaya dan benar-benar memeluk Anak Allah. Hidup itu ada di dalam Anak-Nya. Anak adalah hidup, hidup yang kekal dalam hakikat dan pribadi-Nya (Yoh. 1:4; 1Yoh. 1:2). Ia adalah hidup yang kekal bagi kita, sumber dari hidup kita yang bersifat rohani dan mulia (Kol. 3:4). Dari Dia hidup diberikan kepada kita, baik di sini maupun di sorga. Maka dari itu sudah pasti barangsiapa memiliki Anak, ia memiliki hidup (ay. 12). Barangsiapa bersatu dengan Anak, ia bersatu dengan hidup. Barangsiapa berhak mendapat Anak, ia berhak mendapat hidup, mendapat hidup kekal. Kehormatan seperti itulah yang telah diberikan Bapa kepada Anak: dan kehormatan seperti itulah yang harus kita berikan kepada Dia juga. Barangsiapa tidak memiliki Anak, ia tidak memiliki hidup (ay. 12). Ia tetap ada di bawah kutuk hukum Taurat (Yoh. 3:36). Ia menolak Anak, yang adalah hidup itu sendiri, yang memperoleh hidup, dan jalan kepada hidup. Orang demikian membangkitkan murka Allah untuk menyerahkan dirinya sendiri kepada maut yang tak berakhir karena sudah menjadikan Dia pendusta, sebab ia tidak mempercayai kesaksian yang telah diberikan Allah tentang Anak-Nya ini.

Ayub 36:22-23 merupakan kesaksian sifat Allah, Allah adalah yang tak terbatas kuasanya dan tak terpahami. Karena itu Ia pasti adil, Allah yang begitu di tinggikan adalah guru yang tak tertandingkan meskti tak terpahami. Ia tak perlu diajar siapa pun. Jika manusia tidak dapat mengajar Allah tentang bagaimana mengatur alam semesta, manusia pun tak berhak menuduh Allah (ayat 23). Itu sebabnya Ayub diperintahkan untuk memuji Allah bersama dengan ciptaan yang lainnya (ayat 24-26). Bukankah Allah adalah Allah yang bekerja dengan cara misterius seperti memberi hujan ke bumi (ayat 27-28) dan memberikan guntur yang menakutkan orang-orang zaman itu (ayat 29-33)? Hanya Dia yang mampu dan tahu apa yang harus dia lakukan.

2 Yohanes 1:3 Kasih karunia dan rahmat mencerminkan sifat Allah yang membawa suatu keselamatan cuma-cuma melalui Kristus kepada manusia yang jatuh dalam dosa. Damai mencerminkan penerimaan anugerah Allah. Orang percaya mengalami suatu perubahan yang lengkap. Sebagaimana kejatuhan mempengaruhi seluruh aspek kehidupan manusia, demikian pula keselamatan memulihkan, pertama-tama melalui posisi (pembenaran oleh iman), yang dimampukan oleh Roh yang berdiam di dalam, yang menghasilkan suatu keserupaan dengan Kristus yang bertumbuh (pengkudusan progresif). Gambar Allah dalam manusia (lih. Kej 1:26-27) dipulihkan! Jika kebenaran menyertai kita selama-lamanya dan Yesus adalah Kebenaran, maka ucapan salam "kasih karunia, rahmat, dan damai sejahtera akan menyertai kita", bukan menyatakan harapan, melainkan keyakinan yang penuh kepastian!

III. APLIKASI

Tema kotbah “Kesaksian Yang di Berikan Allah”, kita sebagai anak-anak Allah mampu menjadi saksi di dunia ini lewat pernyataan anakNya Yesus Kristus yang telah datang ke dunia ini. Anak Allah adalah Allah itu sendiri yang hidup dan kekal.

  • Kenali dengan baik dan benar siapa Dia. Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh Kudus. Tiga pribadi tapi satu hakekat.
  • Pengenalan yang baik dan benar terhadap Allah merupakan kesaksian yang hidup dalam pengharapan yang teguh kepada Allah.
  • Kelahiran dan kematianNya yaitu Yesus Kristus sebagai tanda kasih Allah bagi seluruh ciptaan.
  • Persaksikan lah Dia dalam kesaksian Imanmu sesuai dengan firman itu sendiri, yang membawa engkau hidup berlaku dengan pimpinan Roh Kudus.

 

Detaser Elis Angelina br Sembiring-Perp. Purwakarta