MINGGU 08 JANUARI 2023, KHOTBAH YOHANES 8:12-20

Invocatio        :Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia. (Yohanes 1:9).

Bacaan           : Yesaya 60:19-22,

Khotbah         : Yohanes 8:12-20

Tema              : YESUS TERANG DUNIA


 

 I. KATA PENGANTAR

Setiap manusia pasti memerlukan penerang ketika dia berjalan dalam kegelapan. Bahkan Ketika lampu padam, maka suasana hati kita juga ikut padam karena segala aktifitas kita akan terhenti karena kita akan diliputi kegelapan. Bahkan ketika lampu padam maka banyak orang yang akan meluapkan kekesalannya baik melalui media sosial ataupun dengan berteriak-terik dan menyalahkan orang lain. Karena begitu pentingnya terang itu, maka tanpa kita sadari bahwa saat-saat lampu padam dan kegelapan melingkupi kita dan ketika tiba-tiba lampu meyala maka dengan spontan kita bersorak untuk mengungkapkan suka cita kita. Bahlan bagi orang buta sekalipun, meskipun dia tidak dapat melihat, akan tetapi terang itu sangat berguna baginya. Seperti seorang buta yang membawa sebuah obor dan berjalan di malam hari. Tangan kirinya memegang tongkat, sementara tangan kanannya memegang lampu. Orang disekitarnya menatapnya heran. Mengapa pria buta ini membawa lampu, sementara matanya tidak bisa melihat! Begitu orang orang disekitarnya berpikir tentang dia. Dalam rasa heran dan penasaran, seseorang bertanya.”Mengapa Anda berjalan membawa lampu?” Orang buta menjawab. “Sebagai penerang.” Dengan tersenyum ia berkata: Meskipun saya tidak bisa melihat, tapi paling tidak orang lain bisa melihat saya dan tidak menabrak saya karena dengan terang ini dia bisa melihat saya berjalan.

Melalui khotbah kita hari ini juga mau mengajarkan kepada kita, terang yang bagaimanakah yang kita perlukan dalam hidup kita supaya kita senantiasa hidup dalam keselamatan yang datangnya dari Tuhan.

II. PENDALAMAN TEKS

Nas khotbah kita hari ini merupakan perdebatan antara Kristus dan orang-orang berdosa yang menentang-Nya yaitu orang Farisi. Orang-orang Farisi menentang ajaran yang disampaikan Yesus tentang Yesus adalah terang dunia (ay. 12). Yesus berkata: "Akulah terang dunia." Perhatikanlah, Yesus Kristus adalah Terang dunia. Salah seorang Rabi pernah berkata bahwa Terang adalah nama Mesias, seperti ada tertulis (Dan. 2:22), "Dan terang ada pada-Nya." Allah adalah terang, dan Kristus adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, Allah dari segala allah, Terang dari segala terang. Dia dinantikan sebagai terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain (Luk. 2:32), dan dengan demikian Dia adalah terang dunia, dan bukan hanya terang bagi jemaat Yahudi.

Kristus, dengan menyebut diri-Nya sebagai Terang, mengungkapkan:

  • Siapakah Dia dalam diri-Nya sendiri yaitu Yang Terunggul dan Termulia.
  • Siapa Dia bagi dunia yaitu Sumber terang, yang menerangi setiap umat manusia. Betapa dunia ini akan menjadi kolong yang gelap gulita jika tanpa matahari! Demikian pula dunia ini jadinya bila tanpa Kristus, yang oleh-Nya terang telah datang ke dalam dunia (3:19).

Kesimpulan dari ajaran ini adalah, barangsiapa mengikut Yesus, seperti pengembara yang mengikuti terang dalam gelapnya malam, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan akan mempunyai terang hidup. Jika Kristus adalah terang, maka:

  • Kewajiban kitalah untuk mengikuti-Nya, untuk menyerahkan diri kita terhadap bimbingan-Nya, dan dalam segala hal meminta petunjuk dari-Nya, untuk berjalan di jalan yang menuju kepada kebahagiaan.
  • Adalah kebahagiaan orang-orang yang mengikuti Kristus bahwa mereka tidak akan berjalan dalam kegelapan.

Atas pengajaran Yesus ini, maka orang Farisi merasa keberatan. Keberatan yang diajukan orang-orang Farisi terhadap ajaran ini dengan mengatakan: "Engkau bersaksi tentang diri-Mu, kesaksian-Mu tidak benar" (ay. 13). Orang Farisi menuduh Yesus bersaksi palsu (ayat 13). Mereka menyerang balik Tuhan Yesus dengan perkataan-Nya sendiri, bahwa kesaksian diri sendiri tidak sah (lih. 5:31). Orang Yahudi mengklaim suatu teknikalitas bukti yang resmi yang mengatakan bahwa jikalau tidak ada 2 atau tiga saksi maka tidah sah tentang apapun yang kita sampaikan. (lih. Bil 35:30Ul 17:6; 19:15-21;). Namun, kesaksian Tuhan Yesus benar adanya karena hubungan-Nya dengan Allah Bapa: Ia berasal dari Allah Bapa dan akan pergi kembali kepada-Nya (ayat 8:14a), bahkan Allah Bapa juga bersama dengan Tuhan Yesus (ayat 16). Dengan demikian tuduhan mereka salah karena mereka tidak mengenal Dia (ayat 14b) dan mencoba menilai Dia secara manusia (ayat 15). Dalam konteks ini saksiNya ialah Bapa!

Tuhan Yesus mengklaim kesaksian diri-Nya sah menurut Hukum Taurat yang mengharuskan dua saksi (ayat 17; lih. Ul. 17:6) karena Dia adalah saksi yang benar, demikian juga Allah Bapa (Yoh. 8:18). Klaim Tuhan Yesus sebagai Terang Dunia dan klaim-Nya akan hubungan yang khusus dengan Allah Bapa saling berkaitan. Dia bersama-sama dengan Allah Bapa dan Dia adalah Allah; Dalam Dia ada hidup dan hidup itu terang manusia (ps. 1:1-4). Klaim ini tidak mungkin dimengerti oleh manusia berdosa, kecuali ia menerima dan percaya kepada Tuhan Yesus (ayat 8:19b). Terlihat bahwa yang dipersoalkan oleh orang Farisi bukanlah arti terang itu, melainkan diri Yesus. Bagaimana Tuhan Yesus menanggapi keberatan orang-orang Farisi? Dalam Yohanes 7:29, Tuhan Yesus telah menyatakan kehadiran Bapa dalam diri-Nya. Kemudian dalam bagian ini Tuhan Yesus menjelaskan kesatuan-Nya dan juga keterpisahan-Nya dengan Bapa. Kesatuan Tuhan Yesus dengan Bapa juga dijelaskan dalam hal penghakiman. Ia dan Bapa bersama-sama menghakimi (ayat 16).

Orang Farisi menghakimi menurut ukuran manusia (ayat 15), namun tidak demikian dengan Yesus. Kesatuan-Nya dengan Bapa menjadi dasar bahwa penghakiman-Nya tidak menurut ukuran manusia. Juga Tuhan Yesus menjelaskan bahwa Bapa pun bersaksi tentang-Nya (ayat 18). Jika orang Farisi mengenal Yesus, maka mereka akan melihat kesaksian Bapa. Semua penjelasan ini berpuncak pada pernyataan yang tertuang dalam ayat 19. Dalam ayat ini Tuhan Yesus menyatakan bahwa orang yang melihat dan mengenal-Nya berarti juga melihat dan mengenal Allah. Ia dan Bapa adalah satu. Orang Farisi masih memahami Yesus pada tingkat jasmani, hurufiah. Pikiran mereka yang penuh prasangka dan keangkuhan tertutup terhadap kebenaran sehingga mereka tidak dapat merasakan dan menikmati kehadiran Terang itu sendiri (lih. ay Yoh 8:27).

III. APLIKASI

Tema kita adalah YESUS ADALAH TERANG. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia terang artinya dalam keadaan dapat dilihat (didengar), nyata, jelas, cerah; bersinar, bersih, jernih, bersih. Dengan kata lain Yesus lah yang dapat membuat segala sesuatu menjadi terang, nyata, bersinar, bersih, dan sebagainya. Oleh sebab itu sebagai orang beriman hendaknyalah kita sadar bahwa sekalipun di dalam dunia ini banyak penerang-penerang-penerang yang dapat menerangi kita, akan tetapi belum tentu membawa kita kepada keselamatan yang kekal. Seperti yang disampaikan dalam bacaan kita yang pertama Yesaya 60:19-22, bahwa Matahari tidak lagi menjadi penerang pada siang hari dan cahaya Bulan tidak lagi memberi terang pada malam hari, tetapi TUHAN akan menjadi penerang abadi bagimu dan Allahmu akan menjadi keagunganmu. Oleh sebab itu hendaknyalah kita senantiasa mau berusaha mengenal Tuhan itu lebih dalam lagi agar kita tahu bahwa Yesuslah terang sesungguhnya dan “penerang-penerang” dunia ini tidak akan dapat menerangi kehidupan kita selamanya.

Seperti yang disampaikan Yesaya 60:20 bahwa jika kita menjadikan Yesus sebagai terang yang sesunggunya dalam hidup kita maka bagi kita akan ada matahari yang tidak pernah terbenam dan bulan yang tidak surut, sebab TUHAN akan menjadi penerang abadi bagi kita dan hari-hari perkabungan kita akan berakhir. Bahkan orang yang menjadikan Yesus sebagai terang dalam hidupnya maka orang-orang sekitar mereka adalah orang-orang benar 5 dan yang paling kecil akan menjadi kaum yang besar, dan yang paling lemah akan menjadi bangsa yang kuat.

Oleh sebab itu sebab itu sebagai orang beriman, ditengah-tengah beratnya pergumulan hidup kita jangan biarkan membuat hati kita gelisah melainkan percaya saja ke[ada Yesus yang menjadi terang satu-satunya dalam hidup kit. Seperti yang Yesus sampaikan dalam Yohanes 14:1 "Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, y percayalah juga kepada-Ku. Sekalipun banyak godaan, jangan pernah mau meninggalkan Yesus sebagai terang dalam hidup kita karena sekalipun kita merasa kehidupan kita dipenuhi kegelapan karena beratnya beban hidup kita, percayalah sesungguhnya terang itu akan Datang untuk menyelamatkan kita dari gelapnya beban hidup kita. Seperti yang disampaikan dalam invocation kita Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia.

Pdt. Jaya Abadi Tarigan

Runggun Bekasi

 

Info Kontak

GBKP Klasis Bekasi - Denpasar
Jl. Jatiwaringin raya No. 45/88
Pondok Gede - Bekasi
Indonesia

Phone:
(021-9898xxxxx)

Mediate

GBKP-KBD