Khotbah Minggu 12 Pebruari 2017

Khotbah Minggu 12 Pebruari 2017

(Septuagesima)

Invacatio : Berbahagialah orang yang mempunyai Allah Yakub sebagai penolong, yang harapannya Pada Tuhan Allahnya  (Mazmur 146:5).

Bacaan     : 1 Korintus 3:1-9 (Antiponal)

Khotbah   : Mazmur 119:1-8 ( Tunggal)

Tema        : Berbahagialah hidup dalam undang-undang Tuhan

 

I.        Pendahuluan

           Bila ditelusuri seluruh umat manusia, tentu apapun yang di kerjakan, tentu mereka akan mengatakan untuk mendapatkan suatu kebahagiaan. Sangat tidak masuk akal bila seseorang mengerjakan sesuatu agar mereka hidup menderita, walau di kemudian hari mereka hidup menderita yang menjadi akibat perbuatannya tersebut. Kebahagian manusia tentu berbeda-beda, hal ini disebabkan manusia tentu berbeda-beda, keinginan yang berbeda dll. Untuk dapat menemukan kebahagian yang mereka inginkan adalah kekayaan tentu hidup mereka berfokus terhadap harta dunia (rumah mewah, mobil mewah, uang yang berlimpah dll). Namun bila kebahagiaan yang mereka inginkan adalah hidup bersama Tuhan tentu fokus hidupnya adalah bagaimana mereka senantiasa hidup sesuai dengan apa yang Tuhan kehendaki (Membaca Firman Tuhan dengan tekun, berdoa, bernyanyi, beribadah). BERDASARKAN Mazmur 119:1-8, kami membagi beberapa poin antara lain :

 

II.     Pendalaman Nats

Ayat 1-3,

Yang menjadi inti kebahagiaan manusia sesungguhnya adalah, bagaimana hidupnya tidak bercela, hidup menurut Firman Tuhan, senantiasa berpegang pada peringatan-peringatan Tuhan, senantiasa mencari Tuhan dengan segenap hati, tidak melakukan kejahatan, namun hidup menurut jalan yang di tunjukkan Tuhan. Mengapa yang menjadi kebahagiaan mazmur adalah hidup didalam Taurat Tuhan? Hal ini semata karena pemazmur telah merasakan bagaimana tuntutan Tuhan dalam hidupnya (105). Apa yang menjadi kebahagiaan pemazmur dalam hidupnya tentu ini jugalah yang menjadi kebahagiaan bagi umat Tuhan yang percaya padanya. Kebahagiaan kita bukan berdasarkan apa yang kita miliki (harta) namun kebahagiaan kita adalah bagaimana kita hidup di dalam Firman Tuhan sepanjang hidup kita.

Ayat 4-8,

Dijelaskan bila pemazmur senantiasa berpegang teguh terhadap Firman Tuhan, tentu hidup pemazmur tidak akan mendapat malu namun senantiasa bersyukur kepada Tuhan. Tentu dalam hal ini pemazmur sungguh menyadari bahwa hidup dalam Firman Tuhan akan senantiasa mendatangkan suatu kebahagian hidup. Sehingga pemazmur memohon pada Tuhan agar Tuhan tidak meninggalkan kehidupannya (8). Bila hidup dalam Firman Tuhan yang menjadi sumber kebahagiaan pemazmur tentu hal ini jugalah yang menjadi sumber hidup orang-orang yang mengenal Tuhan.

III.      Pointer Aplikasi

         Bila umat manusia tujuan hidupnya adalah hidup dalam Taurat Tuhan tentu mereka bukan lagi hidup didalam daging namun hidup didalam Roh, mereka bukan lagi mengagungkan manusia namun mengagungkan nama Tuhan (bacaan) bukan Apolos atau Paulus tapi Allah. Seiring dengan perkembangan zaman, tidak dapat kita pungkiri bahwa sedikit banyaknya tentu tujuan hidup manusia akan bergeser dari tujuan yang sebenarnya. Tuntutan perkembangan zaman, tuntutan kehidupan akan menggeser umat manusia dari tujuan benar ke tujuan yang kurang benar. Kita tidak akan pernah menolak apa yang namanya perkembangan teknologi yang menjadi kebanggaan umat manusia, namun perlu kita melihat sejauh mana manusia mampu melihat kehadiran Tuhan dalam perkembangan zaman. Hal ini tentu membutuhkan penelusuran yang mendalam sehingga tidak terjadi suatu penghakiman, karena yang mengetahui tentang seseorang adalah dia sendiri. Contoh sederhana manakah kita lebih tertarik membaca Firman Tuhan dibanding dengan Facebook dll. Bagaimanakah suasana hati kita saat membaca Firman Tuhan dan membuka handphone (membaca Firman Tuhan jarang tersenyum, sementara membaca Facebook kita sering tersenyum, marah dalam hati). Melalui Firman Tuhan ini,marilah kita senantiasa hidup dalam Taurat Tuhan agar kebahagiaan yang sesungguhnya adalah milik kita.

                                                                                                                                              

Pdt.Abel Sembiring, S.Th, M.Min

GBKP Tambun